Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK FLEBOTOMI YANG BAIK

Tujuan dan Fungsi Pemeriksaan Laboratorium:


• Menegakkan atau menyingkirkan suatu diagnosis
• Menjadi pedoman didalam penatalaksanaan pasien
• Menentukan prognosis
• Skrining suatu penyakit
• Pemantauan terapi
Tahapan umum pemeriksaan :
• Pra-analitik
• Analitik
• Pasca analitik

Spesimen untuk tes yang membutuhkan darah dalam jumlah yang banyak
diperoleh dengan teknik flebotomi.
Flebotomi (phlebotomy) berasal dari bahasa Yunani yang berarti insisi vena
(phlebos : vena dan tome : insisi)

Persiapan Harian
Faktor –faktor yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan :
 variasi diurnal
 olah raga/latihan fisik
 puasa
 diet
 alcohol
 merokok
 obat-obatan
 postur
Persiapan Sebelum Pengambilan Spesimen
Persiapkan tabung-tabung darah sesuai dengan kebutuhan

Warna penutup tabung dan jenis antikoagulan yang digunakan


Warna Penutup Zat Tambahan Keterangan
Merah Tidak ada Serum
Lembayung EDTA Darah lengkap; mengikat kalsium
Hijau Heparin Menghambat aktivasi trombin
Biru Buffered citrate Tes koagulasi; mengikat kalsium
Hitam Buffered Na. Citrate LED Westergren
Abu-abu Penghambat glikolitik Tes glukosa

1
Kuning Citrate dextrose (ACD) pengawet eritrosit

Pengambilan Spesimen
Tiga Prosedur umum dalam memperoleh spesimen darah :
– Tusukan vena (venipuncture)
– Tusukan arteri (arterial puncture)
– Tusukan kulit (skin puncture)

Tusukan Vena
• Vena mediana cubiti
• Vena sefalika
• Vena basilica

Teknik Tusukan Vena


• Buat label
• Cocokkan identitas pasien dan label di formulir. Jangan pernah mengambil
spesimen apapun tanpa identitas pasien yang jelas
• jika dibutuhkan spesimen dalam keadaan puasa, tanyakan apakah sudah pasien
• informasikan pasien apa yang akan dilakukan dan jangan sampai terlalu tegang
• posisikan pasien (duduk atau baring) agar lebih mudah mendapatkan fossa
antekubiti
• atur / persiapkan alat dan bahan yang diperlukan mulai dari tabung, torniket, dll
• pasien disuruh menggenggam agar vena lebih mudah teraba
• Pilih vena di fossa antekubiti yang besar
• Bersihkan tempat penusukan dengan alcohol 70% atau betadin
• Pasang torniket beberapa inci diatas tempat penusukan, jgn biarkan terpasang
lebih dari
1 menit
• Fiksasi vena di atas dan di bawah tempat penusukan dengan ibu jari dan jari
tengah atau
ibu jari dan telunjuk

2
• Lakukan penusukan vena
• Lepaskan torniket ketika darah mulai mengalir, jangan mencabut jarum dalam
keadaan
torniket masih terpasang
• Setelah spesimen darah yang diperlukan cukup, kepalan tangan dilepaskan
• Letakkan kapas steril di atas tempat penusukan, tarik jarum lalu kapas ditekan
• pasang plester di atas kapas atau gauze tadi untuk menghentikan perdarahan dan
mencegah hematom
• Campur spesimen dan antikoagulan dengan membalik tabung; jangan dikocok
• Perhatikan kondisi pasien apakah pucat atau perdarahan sudah terkontrol.
• Buang bahan-bahan yang telah terkontaminasi kedalam kontainer khusus
• Label diparaf dan catat waktu pengambilan sampel

Pengisian tabung berdasarkan urutan :


• Tabung kultur darah
• Tabung tutup merah
• Tabung tutup biru
• Tabung tutup hijau
• Tabung tutup lembayung
• Tabung tutup abu-abu

3
Komplikasi
• Torniket yang dipasang terlalu lama menyebabkan terjadinyan hemokonsentrasi.

• Kegagalan memperoleh darah dan komplikasinya adalah :


– pembuluh darah vena tidak di dapat menyebabkan hematoma
– piston ditarik terlalu cepat menyebabkan vena kecil menjadi kolaps
– pasien sincope
– perdarahan berlebihan

Tusukan Arteri
Tusukan Arteri tidak boleh digunakan apabila terdapat iritasi, udem dekat luka
atau pada daerah di mana terdapat arteriovenous (AV) shunt atau fistel

Teknik pengambilan dan persiapan pasien


• Arteri radialis brachialis lebih dianjurkan untuk tusukan arteri
• Apabila memilih arteri radialis maka penting menilai sirkulasi kolateral tangan
dengan
tes allen
• Arteri yang akan ditusuk diidentifikasi dari denyutannya dan disterilkan dengan
alcohol
70% diikuti dengan yodium
• Anastesi local bisa dilakukan tetapi biasanya tidak diperlukan. Tidak dianjurkan
menggunakan jarum kupu-kupu
• Persiapkan spoit
• Pulsasi darah kedalam spoit menunjukkan bahwa darah tersebut berasal dari
arteri
• Setelah spesimen darah diperoleh spoit diputar sehingga darah tercampur dengan
heparin
• Setelah tusukan arteri dilakukan pada tempat tusukan harus ditekan dengan
gauze steril
minimal 2 menit (dianjurkan 5 menit)

Tusukan Kulit
Merupakan metode pilihan pada pasien anak khususnya bayi-bayi (infants).

Tusukan vena-vena dalam meskipun jarang dapat dapat menyebabkan :


– Henti Jantung
– Perdarahan
– Trombosis
– Konstriksi vena diikuti gangguan ekstremitas
– Kerusakan organ atau jaringan yang ditusuk
– Bahaya infeksi

Teknik Tusukan Kulit


• Pilih tempat penusukan yang tepat

4
• Hangatkan tempat penusukan dengan handuk atau tissue dengan suhu tidak boleh
o
42 C
• Bersihkan dengan alkohol 70%
• Buat tusukan dengan lancet steril hampir tegak lurus terhadap permukaan kulit
• Buang tetesan pertama dengan melap menggunakan kapas steril
• Kumpulkan spesimen dalam tabung yang sesuai secara kapiler
• Tutup spesimen kontainer
• Label tabung spesimen dengan tanggal & jam pengampilan serta nama pasien
• Tuliskan pada laporan hasil bahwa spesimen diperoleh dari tusukan kulit

Ringkasan

Salah satu tahap preanalitik yang penting diperhatikan adalah phlebotomi.

Persiapan pasien sebelum phlebotomi perlu dilakukan untuk meminimalkan


faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan seperti :
– variasi diurnal
– olahraga / latihan
– fisik puasa
– diet alkohol merokok
– obat-obatan, dan
– postur

Tiga prosedur umum dalam memperoleh spesimen darah :


– Tusukan Vena (venipuncture)
– Tusukan Arteri (Arterial Puncture)
– Tusukan Kulit (Skin Puncture)

Anda mungkin juga menyukai