Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Tuhan menciptakan setiap makhluk hidup dengan kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap
ancaman dari luar dirinya.Salah satu ancaman terhadap manusia adalah penyakit,terutama penyakit
infeksi yang di bawa oleh berbagai macam mikroba seperti virus,bakteri,parasit,jamur.Tubuh
mempunyaicara dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu. Beberapa jenis penyakit
seperti pilek, batuk, dan cacar air dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dalam hal ini dikatakan
bahwa sistem pertahanan tubuh (sistem imun) orang tersebut cukup baik untuk mengatasi dan
mengalahkan kuman-kuman penyakit itu. Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem pertahanan tubuh
(terutama pada anak-anak atau padaorang dewasa dengan daya tahan tubuh yang lemah) tidak mampu
mencegah kuman itu berkembangbiak sehingga dapat mengakibatkan penyakit berat yang membawa
kepada cacat atau kematian.

Apakah yang dimaksudkan dengan sistem imun? Kata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’yang
berarti pembebasan (kekebalan)

yang diberikan kepada parasenator Romaw selama masa jabatan mereka


terhadapkewajibansebagaiwarganegara biasa dan terhadap dakwaan

Dalam sejarah istilah inikemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi


perlindunganterhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyaki menular. Sistem imunadalah
suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yangdihasilkannya, yang bekerja
sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau
racunnya, yang masuk ke dalam tubuh.

Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh,maka sebagai reaksinya
tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi.Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk
membentuk antibodi tidak terlalu kuat,karena tubuh belum mempunyai "pengalaman." Tetapi pada
reaksi yang ke-2, ke-3dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen
tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang
lebih banyak.

Itulah sebabnya pada beberapa jenis penyakit yangdianggap berbahaya dilakukan tindakan imunisasi
atau vaksinas.Hal inidimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit
penyakittersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.

Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau
racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikandengan tujuan untuk merangsang tubuh
memproduksi antibodi sendiri. Contohnyaadalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif
adalah penyuntikansejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat.
Contohnyaadalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami lukakecelakaan.
Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayitersebut menerima berbagai
jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selamamasa kandungan, misalnya antibodi terhadap
campak.
TUJUAN

Tujuan diberikannya imunisasi ini adalah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya infeksi pada anak
yang disebabkan penyakit-penyakit,gondongan dan rubela.

PENUTUP

KESIMPULAN

Imunisasi merupakan hal yang terpenting dalam usaha melindungi kesehatananak anda. Imunisasi
bekerja dengan cara merangsang timbulmya kekebalan tubuhyang akan melindungi anak anda dari
penyakit-penyakit sebagai berikut: polio,campak, gondongan, campak Jerman, influenza, tetanus, difteri
dan pertusis (batuk rejan).Tanpa pemberian vaksin, jumlah kematian anak-anak yang ditimbulkan oleh
penyakit tersebut meningkat dan banyak orang yang mengalami komplikasi kronik setelah menderita
penyakit tersebut.

SARAN

1. Bagi Pemerintah dan petugas kesehatan

Memberikan imunisasi bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam semua usia, baik yang berada di daerah
perkotaan maupun di daerah pelosok. Dan meningkatkan lagi mutu pelayanan terutama pelayanan pada
masyarakat yang kurang mampu.

2. Bagi masyarakat

Memperhatikan kesehatan keluarganya dengan memberikan imunisasi lengkap sedini mungkin terutama
saat bayi baru lahir di tempat pelayanan kesehatan di daerah setempat.

Anda mungkin juga menyukai