1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhosa.
2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan pemasukan yang kurang, output yang
berlebihan.
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan/ KH Intervensi Rasional
1 Peningkatan Setelah 1. Monitor TTV tiap 4 1. Untuk memonitor terjadinya
suhu tubuh dilakukan jam peningkatan suhu tubuh dan
(hipertermi) tindakan untuk merencanakan
berhubungan keperawatan intervensi yang diperlukan
dengan proses 2x24 jam, suhu untuk mengatasi masalah
infeksi kuman tubuh kembali klien.
salmonella normal 2. Anjurkan klien 2. Peningkatan suhu tubuh
typhosa. KH : banyak minum 2 - 3 mengakibatkan penguapan
- Suhu tubuh liter/ 24 jam tubuh meningkat sehingga
Ditandai dalam batas perlu diimbangi dengan
dengan : normal (36-37 asupan cairan yang banyak
o
- suhu tubuh C) 3. Kompres hangat dapat
meningkat - Keluarga/ klien3. Beri kompres hangat menyebabkan dilatasi
- demam mengatakan pada daerah axila, pembuluh darah sehingga
- nyeri kepala klien tidak lipat paha dan terjadi penguapan
- pusing. demam lagi temporal 4. Membantu mengurangi
- TTV dalam 4. Anjurkan klien untuk penguapan tubuh
batas normal memakai pakaian yg
dapat menyerap
keringat 5. Membantu mengurangi
5. Beri penjelasan kecemasan yang timbul
kepada keluarga/ klien
tentang penyebab
peningkatan suhu
tubuh
6. Kolaborasi dengan 6. Mempercepat proses
dokter dalam penyembuhan karena
pemberian antipiretik antipiretik dan antibiotik
dan antibiotik berguna untuk mengatasi
keluhan klien.
2 Defisit volume Kekurangan 1. Kaji tanda-tanda 1. Perubahan status hidrasi
cairan dan cairan tubuh dehidrasi seperti menggambarkan berat
elektrolit tidak terjadi mukosa bibir kering, ringannya kekurangan cairan
berhubungan turgor kulit tidak
dengan KH : elastis dan
pemasukan - klien tidak peningkatan suhu
yang kurang, mengalami tubuh 2. Untuk mengetahui
output yang kekurangan 2. Pantau intake dan keseimbangan cairan dan
berlebihan cairan output cairan dalam pedoman untuk
- TTV dalam 24 jam menggantikan cairan yg
Ditandai batas normal hilang
dengan : - Turgor kulit 3. Perubahan TTV dapat
- membran normal 3. Monitor tanda-tanda menggambarkan keadaan
mukosa kering- Membran vital umum klien.
- turgor kulit mukosa lembab 4. Untuk pemenuhan kebutuhan
jelek - Intake dan 4. Anjurkan klien cairan
output seimbang minum banyak 2-3
liter/ hari 5. Berguna dalam intervensi
5. Catat laporan atau selanjutnya
hal-hal seperti mual,
muntah 6. Membantu mempermudah
6. Beri penjelasan pemberian cairan kepada
kepada keluarga /klien klien
tentang pentingnya
kebutuhan cairan 7. Membantu memenuhi
7. Kolaborasi dengan kebutuhan cairan yang tidak
dokter untuk terapi terpenuhi.
cairan
3 Resiko Kebutuhan 1. Jelaskan pentingnya 1. Dapat memotivasi klien
gangguan nutrisi makanan untuk proses dalam pemenuhan kebutuhan
pemenuhan terpenuhi KH : penyembuhan. nutrisi
nutrisi kurang- terjadi 2. Observasi pemasukan
dari kebutuhan peningkatan makanan klien
tubuh berat badan 3. Kaji makanan yang 2. Untuk mengukur intake
berhubungan - klien dapat disukai dan yang tidak makanan
dengan intake menghabis kan disukai klien.
yang tidak porsi yg 3. Makanan kesukaan dapat
adekuat. disediakan 4. Libatkan keluarga meningkatkan masukan
- mual dan dalam perencanaan nutrisi yang adekuat
Ditandai muntah dapat makan klien
dengan : diatasi. 4. Dapat memberikan informasi
- mual - Nafsu makan 5. Sajikan makanan pada keluarga klien untuk
- muntah klien ada dalam keadaan hangat memahami kebutuhan nutrisi
- anoreksia 6. Anjurkan klien
makan dlm porsi 5. Meningkatkan nafsu makan
kecil tapi sering dan klien
mudah dicerna
7. Catat porsi yang 6. Dapat mengurangi
dihabiskan oleh klien rangsangan mual dan muntah
8. Berikan perawatan
mulut sebelum dan 7. Membantu untuk melakukan
sesudah makan intervensi selanjutnya
8. Keadaan mulut yang kotor
dapat mengurangi nafsu
9. Ciptakan suasana yg makan serta menimbulkan
menyenangkan, rangsangan mual
lingkungan yg bebas 9. Bau dan pemandangan yang
dari bau sewaktu tidak menyenangkan selama
makan. makan dapat mengurangi
10. Kolaborasi dengan nafsu makan.
ahli gizi dalam
pemberian diit 10. Membantu mengkaji
kebutuhan nutrisi klien dalam
perubahan pencernaan
Catatan Perkembangan
Nama klien : An. AM Ruangan : Zaal Anak (2A)
Umur : 7 tahun No Mr : 132709
Dx.
Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi
Kep
13 Juni 2011 I 1. Memonitor TTV Jam 20.00 Wib
jam 17.00 Wib S : 38º C S:
N : 87 x/i - Keluarga mengatakan
P : 28 x/i demam klien sudah
2. Menganjurkan klien untuk banyak mulai berkurang
minum + 2000-2500/ hari - Keluarga mengatakan
3. Menganjurkan keluarga untuk telah mengompres
mengompres hangat pada axilla dan kening klien sekali
temporal dan ibu klien tampak dalam 10 menit
mengganti kapas kompres sekali dalam O:
10 menit - Klien tampak rileks
4. Menganjurkan klien untuk memakai - Klien memakai baju
pakaian yang bahannya dapat menyerap tidur berbahan katun
keringat seperti katun dan kaos - Klien makan obat jam
19.00 wib :
Amoxicillin 2cth
5. Memberikan informasi kepada keluarga Kloramfenikol 2 tab
bahwa penyebab dari peningkatan suhu Dumin 1 tab
tubuh klien disebabkan karena infeksi - Hasil TTV :
6. Kolaborasi dengan dokter dalam S : 37,5 oC
pemberian antipiretik dan antibiotik N : 84 x/i
yaitu P : 28 x/i
- Amoxicillin, 3x2 cth A:
- Kloramfenikol, 4x2 tab - Masalah 1 dan 3
- Dumin 250, 3x1tab teratasi
P:
- Implementasi 3, 4 dan
5 dipertahankan
- Implementasi 1, 2 dan
6 dilanjutkan
A:
- Masalah 1, 2, 4 dan 6
teratasi
P:
- Implementasi 12, 3,
dan 4 dipertahankan
- Implementasi 1 dan 6
dilanjutkan.
P:
- Implementasi 3, 4 dan
5 dipertahankan
- Implementasi 1, 2 dan
6 dilanjutkan
P:
- Implementasi 1, 2, 3, 4
dan 5 dipertahankan.
A:
6. Menganjurkan klien makan dalam porsi
- Masalah 1, 2, 3, 4
kecil tapi sering dan mudah dicerna dan 5 teratasi
sehingga klien tidak mual
7. Menganjurkan kepada klien supaya P:
berkumur-kumur sebelum dan sesudah - Implementasi diagnosa
makan. II dipertahanka klien
8. Menciptakan suasana yang diizinkan
menyenangkan, lingkungan yg bebas dari
bau sewaktu makan.
Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diit yaitu makanan yang
mengandung cukup cairan, tinggi kalori
dan protein yaitu ML
7.
15 Juni 2011 I 1. Memonitor TTV Jam 07.00 Wib
jam 21.00 Wib S : 37º C S:
N : 87 x/i - Keluarga mengatakan
P : 28 x/i demam klien sudah
2. Menganjurkan klien untuk banyak tidak ada
minum + 2000-2500/ hari - Klien mengatakan
3. Menganjurkan keluarga untuk nyeri kepala tidak ada
mengompres hangat pada axilla dan O:
temporal dan ibu klien tampak - Klien tampak rileks
mengganti kapas kompres sekali dalam - Klien memakai baju
10 menit tidur berbahan katun
4. Menganjurkan klien untuk memakai - Klien makan obat jam
pakaian yang bahannya dapat menyerap 06.30 wib :
keringat seperti katun dan kaos Amoxicillin 2cth
5. Memberikan informasi kepada keluarga Kloramfenikol 2 tab
bahwa penyebab dari peningkatan suhu Dumin 1 tab
tubuh klien disebabkan karena infeksi - Hasil TTV :
6. Kolaborasi dengan dokter dalam S : 37 oC
pemberian antipiretik dan antibiotik yaitu N : 80 x/i
: P : 25 x/i
- Amoxicillin, 3x2 cth A:
- Kloramfenikol, 4x2 tab - Masalah 1, 2, 3 dan 4
- Dumin 250, 3x1tab teratasi
P:
- Implementasi diagnosa
I dipertahankan klien
diizinkan pulang 16
Juni 2011
P:
- Implementasi diagnosa
II dipertahanka klien
diizinkan