Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMK Negeri 35 Jakarta


Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan
Kelas : X TAV 1 dan TAV 2
Semester :1
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 1 x 6 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Dasar – Dasar Teknik Digital
Kompetensi Dasar : Menjelaskan sistem bilangan

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang diharapkan dari hasil pembelajaran ini adalah :
1. Siswa mampu memahami sistem bilangan
2. Siswa mampu melakukan uperasi aritmatik sistem bilangan.
3. Siswa mampu mengubah sistem bilangan ke bentuk sistem bilangan lainnya.
B. Indikator
1. Dapat mendefinisikan tentang sistem dan kode bilangan
2. Dapat mengkonversi suatu bentuk bilangan ke bentuk bilangan lainnya
C. Materi Pembelajaran
Materi ajar pada pembelajaran kali ini mencakup :
1. Sistem bilangan Biner, Oktal, Desimal, Heksadesimal
2. Operasi sistem bilangan
3. Konversi sistem bilangan
4. Kode bilangan Axcess-3, Gray BCD dan ASCII
Beberapa materi diatas merupakan garis besar dari materi yang akan
dibahas pada pertemuan kali ini. Adapun isi dari materi pembelajaran dapat dilihat
pada lampiran yang terlampir pada RPP ini.
D. Nilai – Nilai Karakter Bangsa Yang Diterapkan
Nilai – nilai karakter bangsa yang diterapkan pada pertemuan kali ini adalah
semangat, rajin, jujur, kerja keras, disiplin, bertanggung jawab dan mentaati
peraturan yang ada.
E. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang diterapkan pada pertemuan kali ini adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
F. Strategi Pembelajaran
a) Kegiatan Awal (15 Menit)
1. Do’a (Iman dan takwa)
2. Salam dan tegur sapa (santun dan peduli)
3. Guru mengecek kehadiran siswa dan memberikan pembinaan (empati
dan disiplin)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini
(mengembangkan rasa ingin tahu)
5. Memberi motivasi atas manfaat belajar mengenai materi counter yang
akan diajarkan (peduli)
b) Kegiatan inti (240 Menit)
Eksplorasi :
1. Guru menggali pengetahuan awal siswa untuk mengetahui kemampuan
siswa dengan pertanyaan – pertanyaan mengenai sistem bilangan
2. Guru menjelaskan pengertian sistem dan kode bilangan (logis dan kritis)
3. Guru memberi penjelasan tentang sistem bilangan biner, octal, desimal,
dan heksadesimal (Logis dan kritis)
4. Guru memberi penjelasan tentang kode bilangan Excess-3, Gray BCD
dan ASCII (Teliti)
5. Guru menjelaskan operasi aritmatika bilangan biner dan cara merubah
biner ke oktal, octal ke biner, biner ke heksadesimal, heksadesimal ke
biner, oktal ke heksadesimal dan heksadesimal ke octal. (Logis)
Elaborasi :
1. Guru memberikan soal – soal pada siswa (komunikatif)
2. Siswa diminta mengerjakan soal – soal yang telah disediakan pada lembar
tes tertulis (aktif)
Konfirmasi :
1. Guru menfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna yang telah dilakukan dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang masih belum
jelas (kerjasama)
2. Guru bersama – sama peserta didik membahas pertanyaan yang diajukan
oleh siswa (Kerjasama)
3. Guru memberikan penguatan tentang materi yang diajarkan pada pertemuan
hari ini (peduli)
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (peduli)
5. Guru dan siswa menyimpulkan poin – poin penting dari materi yang dibahas
pada pertemuan hari ini. (Kerjasama)
c) Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Guru mengakhiri pertemuan dengan menyebutkan kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya (mengembangkan rasa ingin tahu)
2. Guru memberikan tugas mencari informasi tentang sistem bilangan (aktif)
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan
salam penutup (iman dan taqwa)
G. Media dan Sumber Belajar
a) Media Pembelajaran
 Buku pelajaran teknik digital
 Whiteboard
 Spidol
b) Sumber bahan
 Bishop, owen. 2004. Dasar-dasar elektronika digital. Erlangga. Jakarta.
H. Peniliaian dan tindak lanjut
1. Teknik
a. Tes Tertulis
b. Penugasan
2. Bentuk Instrumen
a. Soal tes tertulis pilihan ganda dan essay
b. Lembar penugasan
 Tindak Lanjut
1. Kegiatan Remidial akan dilakukan apabila nilai rata – rata siswa < 75
2. Kegiatan pengayaan akan dilaksanakan apabila nilai rata – rata siswa ≥ 75

LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI


Aspek yang dinilai Skor
No Nama
1 2 3 4 5
1
2

Aspek yang dinilai:


1. Kemampuan mengajukan pendapat dengan benar
2. Kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Bersemangat dalam proses pembelajaran
4. Disiplin dalam mengikuti pembelajaran
5. Kemampuan bekerja sama dengan orang lain

Penskoran:
A. Sangat Baik Nilai Skor 5
B. Baik Nilai Skor 4
C. Cukup Baik Nilai Skor 3
D. Kurang Baik Nilai Skor 2
E. Tidak Baik Nilai Skor 1
MATERI PEMBELAJARAN
SISTEM BILANGAN

A. Pengertian Sistem Bilangan


Sistem bilangan merupakan suatu kode yang menggunakan simbol untuk
besaran sesuatu. Sebagai contoh, sistem bilangan decimal menggunakan simbol
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Sistem bilangan decimal terdiriatas 10 simbol dan kadang –
kadang disebut sistem berdasar 10. Sistem bilangan biner hanya menggunakan
dua simbol yakni 0 dan 1 dan kadang – kadang disebut sistem berdasar 2.
Sedangkan sistem bilangan octal adalah sistem bilangan yang mempunyai 8
simbol yakni 0,1,2,3,4,5,6,7 dan biasanya disebut juga dengan sistem bilangan
berdasar 8. Selain itu, ada juga sistem heksadesimal yang merupakan sistem
bilangan yang terdiri dari 16 simbol, yakni 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
sehingga sering disebut juga dengan sistem bilangan berdasar 16.
B. Operasi Aritmatika Sistem Bilangan Biner
B.1 Operasi sistem bilangan biner
Operasi sistem bilangan biner adalah suatu cara yang digunakan untuk
melalukan operasi aritmatika pada nilai biner – biner tertentu seperti penambahan
biner, pengurangan biner, dan juga pengalian biner.
B.1.1 Operasi penjumlahan bilangan biner
Kunci : 0 + 0 = 0
1+0=1
0+1=1
1 + 1 = 0 pindahkan

Contoh 1 : bilangan biner 101 + 10 adalah :


Cara menjawab : 101 5
+ 10 +2
111 7
Contoh 2 : bilangan biner 1010 + 11
Cara menjawab : 1 pindahan
1010 10
+ 11 + 3
1101 13
B.1.2 Operasi pengurangan bilangan biner
Kunci : 0 - 0 = 0
0 - 1 = 1 (pinjaman 1)
1-0=1
1-1=1
Contoh 1 : bilangan biner 111 + 11 adalah :
Cara menjawab : 111 7
- 11 -3
100 4
Contoh 2 : bilangan biner 101 – 11
Cara menjawab : 1 pinjaman
101 5
- 11 -3
010 2
B.1.3 Operasi perkalian bilangan biner
Kunci : 0 x 0 = 0
0x1=0
1x0=0
1x1=1
Contoh 1 : bilangan biner 101 x 10 adalah :
Cara menjawab : 1 0 1 terkali
1 0 pengali
0 0 0 hasil parsial pertama
1 0 1 hasil parsial kedua
1 0 1 0 hasil
C. Konversi Sistem Bilangan
Konversi sistem bilangan adalah suatu cara yang digunakan untuk merubah
suatu sistem bilangan ke dalam bentuk sistem bilangan lainnya. Misalnya cara
mengubah biner ke heksadesimal, decimal ke biner, biner ke decimal, biner ke
octal dan lain sebagainya.
C.1 Konversi bilangan biner ke desimal
Contoh : ubahlah bilangan biner 1011 ke bentuk bilangan desimal.
Cara menjawab :
 Menggunakan metode n…..8421 ( n = kelipatan nilai sebelumnya)
8421
1 0 1 1 (yang bernilai 1 yang diambil)
8 + 2 + 1 = 11 hasil
 Menggunakan metode 2n
1011
1 x 20 = 1
1 x 21 = 2
0 x 22 = 0
1 x 23 = 8 +
= 11
C.2 Konversi bilangan desimal ke biner
Contoh : ubahlah bilangan desimal 13 ke bentuk bilangan biner.
Cara menjawab :
 Menggunakan metode n….8421 (n = kelipatan nilai sebelumnya)
8421
1 1 0 1 = 8+4+1 = 13
 Menggunakan metode pembagian 2 / sisa
13 ÷ 2 = 6 dengan sisa 1
6 ÷ 2 = 3 dengan sisa 0
Dibaca dari bawah ke atas
3 ÷ 2 = 1 dengan sisa 1
1 ÷ 2 = 1 dengan sisa 1
Maka bilangan desimal 13 = 1101 biner
C.3 Konversi bilangan biner ke heksadesimal
Contoh : ubahlah bilangan biner 101101 ke bentuk bilangan heksadesimal
Cara menjawab :
 Menggunakan metode pemisahan (cara gampang)
101101
2 D
C.4 Konversi bilangan heksadesimal ke biner
Contoh : ubahlah bilangan heksadesimal 7A ke bentuk bilangan biner.
Cara menjawab :
 Menggunakan metode pemisahan (cara cepat)
7 A
111 1010 ( hasil dalam biner )
C.5 Konversi bilangan biner ke oktal
Contoh : ubahlah bilangan biner 1101 ke bentuk bilangan oktal.
Cara menjawab :
 Menggunakan metode pemisahan (cara cepat)
1 101
1 5 (hasil dalam oktal)
C.6 Konversi bilangan oktal ke biner
Contoh : ubahlah bilangan oktal 27 ke bentuk biner
Cara menjawab :
 Menggunakan metode pemisahan (cara cepat)
2 7
10 111 (hasil dalam biner)
C.7 Konversi bilangan desimal ke heksadesimal
Contoh : ubahlah bilangan desimal 25 ke bentuk heksadesimal.
Cara menjawab :
 Bilangan desimal di ubah dahulu ke bentuk biner
16 8 4 2 1
1 1 0 0 1 = 16 + 8 + 1 = 25
Kemudian ubah biner ke heksadesimal.
1 1001
1 9 maka hasilnya adalah 19 heksadesimal.
D. Kode bilangan Excess-3, Gray BCD dan ASCII
D.1 Kode bilangan Excess-3
Salah satu kode bilangan BCD adalah kode bilangan Excess-3. Kode
bilangan Excess-3 digunakan untuk mengubah suatu bentuk bilangan decimal ke
bentuk bilangan excess-3 yang ditambahkan 3 dari masing- masing digit bilangan
desimal tersebut dan mengubahnya ke bentuk biner. Contoh bilangan decimal 4
akan menjadi 0111 dalam biner karena ditambahkan 3 pada bilangan desimalnya.
D.2 Kode bilangan GRAY
Kode Gray merupakan suatu kode jenis BCD yang memiliki satu
karakteristik penting yakni hanya satu digit berubah bilaanda cacah dariatas
kebawah. Kode gray dan excess- 3 tidak digunakan ektensif tiap hari. Jika alat
tersebut sangat diperlukan dalam perlengkapan digital, anda mungkin akan
menggunakan kembali biner BCD danASCII.
D.3 Kode ASCII
Kode ASCII banyak digunakan untuk mengirim informasi ked an dari
komputer mikro. Kode ASCII merupakan kode 7-bit yang lebih rumit, yang
digunakan dalam peralihan informasi berkode dari papan ketik ke tampilan
komputer dan pencetak. Singkatan ASCII berasal dari American Standar Code for
Information In-terchange (kode standar amerika untuk pengalihan informasi).
Sebagai contoh, misalnya kode ASCII 7-bit 111 1111 adalah untuk tombol
DELETE pada komputer.
LEMBAR TES TERTULIS

A. SOAL PILIHAN BERGANDA


Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf A, B, C, D, atau E, pada jawaban
yang kamu anggap benar .

1. Bilangan biner 10011 sama dengan bilangan desimal :


A. 19 D. 22
B. 20 E. 23
C. 21
2. Bilangan desimal 41 sama dengan bilangan biner :
A. 101000 D. 101001
B. 101011 E. 101100
C. 101010
3. Bilangan biner 11010 sama dengan bilangan oktal :
A. 22 D. 32
B. 23 E. 42
C. 33
4. Bilangan Heksadesimal 7F sama dengan bilangan biner :
A. 1011111 D. 1111101
B. 1101111 E. 1111111
C. 1111110
5. Dalam sistem bilangan biner, 1110 + 1011 = …..
A. 11000 D. 11011
B. 11010 E. 11101
C. 11001
6. Sedangkan 101 + 111 =……
A. 1111 D. 1011
B. 1010 E. 1101
C. 1100
7. Dalam sistem bilangan Heksadesimal, 1A + 13 = …..
A. 2C D. 3D
B. 2D E. 4C
C. 3C
8. Dalam sistem bilangan oktal, 111 + 10 = ……
A. 1101 D. 1001
B. 1010 E. 1000
C. 1011
9. Dalam sistem bilangan biner, 111 – 10 = ……
A. 101 D. 100
B. 111 E. 011
C. 110
10. Dalam sistem bilangan oktal, 111 – 10 =……
A. 101 D. 100
B. 111 E. 011
C. 110
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar :

1. Bilangang biner 11110 = …………decimal


2. Bilangan biner 111011 = …………heksadesimal
3. Bilangan decimal 15 = …… biner
4. Bilangan oktal 12 = …………biner
5. Bilangan 100011 =………….oktal

KUNCI JAWABAN
A. SOAL BERGANDA
1. A 6. C
2. D 7. B
3. D 8. D
4. E 9. D
5. C 10. D
B. SOAL ESSAY
1. 30
2. 3B
3. 1111
4. 1011
5. 43

Anda mungkin juga menyukai