072.14.009
2. Liquifaksi
Adalah dimana suatu kekuatan atau kekauan
suatu tanah berkurang dikarenakan adanya
gempa atau pergerakan tanah yang menyebabkan
Mitigasi Bencana adalah merupakan tanah menjadi liquid.
suatu rangkaian upaya yang dilakukan
untuk mengurangi resiko bencana baik Mitigasi pada likuifaksi adalah
dalam pembangunan fisik maupun
A. Pemadatan pada tanah
penyadaran dan peingkatan kemampuan
B. Drainase yang memadai
menghadapi bencana itu sendiri.
C. Mengurangi Beban Bangunan
Resiko Bencana (R) = H x V/C ,Dimana
3. Tidal Bore
:
Adalah dimana arus pasang laut menciptakan
Resiko (Risk) adalah potensi kerugian yang
gelombang air yang bergerak disepanjang sungai
dtimbulkan akibat suatu bencana pada wilayah
atau teluk yang sempit menyebabkan air mengalir
dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa
melawan arus sungai.
kematian.
Faktor penyebab adanya tidal bore :
Bahaya (Hazard) adalah suau kejadian yang
mempunyai potensi untuk menyebabkan A. Aliran sungai menuju muara
terjadinya kecelakaan B. Hujan
C. Air pasang
Kerentanan (Vulnerability) adalah rangkaian
D. Posisi bulan
kondisi yang mementukan apakah bahaya dapat
menimbulkan bencana/Disaster
Agung Aulia Lesmana
072.14.009
suatu fenomena gelombang laut yang tinggi/besar Dasar pengklasifikasian gerakan tanah
dan berkekuatan, yang terjadi akibat adanya
a. Kecepatan Gerakan
gangguan mendadak pada permukaan dasar laut
b. Tipe Material
yang secara vertikal mempengaruhi volume
c. Tipe Gerakan
kolom air.
Tipe2 gerakan tanah
Faktor Penyebab Adanya Tsunami
a. Gerakan tanah tipe aliran lambat
a. Gempa bumi bawah laut
(slow flowage)
b. Longsor pada bawah permuakaan
1. Rayapan (creep) : perpindahan material
laut
batuan dan tanah kearah kaki lereng dengan
c. Pergerakan lem[eng bawah laut
pergerakan yang sangat lambat.
Jenis2 Tsunami 2. Rayapan tanah (Soil creep) : perpindahan
material tanah kearah kaki lereng.
Berdasarkan Jarak dengan gempa bumi 3. Rayapan talus (Talus creep) : perpindahan
a. Jarak Dekat : 0-30 menit setelah kearah kaki lereng dari material talus/scree.
gempa lokasi yang sejauh 200 km 4. Rayapan batuan (Rock creep) : perpindahan
b. Jarak Menegah : 30 menit – 2 jam kearah kaki lereng dari blok-blok batuan.
setelah gempa dan lokasi sejauh 200 5. Rayapan batuan glacier (Rock-glacier
– 1000 km creep) : perpindahan kearah kaki lereng dari
c. Jarak Jauh : lebih dari 2 jam dengan limbah batuan.
lokasi sejauh 1000 km 6. Solifluction/Liquefaction : aliran yang
sangat berlahan kearah kaki lereng dari
Berdasarkan Ukuran Gelombang material debris batuan yang jenuh air.
a. Amat kecil / 0
b. Gerakan tanah tipe aliran cepat (rapid
b. Kecil / 1
flowage)
c. Menengah / 2
1. Aliran (Flow) : Pergerakan massa yang
d. Besar / 3
bergerak dari material yang tidak
e. Amat besar / 4
terkonsolidasi atau lemah.
2. Aliran lumpur (Mudflow) : perpindahan dari
5. Gerakan Tanah ( Tanah longsor)
material lempung dan lanau yang jenuh air
pada teras yang berlereng landai.
Agung Aulia Lesmana
072.14.009
3. Aliran massa tanah dan batuan (Earthflow) • Membuat terasering atau sengkedan pada
: perpindahan secara cepat dari material lahan yang memiliki kemiringan yang
debris batuan yang jenuh air. relatif curam
4. Aliran campuran massa tanah dan batuan
(Debris avalanche) : suatu aliran yang
meluncur dari debris batuan pada celah yang
sempit dan berlereng terjal.
c. Gerakan tanah tipe luncuran
(landslides)
1. Nendatan (Slump) : luncuran kebawah dari
satu atau beberapa bagian debris batuan,
umumnya membentuk gerakan rotasional.
2. Luncuran dari campuran massa tanah dan
batuan (Debris slide) : luncuran yang sangat
cepat kearah kaki lereng dari materialtanah
yang tidak terkonsolidasi (debris) dan hasil
luncuran ini ditandai oleh suatu bidang rotasi
pada bagian belakang bidang luncurnya.
3. Gerakan jatuh bebas dari campuran massa
tanah dan batuan (Debris fall) : luncuran
material debris tanah secara vertikal akibat
gravitasi.
4. Luncuran massa batuan (Rock slide) :
luncuran dari massa batuan melalui bidang
perlapisan, joint (kekar), atau permukaan
patahan/sesar.
5. Gerakan jatuh bebas massa batuan (Rock
fall) : adalah luncuran jatuh bebas dari blok
batuan pada lereng-lereng yang sangat terjal.
6. Amblesan (Subsidence) : penurunan
permukaan tanah yang disebabkan oleh
pemadatan dan isostasi/gravitasi.
Mitigasi pada Tanah Longsor
• Mendatangi daerah rawan longsor lahan
berdasarkan peta kerentanannya.
• Membangun permukiman menjauhi
tebing.
• Melakukan reboisasi pada hutan yang
pada saat ini dalam kedaangundul,
menanam pohon-pohon penyangga,
melakukan panghijauan pada lahan-
lahan terbuka.
• Membuat saluran pembuangan air
menurut kontur tanah