Anda di halaman 1dari 9

Kementerian Koordinator

Kementerian Bidang Perekonomian


Perindustrian
Republik Indonesia
Republik Indonesia

KESIAPAN INDUSTRI PENDUKUNG DALAM PENGUATAN


RANTAI PASOK SUMBER DAYA KONSTRUKSI NASIONAL

Jakarta, 30 Januari 2019

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN TEKSTIL


PEMBANGUNAN INDUSTRI TÄHUN 2015 s.d. 2035
(PP NO. 14/2015 TENTANG RIPIN)
Sasaran Pembangunan
Misi Pembangunan Industri Tahun 2035
Industri ˅ Pertumbuhan sektor
- ……………… industri nonmigas
- ……………… Strategi menjadi 10,5%
- Meningkatkan - Melakukan pembangunan sarana dan prasarana ˅ Kontribusi industri
termasuk didalamnya sarana dan prasarana industri nonmigas terhadap
kemakmuran dan
kesejahteraan PDB sebesar 30%
masyarakat secara ˅ Penguasaan pasar
berkeadilan dalam dan luar
negeri
˅ Tercapainya
percepatan
penyebaran dan
Tercukupi kebutuhan masyarakat pemerataan industri
Ketersediaan INFRASTRUKTUR yang dapat mendorong ke seluruh wilayah
Sandang Pangan Papan
penguatan dan pertumbuhan industri Indonesia
- Infrastruktur: jalan tol, kereta api, pelabuhan, bandara,
Sektor properti kawasan industri, dan lain-lain
- Perumahan - Sumber pendanaan: APBN/APBD, hibah, joint
- Real Estate
venture
- Apartment
Sumber pendanaan:
individu/swasta

Peran aktif stakeholder: Kemenperin, KemenPUPR,


Kemenhub, asosiasi/industri, lembaga penelitian
LAJU PERTUMBUHAN SEKTOR KONSTRUKSI, REAL ESTATE, DAN ISKBGN

10,00
Growth PDB (%) • Trend laju pertumbuhan
ekonomi nasional dan
8,00 industri nonmigas tertinggi
terjadi di tahun 2011
6,00
• Trend laju pertumbuhan
4,00
sektor industri
2,00 pengolahan/manufaktur
berkorelasi dengan laju
0,00 pertumbuhan sektor industri
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 konstruksi dan real estate
-2,00 Ekonomi Nasional Industri Pengolahan Konstruksi Real Estate ISKBGN
• Trend laju pertumbuhan
sektor konstruksi dan real
estate berkorelasi dengan
dengan laju pertumbuhan
sektor ISKBGN

3
KONDISI ISKBGN
▪ Sejak tahun 2016, subsektor semen berkontribusi lebih dari 70 persen terhadap PDB
ISKBGN.
▪ Oversupply semen terjadi sejak tahun 2012
▪ Penambahan investasi semen sejak tahun 2010 telah menambah kapasitas sebesar 56
Juta Ton
• Subsektor yang
pertumbuhannya tidak
sejalan dengan
pertumbuhan konstruksi
adalah industri keramik
• Subsektor keramik
mengalami defisit
sebanyak 215 Juta USD
akibat impor ubin keramik
• Delapan pabrik juga
berhenti berproduksi
Kinerja Industri Semen Tahun 2009-2017 akibat serangan impor tsb
4
NILAI TAMBAH PDB HARGA KONSTAN ISKBGN (RP. MILYAR)
Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Ekonomi Nasional 6.948.789 7.367.805 7.777.253 8.166.635 8564866 8.982.511 9.433.034 9.918.835
Industri Pengolahan 1.409.460 1.507.839 1.590.065 1.679.279 1.764.104 1.842.313 1.900.756 1.995.794
Konstruksi 683.426 728.259 772.756 826.617 879.164 925.062 987.874 1.044.014
Real Estate 213.422 229.236 244.228 256.440 266.979 278.472 288.721 298.537
ISKBGN 68.856 74.301 76.779 78.633 83.370 89.056 89.605 91.846

12.000.000
10.000.000
8.000.000
6.000.000
4.000.000
2.000.000
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Ekonomi Nasional Industri Pengolahan Konstruksi Real Estate ISKBGN
5
KONDISI INDUSTRI PENDUKUNG KONSTRUKSI BAHAN BANGUNAN

”Trend laju pertumbuhan ekonomi yang mencapai puncaknya pada tahun 2011 sebesar 6,17%, pada akhirnya mendorong
sektor industri pendukung konstruksi bahan bangunan melakukan ekspansi (perluasan kapasitas produksi)”

Kapasitas produksi Besi Beton : 8.286 juta ton/tahun, Realisasi : 3.060 juta ton, Utilisasi : 36,94%
Kapasitas produksi Pipa : 2.243 juta ton/tahun, Realisasi : 911 juta ton, Utilisasi : 40,60%
Besi Baja Kapasitas produksi Baja Profil : 900 juta ton/tahun, Realisasi : 595 juta ton, Utilisasi : 66,08%

• Kapasitas produksi : 109,9 juta ton/tahun


• Realisasi produksi : 69,9 juta ton/tahun
Semen • Utilisasi produksi : 64%

Beton • Kapasitas produksi : 35 juta ton/tahun


Pracetak • Realisasi produksi : 35 juta ton/tahun
dan • Utilisasi produksi : 100%
Prategang

6
KONDISI INDUSTRI PENDUKUNG KONSTRUKSI BAHAN BANGUNAN

• Kapasitas produksi ubin keramik : 520,6 juta m2/tahun


Keramik • Realisasi produksi ubin keramik : 382 juta m2/tahun
• Utilisasi produksi ubin keramik : 73%

• Kapasitas produksi kaca lembaran : 1.545.300 ton/tahun


Kaca • Realisasi Produksi kaca lembaran : 1.313.500 ton/tahun
• Utilisasi Produksi kaca lembaran : 85%

• Kapasitas produksi jumbo roll : 10 juta m2/tahun


• Realisasi produksi jumbo roll : 4 juta m2/tahun
Amplas • Utilisasi produksi jumbo roll : 25%

• Kapasitas produksi : 503.142 ton/tahun


• Realisasi produksi : 400.000 ton/tahun
Pipa PVC • Utilisasi produksi : 80%

7
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI

• Menjamin ketersediaan dan pasokan Sumber Daya Alam (SDA) untuk bahan baku
industri
• Mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan penolong dengan substitusi impor
• Memperkuat networking rantai pasok atau distribusi antara pihak produsen dengan
konsumen (user)
• Meningkatkan kualitas produk melalui penyusunan SNI
• Menjamin ketersediaan energi baik dari pasokan maupun harga yang terjangkau
• Meningkatkan penggunaan konsumsi produk keramik dalam negeri dan memfasilitasi
penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), telah diusulkan produk industri
pendukung konstruksi bahan bangunan binaan Direktorat Jenderal Industri Kimia,
Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian untuk dimasukkan ke dalam daftar
Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK) Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (http://mpk.binakonstruksi.pu.go.id/)
• meningkatkan kerjasama internasional bidang industri keramik antara lain promosi
industri di dalam negeri maupun internasional
• Peningkatan kompetensi dan produktifitas SDM

8
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai