LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)

SEKTOR LOGAM DAN MESIN INDONESIA

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI
2018
 TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini, peserta latih
diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pendekatan pelatihan

berbasis kompetensi
2. Menjelaskan pengertian asesmen
3. Menguraikan alur asesmen kompetensi
4. Menentukan batas kompeten
 Mengembangkan Sertifikasi Profesi
Pada Diklat Vokasi
1. Memastikan Sistem Pendidikannya
berbasis kompetensi (CBT).
2. Memastikan Sistem Penilaiannya
berbasis kompetensi (CBA).
3. Mengembangkan kelembagaan
sertifikasi (TUK).
1. BELUM MENERAPKAN PEMBELAJARAN
BERBASIS KOMPETENSI SECARA UTUH
2. BELUM MENERAPKAN ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI SECARA UTUH
1. Mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu
2. Didasarkan kebutuhan dunia kerja
“Demand-Market-Driven”
3. Penguasaan kompetensi yang dibutuhkan
oleh dunia kerja
4. Kesuksesan siswa pada “Hands-On” atau
performa dunia kerja
5. Hubungan erat dengan Dunia Kerja
merupakan Kunci Sukses Diklat Kejuruan
6. Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan
Teknologi
7. Learning By Doing dan Hands On Experience
8. Membutuhkan fasilitas Mutakhir untuk
praktik
9. Memerlukan biaya investasi dan operasional
yang lebih besar dari pendidikan umum
 PENGELOLAAN

INSTRUMENTAL INPUT

RAW INPUT PROSES

ENVIRONMENTAL INPUT

EVALUASI TAMATAN

MASYARAKAT
 Industry & Community
Competencies Requirement

Competency
Standard

Curriculum Development

Curriculum Accreditation
Review Monitor and Verify
Course Delivery
And Assessment
on the job
off the job

Credential
 ANALISIS KEBUTUHAN MATERI DIKLAT

KKNI – SKKNI
PESERTA DIKLAT
YANG DITETAPKAN

RECOGNATION OF PRIOR LEARNING JABATAN / JOB DESCRIPTION

PROFIL KOMPETENSI DAFTAR KOMPETENSI

PESERTA DIKLAT YANG DITETAPKAN

GAP/KESENJANGAN
KEMAMPUAN

PROGRAM DIKLAT
 KETERPADUAN PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
PENDIDIKAN & PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
BERBASIS KOMPETENSI dan PROFESI
SERTIFIKAT KELULUSAN

MEMASTIKAN
MENGEMBANGKAN &
MEMELIHARA
KOMPETENSI
KOMPETENSI

SKKNI
1. INDIVIDUAL LEARNING
(DIAWALI PLACEMENT TEST)
( MENENTUKAN RASIO)
2. MASTERY LEARNING
(BERDASARKAN STANDAR)
3. SELF PACED LEARNING
TANPA ADA PEMBATASAN :
1. MATERIAL

2. WAKTU

3. BIMBINGAN
ASESMEN
 TANTANGAN ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI

HASIL AKHIR ASESMEN MASIH BERUPA ANGKA

SKOR BATAS LULUS MINIMUM BELUM MENCERMINKAN KOMPETEN

NILAI AKHIR DITETAPKAN BERDASARKAN PERSENTASE TEORI DAN PRAKTEK

MENGACU PADA PENILAIAN BEBASIS NORMA

MENILAI HASIL PELATIHAN

EVIDENCE MEASURABLE
CRITERIA

CRITERIA, e.g.:
• Competency
Standards
• SOP
ASSESSOR • Work Instructions
 ASESMEN
• Asesmen adalah sebuah proses yang
sistematis dalam mengumpulkan bukti-bukti,
kemudian membandingkan bukti-bukti
tersebut dengan standar kompetensi dan
membuat keputusan apakah seseorang telah
mencapai kompetensi

Bukti-bukti Kriteria
ASPEK KOMPETENSI

KOMPETENSI
TAHAP KOGNITIF

TAHAP FIKSASI

TAHAP OTONOM
 ALUR ASESMEN KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI
KEGIATAN DIKLAT DAN
PENGALAMAN HIDUP

EVALUASI
TAHAP KOGNITIF

GAGAL LULUS

EVALUASI
PSIKOMOTORIK
PENGAMATAN
PROSES

PENGUKURAN PRODUK

GAGAL

LULUS

SERTIFIKAT KOMPETENSI
 CONTOH PENENTUAN BATAS KOMPETEN

Kompetensi : Membuat kubus

Dimensi : 100 x 100 x 100 mm, toleransi 1,0mm
Sudut : 900 toleransi 20

INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUK (A)

No Aspek yang diukur Kriteria SKOR SKM Hasil

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Panjang 100±1mm V 10
2 Lebar 100±1mm V 10
3 Tinggi 100±1mm V 10
4 Sudut 900±20 V 10
 CONTOH PENENTUAN BATAS KOMPETEN

Kompetensi : Membuat kubus

Dimensi : 100 x 100 x 100 mm, toleransi 1,0mm
Sudut : 900 toleransi 20

INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUK (B)

No Aspek yang Kriteria SKOR SKM Hasil

diukur 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Panjang 100±0,2mm V 6

2 Lebar 100±0,2mm V 6

3 Tinggi 100±0,2mm V 6

4 Sudut 900±0,40 V 6
 HASIL UJI KOMPETENSI SISWA A

Kompetensi : Membuat kubus

Dimensi : 100 x 100 x 100 mm, toleransi 1,0mm
Sudut : 900 toleransi 20

Aspek yang HASIL UJI SKOR

No Kriteria 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKM Hasil
diukur SISWA A
1 Panjang 100±0,2mm 150mm V 6 0

2 Lebar 100±0,2mm 100,01mm V 6 10

3 Tinggi 100±0,2mm 100,02mm V 6 10

4 Sudut 900±0,40 900 V 6 10

JUMLAH 24 30
 HASIL UJI KOMPETENSI SISWA B

Kompetensi : Membuat kubus

Dimensi : 100 x 100 x 100 mm, toleransi 1,0mm
Sudut : 900 toleransi 20

Aspek yang HASIL UJI SKOR

No Kriteria 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKM Hasil
diukur SISWA B
1 Panjang 100±0,2mm 100,2mm V 6 6

2 Lebar 100±0,2mm 99,8mm V 6 6

3 Tinggi 100±0,2mm 100,2mm V 6 6

4 Sudut 900±0,40 90,40 V 6 6

JUMLAH 24 24
CONTOH PENENTUAN BATAS LULUS/KOMPETEN
1.KOMPETENSI : MEMBUAT KUBUS KAYU UKURAN PANJANG, LEBAR DAN TINGGI
10 CM, TOLERANSI UKURAN 0,5 CM, TOLERANSI SUDUT 50 WARNA HIJAU.
INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUK.
KRITERIA SKORE KOMPETEN
ASPEK YANG DIUKUR MAK.
N0 YA TIDAK
1 Panjang 10 cm, tol. 0,5 cm 20
2 Lebar 10 cm, tol. 0,5 cm 20
3 Tinggi 10 cm, tol. 0,5 cm 20
4 Sudut 900 , toleransi 50 20
5 Warna Hijau 20
JUMLAH SKORE

BATAS LULUS UNTUK UNIT KOMPETENSI TIDAK DIDASARKAN ATAS JUMLAH

SKORE, AKAN TETAPI DITENTUKAN OLEH SKORE SETIAP ASPEK YANG DIUKUR.
 KOMPETENSI : MEMBUAT SATU GELAS STMJ.
INSTRUMEN PENGUKURAN PROSES

KRITERIA SKORE KOMPETEN

N0 ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
1 Menyiapkan air bersih dalam panci kurang lebih 250 ml 10 x
2 Menyediakan gelas Bahan kaca, volume 200 ml 10 x
3 Menyediakan sendok sendok teh, dari logam 10 x
4 Merebus air Mendidih, 10 x
5 Menuang susu dalam gelas 3 sendok makan 10 x
6 Menuang telor dalam gelas 1 butir telor ayam kampung 10 x
7 Menuang madu dalam gelas 2 sendok makan 10 x
8 Menuang bubuk jahe dalam gelas 1 sendok makan 10 x
9 Menuang air mendidih dalam gelas 1 cm dibawah permukaan gls 10 x
10 Mengaduk isi gelas isi gelas homogen 10 x
JUMLAH SKORE 90

JUMLAH SKORE AKHIR 90, TAPI TIDAK KOMPETEN, KARENA TIDAK JADI 1 GELAS STMJ
BATAS LULUS/KOMPETEN UNTUK UNIT KOMPETENSI TIDAK DIDASARKAN ATAS JUMLAH
SKORE, AKAN TETAPI DITENTUKAN OLEH SKORE SETIAP ASPEK YANG DIUKUR.
TIDAK DITENTUKAN OLEH SKORE
AKHIR
DIPENGARUHI OLEH SETIAP ASPEK
YANG DIUKUR
DITENTUKAN BERDASARKAN
RANCANGAN INSTRUMEN
 NOBODY
PERFECT
BUT A TEAM
CAN BE