Anda di halaman 1dari 28

RSU BUNDA THAMRIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL /

MEDAN Wastewater Treatment Plant)


NO DOKUMEN REVISI
HALAMAN

1/1
007/SPO/SAN/RSUBT/ 1
0219
Ditetapkan Direktur
TANGGAL
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah sebuah struktur yang
PENGERTIAN dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air
sehingga memungkinkan air tersebut dapat dibuang sesuai
peruntukannya dan tidak merusak lingkungan sekitar.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan akibat air limbah
2. Meningkatkan mutu Rumah Sakit melalui pemeriksaan air limbah
secara berkala
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No:016/PER/DIR/RSUBT/1218 Tentang
Kebijakan pemeriksaan Air Bersih dan Air Limbah.
1. Petugas sanitasi memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti
sarung tangan, masker dan sepatu safety
2. Petugas sanitasi mematikan dahulu pompa dosing dari panel
listrik pada saat mengisi larutan conditioner, settler dan kaporit.
P 3. Petugas sanitasi memastikan PH air limbah dengan ukuran 6-9
R sebelum mengisi bahan kimia.
O 4. Petugas sanitasi memberi Bakteri kedalam bak aerator dan
S septitank setiap pagi
E 5. Petugas sanitasi mengatur blower 4 jam berbanding 1 jam
D 6. Petugas sanitasi membackwash 2 unit filter setiap 3 jam sekali.
U 7. Petugas sanitasi mencatat flowmeter setiap pergantian shift.
R 8. Petugas sanitasi mendrain bak pengendapan setiap pagi dan sore
dan membersihkan cartridge dan filter pompa pengendapan
setiap 2 hari sekali.
9. Petugas sanitasi memastikan semua alat berfungsi dengan baik
RSU BUNDA THAMRIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL /
MEDAN Wastewater Treatment Plant)
NO DOKUMEN REVISI
HALAMAN

1/1
007/SPO/SAN/RSUBT/ 1
0219
dan selalu dikontrol
UNIT TERKAIT 1. Sanitasi
2. petugas sanitasi

RSU BUNDA THAMRIN


MEDAN PEMBUANGAN BENDA TAJAM DAN JARUM SUNTIK
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
008/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan Direktur

SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Pembuangan adalah proses untuk membuang sisa hasil produk atau
PENGERTIAN benda yang sudah tidak di gunakan lagi.
Benda Tajam dan jarum suntik adalah benda yang memiliki
permukaan atau ujung yang runcing yang dapat melukai tubuh.
TUJUAN Sebagai acuan menerapkan langkah – langkah untuk :
1. Mencegah terjadinya risiko penularan infeksi pada pasien, petugas
rumah sakit dan pengunjung.
2. Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 004/PER/DIR/RSUBT/1218 Tentang
Kebijakan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
1. Petugas sanitasi memakai Alat Pelindung Diri (APD) yaitu :
sarung tangan, masker dan sepatu safety.
2. Petugas sanitasi menyediakan tempat benda tajam (dirigen) di
RSU BUNDA THAMRIN
MEDAN PEMBUANGAN BENDA TAJAM DAN JARUM SUNTIK
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
008/SAN/RSUBT/2019
setiap unit yang meng hasikan benda tajam.
P 3. Petugas kebersihan menggunakan Alat Pelindung Diri yaitu :
R sarung tangan, masker dan sepatu safety mengambil dirigen (
O tempat limbah benda tajam ) dari masing masing lantai.
S 4. Petugas kebersihan mengangkut limbah tajam / jarum suntik yang
E sudah terisi ¾ dari kapasitas tempat (dirigen )
D 5. Petugas kebersihan mengumpulkan limbah benda tajam dan
U menempatkannya di Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
R limbah B3.
6. Limbah benda tajam yang sudah di kumpilkan di Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS B3) di serahkan kepada pihak
ketiga.
UNIT TERKAIT 1. Petugas sanitasi
2. Petugas Kebersihan

RSU BUNDA THAMRIN PEMBUANGAN


MEDAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
009/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
Direktur
SPO
RSU BUNDA THAMRIN PEMBUANGAN
MEDAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
009/SAN/RSUBT/2019

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Pembuangan adalah proses untuk membuang sisa hasil produk atau
PENGERTIAN benda. Limbah berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dapat mencemar
lingkungan
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya risiko penularan infeksi pada petugas,
karyawan, pasien dan pengunjung rumah sakit
2. Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 004/PER/DIR/RSUBT/1218 Tentang
Kebijakan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
1. Petugas sanitasi dan kebersihan memakai Alat Pelindung Diri
P (APD) yaitu : sarung tangan, masker dan sepatu safety.
R 2. Petugas sanitasi menyediakan tempat sampah medis dan plastik
O medis sesuai dengan peruntukannya di setiap penghasil limbah B3
S dengan tanda (khusus), menggunakan plastik berwarna kuning.
E 3. Petugas kebersihan mengangkut limbah B3 pada malam hari
D menggunakan trolly khusus lalu mengumpulkan limbah B3 di
U Tempat Penyimpanan Sementara (TPS).
R 4. Petugas sanitasi menutup rapat dan mengunci Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang telah berisi
limbah B3 yang dipisahkan dengan sekat sesuai dengan jenisnya,
sebelum di berikan ke pihak ke tiga untuk di musnahkan.
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi
2. Petugas kebersihan
RSU BUNDA THAMRIN PEMASANGAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
MEDAN DAN BERACUN (B3)
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
010/SAN/RSUBT/2019
Ditetapkan
TANGGAL Direktur
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Pemasangan label adalah pekerjaan yang dilakukan untuk melekatkan
PENGERTIAN setiap keterangan berbentuk simbol atau piktogram, tulisan atau
kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang berisi informasi
karakteristik limbah B3.
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan
atau konsentrasinya dapat mencemari lingkungan
TUJUAN Sebagai acuan menerapkan langkah – langkah untuk :
1. Mencegah terjadinya pencemaran dan gangguan kesehatan yang
berasal dari limbah B3
2. Memberikan identitas limbah sehingga kehadiran limbah B3
dalam suatu tempat dapat dikenali dan menentukan pengolahan
limbah B3
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 004/PER/DIR/RSUBT/1218 Tentang
Kebijakan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Petugas sanitasi memakai memakai Alat Pelindung Diri (APD)
P yaitu : sarung tangan, masker dan sepatu safety.
R 2. Petugas sanitasi memisahkan limbah sesuai jenis dan
O karakteristiknya
S 3. Petugas sanitasi memasukkan limbah padat B3 (medis) infeksius
E dan potensial berbahaya ke dalam kontainer khusus (safety box),
RSU BUNDA THAMRIN PEMASANGAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
MEDAN DAN BERACUN (B3)
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
010/SAN/RSUBT/2019
D anti tusuk dengan lapisan kantong plastik warna kuning dan
U mengikatnya dengan tali
R 4. Petugas sanitasi memberi symbol, label pada lapisan kantong
plastik dan wadah yang digunakan.
5. Petugas sanitasi menyusun rapi limbah B3 sesuai dengan jenis,
bentuk dan karakteristiknya
6. Limbah B3 yang ada di tempat pembuangan sementara (TPS)
diambil dan diangkut oleh pihak ketiga untuk di musnahkan
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi

RSU BUNDA THAMRIN PENGIRIMAN SAMPEL AIR LIMBAH


MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
011/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
Direktur
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Pengiriman sampel air limbah adalah proses mengirimkan sampel air
PENGERTIAN limbah untuk diperiksa atau di uji agar sesuai dengan syarat
ketentuan baku mutu
TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas sanitasi dalam proses pengolahan air
limbah untuk mengetahui bahwa limbah cair yang dihasilkan sudah
memenuhi baku mutu sehingga layak dibuang kebadan lingkungan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 016/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan pemeriksaan Air Bersih dan Air Limbah Di RSU Bunda
RSU BUNDA THAMRIN PENGIRIMAN SAMPEL AIR LIMBAH
MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
011/SAN/RSUBT/2019
Thamrin.
1. Petugas sanitasi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti
P : masker, sarung tangan dan sepatu safety.
R 2. Petugas sanitasi mengambil sampel air limbah dari outlet.
O 3. Petugas sanitasi menyediakan tempat untuk sampel kimia dan
S biologi untuk uji.
E 4. Petugas sanitasi menghindarkan sampel dari sinar matahari
D langsung.
U 5. Petugas sanitasi mengirimkan sampel tidak lebih dari 12 jam
R 6. Petugas sanitasi memberikan label pada masing-masing sampel
sebagai berikut :
- Instansi / instalasi yang mengirim
- Kode sampel
- Parameter pemeriksaan
- Diambil oleh
- Tanggal pengambilan
- Jam pengambilan
- Tanda tangan petugas pengambil sampel
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi

RSU BUNDA THAMRIN PENGAMBILAN LIMBAH INFEKSIUS DARI RUANGAN


MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
012/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
SPO
RSU BUNDA THAMRIN PENGAMBILAN LIMBAH INFEKSIUS DARI RUANGAN
MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
012/SAN/RSUBT/2019
Direktur

14 Februari 2019
dr. Teren, M.kes
Pengambilan limbah infeksius dari ruangan adalah proses mengambil
PENGERTIAN limbah yang telah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh
pasien dari setiap lantai ruangan rawatan.
TUJUAN Agar limbah tidak terjadi penumpukan, serta untuk mencegah agar
tidak terjadi penyebaran penyakit melalui limbah infeksius.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 004/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Petugas kebersihan memakai alat pelindung diri (APD) seperti:
masker, sarung tangan dan sepatu safety.
2. Petugas kebersihan mengikat plastik warna kuning dengan tali
rapi setelah terpenuhi ¾ kantong.
P 3. Petugas kebersihan mengambil sampah infeksius dari masing
R masing lantai ruang rawatan kemudian dimasukkan kedalam
O trolley khusus.
S 4. Petugas kebersihan mengangkat sampah infeksius dengan trolly
E khusus melalui lif ke tempat penyimpanan sementara (B3)
D 5. Petugas kebersihan meletakkan sampah infeksius ditempat
U penyimpanan sementara dengan wadah terikat dan tertutup.
R 6. Petugas kebersihan mencuci trolly dan tangan dengan cairan
pembersih/desinfeksi.
UNIT TERKAIT 1. Sanitasi
2. Petugas kebersihan
RSU BUNDA THAMRIN
MEDAN PENGIRIMAN SAMPEL AIR BERSIH
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
013/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
Direktur
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Pengiriman sampel adalah proses mengirimkan suatu sampel untuk
PENGERTIAN diujidi balai pengujian
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang
bermutu baik dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
TUJUAN Untuk mengetahui mutu baku dari air bersih
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 016/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan pemeriksaan Air Bersih dan Air Limbah Di RSU Bunda
Thamrin.
1. Petugas kebersihan memakai alat pelindung diri (APD)
seperti: masker, sarung tangan dan sepatu safety.
2. Petugas sanitasi mengambil sample air bersih dengan
menggunakan tempat yang sudah di sediakan untuk
P pemeriksaan fisika, kimia dan Biologi.
R 3. Petugas sanitasi menghindarkan sampel dari sinar matahari
O langsung
S 4. Petugas sanitasi mengirimkan sampel tidak lebih dari 12 jam
RSU BUNDA THAMRIN
MEDAN PENGIRIMAN SAMPEL AIR BERSIH
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
013/SAN/RSUBT/2019
E 5. Petugas sanitasi menempelkan Label pada masing-masing
D sampel:
U - Instansi yang mengirim
R - Kode sampel
- Parameter pemeriksaan
- Diambil oleh
- Tanggal pengambilan
- Jam pengambilan
- Tanda tangan pengambil sampel
UNIT TERKAIT 1. Sanitasi

RSU BUNDA THAMRIN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH


MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
014/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
Direktur
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Sistem pengelolaan adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan
PENGERTIAN stok air bersih di rumah sakit.
Air Bersih adalah produk air yang telah di kelola dalam instalasi air
yang menghasilkan air yang bermutu sesuai dengan peraturan yang
RSU BUNDA THAMRIN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH
MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
014/SAN/RSUBT/2019
berlaku dan bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langka-langkah :
1. Menjamin tersedianya air bersih di RSU Bunda Thamrin
2. Mencegah terjadinya penyebaran penyakit yang berasal dari air
bersih di RSU Bunda Thamrin
KEBIJAKAN peraturan Direktur No: : 016/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan pemeriksaan Air Bersih dan Air Limbah Di RSU Bunda
Thamrin.
1. Petugas Sanitasi memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti :
P masker, sarung tangan, dan Sepatu Safety untuk penyediaan Air
R Bersih.
O 2. Petugas Sanitasi memastikan pada saat mengisi larutan cougulat,
S flougulant dan disinfektan di dalam drum, pompa injeksi (dosing
E pump) dalam keadaan mati
D 3. Petugas Sanitasi harus mengetahui PH air sebelum mengisi bahan
U kimia
R 4. Petugas Sanitasi memastikan kompresor dalam keadaan hidup
5. Petugas Sanitasi harus mendrain (membuang sisa sisa
pengendapan) 3 kali sehari
6. Petugas Sanitasi membackwash 2 unit filter setiap setiap shift.
7. Petugas Sanitasi memastikan semua alat berfungsi dengan baik
dengan selalu dikontrol, sehingga proses yang telah berjalan
dengan baik menghasilkan produksi air yang memenuhi syarat air
bersih (fisik, kimia, biologi)
8. Petugas Sanitasi memastikan bahwa Air Bersih tersedia 24 jam
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi
RSU BUNDA THAMRIN IDENTIFIKASI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
MEDAN BERACUN (B3)
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
015/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
Direktur
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Identifikasi adalah suatu cara untuk memberikan,menentukan atau
PENGERTIAN menetapkan bahan berbahaya dan beracun
Limbah bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan menurut
sumber, karakteristik dan pengujian toksikologi,yang bisa
membahayakan manusia dan lingkungan
TUJUAN Sebagai acuan menerapkan langkah-langkah untuk
1. Memberikan perlindungan kepada pekerja, pengunjung dan
lingkungan di sekitar rumah sakit
2. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 004/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Petugas sanitasi memakai Alat Pelindung Diri (APD) khusus
P seperti Masker, Sarung Tangan dan Sepatu Safety.
R 2. Petugas sanitasi memeriksa limbah dan memilahnya antara limbah
O infeksius dan non infeksius.
S 3. Petugas sanitasi mengidentifikasi dan memisahkan limbah sesuai
E sumber, karakteristik dan uji toksikologi
D 4. Petugas sanitasi memasang label dan simbol pada Limbah B3
U 5. Petugas sanitasi menyusun dan merapikan Limbah B3 di tempat
R penyimpanan sampah sementara limbah B3 ( TPS B3 )
6. Limbah B3 yang ada ditempat pembuangan sementara diambil
dan diangkut oleh pihak ketiga untuk di musnahkan.
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitas
RSU BUNDA THAMRIN
MEDAN PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
016/SAN/RSUBT/2019
Ditetapkan
TANGGAL Direktur
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Penanganan adalah cara yang dilakukan untuk menangani atau
PENGERTIAN memproses suatu bahan mulai dari pemisahan, pewadahan, pelabelan
dan pengumpulan hingga pengolahan/pemusnahan.
Limbah bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau
beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dapat mencemar
lingkungan
TUJUAN 1. Pengendalian terhadap limbah B3 atas kegiatan rumah sakit.
2. Untuk mengurangi pencemaran dan perusakan lingkungan akibat
pembuangan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
diminimalisasi sehingga pembuangannya tidak berdampak
terhadap pekerja, pengunjung dan lingkungan rumah sakit.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 004/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Petugas sanitasi dan kebersihan memakai Alat Pelindung Diri
(APD) seperti masker, sarung tangan dan sepatu safety
2. Petugas sanitasi menempatkan limbah B3 pada tempat sampah
khusus dan diberi kantong plastik berwarna kuning
RSU BUNDA THAMRIN
MEDAN PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
016/SAN/RSUBT/2019
P 3. Petugas kebersihan mengangkut limbah B3 yang sudah terisi ¾,
R limbah B3 diangkut menggunakan trolly khusus untuk
O dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sementara limbah B3 (TPS
S B3), pengangkutan limbah dilakukan pada malam hari
E 4. Petugas sanitasi mengemas limbah B3 dan menempatkan limbah
D B3 sesuai jenis dan karakteristiknya
U 5. Petugas sanitasi memberi label dan symbol limbah B3
R 6. Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3 harus rapi dan
bersih dan hanya bisa dibuka oleh petugas berwenang (petugas
sanitasi dan kebersihan)
7. Limbah B3 yang ada ditempat pembuangan sementara diambil
dan diangkut oleh pihak ketiga untuk di musnahkan
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi
2. Petugas Kebersiha

RSU BUNDA THAMRIN PENGOLAHAN AIR MINUM REVERSE OSMOSIS (RO)


MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
017/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
Direktur
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.kes


Pengolahan air minum adalah proses perubahan air bersih menjadi air
PENGERTIAN minum sehingga memenuhi syarat yang diperuntukan dan di
konsumsi oleh manusia
Reverse Osmosis adalah proses air bersih dengan menggunakan
membran dan filter sehingga menjadikan air tersebut siap untuk di
minum
RSU BUNDA THAMRIN PENGOLAHAN AIR MINUM REVERSE OSMOSIS (RO)
MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1 1/1
017/SAN/RSUBT/2019
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya penyebaran penyakit yang berasal dari air
bersih
2. Meningkatkan mutu Rumah Sakit melalui pemeriksaan air bersih
secara berkala (6 bulan sekali)
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: : 016/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan pemeriksaan Air Bersih dan Air Limbah Di RSU Bunda
Thamrin.
1. Petugas Sanitasi melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas Sanitasi memakai masker dan sarung tangan
3. Petugas Sanitasi membackwash 2 unit filter secara bergantian
minimal 30 menit
P 4. Petugas Sanitasi memastikan catridge carbon 20 “ dan catridge 1
R micron 20”, dalam keadaan bersih.
O 5. Petugas Sanitasi mengganti cartridge jika sudah kelihatan endapan
S yang menempel
E 6. Petugas Sanitasi mengganti membran setiap 6 bulan sekali atau
D jika produk air mulai tidak stabil.
U 7. Petugas Sanitasi membersihkan tabung stanlees seminggu sekali
R dan memastikan lampu ultra violet hidup pada saat mengisi air
minum ke galon.
8. Petugas Sanitasi membersihkan dahulu galon air minum sebelum
di isi.
9. Petugas Sanitasi mendistribusikan air minum keseluruh bagian
menggunakan troly khusus.
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi
2. Teknisi

RSU BUNDA THAMRIN TANGGAP DARURAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


MEDAN BERACUN (B3)
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
018/SAN/RSUBT/2019
TANGGAL Ditetapkan
TERBIT Direktur
SPO

2015 dr. Teren, M.kes


Tanggap Darurat adalah suatu sikap untuk mengantisipasi
PENGERTIAN kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, yang akan
menimbulkan kerugian baik fisik-material maupun mental spiritual.
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan
atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan
lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
TUJUAN Untuk mengatasi situasi darurat yang terjadi pada penanganan limbah
bahan berbahaya dan beracun.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 004/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Petugas sanitasi memastikan kelengkapan APD
2. Sanitasi memastikan kelengkapan dan fungsi peralatan tanggap
darurat yaitu : Hydrant, APAR, kotak P3K dan isinya, wastafel
dan eye washer dan spill kit.
P 3. Apabila terjadi insiden Limbah B3 mengenai kulit maka segera
R dibilas dengan air mengalir selama 15 menit dilanjutkan
O pencucian dengan sabun
S 4. Apabila terjadi insiden terkena mata, maka segera bilas dengan
E air mengalir melalui air mengalir melalui eye washer selama 15
D menit
U 5. Apabila terjadi insiden tertusuk jarum suntik atau limbah benda
R tajam harus segera dicuci dengan air mengalir dan dilanjutkan
dengan penanganan di IGD
6. Apabila terjadi kebakaran petugas sanitasi mengambil APAR
RSU BUNDA THAMRIN TANGGAP DARURAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
MEDAN BERACUN (B3)
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
018/SAN/RSUBT/2019
yang berada dekat dengan lokasi dan memadamkan api, lalu
menghubungi tim K3RS sesuai dengan prosedur
UNIT TERKAIT 1. 1. Petugas Sanitasi
2. PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
3. K3RS

RSU BUNDA THAMRIN PEMELIHARAAN TANDON AIR BERSIH


MEDAN NO DOKUMEN REVISI
HALAMAN

1/1
1
019/SAN/RSUBT/2019
Ditetapkan Direktur
TANGGAL
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.Kes


Pemeliharaan Tandon Air Bersih adalah suatu kegiatan yang
PENGERTIAN dilakukan untuk menjaga kualitas tandon air dan air agar tetap
menghasilkan air yang bersih
TUJUAN Untuk menjaga kualitas tandon air agar tetap berfungsi dengan baik
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: : 016/PER/DIR/RSUBT/1219 Tentang
Kebijakan pemeriksaan Air Bersih dan Air Limbah Di RSU Bunda
Thamrin.
1. Petugas sanitasi memakai APD seperti : sarung tangan dan
P masker
R 2. Petugas sanitasi memastikan tandon air berfungsi dengan baik
O dan selalu di kontrol
RSU BUNDA THAMRIN PEMELIHARAAN TANDON AIR BERSIH
MEDAN NO DOKUMEN REVISI
HALAMAN

1/1
1
019/SAN/RSUBT/2019
S 3. Petugas sanitasi memeriksa pipa saluran tandon air setiap
E harinya
D 4. Petugas sanitasi mendrain tandon air setiap dua kali sehari agar
U kualitas air selalu terjaga
R 5. Petugas sanitasi membersihkan bagian dalam dan luar tandon air
satu minggu sekali
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi

RSU BUNDA THAMRIN PEMELIHARAAN POMPA AIR


MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

01 1/1
020/SPO/PML/RSUBT/0219
Ditetapkan Direktur
SPO TANGGAL
RSU BUNDA THAMRIN PEMELIHARAAN POMPA AIR
MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

01 1/1
020/SPO/PML/RSUBT/0219

13 Februari 2019 dr. Teren, M.Kes


Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja
PENGERTIAN (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika
tertentu dengan tujuan agar fasilitas tersebut dapat berfungsi,
beroperasi dengan lancar, aman, efektif dan efisien
Pompa Air adalah satu alat yang berperan penting dalam proses
pengolahan air
TUJUAN Untuk memastikan seluruh pompa dapat dapat berfungsi, beroperasi
dengan lancar, aman, efektif dan efisien
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No: 016/PER/DIR/RSUBT/1218 Tentang
Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik Di RSU Bunda
Thamrin
10. Petugas Teknisi memakai APD seperti : sepatu safety, masker
P dan sarung tangan.
R 11. Petugas Teknisi memastikan pompa berfungsi dengan baik
O 12. Petugas Teknisi memeriksa auto panel guna mengetahui
S radar/water level berfungsi atau tidak
E 13. Petugas Teknisi membersihkan klep filter secara berkala guna
D mencegah kotoran atau endapan masuk ke pompa
U 14. Petugas Teknisi membersihkan pompa secara berkala minimal
R satu bulan sekali
UNIT TERKAIT 1. Sanitasi
2. Teknisi
RSU BUNDA THAMRIN PENYEDIAAN AIR BERSIH 24 JAM
MEDAN NO DOKUMEN
REVISI HALAMAN

1 1/1
021/SPO/PML/RSUBT/0219
TANGGAL TERBIT Ditetapkan
Direktur

SPO

13 Februari 2019 dr. Teren,M.Kes

PENGERTIAN Penyediaan adalah serangkaian kegiatan dalam pengadaan air.


Air Bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk
dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langka-langkah :
3. Mencegah terjadinya penyebaran penyakit yang berasal dari
air bersih
4. Meningkatkan mutu Rumah Sakit melalui pemeriksaan air
bersih secara berkala (6 bulan sekali)
KEBIJAKAN
Peraturan Direktur No: 016/PER/DIR/RSUBT/1218 Tentang
Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik Di RSU
Bunda Thamrin

9. Petugas Teknisi memakai APD seperti masker dan sarung


P tangan.
R 10. Petugas Teknisi memastikan pada saat mengisi larutan
O cougulat, flougulant dan disinfektan pompa injeksi (dosing
S pump) dalam keadaan mati
E 11. Petugas Teknisi harus mengetahui PH air sebelum
D mengisi bahan kimia.
U 12. Petugas Teknisi memastikan kompresor dalam keadaan
R hidup
13. Petugas Teknisi harus mendrain bak pengendapan 2 kali
sehari
14. Petugas Teknisi membackwash 2 unit filter secara
bergantian setiap shif.
15. Petugas Teknisi memastikan semua alat berfungsi dengan
baik dengan selalu dikontrol, sehingga proses yang telah
berjalan dengan baik menghasilkan produksi air yang
memenuhi syarat air bersih (fisik, kimia, biologi)
UNIT TERKAIT 1. Teknisi
2. Sanitasi
RSU BUNDA THAMRIN IDENTIFIKASI AREA BERISIKO TERJADI GANGGUAN
MEDAN AIR
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
1
022/SPO/PML/RSUBT/0219
TANGGAL Ditetapkan Direktur

SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.Kes


RSU BUNDA THAMRIN IDENTIFIKASI AREA BERISIKO TERJADI GANGGUAN
MEDAN AIR
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
1
022/SPO/PML/RSUBT/0219
Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan,
PENGERTIAN mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi
dari “kebutuhan” lapangan. Secara intensitas kebutuhan dapat
dikategorikan (dua) macam yakni kebutuhan terasa yang sifatnya
mendesak dan kebutuhan terduga yang sifatnya tidak mendesak.
Area beresiko adalah wilayah yang ditetapkan sebagai daerah yang
memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya gangguan air di Rumah Sakit
umum Bunda Thamrin.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi teknisi dalam
melakukan identifikasi semua area yang berisiko terjadinya gangguan
air di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No:016/PER/DIR/RSUBT/1218 Tentang
Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik Di RSU Bunda
Thamrin
1. Petugas Teknisi melakukan pengecekan kondisi area yang rentan
P berisiko terhadap fasilitas air.
R 2. Petugas Teknisi melakukan tindak lanjut terhadap area yang
O rentan terjadi resiko.
S 3. Untuk air RO Laboratorium dan HD disediakan tangki stok yang
E dapat menyimpan kapasitas air
D 4. Untuk supply air ke OK, ICU sumber airnya berasal dari air
U bawah tanah yang sudah melalui proses pengolahan.
5. Kebutuhan air untuk ruang rawat inap dan kamar mandi umum
menggunakan sumber air bawah tanah, dimana sumber air bawah
tanah di lingkungan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin ada 2
unit, sehingga bila satu rusak masih ada pengganti.
6. Untuk supply air ke ruang rawat inap dan kamar mandi umum,
RSU BUNDA THAMRIN IDENTIFIKASI AREA BERISIKO TERJADI GANGGUAN
MEDAN AIR
NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
1
022/SPO/PML/RSUBT/0219
tidak langsung di supply tetapi dilakukan proses penyaringan
pada bak – bak air yang ada.
7. Kemudian air tersebut ditransfer ke tangki atas untuk disupply ke
ruang rawat inap, laundry, kantor dan kamar mandi umum.
UNIT TERKAIT 1. Sanitasi
2. Teknisi
RSU BUNDA THAMRIN PENGOPERASIAN MESIN AUTOCLAVE
MEDAN NO DOKUMEN REVISI
HALAMAN

0
1/2

023/SPO/PML/RSUBT/0219
Ditetapkan Direktur
TANGGAL
SPO

13 Februari 2019 dr. Teren, M.Kes


Pengoperasian mesin Autoclave adalah Petunjuk/cara untuk
PENGERTIAN mengoperasikan mesin Autoclave.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah untuk :
1. Penggunaan mesin Autoclave.
2. Menghindari kecelakaan kerja atau kerusakan mesin.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No:004/PER/DIR/RSUBT/0219 Tentang
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ).
1. Petugas sanitasi membersihkan body mesin bagian luar secara
P keseluruhan sebelum digunakan.
R 2. Petugas sanitasi menghidupkan listrik dengan menaikan MCB
O pada panel listrik ( kontak listrik ) yang diberi tanda .
RSU BUNDA THAMRIN PENGOPERASIAN MESIN AUTOCLAVE
MEDAN NO DOKUMEN REVISI
HALAMAN

0
1/2

023/SPO/PML/RSUBT/0219
S 3. Petugas sanitasi memutar tombol mains switch control pada
E posisi on lalu memutar tombol main switch power ke posisi on.
D 4. Petugas sanitasi menekan tombol Load setelah muncul tulisan
U ready pada layar mesin.
R 5. Petugas sanitasi membuka pintu mesin kemudian memasukkan
limbah sesuai jenisnya ke dalam tabung mesin.
6. Petugas sanitasi menutup serta mengunci pintu mesin kemudian
menekan tombol start.
7. Lalu memutar tombol kompas untuk memilih siklus pengolahan
sesuai dengan jenis limbah kemudian tekan tombol start.
8. Petugas sanitasi menekan tombol load bila proses pengolahan
siklus telah selesai.
9. Petugas sanitasi membuka pintu mesin kemudian memasukkan
trolley yang dilapis plastik hitam ke dalam mesin.
10. Petugas sanitasi menutup pintu mesin lalu menekan tombol
unload lalu menekan tombol load agar posisi tabung kembali
keposisi semula.
11. Petugas sanitasi menarik trolley yang telah terisi limbah dari
dalam mesin.
12. Petugas sanitasi melakukan kebersihan tutup tabung, saringan
pembuangan air serta bagian dalam mesin dari sampah sisa
pengolahan bila pengolahan telah selesai.
13. Petugas sanitasi menekan tombol start lalu memutar tombol
kompas untuk memilih siklus membersihkan mesin.
14. Petugas sanitasi menekan tombol switch control kemudian
memutar switch power ke posisi off.
15. Petugas sanitasi mematikan listrik dengan menurunkan MCB
RSU BUNDA THAMRIN PENGOPERASIAN MESIN AUTOCLAVE
MEDAN NO DOKUMEN REVISI
HALAMAN

0
1/2

023/SPO/PML/RSUBT/0219
pada panel listrik ( kontak listrik ) yang diberi tanda .
UNIT TERKAIT 1. Sanitasi
2. Operator
3. K3RS
4. PPI
RSU BUNDA THAMRIN LIMBAH HASIL OLAHAN MESIN AUTOCLAVE
MEDAN NO DOKUMEN REVISI HALAMAN

1/1
024/SPO/SAN/RSUBT/0219
Ditetapkan Direktur
TANGGAL
SPO

14 Februari 2019 dr. Teren, M.Kes


Limbah hasil olahan adalah limbah yang telah di olah menggunakan
PENGERTIAN alat dari limbah infeksius menjasi limbah non infeksius.
TUJUAN Menerapkan langkah-langkah untuk:
1. Mencegah terjadinya resiko penularan infeksi pada pasien,
petugas rumah sakit dan pengunjung.
2. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur No:004/PER/DIR/RSUBT/0219 Tentang
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ).
1. Petugas Sanitasi melakukan kebersihan tangan.
P 2. Petugas Sanitasi Memakai Alat Pelindung Diri ( APD ) seperti
R sarung tangan,masker,baju pelindung dan sepatu safety.
O 3. Petugas Sanitasi mengeluarkan limbah yang sudah di olah dari
S dalam Mesin Autoclve ke Troly khusus penampungan lalu
E dibiarkan selama 30 menit untuk menghilangkan uap panas.
D 4. Petugas Sanitasi mengemas limbah kedalam kantong plastik
U warna hitam lalu menimbang serta mencatat jumlah limbah.
R 5. Petugas Sanitasi menyusun limbah ketempat penyimpanan
sementara.
6. Petugas Sanitasi meyerahkan limbah hasil olahan kepada pihak
ke tiga.
7. Petugas sanitasi melepas semua APD kemudian melakukan
kebersihan tangan.
UNIT TERKAIT 1. Petugas Sanitasi.
UNIT TERKAIT 1. Sanitasi
2. Teknisi sanitasi

Anda mungkin juga menyukai