Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS

ULY HAYUNI RIFDHANA


1601470002

Penderita Diabetes Melitus (DM) di Indonesia diprediksi akan mengalami kenaikan


terus menerus tiap tahunnya. Ernawati (2013:9) menjelaskan bahwa “WHO memprediksi
Indonesia akan mengalami kenaikan jumlah penyandang DM dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. IDF juga memprediksi pada tahun 2009 akan ada
kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun
2030”.

American Diabetes Association (2010) mendefinisikan “Diabetes Melitus (DM)


sebagai suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikema yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya”. Terdapat 2 jenis tipe
Diabetes Melitus (DM), yaitu tipe 1 dan tipe 2. Bryer-Ash (2012: 2) menjelaskan “tipe 1
adalah diabetes yang disebabkan oleh difisiensi insulin. Defisiensi ini terjadi akibat system
imun yang secara salah menyerang atau merusak sel-sel pembentuk insulin dalam pancreas.
Sedangkan tipe 2 adalah akibat kombinasi antara jaringan tubuh kita yang mengalami
resistansi terhadap aksi insulin dan ketidaksempurnaan pankreas untuk menghasilkan untuk
menghasilkan cukup insulin ekstra untuk mengatasi kondisi tersebut”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya diabetes melitus adalah dari faktor


keturunan dan faktor gaya hidup atau lingkungan (seperti tidak melakukan olahraga yang
rutin, peningkatan berat badan yang tidak sewajarnya, dan lain-lain), atau kombinasi dari
kedua faktor tersebut (Bryer-Ash, 2012: 2). Diabetes Miletus (DM) dapat disembuhkan,
namun bukan berarti dapat sembuh secara total. Bryer-Ash (2012: 2) berpendapat “kita dapat
menganggap diabetes dapat dikontril dengan sangat baik atau dijaga dalam status remisi,
tetapi kita tidak bisa menggunakan kata disembuhkan”.

Terdapat berbagai macam penyembuhan Diabetes Miletus. Salah satunya adalah


dengan cara terapi. Ada 3 macam terapi, yaitu: terapi spiritual, terapi alami, dan terapi
oksigen (Mistra, 2007). Terapi spiritual meliputi: sabar, perkuat iman, olahraga yang teratur.
Terapi alami merupakan pengobatan yang berbahan alami. Terapi oksigen merupakan senam
pernapasan (Mistra, 2007).

TERAPI ALAMI

1. Brotowali
Brotowali dapat dijadikan obat Diabetes Melitus (DM). Sulihandari (2013:10)
menjelaskan bahwa “daun dan batang brotowali mengandung berbagai senyawa aktif
yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Daun brotowali diketahui dapat
digunakan sebagai obat pencahar, obat diabetes, serta obat luka”.

2. Temulawak
Temulawak juga dapat dijadikan obat Diabetes Melitus (DM) karena memiliki
kandungan yang dapat melawan penyakit tersebut. Mistra (2007:22) menjelaskan
“kandungan utama temulawak adalah kurkumin dan minyak asiri. Minyak asiri
mengandung phelandren, kamper, borneol, xanthorrizhol, tumerol, dan sineol”.

3. Air putih
Sudah banyak informasi yang menyatakan bahwa berbagai penyakit dapat
dikendalikan dengan air putih, termasuk penyakit Diabetes Melitus (DM). Mistra
(2007:42) menjelaskan bahwa “banyak minum sangat berguna untuk kesehatan ginjal.
Ini dikarenakan seringnya buang air kecil sama juga dengan melakukan pembuangan
gula darah dari dalam darah”.

4. Kangkung
Ternyata kangkung juga dapat digunakan sebagai obat Diabetes Melitus (DM).
Mistra (2007:29) menjelaskan bahwa “di dalam 100 gram kangkung segar terkandung
vitamin A sebanyak 4,925 SI. Ini sangat baik untuk menjaga kesehatan mata diabetisi
yang rawan terkena katarak”.
DAFTAR RUJUKAN

Bryer-Ash, M. 2012. 100 Tanya Jawab Mengenai Diabetes. Jakarta Barat: PT Indeks
Ernawati. 2013. Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Mistra. 2007. 3 Jurus Melawan Diabetes Mellitus. Jakarta: Puspa Swara.
Sulihandari. 2013. Herbal, Sayur & Buah Ajaib. Jogjakarta: Trans Idea Publishing.

Anda mungkin juga menyukai