Anda di halaman 1dari 13

KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATANTRAIT AND FACTOR


UNTUK MENGUBAH PERILAKUBERKATA KOTOR PADA SISWA
KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Oleh: Suki Rahayu

Abstract

This research aims at knowing the effectiveness of individual counselling using


Trait and Factor approach to change orally rude behaviour of eleventh grade
students at SMK Muhammadiyah4 Sragen in 2014/2015 academic year.
This research was conducted in SMK Muhammadiyah4 Sragen in 2014/2015
academic year, using descriptive qualitative research paradigm. Technique
collecting data used in this research were interview, observation, and
documentation. To find validity of the data, sources triangulation and technique
triangulation were used. To analyze the data, qualitative interactive using steps of
datacollection, data reduction, data dislpay, and conclusion.
The result of the research showed that individual counselling using Trait and Factor
approach to change orally rude behaviour of eleventh grade students at SMK
Muhammadiyah4 Sragen is very effective because after conducting conselling using
trait and factor twice, students who had orally rude behaviour can change their
attitude.

Keywords: Individual Counselling, Trait and Factor Approcah, Orally Rude


Behaviour

 
 

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Masa remaja merupakan masa transisi yang menjembatani masa kanak-kanak
yang tidak matang ke masa dewasa yang matang. Transisi yang berbeda akan
membawa pengaruh yang berbeda pula bagi individu yang mengalaminya. Banyak
orang tua yang mengeluh karena anak-anak mereka yang beranjak remaja mulai
sering berkata kotor. Lingkungan pergaulan di luar rumah memang merupakan salah
satu faktor yang memiliki peranan besar dalam membawa perubahan tingkah laku
pada remaja. Interaksi dengan orang di luar rumah bisa menjadi sumber inspirasi
adanya perubahan tingkah laku anak. Jika orang-orang yang ditemui anak sehari-
hari adalah orang yang tidak dapat mengendalikan diri saat marah sehingga suka
memaki dengan kata kotor, maka anak akan terbiasa dengan ucapan kata-kata kotor.
Perilaku berkata kotor ini menjadi berkembang ketika lingkungan pergaulan
memberi dukungan seperti, seolah dengan perilaku berbicara kotor tersebut mereka
merasa berarti dan mendapat pengakuan dari teman-temannya.
Meskipun teman sebaya dan lingkungan sekolah memberikan pengaruh yang
besar terhadap perkembangan remaja,namun sesungguhnya orang tua tetap menjadi
bagian terpenting bagi kehidupan remaja (Desmita, 2012 : 221). Apa yang di
ucapkan oleh orang tua akan di tiru oleh anak.Ketika di lingkungan sekolah anak
mendapatkan teman yang memiliki karakter suka berkata kasar dan kotor maka anak
akan terbiasa dalam ucapan kesehariannya. Karena terbiasa di ucapkan dalam
keseharian tidak ada lagi perasaan malu atau risih ketika anak mengucapkan kata-
kata kotor. Bahkan saat di lingkungan masyarakat banyak orang tua yang risih
dengan kebiasaan anak berkata kotor karena takut akan diikuti oleh anak-anak lain
terutama adalah anak kecil (Balita) yang belum memahami maksud kata-kata yang
di dengarkan, mereka hanya berusaha mengikuti ucapan yang didengarnya.
Kebiasan anak yang suka berkata kotor telah membuat sebagian masyarakat menjadi
resah dan sulit untuk diterima oleh masyarakat.

 
 

 

Identifikasi Masalah
1. Ada beberapa siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah 4 Sragen yang suka
berkata kotor.
2. Lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan mempengaruhi anak menjadi
berperilaku kotor.
3. Beberapa siswa cenderung mudah marah, dan prestasi belajarnya kurang baik.

Pembatasan Masalah
Penelitian ini terbatas pada konseling individu dengan pendekatan Trait and Factor
untuk Mengubah Perilaku Suka Berkata Kotor pada Siswa Kelas XI SMK
Muhammadiyah 4 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015.

Perumusan Masalah
Bagaimanaefektivitas konseling individu dengan pendekatan Trait and Factor untuk
mengubah perilaku suka berkata kotor pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah
Sragen tahun pelajaran 2014/2015?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling individu dengan
pendekatan Trait and Factor untuk mengubah perilaku suka berkata kotor pada
siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Sragen tahun pelajaran 2014/2015.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi guru Bimbingan
dan Konseling dalam mengarahkan peserta didik dan orang tua dalam
berperilaku di hadapan anak pada khususnya serta memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu pendidikan.

 
 

 

2. Manfaat Praktis
a. Bagi anak
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi anak dalam memahami dan
mengembangkan potensi dirinya serta dapat membantunya memahami
perlunya berperilaku baik dengan tidak berkata kotor.
b. Bagi guru BK
Penelitian ini akan bermanfaat bagi guru Bimbingan dan Konseling dalam
menangani siswa yang suka berkata kotor sehingga siswa dapat di arahkan.
c. Bagi orang tua
Penelitian ini diharapkan mampu memberi pengertian kepada orang tua atau
wali atau masyarakat dalam menyikapi anak yang suka berkata kotor.

METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian: di SMK Muhammadiyah 4 Sragen.
2. Waktu Penelitian: April - Mei 2015.

Bentuk dan Strategi Penelitian


1. Bentuk Penelitian:deskriptif kualitatif
2. Strategi Penelitian:penelitian evaluasi

Sumber Data
1. Data Primer
. Data ini diambil dari hasil wawancara yang dilengkapi dengan hasil observasi
dan wawancara dengan guru dan anak didik di lokasi penelitian langsung di
SMK Muhammadiyah Sragen.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan
atau literatur maupun data administrasi serta dari buku pribadi siswa,dokumen
wali kelas dan orang tua siswa.

 
 

 

Subjek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian:siswa kelas XI Akutansi.
2. Objek Penelitian: Penanganan perilaku siswa yang suka berkata kotor melalui
konseling individu dengan pendekatan trait and factor.

Teknik Pengumpulan Data


1. Teknik Wawancara.
2. Teknik Observasi
3. Teknik Dokumentasi

Keabsahan Data
Untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik
triangulasi sebagai perbandingan terhadap data yang diperoleh. Moleong
(2004:178) menjelaskan bahwa “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.”
Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data digunakan
triangulasi sumber dan triangulasi teknik, dengan bagan sebagai berikut:
a. Triangulasi Sumber
Guru Guru Bk

Orang tua
(Gambar : Sugiyono, 2005:372 )

b. Triangulasi Teknik
Wawancara Observasi

Dokumentasi BPS
(Gambar 2: Sugiyono, 2005: 372)

 
 

 

Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif yang terdiri dari beberapa model (H.B Sutopo, 2004 :16) yaitu data yang
dikumpulkan dan dianalisis melalui tiga tahap yaitu: reduksi data, penyajian dan
kemudian kesimpulan. Selain itu dilakukan pula proses siklus anatara tahap-tahap
tersebut sehingga data yang terkumpul berhubungan satu dengan yang lain secara
sistematis.
Menurut Sugiyono (2005: 338) skematis analisis data kualitatif dengan model
interaktif adalah sebagai berikut :

Data Collection Data Display

Data Reduction Conclusions

(Gambar 3: Sugiyono, 2005: 378)

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Permasalahan Penelitian


Pada penelitian ini akan disajikan permasalahan penelitian yang terkait
dengan “Bagaimanakah efektivitas konseling individu dengan pendekatan Trait and
Factor untuk mengubah perilaku suka berkata kotor pada siswa kelas XI SMK
Muhammadiyah Sragen tahun pelajaran 2014/2015”. Sesuai dengan permasalahan
yang ada, permasalahan yang muncul adalah: (1) anak suka berkata kotor; (2)
mudah marah; (3) suka mengganggu temannya; (4)tidak fokus saat belajar dikelas.

Deskripsi yang disajikan dalam bab ini mencakup dua kondisi siswa selama
disekolah. Pertama kondisi siswa sebelum diberikan konselingtrait and factor,
kedua kondisi siswa setelah pemberian layanan konselingtrait and factor. Dua
kondisi tersebut ditemukan melalui metode pengumpulan data yaitu metode
observasi dan wawancara. Penelitian ini difokuskan pada efektivitas konseling

 
 

 

individu dengan pendekatantrait and factordalam mengubah perilakusiswa berkata


kotor, oleh karena itu dalam pelaksanaan penelitian ini seluruh data yang
menunjang dikumpulkan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada.
Data diperoleh dari laporan guru bidang studi, guru wali kelas, guru kaprodi dan
buku bimbingan konseling, maka peneliti menyimpulkan bahwa siswa tersebut
kurang perhatian orang tua dan terpengaruh oleh lingkungan sehingga suka berkata
kotor. Melihat hal tersebut maka perlu diupayakan pendekatan secara individual.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap siswa yang mempunyai


perilaku berkata kotor diketahui bahwa siswa pada saat di dalam kelas saat
pembelajaran siswa suka menguap dan tidak mendengarkan guru, suka mengumpat
dengan kata-kata kotor, namun nadanya kecil sehingga hanya didengar oleh
sebagian teman yang ada didekatnya, suka mengganggu teman, jika temannya tidak
memperdulikan biasanya marah , memaki dengan kata yang jorok dan memaki
dengan nama binatang, suka mencari-cari perhatian guru dengan membuat
keisengan-keisengan yang tidak penting dan merebut alat tulis serta pekerjaan
temannya dengan paksa jika tidak diperbolehkan temannya dimaki dengan kotor.
Namun semua yang dilakukan di dalam kelastidak dilakukan dengan suara keras.
Berbeda jika di luar kelas, ia menggunakan suara keras untuk berkata-kata kotor.

 
 

 

Matrik Pelaksanaan Konseling Tindakan I

Tahap Rincian Peran konselor Peran klien Hasil


konseling kegiatan
Pembukaan Melakukan Menciptakan Klien Tercipta
pendalaman rasa akrab menerima hubungan baik
secara keterbukaan konselor dan akrab
persuasive penuh dengan baik
Penjelasan Mengungkap Menanyakan Menjelaskan Masalah klien
masalah yang masalah yang masalah yang mulai
di hadapi klien alami dihadapi terungkap
klien
Mencari Mengungkap Bertanya Klien mulai Mulai
sebab factor-faktor tentang hal yang bercerita terungkap
masalah penyebab berkaitan tentang penyebab
masalah tentang kejadian kejadian masalah klien
sebelum sebelum
masalah itu masalah itu
muncul muncul
Penjelasan Menerapkan Memberikan Klien mulai Klien mulai
masalah konseling masukan- termotivas, kesediannya
trait and masukan mempunyai meningkatkan
factor motivasi pada semangat semangatnya
klien baru
Penutup Mengakhiri Menutup Klien Klien ingin
pertemuan konseling berminat bisa mengatasi
dengan member untuk masalahnya
kesimpulan dan pertemuan
menawarkan selanjutnya
pertemuan untuk
selanjutnya bercerita lagi
dengkonselor
Sumber : Data primer

 
 

 

1. Hasil Observasi
1) Selama ini salah satu siswa di kelasnya mengalami masalah memiliki
perilaku sukaberkata kotor.
2) Siswa tersebut dengan perilaku yang suka berkata kotor mengganggu
teman lainnya.
3) Setelah mendapatkan konseling dari peneliti selaku konselor, pada
pertemuan pertama sudah menampakkan perubahan saat di dalam kelas
yang ditunjukkan dari ada kemauan untuk serius mendengarkan guru
dan tidak lagi suka mengganggu temannya namun masih terdengar
kata-kata kotornya walaupun jarang terdengarnya.
4) Dan setelah konseling tahap ke II siswa terlihat perubahan yang nyata
sudah tidak berkata kotor, terlihat pendiam dan mulai bisa bergaul
dengan temannya.
5) Konseling dengan pendekatan trait and factor yang dilakukan pada
siswa yang mempunyai perilakuberkata kotor efektif karena bisa
merubah kebiasaan buruk siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara serta hasil konseling selama
penelitian dapat diketahui bahwa konseling individual dengan pendekatantrait and
factor yang dilakukan pada siswa yang bermasalah dengan perilakunya(perilaku
berkata kotor)terlihat sudah efektif baik pada tindakan I maupun tindakan II.

Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori


Efektivitas konseling individu dengan pendekatan trait and factor untuk mengatasi
masalah siswa yang mempunyai perilaku berkata kotor diperoleh temuan studi
sebagai berikut :
1. Temuan yang terkait dengan perilaku berkata kotor
Pandangan yang terkait tentang perilaku berkata kotor siswa dengan
gejala perilakunya sebagai berikut :

a. Siswa pada saat di dalam kelas saat pembelajaran siswa suka menguap dan
tidak mendengarkan guru.
b. Suka mengumpat dengan kata-kata kotor namun nadanya kecil sehingga
hanya didengar oleh sebagian teman yang ada didekatnya

 
 
10 
 

c. Suka mengganggu teman jika temannya tidak memperdulikan biasanya marah


dan memakinya dengan kata- kata kotor.
d. Suka mencari-cari perhatian guru dengan membuat keisengan-keisengan yang
tidak penting dan merebut alat tulis serta pekerjaan temannya dengan paksa
jika tidak diperbolehkan temannya dimaki dengan kata - kata kotor.
Temuan penelitian yang terkait dengan perilaku berkata kotor dikaitkan
dengan teori dari Allport dalam Alwisol (2009: 220)”, sifat adalah disposisi yang
dinamis dan fleksibel, yang dihasilkan dari pengintegrasian kebiasaan-kebiasaan
tertentu yang menyatakan diri sebagai cara penyesuaian yangkhas terhadap
lingkungan. Perilaku berkata kotor terjadi pada siswa karena kebiasaan siswa
mendengar kata-kata kotor baik itu dari lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat dan juga lingkungan pergaulannya.
2. Temuan yang terkait dengan pelaksanaan konseling individual dengan pendekatan
trait and factoruntuk mengubah perilaku siswa seperti :
Temuan penelitian yang berhubungan dengan pelaksanaan layanan
bimbingan yang dilakukan oleh guru BK yaitu guru pembimbing selayaknya dapat
mengembangkan kemampuannya sehingga dapat melaksanakan bimbingan untuk
mengarahkan pada pencapaian atau daya juang, kecakapan akan pencarian
informasi, kecakapan berfikir secara konseptual, kemampuan berfikir analitis,
inisiatif, kemampuan bekerjasama dengan orang lainserta kemampuan memahami
orang lain (Interpersonal understanding).

Keterbatasan Penelitian
Frekuensi pengamatan yang terbatas, Instrumen yang digunakan hanya berdasarkan
pada kesimpulan teoritis yang disusun peneliti dari teori-teori yang terbatas.
Peneliti tidak terlibat secara penuh dalam pengambilan dan pengumpulan data
penelitian.
Generalisasinya tidak dapat diberlakukan pada lingkungan yang lebih luas
karena populasi dan subyeknya satu siswa

 
 
11 
 

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Perubahan yang terjadi pada siswa setelah mendapatkan konseling individu dengan
pendekatan trait and factor adalah :
1. Siswa yang berperilaku suka berkata kotor sudah tidak lagi berperilaku suka
berkata kotor.
2. Siswa sudah mau membuka diri untuk dapat berinteraksi dan juga
berkomunikasi dengan teman-temannya di sekolah.
3. Siswa sudah mulai nampak santun di sekolah.

Saran
1. Guru hendaknya dapat melakukan konseling dengan membuat perencanaan
program yang mengena dengan memberikan berbagai informasi serta melakukan
tindaklanjut dengan bimbingan konseling baik secara personal maupunnon
personal yang akan dilakukan secara aktif dan inovatif.
2. Orang tua diharapkan banyak mendukung guru BK dengan memberikan banyak
informasi data diri siswa dari referensi tersebut selain itu juga mulai
memperhatikan siswa yang sedang tumbuh remaja.
3. Sekolah diharapkan bekerjasama dengan guru dan orang tua untuk melakukan
banyak konseling sehingga ada sinkronisasi untuk mengatasi kesulitan siswa
mengatasi masalahnya terutama terkait dengan perilaku negative siswa.

 
 
12 
 

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol, 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Amanda Belina, 2013. Psikologi Sosial.http: // www.academia.edu/ 7008419/


makalah_psikologi_sosial_amanda. html // diakses 14 februari 2015.

Desmita, 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

http://id.m.wikipedia.org/wiki/kepribadian//diakses 13 Januari 2015.

Lidia Mayasari, 2014, Analisis Penggunaan Kosakata Profaniti dalam Film


American Pie 7 “Book of Love”, Jurnal Skripsi, Manado Manado: Universitas
Sam Ratulangi.

Mohamad Surya, 2003. Teori Teori Konseling.Bandung: Pustaka Bani Quroisy

Moeleong, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja


Rosdakarya.

Prayitno dan Erman Anti, 2004, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Dirjen Pendidikan Tinggi.

Saifuddin Anwar, 2013. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sayekti, 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Surakarta: Universitas


Slamet Riyadi.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R & D.


Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2002, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara,


Jakarta.

Sumadi Suryosubroto, 2002. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta : Rineka


Cipta.

Sutopo,H.B. 2002, Metode Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya


dalam Penelitian, Surakarta: Sebelas Maret University Press.

 
 
13 
 

Winarno Surakhmad, 2002. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metode


Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Winkel W. S, 2005. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.Jakarta: PT


Gramedia.

 
 

Anda mungkin juga menyukai