Anda di halaman 1dari 11

HAND OUT

MESIN DAN PERALATAN PENGELASAN

DISUSUN

OLEH

ACH. SYAMSUL HADI SR, S.Pd


MESIN LAS BUSUR METAL MANUAL

Macam-macam mesin las


Mesin las busur metal manual dan las gas tungsten berdasarkan arus listrik
dibagi dalam 2 (dua) macam yaitu ;
1. Mesin las arus bolak balik ( AC/alternating
current )
2. Mesin las arus searah ( DC/direct current)

Catatan :
Namun dalam dunia perdagangan dijual juga mesin las kombinasi
yaitu mesin las arus bolak balik dan searah ( AC-DC )

Mesin-mesin las diatas mempunyai simbol sebagai berikut :


s
 Mesin las arus bolak bali/AC simbolnya

 Mesin las arus searah/DC simbolnya


s

 Mesin las areus bolak balik dan searah simbolnya

Mesin las AC Mesin las DC Mesin las AC-DC


Mesin las busur metal manual dan las gas tungsten berdasarkan fasanya
dibagi dalam 3 jenis yaitu ;

1
1. Mesin las 1 fasa

2
2. Mesin las 2 fasa

3
3. Mesin las 3 fasa

Kelebihan dan kekurangan mesin las busur metal manual

Kelebihan mesin las arus searah ( DC ) dibanding mesin las arus bolak
balik ( AC ) antara lain :
 Mesin las arus searah dapat digunakan untuk semua jenis elektroda
 Mesin las arus searah menghasilkan busur las lebih mantap, sehingga
dapat untuk mengelas material yang tipis dengan mudah
 Banyak digunakan dilapangan yang sumber listriknya tidak tersedia
karena generator arus searah dapat digerakan oleh motor-motor bakar
(solar ataupun premium)
 Pengkutuban dapat dirubah atau dipertukarkan sehingga ada 2 polaritas
listrik yang dapat dipilih yaitu DC- (DCSP/DCEN) dan DC+
(DCRP/DCEP)
 Penyalaan busur/arc starting lebih mudah terutama untuk diameter
elektroda yang kecil

Kekurangan mesin las arus searah ( DC ) dibanding mesin las arus bolak
balik ( AC ) antara lain :
 Harga lebih mahal karena adanya rangkaian
perubah arus bolak balik menjadi arus searah atau perlu motor bakar
 Panjang kabel akan mempengaruhi turunnya
tegangan/voltage drop (panjang kabel harus sependek mungkin)
 Effec peniupan/arc blow sensitive terhadap
bagian-bagian pada ujung-ujung, sudut-sudut atau bagian yang banyak
lekuk-lekuknya
 Pemakaian tenaga tak berbeban besar
 Ongkos pemeliharaan besar karena adanya
komponen-komponen elektronika dalam mesin las

Kelebihan mesin las arus bolak balik ( AC ) dibanding mesin las arus
searah ( DC ) antara lain :
 Harga lebih murah
 Panjang kabel tidak mempengaruhi turunnya
tegangan/voltage drop
 Effec peniupan/arc blow kecil
 Pemakaian tenaga tak berbeban kecil
 Ongkos pemeliharaan kecil

Kekurangan mesin las arus bolak balik ( AC ) dibanding mesin las arus
searah ( DC ) antara lain :
 Polaritas tak dapat dirubah
 Penggunaan jenis elektroda terbatas
 Kurang cocok untuk arus kecil/low current
 Penyalaan busur/arc starting sulit terutama untuk diameter elektroda
yang kecil

Karakteristik mesin las busur metal manual


Juru las yang kompeten selalu memperlakukan mesin las dengan melihat
karakteristik mesin tersebut, agar mesin itu tidak cepat rusak atau
mengalami gangguan yang akan mengakibatkan pekerjaan pengelasan
menjadi terhambat.
Sedangkan secara umum mesin las busur metal manual dan las gas
tungsten mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a) A. Duty cycle
Duty cycle merupakan perbandingan antara waktu pembusuran dan waktu
total sebesar 10 menit.
Misalnya mesin las gas metal mempunyai duty cycle 80% dan arus keluar
(output current) 350 A, artinya mesin las tersebut dapat dibuat mengelas
dengan nyala busur selama 8 menit dalam 10 menit dengan arus 350 A
(mengelas 8 menit, berhenti 2 menit – mengelas lagi 8 menit, berhenti 2
menit dan seperti itu selanjutnya)
Duty cycle sangat penting agar juru las dapat menggunakan mesin las
dengan hati-hati, agar komponen-komponen elektronik mesin las tidak
mengalami panas yang berlebihan

Ada formula untuk menghitung duty cycle yaitu :


Duty cycle yang diperlukan Output current pada mesin las 2
----------------------------------------- = ------------------------------------------------
Duty cycle pada mesin las Arus las yang diperlukan 2

Contoh :
Mesin las mempunyai output current 300 A dan duty cycle 60%, bila juru las
mengharapkan mesin las tersebut dapat digunakan untuk mengelas secara
menerus atau dengan duty cycle 100%. Berapa besar arus yang harus
didiset oleh juru las ?
Diketahui : Output current pada mesin las 300 A
Duty cycle pada mesin las 60%
Duty cycle yang diperlukan 100%
3002
Maka arus las yang diperlukan2 = ------------- x 60 %
100 %

90000
= ------------- x 0,6
1

= √ 54000
= 232,4 A
Jadi arus yang harus diset oleh seorang juru las adalah sebesar : 232
Ampere
B. Arus konstan

Yang dimaksud arus konstan pada mesin las busur metal manual dan las
gas tungsten yaitu apabila juru las mengeset arus dengan besar tertentu,
maka arus tersebut relatif tidak akan mengalami perubahan yang besar
walaupun panjang busur las berubah-ubah.
Tinggi rendahnya busur las hanya akan mempengaruhi besarnya tegangan
busur atau tegangan las.
Semakin tinggi busur las maka semakin besar pula tegangan lasnya.
Apabila busur las terus dipertinggi, maka akan mencapai titik OCV (open
circuit voltage) dan apabila busur las terus diperpendek, maka akan
mencapai titik SCV (short circuit voltage)

Panjang Busur Las


C. Kelistrikan

Mesin las busur metal manual dirangkai sedemikian rupa, sehingga mesin
las tersebut akan :…
o Menurunkan tegangan dari 220 atau 380 volt menjadi 17 – 80 volt
 Mesin las pada saat on dan busur las of maka
tegangan mesin las secara umum besarnya antara 40 – 80 volt
 Mesin las pada saat on dan busur las on maka
tegangan mesin las secara umum besarnya antara 17 – 40 volt
o Menaikan arus sampai dapat mencapai ± 500 ampere

PERALATAN LAS BUSUR METAL MANUAL

Peralatan utama

Peralatan utama las busur metal manual antara lain :


 Kabel dan tang las atau holder
 Kabel dan klem arde

Kabel dan kabel skun


Tang las dan klem arde

Konektor

Peralatan bantu

Peralatan bantu las busaur metal manual antara lain :


 Palu terak
 Sikat baja
 Palu konde
 Pahat picak dan penitik
 Gerinda listrik tangan dan/atau kikir
 Tang penjepit material
 Pemanas/oven elektroda
 Alat-alat ukur (welding gouge, tang ampere, jangka
sorong dll)
 Alat pelindung diri (kaplas, sarung tangan, apron,
kacamata gerinda, masker, sepatu kerja las dll)
Pemanas elektroda

Tang penjepit, dan alat ukur


Gerinda, kacamata gerinda dan masker

Anda mungkin juga menyukai