TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aset
“Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh perusahaan.”
Dari berbagai definisi aset tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa aset
8
9
berwujud dan tidak berwujud, aset tetap dan tidak tetap. Secara umum klasifikasi
aset pada neraca dikelompokkan menjadi aset lancar (current assets) dan aset
Aset lancar (current assets) merupakan aset yang berupa kas dan aset
lainnya yang dapat diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, atau
dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana
yang paling lama. Aset yang termasuk aset lancar seperti kas, persediaan,
investasi jangka pendek, piutang, beban dibayar di muka, dan lain sebagainya.
Aset tidak lancar (noncurrent assets) merupakan aset yang tidak mudah
untuk dikonversi menjadi kas atau tidak diharapkan untuk dapat menjadi kas
dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus produksi. Aset yang termasuk aset
tidak lancar seperti investasi jangka panjang, aset tetap, aset tak berwujud
Aset biologis merupakan jenis aset berupa hewan dan tumbuhan hidup,
Jika dikaitkan dengan karakteristik yang dimiliki oleh aset, maka aset
biologis dapat dijabarkan sebagai tanaman pertanian atau hewan ternak yang
menghasilkan aset baru dalam bentuk produk agrikultur atau aset biologis
Hasil dari transformasi biologis merupakan jenis dari berikut ini (IAS
41:7):
nilai dalam kuantitas atau deteriorasi dalam kualitas dari aset biologis);
b. produksi produk agrikultur misalnya, daun teh, wol, susu, dan lain
sebagainya.
11
kayu, dan
b. aset pembawa adalah aset biologis selain yang tergolong pada aset
41:44).
Aset biologis dapat diklasifikasikan baik sebagai aset biologis yang telah
dewasa atau yang belum dewasa. Aset biologis yang telah dewasa adalah aset
biologis yang telah mencapai spesifikasi untuk dipanen (untuk aset biologis
konsumsi) atau aset biologis yang mampu mempertahankan panen secara rutin
laporan keuangan dapat dimasukkan ke dalam aset lancar (current assets) ataupun
aset tidak lancar (noncurrent assets) tergantung dari masa transformasi biologis
12
yang dimiliki oleh aset biologis atau jangka waktu yang diperlukan dari aset
rupiah tersebut akan memengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam statement
sebagai berikut:
statemen keuangan,
b. pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal.
13
Aset diakui dalam laporan posisi keuangan jika besar kemungkinan bahwa
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur secara andal (Ridwan, 2011). Aset
tidak diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi dan
menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi. Implikasi dari transaksi
pengakuan aset.
Entitas harus mengakui aset biologis atau hasil agrikultur ketika, dan
c. mempunyai nilai wajar atau biaya dari aset dapat diukur secara andal.
14
Aset biologis dalam laporan keuangan dapat diakui sebagai aset lancar
maupun aset tidak lancar sesuai dengan jangka waktu transformasi biologis dari
aset biologis yang bersangkutan. Aset biologis diakui ke dalam aset lancar ketika
(satu) tahun dan diakui sebagai aset tidak lancar jika masa manfaat/masa
pengukur (jumlah rupiah) yang akan dilekatkan pada suatu objek (elemen atau
pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk
Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan dalam derajat dan kombinasi
a. biaya historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas)
b. biaya kini (current cost). Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara
kas) yang seharusnya dibayar bila aset yang sama atau setara aset
sekarang.
dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh
jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan
normal.
d. nilai sekarang (present value). Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk
normal.
e. nilai wajar (fair value). Nilai aset dan kewajiban yang dapat berubah
disiapkan.
16
berkaitan dengan aset, dasar penilaian menurut FASB (SFAC No. 5) dapat
Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah
disajikan atas dasar nilai pasar sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau
rupiah kas atau setaranya yang akan diterima (tanpa didiskon) dari aset
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada akhir periode
(point of sale), kecuali jika nilai wajar tidak dapat diukur secara andal (IAS
41:12). Hasil panen agrikultur diukur pada nilai wajar dikurangi estimasi biaya
penjualan pada titik panen, yang merupakan biaya pada saat penerapan IAS 2
Biaya penjualan (point of sale) meliputi biaya komisi kepada broker dan
dealer, pungutan dari lembaga regulator, pajak transfer, termasuk juga biaya
transportasi dan biaya lain yang diperlukan untuk mentransfer aset ke pasar.
Penentuan nilai wajar untuk aset biologi atau hasil agrikultur dapat ditentukan
agrikultur di masa mendatang. Namun harga kontrak tidak selalu relevan dalam
menentukan nilai wajar, karena nilai wajar mencerminkan pasar saat ini di mana
pembeli dan penjual bersedia untuk melakukan transaksi. Akibatnya, nilai wajar
dari aset biologis atau hasil agrikultur tidak disesuaikan dengan nilai wajar karena
Jika pasar aktif tidak tersedia, entitas menggunakan satu atau lebih dari
periode pelaporan,
c. benchmark, seperti nilai kebun yang dinyatakan per hektar, dan nilai
nilai wajar aset biologis atau hasil agrikultur, entitas harus mempertimbangkan
alasan perbedaannya untuk mendapatkan estimasi nilai wajar yang paling andal
aset biologis tersebut dan kemudian menjadikannya sebagai nilai dari aset biologis
dapat dilihat pada peraturan perpajakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Memperoleh Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha
Tertentu.
Pada pasal 1 ayat (2) dijelaskan tentang bentuk usaha tertentu yang
dimaksud, yaitu:
19
a. bidang usaha kehutanan, yaitu bidang usaha hutan, kawasan hutan, dan
Harta berwujud yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ini disebutkan pada
Aset biologis yang berupa hewan dan tanaman hidup, dapat digolongkan
sebagai harta berwujud sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 ayat (3)
pasal 2 ayat (1), yaitu: termasuk biaya pembelian bibit, biaya untuk membesarkan
bibit dan memelihara bibit. Biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja tidak
20
langsung dalam transformasi biologis dari aset biologis. Oleh sebab itu,
diakui lagi sebagai biaya karena telah menjadi bagian dari nilai aset biologis
tersebut.
kualitatif pokok seperti yang dinyatakan dalam PSAK no. 1 dan menurut yaitu:
2.5.2 Relevan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan,
2.5.3 Keandalan
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pengguna sebagai penyajian yang tulus atau jujur
dan yang seharusnya atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi
yang mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
c. netralitas (neutrality)
e. kelengkapan (completeness)
keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak
22
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan
Laporan Keuangan
dari informasi dari sebuah laporan keuangan dapat dilihat dari sejauh mana
tingkat relevansi dan keandalan dari informasi yang diungkapkan dalam laporan
Relevansi dari informasi keuangan dapat dilihat dari sejauh mana informasi yang
kebenarannya (verificable).
diakui dan kesalahan tersebut bersifat material, maka kesalahan tersebut akan
pengukuran dari informasi haruslah bersifat objektif dan netral, bahwa nilai dari
kepada pihak tertentu dan memiliki potensi untuk merugikan pihak lain. Informasi
yang andal juga didapatkan pengukuran yang dibuat dengan sebenar-benarnya dan
sehingga nilai yang didapatkan dari pengukuran tersebut menunjukkan nilai yang
paling wajar yang bisa digunakan untuk mewakili informasi tersebut, sehingga
informasi tersebut terhindar dari penilaian yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
pada bulan Februari, 2001. Standar ini mengatur perlakuan akuntansi, penyajian
agrikultur yang tidak tercakup dalam standar lain. Kegiatan agrikultur adalah
pengelolaan transformasi hewan atau tanaman hidup (aset biologis) suatu entitas
untuk dijual, menjadi produk pertanian, atau menjadi aset biologis tambahan. Hal
pertanian pada titik panen. Hal ini membutuhkan pengukuran pada nilai wajar
dikurangi dengan estimasi biaya penjualan mulai dari pengakuan awal aset
biologis sampai dengan titik panen, kecuali jika nilai wajar tidak dapat diukur
secara andal saat pengakuan awal. IAS 41 tidak mengatur pengelolaan hasil
agrikultur setelah masa panen, seperti pengolahan buah anggur menjadi anggur,
Ada beberapa anggapan yang menyatakan bahwa nilai wajar dapat diukur
secara andal. Namun hal ini tidak berlaku untuk pengakuan awal aset biologis jika
harga atau nilai lain tidak tersedia di pasar. Dalam kasus seperti ini, IAS 41
mensyaratkan entitas untuk mengukur aset biologis berdasarkan nilai aset biologis
jika nilai wajar dapat diukur dengan andal, suatu entitas harus mengukur aset
biologis pada nilai wajar dikurangi dengan estimasi biaya penjualan. Entitas juga
harus mengukur hasil pertanian pada saat panen pada nilai wajar dikurangi nilai
penjualan aset biologis dimasukkan dalam laporan laba/rugi pada saat perubahan
tersebut terjadi. Adanya perubahan fisik hewan atau tanaman hidup, secara
melaporkan pendapatan hingga saat panen pertama dan terjadi penjualan, bahkan
baru terjadi setelah 30 tahun penanaman. Di sisi lain, model nilai wajar
melaporkan perubahan nilai wajar selama periode antara masa tanam dan masa
(IAS 41:1):
a. aset biologis,
c. hibah pemerintah.
b. aset tidak berwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur (lihat IAS
dari aset biologis suatu entitas hanya sampai saat titik panen. Setelah itu, produk
diukur berdasarkan IAS 2 Persediaan atau standar lain yang ditetapkan. Oleh
karena itu, standar ini tidak mengatur pengolahan hasil agrikultur setelah panen
(IAS 41:3).
Tabel 2.1 berikut ini menyajikan contoh dari aset biologis, hasil agrikultur,
dan produk yang merupakan hasil pengolahan setelah panen (IAS 41:4). Ruang
26
lingkup IAS 41 hanya mencakup kolom aset biologis dan kolom hasil agrikultur,
sedangkan kolom produk agrikultur setelah panen dapat diukur berdasarkan IAS 2
Persediaan.
Tabel 2.1
Contoh Aset Biologis, Hasil Agrikultur, dan Produk setelah Dipanen
Hasil Produk Agrikultur setelah
Aset Biologis
Agrikultur Dipanen
Domba Wol Benang, karpet
Pohon perkebunan Kayu balok Papan
Kapas Pakaian
Tanaman
Tebu panen Gula
Sapi perah Susu Keju
Babi Karkas Sosis
Semak Daun Teh, tembakau
Vines Anggur Wine
Pohon buah-buahan Buah panen Olahan buah
Sumber: IAS 41:4, 2002
suatu entitas untuk dijual, menjadi hasil agrikultur atau menjadi tambahan aset
biologis. Sedangkan hasil agrikultur adalah produk hasil panen dari aset biologis
(hewan atau tanaman hidup) yang dimiliki oleh suatu entitas. Transformasi
biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang
menyebabkan perubahan kualitatif atau kuantitatif dalam aset biologis (IAS 41:5).
tumbuhan biologis),
biologis yang diterapkan oleh PTPN XIV dibandingkan dengan perlakuan aset
berupa angka, seperti besarnya nilai aset biologis yang diakui oleh perusahaan
diantaranya adalah mengenai pengukuran aset biologis PTPN XIV (Persero) yang
28
nilai dari aset biologis yang sebenarnya. Kesulitan-kesulitan yang timbul dalam
biologis disajikan lebih rendah (under value) atau lebih tinggi (over value) dari
PT. Dinamika Cipta Sentosa yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa
sawit dan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. Luwia (2011) mengembangkan
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Hlaciuc et al. (2008). Penelitian
ini menjelaskan bagaimana suatu aset biologis dicatat dalam laporan keuangan
Data penelitian merupakan data primer dan data sekunder. Data primer
nilai wajar karena nilai wajar tidak dapat diandalkan dengan asumsi bahwa aset
posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan untuk akun yang berkaitan dengan aset biologis saja.
tidak langsung dikurangi pada akun tanaman, namun dikapitalisasi pada akun