Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI BINJAI


NO : 01/KBJ/DIR/RSUB /VI/ 2015
TENTANG
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit
Umum Bidadari Binjai serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan
pelayanan Rumah Sakit yang berkualitas serta mengutamakan keselamatan
pasien, maka diperlukan Kebijakan Asesmen Pasien sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai
b. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit
Umum Bidadari Binjai dan pencapaian peningkatan mutu pelayanan yang
berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, maka diperlukan
Kebijakan Asesmen Pasien di Pelayanan Radiologi sebagai Pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan radiologi di Rumah Sakit Umum Bidadari
Binjai
c. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit
Bidadari Binjai dan pencapaian peningkatan mutu pelayanan yang
berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, maka diperlukan
Kebijakan Asesmen Pasien di Pelayanan Laboratorium sebagai Pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Umum
Bidadari Binjai
d. Sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dalam suatu keputusan Direktur
Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang - undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang - undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 /MENKES
/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1250/Menkes/SK/XII/2009
tentang Pedoman Kendali Mutu (Quality Control) Peralatan
Radiodiagnostik.
8. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI Binjai
TENTANG KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN;
Kesatu : Memberlakukan Kebijakan Asesmen Pasien sebagaimana terlampir dalam
Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada
anggaran Rumah Sakit;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 09 Juni 2015
RSU Bidadari Binjai

dr. Esti Aditya Dewi


Direktur
Lampiran
Kebijakan Direktur Rumah Umum Bidadari Binjai
Nomor : 01/KBJ/RSUB/VI/ 2015
Tanggal : 09 Juni 2015
KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI BINJAI

1. Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui
suatu proses asesmen yang baku
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama :
- Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial dan riwayat kesehatan
pasien.
- Analisis informasi data termasuk hasil laboratorium dan “Imajing Diagnostic” (Radiologi)
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.
- Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah
diidentifikasi.
2. Rumah sakit menetapkan isi minimal asesmen berdasarkan undang-undang, peraturan dan
standar profesi. Asesmen ini dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis, perawat, bagian
fisioterapi, bagian gizi dan dicatat pada catatan klinisnya.
3. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan mendapat asesmen awal yang konsisten termasuk
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, psikologis, sosial dan ekonomi sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam kebijakan rumah sakit.
4. Setiap pasien yang emergenci juga dilakukan asesmen awal medis dan keperawatan yang harus
didasarkan atas kebutuhan dan keadaannya dan apabila dilakukan tindakan operasi harus ada
catatan ringkas dan diagnosis pra operasi sebelum tindakan dilakukan.
5. Asesmen awal medis dan keperawatan harus lengkap dalam waktu 1x 24 jam setelah pasien
masuk rawat inap atau lebih cepat tergantung kondisi pasien.
6. Bila asesmen awal medis dilaksanakan di ruang praktek dokter pribadi atau diluar rumah sakit
sebelum dirawat di rumah sakit maka ini harus terjadi sebelum 30 hari. Apabila waktu 30 hari
terlampaui maka riwayat kesehatan harus diperbaharui dan pemeriksaan fisik diulangi dan harus
dicatat sejak asesmen dan pada waktu pendaftaran.
7. Temuan pada asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan siap tersedia bagi para
penanggungjawab asuhan pasien.
8. Asesmen medis awal dan pemeriksaan diagnostic harus didokumetasikan dalam rekam medis
pasien sebelum tindakan anastesi dan bedah.
9. Semua pasien dilakukan skrining awal untuk status gizi dan kebutuhan fungsional serta
dilakukan konsul untuk asesmen lebih lanjut apabila dibutuhkan.
10. Skrining gizi dilakukan oleh perawat ahli gizi maupun dokter menggunakan formulir skrining
gizi.
11. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen
apabila ada rasa nyeri.
12. Rumah sakit melaksanakan asesmen individu untuk kelompok tertentu seperti :
- Anak-anak
- Sakit terminal
- Lanjut usia yang lemah
- Pasien dengan kelainan emosional atau gangguan jiwa
- Pasien diduga ketergantungan obat atau alcohol
- Pasien dengan infeksi atau penyakit menular
- Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi
- Dewasa muda
- Pasien dengan rasa nyeri kronis dan intens
- Wanita dalam proses melahirkan
- Wanita dalam proses kehamilan
- Korban kekerasan atau terlantar
13. Asesmen juga dilakukan kepada keluarga pasien yang akan meninggal dan asesmen ulang
sesuai kebutuhan individual mereka dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
14. Proses asesmen awal termasuk penetapan kebutuhan untuk tambahan asesmen khusus seperti
gigi, pendengaran, mata dan seterusnya.
15. Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge plan)
16. Asesmen ulang dilakukan oleh dokter setiap hari termasuk akhir minggu.
17. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada internal tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan
untuk menetapkan respon terhadap pengobatan dan merencanakan pengobatan atau pemulangan
pasien.
18. Hasil asesmen ulang dicatat dalam rekam medis pasien, hasil yang perlu dicatat dalam rekam
medis pasien :
- Tanda-tanda vital pasien sesuai kebutuhan berdasarkan kondisi pasien oleh perawat.
- Setiap hari oleh dokter pada pasien akut sesuai kebijakan rumah sakit
- Perubahan kondisi pasien yang signifikan.
- Bila diagnosis pasien telah berubah dan kebutuhan asuhan memerlukan perubahan rencana.
- Untuk menetapkan apakan obat-obatan dan pengobatan lain telah berhasil dan pasien dapat
dipindahkan atau dipulangkan.
19. Staf yang kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen ulang sesuai dengan lisensi, sesuai
undang-undang yang berlaku.
20. Asesmen gawat darurat dilakukan oleh dokter yang telah mendapat pelatihan gawat darurat.
21. Asesmen keperawatan dilaksanakan oleh perawat yang telah mendapat pelatihan gawat darurat.
22. Staf medis (dokter umum, dokter spesialis dan perawat) serta staf lain (staf radiologi, staf
laboratorium, staf receptionis) yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien bekerjasama
dalam menganalis dan mengintegrasikan asesmen pasien.
23. Pasien, keluarga pasien dan orang lain yang membuat keputusan atas nama pasien
diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.
24. Kebutuhan pasien disusun skala prioritasnya berdasarkan hasil asesmen.
25. Pasien dan keluarga pasien diberi informasi tentang hasil dari proses asesmen
dan setiap diagnosis yang telah ditetapkan apabila diperlukan.
26. Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang rencana pelayanan dan pengobatan dan
diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi.
27. Terhadap pasien dilakukan asesmen tambahan atau khusus sesuai dengan kebutuhan pelayanan
pasien
28. Semua pasien terindentifikasi kebutuhan tambahan asesmen khusus pasien dirujuk didalam atau
keluar rumah sakit
29. Untuk pasien non akut, kebijakan rumah sakit menetapkan keadaan dan tipe pasien atau
populasi pasien dimana asesmen oleh dokter bias kurang dari sekali sehari dan menetapkan
interval minimum untuk jadwal asesmen ulang.

Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 09 Juni 2015
RSU Bidadari Binjai

dr. Esti Aditya Dewi


Direktur

Anda mungkin juga menyukai