Anda di halaman 1dari 2

“JASA KESEHATAN BUKANLAH PEKERJAAN

MELAINKAN PELAYANAN KEMANUSIAN”

Di tengah maraknya isu pilpres yang kian sengit mendekati


ajang pesta demokrasi, sempat mencuat isu klasik dunia kesehatan
yang sebenarnya bukanlah hal baru yang terjadi. Entah karena
topik ini memang dinilai penting untuk mendongkrak elektabilitas
ataukah hanya sekedar bentuk simpatisan belaka? Opini-opini
bermunculan dari berbagai kalangan mulai dari akademisi hingga
praktisi, tapi hanya sebatas wacana dan teori. Banyak “pelayan
kesehatan” diluar sana menanti adanya langkah konkrit menuju
perubahan nyata yang tidak sekedar duduk berbicara, karena tidak
sedikit “pelayan kesehatan” yang hidupnya jauh dari kata
sejahtera.

Pekerjaan dan pelayanan itu sama tapi tak serupa, sama-sama


melakukan suatu perbuatan, tapi yang satu adalah bagaimana
menyelesaikan kewajiban dan satunya adalah tentang kesigapan dan
keramah-tamahan. Pekerjaan berorientasi pada benefit yang
diperoleh sementara pelayanan selalu mengacu pada kesungguhan
hati, kepedulian, dan empati. Keduanya berjalan beriringan,
dirasa memiliki nilai yang berharga, namun tetap penghargaan dan
pandangan pada keduanya berbeda. Reward and Punishment menjadi
bagian dari tolak ukur kesuksesan pada suatu pekerjaan, di sisi
lain pelayanan dikaji dalam istilah yang disebut survei
kepuasan. Dalam lingkup yang sama, koridor yang berbeda.

Jika saat ini kita dihadapkan pada persoalan jasa yang


erat hubungannya dengan jual-beli, maka kesehatan tentunya
menjadi produk mahal yang bisa ditawarkan di pasaran. Akan
tetapi dalil kemanusiaan mengakar kuat untuk kesehatan yang
menjadi perihal kebutuhan umat manusia sejak terlahir ke dunia.
Ironinya hari ini tidak sedikit kita jumpai minimnya apresiasi
terhadap apa yang disebut dengan pelayanan kesehatan. Dan banyak
juga yang tidak memahami prinsip kemanusiaan itu sendiri dikala
mereka ingin diperlakukan semanusia mungkin. Yang perlu kita
catat bahwa “Pelayanan pasti adalah pekerjaan, tapi pekerjaan
belum tentu adalah pelayanan”. Dan jasa kesehatan merupakan
pelayanan berwujud pekerjaan. Untuk itulah seyogyanya memang
pelayanan mendapat tempat yang lebih dari pekerjaan. Maka ketika
mereka yang dengan semangat empat lima mengkampanyekan isu
tentang jasa kesehatan, kurang arif dan bijaksana jika hanya
sebatas pada kepentingan politik, sebab semua sudah terlanjur
berharap pada rencana kemaslahatan publik.
Kesehatan adalah hak asasi manusia, bukan barang dagangan (Jim Wallis)

Layanan kesehatan sangat penting bagi kita semua pada satu waktu,
namun kesehatan masyarakat sangat penting bagi kita semua sepanjang waktu
(Charles Everett Koop)

Oleh: Anita Prides

Anda mungkin juga menyukai