Anda di halaman 1dari 11

BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI

PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI


NOMOR a TAHUN2018

TENTANG

PEDOMAN PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN


NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI,

Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, transparansi


dan efektifitas dalam penggunaan dana kapitasi dan sisa
dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas
Kesethatan Tingkat Pertama di Kabupaten Kepulauan
Mentawai, perlu ditetapkan penggunaan dana kapitasi dan
sisa dana kapitasi untuk jasa pelayanan kesehatan dan
dukungan biaya operasional pada fasilitas kesehatan
tingkat pertama di Kabupaten Kepulauan Mentawai;
b. bahwa untuk memenuhi sebagaimana di maksud pada
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Pedoman Pengunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional pada Fasilatas Keseha;tan Tingkat Pertama;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2000;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
j.. Tahun 2009 Nomor 12,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587 sebagaimana telah dua kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4456);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah
sebagaimana yang telah dua kali diubah dengan peraturan
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan kesehatan pada Jaminan Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jas Pelayanan dan Dukungan Biaya
Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Milik Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan
Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEDOMAN PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN


KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA D1 KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAl

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai.


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Mentawai.
3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Mentawai.
4. Dinas Kesehatan adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang membidangi pelayanan kesehatan.
5. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
rencana pendapatan dan rencana belanja program dan
kegiatan SKPD sehagai dasar penyusunan APBD.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang selajutnya disingkat DPA-SKPD adalah
dokumen yang memuat pendapatan dan belanja yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh
pengguna anggaran.
7. Jaminan Kesehatan Nasional selanjutnya disingkat JKN
adalah bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional(SJSN)
yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme
asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib berdasarkan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004.
8. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial selanjutnya
disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
kesehatan,
9. Dana Kapitasi adalah suatu nilai jasa pelayanan yang
ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan
pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut
Puskesmas bersedia memberi jasa kepada pasien.
10. Pengelolaan Dana Kapitasi JKN adalah mulai dari
penganggaran, perealisasian, sampai kepada
pertanggung jawaban.
11. Pusat Kesehatan Masyarakat selanjutnya disebut
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
milik Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non
spesialistis untuk keperluan observasi, diagnosis,
perawatan, pengobatan dan atau pelayanan kesehatan
lainnya.
12. Penanggung jawab Program adalah orang yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan program yang
dikelolanya.
13. Koordinator Program adalah orang yang bertanggung
jawab secara terhadap program-program yang telah
dilaksanakan.

Pasal 2

Peraturan Bupati ini bertujuan sebagai pedoman penggunaan


dana kapitasi JKN dan sisa dana kapitasi JKN pada
Puskesmas.

BAB II
PEMANFAATAN DANA KAFITASI JKN

Pasal 3

(1) Pendapatan Puskesmas dalam bentuk dana kapitasi


dapat dimanfaatkan seluruhnya untuk :
a. Jasa Pelayanan Kesehatan; dan
b. Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.
(2) Jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a meliputi jasa pelayanan kesehatan
perorangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan, balk PNS ataupun non PNS.
(3) Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi
biaya obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai,
dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
lainnya.
(4) Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatas
meliputi;
a. belanja barang operasional, terdiri atas:
1) pelayanan kesehatan dalam gedung;
2) pelayanan kesehatan luar gedung;
3) biaya operasional dan pemeliharaan kendaraan
puskesmas keliling.
bahan cetak dan alat tulis kantor;
administrasi, koordinasi program, dan sistim
informasi;
peningkatan kapasitas sumber daya manusia
kesehatan;
pemeliharaan sarana dan prasarana;
8) belanja modal untuk sarana dan prasarana yang
pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
9) Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis
habis pakai, dan pengadaaan barang/ jasa yang
terkait dengan dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan lainnya dapat di lakukan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Mentawai dengan mempertimbangkan kesediaan
anggaran yang di alokasikan oleh pemerintah
daerah serta berpedoman kepada formularium
nasional sesuai ketentuan perundang-
undangan;
10) Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai
yang dibutuhkan bila tidak tercantum dalam
formularium nasional sebagaimana dimaksud
ayat (9), dapat menggunakan obat lain termasuk
obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan
kepala dinas kesehatan Kabupaten Kepulauan
Mentawai;
11) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatan
dana kapitasi untuk biaya obat, alat kesehatan,
bahan medis habis pakai dan biaya operasional
' pelayanan kesehatan lainnya sebagaimana
dimaksud angka 9) tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

(5) Untuk Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan bagi


tenaga kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan yang
melakukan pelayanan pada Puskesmas ditetapkan
dengan mempertimbangkan variabel;
a. Jenis ketenagaan dan/ atau jabatan meliputi;
1) tenaga medis diberi nilai 150;
2) tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan
(Ners), diberi nilai ICQ;
3) tenaga kesehatan setara S1/D4, diberi nilai 80;
4) tenaga kesehatan D3, diberikan nilai 60 (enam
Puluh);
5) tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau
asisten tenaga kesehatan, diberi nilai 50 (Lima
, Puluh); dan
6) tenaga non kesehatan dibawah D3, diberi nilai 25
(Dua Puluh Lima);
7) tenaga yang merangkap tugas administrative,
untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai
kepala FKTP, diberi tambahan nilai 100 (Seratus).
8) untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai
bendahara dana kapitasi JKN diberi tambahan
nilai 50 (Lima Puluh);
9) untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai
kepala tata usaha atau penanggungjawab penata
usaha keuangan diberi tambahan nilai 30 (Tiga
Puluh);
10)tenaga yang merangkap tugas sebagai
penanggung jawab program/setara diberi
tambahan nilai 10 (Sepuluh);
11)tenaga yang memiliki masa kerja 5-10 tahun
diberi tambahan nilai 5 (Lima);
12)tenaga yang memiliki masa keija 11-15 tahun
diberi tambahan nilai 10 (Sepuluh);
13)tenaga yang memiliki masa kerja 16-20 tahun
diberi tambahan nilai 15 (Lima Belas);
14)tenaga yang memiliki masa kerja 21-25 tahun
diberi tambahan nilai 20(Dua Puluh);
15)tenaga yang memiliki masa kerja lebih dari 25
tahun diberi tambahan 25(Dua Puluh lima);
16)tenaga honorer/PTT diberi tambahan nilai 1 dan
Tenaga PNS diberi tambahan nilai 2;
17)tenaga honorer kesehatan/Non kesehatan diatas
3 tahun diberitambahan nilai 2.
b. Kehadiran:
1) Hadir setiap hari kerja diberi nilai 1 poin per hari;
2) Terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya
yang diakumulasi sampai dengan 7 jam,
dikurangi 1 poin;
3) Ketidakhadiran akibat sakit dan/atau penugasan
oleh pejabat yang berwenang paling banyak 3
(tiga) hari kerja tetap diberikan nillai 1 (satu)
poin.
4) Jumlah jasa pelayanan yang yang diterima oleh
masing-masing tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan dihitung dengan menggunakan
formula sebagai berikut:

Persentase Jenis Masa Rangkap Tanggung jawab yang


Kehadiran
-<
ketenagaann Kerja Tugas program dipegang
X h
Administrasi
Total Jasa Pelayanan
yang telah ditetapkan

Total Jumlah seluruh poin

c. Pengurangan Poin:
1) Hadir setiap hari kerja, diberi nilai 1 (Satu) poin
perhari
2) Terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya
yang di akumulasi sampai dengan 7 (Tujuh)jam,
dikurangi 1 (satu) poin.
3) Ketidakhadiran karena sakit dan/atau penugasan
kedinasan oleh pejabat yang berwenang paling
banyak 3 (Tiga) hari kerja tetap diberikan
kapitasi.
4) Staf PNS/PTT/Honorer yang tidak bertugas > 3
hari (kumulatif) pada tempat kerja tidak
mendapatkan Jasa Pelayanan pada bulan
berkenan.

5) Ijin > 3 hari (kumulatif) tidak menerima Jasa


Pelayanan pada bulan berkenan
6) Penambahan dan pengurangan poin ditetapkan
oleh Kepala Dinas Kesehatan.
7) Pegawai yang cuti tidak mendapat jasa pelayanan
kesehatan.

(6) Pembayaran dana kapitasi sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) didasarkan pada jumlah kuota yang dijaminkan
oleh Pemerintah Daerah di masing-masing Puskesmas
setiap tahunnya.
(7) Dana Kapitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disetorkan oleh BPJS Kesehatan melalui Rekening
Penampung dana Kapitasi yang ada disetiap Puskesmas
yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah yang
merupakan bahagian dari Rekening BUD.
Bagian Kedua
Penganggaran

Pasal 4

(1) Dana di Puskesmas yang berasal dari BPJS Kesehatan


Program JKN mengacu pada ketentuan yang berlaku.
(2) Pendapatan dan belanja dana kapitasi Program JKN
dianggarkan dalam RKA - SKPD dan DPA- SKPD pada
Dinas Kesehatan.

(3) Dana Kapitasi yang telah dianggarkan tersebut dapat


dipergunakan untuk membayar jasa pelayanan
kesehatan dan operasional pelayanan kesehatan.

BAB III
PENGGUNAAN DANA DAN SISA DANA KAPITASI

Pasal 5

(1) Dana Kapitasi yang dipergunakan untuk membayar jasa


pelayanan kesehatan dan dukungan operasional
pelayanan kesehatan.
(2) Pemanfaatan sisa dana kapitasi Program JKN di
Puskesmas tahun anggaran sebelumnya yang berasal
dari dana dukungan biaya operasional pelayanan
kesehatan hanya dapat digunakan untuk dukungan
biaya operasional pelayanan kesehatan.
(3) Sisa dana kapitasi yang berasal dari jasa pelayanan
kesehatan dapat digunakan hanya untuk membayar jasa
pelayanan kesehatan.
(4) Jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi jasa pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dan non kesehatan.
(5) Penggunaan dana kapitasi disesuaikan dengan jumlah
kertersediaan anggaran, dan ditarik melalui rekening
bank serta dapat didistribusikan pada Puskesmas dan
jaringannya.

Pasal 6

Jasa pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat


(2) dibayarkan berdasarkan kriteria sebagai berikut;
a. Petugas yang bertugas pada Puskesmas dengan Kriteria
Terpencil menerima jasa pelayanan sebesar 60%, untuk
Operasional di Puskesmas 40%.
b. Petugas yang bertugas pada Puskesmas dengan kriteria
Sangat terpencil menerima jasa pelayanan sebesar 70%,
Operasional Puskesmas 30%.
c. Petugas yang bertugas pada Puskesmas dengan kriteria
Tidak Diminati menerima jasa pelayanan sebesar 75%,
untuk operasional di Puskesmas 25%.
d. Petugas yang bertugas pada Puskesmas dengan kriteria
Sangat Tidak Diminati menerima jasa pelayanan sebesar
90%, untuk operasional di Puskesmas 10%.
e. Untuk tenaga kesehatan desa yang bertugas di sarana
dengan kriteria:
= Terpencil diberi nilai = 20
= Sangat Terpencil= 30
= Tidak Diminati = 50

= Sangat Tidak Diminati= 65

= Desa Biasa =10

BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 7

(1) Kepala Puskesmas bertanggung jawab sepenuhnya


secara formal dan materil atas pemanfatan dana kapitasi
dan sisa dana Kapitasi dan program JKN.
(2) Pemanfaatan dana kapitasi dan sisa dana Kapitasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada
kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Kesehatan
melaporkan ke Bupati dalam bentuk Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah.

(3) Tata cara dan format penyusunan Laporan Keuangan


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pengelolaan keuangan daerah yang berlaku.

BABY
PENGAWASAN

Pasal 8

(1) Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bidang, Kepala Seksi


dan Kepala Puskesmas melakukan pengawasan secara
berjenjang terhadap penerimaan dan pemanfaatan dana
kapitasi maupun pemanfaatan sisa dana Kapitasi.
(2) Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Daerah
Kabupaten melaksanakan pengawasan fungsional
terhadap penerimaan dan pemanfaatan dana maupun
sisa dana sesuai ketentuan yang berlaku.
(3), Pengawasan secara berjenjang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan pengawasan fungsional oleh APIP
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
untuk efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas penerimaan
dan pemanfaatan dana Kapitasi Program JKN.
' BAB VI
KEtENtUAN PENUTUP'

Pasal 9

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan


Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Kepulauan Mentawai Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 10

Keputusan Penggunaan dana kapitasi dan sisa dana kapitasi


Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Kepulauan
Mentawai berlaku sejak ditetapkan.

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Ditetapkan di Tuapejat
pada tanggal Jennie n 2018
BUPATI KEPULAUANJVIENTAWAI

YUDASrSABAGGALET

Ditetapkan di Tuapejat^
pada tanggal ^ ^joinuAn 2018
Pit. SEKRETARIS DAEARAH
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

SYAIFUL JANNAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2018 NOMOR ^


Lampiran Keputusan Bupati Kepulauan Mentawai
Nomor 3 Tahun2018
Tanggal ^ Januari 2018
Tentang Pedoman Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama di Kabupaten Kepulauan
Mentawai

No. PENGGUNAAN DAN BELANJA KEGIATAN


DARI DANA KAPITASI

BELANJA BARANG OPERASIONAL

Belanja Obat
Ruang lingkup dari belanja ini meliputi belanja obat-obat untuk pelayanan
kesehatan kepada semua pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan
termasuk peserta JKN di FKTP milik Pemerintah Daerah.
Contoh belanja:
Paracetamol (Tab, S3nmp), AmoksisUin (Tab, Syrup), Antasida (Tab, Syrup), CTM
(tab), Alopurinol (Tab), Asam Ascorbat/Vit C (Tab), Captopril (Tab),
Dexamethason (Tab), Asam Mefenamat (Tab), Lidocain, dan Iain-lain
Belanja Alat Kesehatan
Ruang Ungkup dari belanja ini meHputi belanja alat kesehatan untuk pelayanan
kesehatan, alat-alat laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium di FKTP
milik Pemerintah Daerah.
Contoh belanja:
Alat pemeriksaan gula darah, kolestrol, asam urat dan golongan darah. Dental
Unit, stabiHsator, stetoskop, tensi meter, tabung gas oksigen, gunting, bejana
pemeriksaan, labu pemeriksaan lab, pinset, dan Iain-lain
Belanja Bahan Medis Habis Pakai(BMHP)
Ruang lingkup dari belanja ini meliputi belanja bahan medis habis pakai yang
berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan (medis dan laboratorium) di
FKTP milik Pemerintah Daerah.
Contoh belanja:
Kasa pembalut/perban, reagen, dan Iain-lain
Pelayanan Kesehatan Dalam Gedung
Lingkup pelayanan kesehatan secara komprehensif bagi semua pasien
termasuk peserta JKN yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative di FKTP milik Pemerintah Daerah.
Contoh belanja:
Konsumsi untuk penyuluhan/sosialisasi, transport (bagi peserta pertemuan,
narasumber), uang harian bagi narasumber, konsumsi rapat, biaya petugas
piket/jaga (honor lembur+ uang makan), dan Iain-lain.
Pelayanan Kesehatan Luar Gedung
Lingkup pelayanan di luar gedung mencakup pelayanan kesehatan yang
bersifat upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative, serta kunjungaan
rumah pada peserta JKN dalam penyelenggaraan program JKN
Contoh belanja:
Uang transport, uang harian petugas dalam kunjungan rumah, konsumsi
penyuluhan/soialisasi, transport dan honor narasumber pada penyuluhan/
sosialisasi dan Iain-lain.
Operasional dan Pemehharaan Kendaraan Puskesmas Keliling
Ruang lingkup belanja ini adalah untuk operasional dan pemehharaan
puskesmas kehhng (pushng) sehingga pusling selalu siap dan dalam kondisi
prima sehingga optimal dalam pelayanan kesehatan
Contoh belanja:
Bahan Bakar Minyak (BBM), penggantian oh, penggantian suku cadang,
pusling, service berkala dan pemehharaan kendaraan puskesmas kehhng, dan
Iain-lain.
Bahan Cetak atau Alat Tulis Kantor
Lingkup iintuk kegiatan ini mencakup kebutuhan akan cetak dan alat tulis
kantor yang diperlukan FKITP milik Pemeirintah Daerah dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Contoh belanja;
Cetak family folder, belanja alat tulis kantor, computer supplies, tinta printer,
cetak leaflet, brosur, poster, dan Iain-lain.
8. Administrasi, Koordinasi Program dan Sisitim Informasi
Ruang lingkup belanja ini adalah untuk kegiatan administrasi, koordinasi
program dan pelaksanaan sistim informasi dalam pelaksnaan pelayanan
kesehatan serta Jaminan Kesehatan Nasional(JKN)
Contoh belanja:
Transport, uang harian, honor panitiapengadaan dan penerima barang,
konsumsi, materai, perangko, hardware dan software sistim informasi
(computer, laptop), mouse, printer, langganan internet, LCD, dan Iain-lain.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
Ruang lingkup belanja ini adalah dalam rangka meningkatkan
kemampuan/peningkatan kapasitas SDM petugas di FKTP milik Pemerintah
Daerah.
Contoh belanja:
Transport, uang harian, biaya penginapan, biaya paket pelatihan/kursus, honor
narasumber, konsumsi, dan Iain-lain
10. Pemeliharaan Saran dan Prasarana
Ruang lingkup belanja ini adalahuntuk pemeliharaan sarana dan prasarana
FKTP milik Pemerintah Daerah untuk memberikan pelayanankesehatan yang
lebih baikpada masyarakat termasuk peserta JKN.
Contoh belanja:
Belanja penggantian kunci pintu, engsel pintu, bohlam lampu, pengecatan
FKTP, perbaikan saluran air/wastafel, biaya tukang, penggantian pintu dan
jendelayang rusak, pemeliharaan AC, perbaikan dan pengecatan pagar FKTP,
service alat kesehatan, dan Iain-lain

B BELANJA MODAL
Pengadaan Sarana dan Prasarana yang berkaitan Langsung dengan Pelayanan
Kesehatan.
Ruang Lingkup belanja ini adalah untuk penyediaan sarana dan prasarana di
FKTP milim Pemerintah Daerah yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan pelayanan kesehatan di FKTP milik Pemerintah Daerah
Contoh belanja:
Belanja kursi tunggu pasien, lemari obat, toilet, gorden, Hnen, lemari arsip,
meja keija petugas, AC, genset, pembuatan papan nama, pembuatan billboard,
pembuatan pagar FKTP, dan Iain-lain

BUPATl KEPULAUAN MENTAWAI

YUD. GGALET

Anda mungkin juga menyukai