Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CEGAH HIPERTENSI

OLEH :

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA USADA BALI
2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“CEGAH HIPERTENSI!”
Satuan Acara Pendidikan Kesehatan
Topik : Penyuluhan tentang Mencegah Hipertensi di Desa Selat
Abiansemal Badung
Hari/Tanggal : ..........................2018
Waktu : 45 menit
Tempat Pelaksanaan : Wantilan Desa Selat
Sasaran : Warga Desa Selat Badung
Sub Topik : 1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Diet hipertensi
5. Pencegahan hipertensi

A. TUJUAN
1) Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami
dan mengaplikasikan cara mencegah penyakit hipertensi.
2) Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Mampu menjelaskan penyebab hipertensi
c. Meyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan diet pada penyakit hipertensi
e. Menjelaskan pencegahan penyakit hipertensi

B. PESERTA PENYULUHAN
Warga Desa Selat Abiansemal Badung

C. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, penyakit hipertensi merupakan penyakit yang sering kita jumpai di
Indonesia. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi teruatama di negara
berekmbang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan
menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka
penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (Schrier, 2007).
Selain itu, survai penyakit jantung yang dilaksanakan Boedhi Darmojo,
menemukan prevalensi hipertensi tanpa atau dengan tanda penyakit jantung
hipertensi sebesar 33,3% ( 81 orang dari 243 orang tua 50 tahun ke atas ). Dari hasil
studi kasus, didapatkan 68,4% termasuk hipertensi ringan ( diastolik 95 – 104 mmHg
), 28,1% hipertensi sedang ( diastolik 105 – 129 mmHg ) dan hanya 3,5% dengan
hipertensi berat ( diastolik sama atau lebih besar dengan 130 mmHg ) (Julius, 2008).
Hipertensi merupakan penyakit berbahaya yang membunuh secara diam – diam
karena tanda dan gejalanya adanya parameter yang pasti tentang penyakit ini.
Umumnya gejala dan tanda nya sering dialami oleh orang yang tidak beresiko tau
tidak menderita penyakit ini (Julius, 2008).
“ Orang menganggap ada banyak keluhan dan tanda peringatan hipertensi,
paadahal tidak demikian. Hipertensi tidak memiliki keluhan dan tanda khas,
makanya disebut silent killer” kata Kardiologis dan pengamat perilaku pada Pusat
Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta Santoso Karo Surbakti , Jum’at.
Hasil studi menunujukkan, satu dari empat penderita hipertensi tidak tahu
dirinya memiliki tekanan darah tinggi ( lebih dari atau sama dengan 140 / 90 mmHg )
dan kondisi ini dapat mengancam jiwa.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
 Moderator mengucapkan salam
 Doa bersama  Doa bersama
 Melakukan perkenalan diri  Memperhatikan
panitia pengarahan dari
 Menyampaikan maksud dan moderator
tujuan  Peserta menjawab
 Mengadakan kontrak waktu pertanyaan penyaji
 Penyaji mengidentifikasi
pengetahuan peserta
2. 15 Pelaksanaan:
menit  Menjelaskan tentang pengertian  Peserta
hipertensi. mendengarkan
 Menjelaskan penyebab hipertensi penjelasan penyaji
 Menjelaskan tanda dan gejala
hipertensi
 Menjelaskan diet hipertensi
 Menjelaskan pencegahan
hipertensi.
3 20 Evaluasi:
 Moderator mempersilakan  Peserta diperbolehkan
menit
peserta untuk bertanya mengajukan
 Penyaji menjawab pertanyaan
dari peserta pertanyaan terkait
 Penyaji memberikan pertanyaan
materi yang
kepada peserta untuk
disampaikan penyaji
mengevaluasi peserta  Peserta menjawab
pertanyaan dari
penyaji sesuai
kemampuan
4 5 menit Terminasi:
 Menga  Doa bersama
khiri kontrak
 Doa
bersama
 Salam
penutup
Jumlah 45 menit

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA
1. LCD Proyektor
2. Leaflet.

G. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Ni Kadek Dewi Premasanti, S.Kep
Moderator : I Komang Sujana, S.Kep
Observer : Ni Wayan Rusmini, S.kep
Notulen : Ni Made Ayu Budiani, S.Kep
Fasilitator :
a. Ni Wayan Novia Ardianti, S.Kep
b. I Putu Yogi Eka Darmawan, S.kep
c. Ni Made Kristina Yanti, S.Kep
d. Ni Ketut Mertiari, S.Kep
e. Ni Nyoman Diah Pitasari, S.Kep
f. Ni Luh Putu Widyaningsih, S.kep
g. Ni Made Sukarmin, S.Kep
h. I Gede Angga Wibawa Putra, S.Kep
i. Ayu Satya Prasanti, S.Kep
j. Putu Nari Ratih, S.Kep
k. Ni Kadek Dwi Desiyanti, S.Kep
l. Dewa Ayu Mas Putriyani, S.Kep
m. I Putu Palguna Saputra, S.Kep
n. I Gusti Ngurah Adnyana, S.Kep
o. I Gusti ayu Dian Sriasih, S.Kep
p. Ni Luh Putu Sukarniasih, S.Kep
q. Ni Putu Krisna Widhiantari, S.Kep
r. Dewi Dhamayanti, S.Kep
s. Ni Putu Diah Wahyuni Ristika, S.Kep
t. I Gede Putu Prabawa Wiratma, S.Kep
u. Ni Putu Rina, S.Kep

H. SETTING TEMPAT

1 2

4 5 5
5 5 4
5 4 5
4 5 5
5 5 4
4 5 5

3 6
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Moderator
3. Observer
4. Fasilitator
5. Peserta
6. Notulen

I. EVALUASI ( Rencana Evaluasi )


1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan tiga hari sebelum kegiatan dengan melakukan
kontrak sebelumnya dengan warga yang akan dijadikan peserta yaitu warga
desa Selat Abiansemal Badung dan informasi kepengurusan dua hari sebelum
kegiatan. Sarana prasarana seperti leaflet, LCD Proyektor, dan materi
penyuluhan disiapkan sehari sebelum pelaksanaan.

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 60% dari jumlah total
peserta
c. Peserta yang aktif bertanya 60% dari total
peserta.

3. Evaluasi Hasil
60% dari sasaran penyuluhan mampu:
a. Menjelaskan kembali pengertian Hipertensi.
b. Menyebutkan dan menjelaskan kembali penyebab hipertensi.
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
d. Menyebutkan dan menjelaskan kembali diet hipertensi.
e. Menjelaskan pencegahan penyakit hipertensi.

J. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet
Lampiran Materi

CEGAH HIPERTENSI

A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg.
Hipertensi diklasifikasikan atas hipertensi primer (esensial) (90-95%) dan
hipertensi sekunder (5-10%). Dikatakan hipertensi primer bila tidak ditemukan
penyebab dari peningkatan tekanan darah tersebut, sedangkan hipertensi sekunder
disebabkan oleh penyakit/keadaan seperti feokromositoma, hiperaldosteronisme
primer (sindroma Conn), sindroma Cushing, penyakit parenkim ginjal dan
renovaskuler, serta akibat obat (Bakri, 2008).
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection
(JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan
sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal
tinggi sampai hipertensi maligna (Gray, et al. 2008).
Jadi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang lebih
dari 140/90 mmHg.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII [1]


Tekanan Darah
Kategori Tekanan Darah Sistolik
Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100

B. PENYEBAB HIPERTENSI
Adapun penyebab hipertensi adalah :
1. Asupan garam yang tinggi
2. Strees psikologis
3. Faktor genetik (keturunan)
4. Kurang olahraga
5. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol
6. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
7. Peningkatan usia
8. Kegemukan

C. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI


Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain :
1. Kepala pusing
2. Gemetar
3. Sering marah - marah
4. Jantung berdebar-debar
5. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Rasa berat ditekuk
9. Sukar tidur

D. DIET HIPERTENSI
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
a. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie, tapioca,
nasi
b. Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan
c. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang, melon,
tomat, dll
2. Makanan yang dibatasi
a. Garam dapur
b. Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
c. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol

E. PENCEGAHAN HIPERTENSI
1. Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat
2. Diet hipertensi
3. Menjaga keseimbangan berat badan
4. Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan merokok
5. Istirahat yang cukup
6. Hindari strees
7. Olahraga yang teratur
DAFTAR PUSTAKA

Bakri, S., dan Lawrence, G. S. 2008. Genetika hipertensi. Dalam : Lubis, H.R.,et al. 2008.
Hipertensi dan ginjal :dalam rangka purna bakti Prof. Dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD-
KGH. Medan: USU Press.

Doengoes. ME. 2007. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3 Jakarta: EGC

Gray et al. 2008, Lecture notes kardiologi, trans. Agoes, A & Rachmawati, AD, EGC,
Jakarta.

Julius, S. 2008. Clinical implications of pathophysiologic changes in the midlife hypertensive


patients. American Heart Journal, 122: 886-891.

Schrier, R.W. 2007. Manual of Nephrology. ed 5rd. USA: Lippincott Williams & Wilkins, 231-
262.

Anda mungkin juga menyukai