Anda di halaman 1dari 30

INDIKATOR CAKUPAN PELAYANAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

NO UPAYA INDIKATOR SATUAN TARGET 2019

I. PROMOSI KESEHATAN
1 Frekuensi penyuluhan di dalam gedung Kali minimal 24 kali
Puskesmas per tahun

2 Frekuensi penyuluhan di luar gedung Kali minimal 24 kali


Puskesmas per tahun

3 Frekuensi penyuluhan kelompok resiko tinggi Kali minimal 5 kali


per tahun

4 Pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan Rumah Tangga 44%


Rumah Tangga dilihat dari Persentase ( % ) Sehat (ber-
rumah tangga (RT) sehat PHBS)

5 Pembinaan Posyandu dilihat dari persentase Posyandu 50%


(%) Posyandu Purnama dan Mandiri Purnama dan
Mandiri

6 Pengembangan desa siaga aktif Desa 50%

7 Pembentukan Saka Bakti Husada (SBH) Kepengurusan 1


8 Pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah Tema/Kegiatan Minimal 5
kerja Puskesmas

II. KESEHATAN LINGKUNGAN


9 Inspeksi sanitasi sarana air bersih Sarana (jumlah 75%
sarana air yg
diinspeksi)

10 Inspeksi KK yang mengakses sarana air KK 75%


minum

11 Inspeksi sanitasi Sarana Tempat Pengelolaan Sarana 45%


Makanan (TPM)

12 Pembinaan tempat pengolahan makanan Sarana 40%

13 Inspeksi rumah sehat Rumah 40%

14 Inspeksi fasilitas sanitasi yang layak (Jamban KK 75%


Sehat)

15 Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum Sarana 75%

16 Pembinaan tempat – tempat umum Sarana 75%

17 Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida Sarana 65%

18 Pembinaan tempat pengelolaan pestisida Sarana 65%

III. KIA-KB
A. KESEHATAN IBU
19 Kunjungan Bumil (K1) Bumil 100%

20 Persentase Ibu Hamil memperoleh pelayanan Bumil 100%


kesehatan ibu hamil sesuai standar (K4)

21 Persentase Ibu Bersalin memperoleh Bumil 100%


pelayanan persalinan sesuai standar (Pf)

22 Pelayanan Nifas Sesuai Standar (Kf) Bufas 100%

23 Penanganan Komplikasi Kebidanan Bumil 80%

24 Pelayanan KB (Akseptor KB Aktif) di PUS 70%


Puskesmas

B. KESEHATAN BAYI
25 Pelayanan Neonatal ( KN-1) neonatal 100%

26 Persentase Bayi Baru Lahir memperoleh neonatal 100%


pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar (KN-Lengkap)
27 Penanganan neonatal komplikasi Neonatal 80%
dengan
komplikasi

28 Pelayanan Kesehatan Bayi Bayi 100%

C. KESEHATAN BALITA DAN ANAK PRA-SEKOLAH

29 Pelayanan Kesehatan Balita sesuai standar Balita 100%

30 Pelayanan anak balita sakit dengan MTBS balita 60%

31 Cakupan sekolah yang melakukan deteksi sekolah 100%


tumbuh kembang anak pra sekolah PAUD/TK
32 Pelayanan kesehatan anak pra sekolah Anak pra 100%
sekolah

IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


33 Persentase kasus balita gizi buruk yang Balita 100%
mendapatkan perawatan

34 Persentase balita yang ditimbang berat Balita 80%


badannya

35 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan Bayi 60%


mendapat ASI Eksklusif

36 Persentase desa yang memiliki petugas desa 50%


konselor menyusui

37 Persentase desa yang melaksanakan kegiatan desa 50%


kampanye ASI eksklusif

38 Persentase rumah tangga mengonsumsi Rumah Tangga 98%


garam beriodium

39 Persentase bayi usia 6-11 bulan mendapat Bayi 85%


kapsul Vitamin A

40 Persentase balita usia 12-59 bulan mendapat Balita 85%


kapsul Vitamin A
41 Persentase ibu hamil yang mendapatkan Ibu Hamil 98%
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
selama masa kehamilan

42 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik Ibu Hamil 80%


(KEK) yang mendapat makanan Tambahan

43 Persentase balita kurus yang mendapat Balita 80%


makanan tambahan

44 Persentase remaja puteri mendapat Tablet Remaja Puteri 25%


Tambah Darah

45 Persentase ibu nifas mendapat kapsul Vitamin Ibu Nifas 100%


A

46 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD Balita 50%

47 Persentase bayi dengan berat badan lahir Balita <8,3%


rendah (berat badan <2500 g)

48 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS Balita 91.50%

49 Persentase balita ditimbang yang naik berat Balita 81%


badannya (N)
50 Persentase balita ditimbang yang tidak naik Balita <1,3%
berat badannya (T)

51 Persentase balita ditimbang yang tidak naik Balita <1%


berat badannya dua kali berturut-turut (2T)

52 Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM) Balita <1%

53 Persentase Ibu Hamil Anemia Ibu Hamil <28%

V. P2M DAN PPTM


A. MALARIA
53 Pencegahan dan Pengendalian Malaria Angka API per <1 per 1.000
Mile (Annual penduduk
Paracite
Incidence)

B. KUSTA
54 Prevalensi/deteksi (P/D) orang 100%

55 Release From Therapy (RFT)/ Angka orang 90%


Kesembuhan

C. DIARE
56 Penemuan dan Cakupan Pelayanan penderita
diare
a. Semua umur orang 90%
a. Semua umur orang 90%

b. Balita orang 100%

D. FILARIASIS
57 Pemberian obat pencegahan massal (POPM) orang 85%
Filariasis

E. ISPA
58 Cakupan Penemuan Pneumonia Bayi/ Balita balita 80%

F. HIV-AIDS
59 Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV orang 100%
mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV
sesuai standar

G. RABIES
60 Pencegahan dan Penanggulangan rabies pada Kasus 100%
manusia

61 Jumlah Lyssa/ kejadian kematian akibat rabies Kasus 0

H.TB
62 Persentase orang terduga TBC mendapatkan orang 100%
pelayanan TBC sesuai standar

63 Penemuan semua tipe kasus TB yang dicatat orang 80%


dan diobati / case notification

64 Angka keberhasilan pengobatan orang 90%

I.DBD
65 Persentase Angka bebas jentik (ABJ) Per Kecamatan 95%

J. PPTM
66 persentase penduduk usia 15 s/d 59 tahun orang 100%
yang mendapat pelayanan skrining kesehatan
sesuai standar

67 persentase penderita hipertensi yang orang 100%


memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar

68 persentase penderita Diabetes Mellitus yang orang 100%


memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar
68 persentase penderita Diabetes Mellitus yang orang 100%
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar

69 penurunan prevalensi merokok pada usia < 18 orang 5%


tahun

70 pelaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok sekolah 50%


(KTR) di sekolah

71 deteksi dini kanker leher rahim dan kanker orang 50%


payudara pada perempuan usia 30-50 tahun

72 desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan desa/kelurahan 100%


posbindu PTM

K.PELAYANAN IMUNISASI DAN SURVEILANS


K.1 PELAYANAN IMUNISASI DASAR
73 a. BCG bayi 95%

74 b. DPT – HB 1 bayi 95%

75 c. DPT – HB 3 bayi 95%


76 d. Campak bayi 95%
77 e. Polio 4 bayi 95%
78 f. Hepatitis 0 bayi 95%
K.2 PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
79 a. DT Sekolah Dasar Anak SD / 98%
sederajat

80 b. TT Sekolah Dasar Anak Kelas 98%


2&5

81 c. Campak Sekolah Dasar Anak Kelas 1 98%

K.3 LAIN-LAIN
82 a. Pelayanan Immunisasi Ibu Hamil TT 2 Ibu ibu hamil 90%
Hamil

83 b. Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Desa 92%


Imunization (UCI) (T = 92 %)

84 c. Penyelidikan epidimiologi < 24 jam kasus 100%

85 d. Penanggulangan KLB < 24 jam kasus 100%

86 e. Terdeteksi kasus yang berpotensial KLB kasus 100%


serta tidak terjadinya KLB dalam < 24 jam

VI. UPAYA PENGOBATAN


A. PENGOBATAN
87 Kunjungan rawat jalan orang 15%

88 Kunjungan Rawat Jalan kesehatan Gigi dan orang 4%


mulut

89 Kunjungan Rawat Inap orang 1,5%

B. PELAYANAN LABORATORIUM
90 Persentase Jenis Pemeriksaan Spesimen spesimen 4 jenis
spesimen
(1.Darah, 2.Urine, 3.Faeces dan 4.lain-lain) (100%)

91 Jumlah seluruh pemeriksaan Laboratorium orang 10%


Puskesmas

C. PELAYANAN KEFARMASIAN
92 Persentase kesesuaian item obat puskesmas Item 90%
dengan yang tersedia dalam Fornas

93 Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 Obat dan 80%


obat indikator vaksin

VII. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


A. UKS DAN REMAJA
94 Persentase anak usia pendidikan dasar yang orang 100%
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar

95 Cakupan sekolah dengan UKS aktif Sekolah 75%

96 Cakupan sekolah lanjutan yang memiliki Sekolah (SMP, 80%


konselor sebaya aktif SMA dan
sederajat)

97 Pelayanan kesehatan remaja Remaja 70%

98 Cakupan tingkat kelahiran pada remaja Remaja <8%

B. KESEHATAN JIWA
99 Persentase ODGJ berat yang mendapatkan orang 100%
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar

100 pelayanan IPWL (Institusi penerima wajib orang 100%


lapor) bagi klien dengan penyalahgunaan
NAPZA

101 pembebasan pasien pasung orang 100%


102 kunjungan rumah bagi pasien ODGJ orang 100%

103 pendampingan ODGJ berat orang 100%

C. KESEHATAN TRADISIONAL
104 kelompok asuhan mandiri yang di bentuk oleh kelompok ≥10
Puskesmas binaan

D. KESEHATAN INDERA
105 peningkatan kesehatan indera orang 50%

E. KESEHATAN USIA LANJUT


106 Cakupan desa dengan posyandu lansia aktif Desa 50%

107 Persentase penduduk usia >60 tahun yang orang 100%


mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar

F. KESEHATAN GIGI DAN MULUT (UKGMD dan UKGS)


108 Kegiatan pelayanan dan pembinaan kesehatan Kunjungan minimal 24 kali
gigi dan mulut ke kelompok masyarakat per tahun

109 Kegiatan pelayanan dan pembinaan kesehatan PAUD/TK 100%


gigi dan mulut ke PAUD/TK
110 Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada orang 100%
kegiatan skrining kesehatan anak usia
pendidikan dasar (7 sd 15 tahun)

G. KESEHATAN KERJA
111 Jumlah pos UKK yang terbentuk di wilayah pos UKK minimal 1
kerja Puskesmas

H. KESEHATAN OLAHRAGA
112 Persentase desa yang melaksanakan kegiatan Desa 50%
kesehatan olahraga pada kelompok
masyarakat

113 Persentase Sekolah Dasar yang melaksanakan SD 50%


kegiatan kesehatan olahraga

Catatan :
Penjelasan terkait indikator terintegrasi baca komentar di tiap kotak yang terisi
ATOR CAKUPAN PELAYANAN
AIAN KINERJA PUSKESMAS
Integrasi
Pembuktian Definisi Operasional Indikator

Penyuluhan dalam gedung yang Seluruh penyuluhan yang dilakukan di


dilakukan minimal 24 kali per tahun dalam gedung puskesmas oleh seluruh
dan tercatat dalam register program yang ada di puskesmas dan
penyuluhan. tercatat di dalam buku registrasi
penyuluhan

Penyuluhan luar gedung yang Seluruh penyuluhan yang dilakukan di


dilakukan minimal 24 kali per tahun luar gedung puskesmas oleh seluruh
dan tercatat dalam register program yang ada di puskesmas dan
penyuluhan. tercatat di dalam buku registrasi
penyuluhan

Penyuluhan pada kelompok resiko Seluruh penyuluhan yang dilakukan di


tinggi yang dilakukan minimal 5 kali luar gedung puskesmas oleh seluruh
per tahun dan tercatat dalam register program yang ada di puskesmas dan
tercatat di dalam buku registrasi
penyuluhan

Jumlah rumah tangga yang ber PHBS Klasifikasi penilaian PHBS jika salah
dibagi jumlah Rumah tangga yang satu indikator PHBS Rumah tangga
disurvey sebanyak 210 KK dikali tidak terpenuhi, maka tatanan tersebut
100% dinyatakan tidak menjalankan PHBS.
Sehingga Rumah Tangga yang
menerapkan 10 indikator PHBS
dikategorikan Rumah Tangga ber PHBS,
sedangkan Rumah tangga yang tidak
menerapkan minimal salah satu
indikator PHBS dikategorikan Rumah
Tangga Tidak ber PHBS.

Jumlah posyandu dengan strata Dilakukannya Pembinaan kader


purnama dan mandiri dibagi jumlah Posyandu melalui peningkatan
seluruh posyandu dikali 100% pengetahuan dan keterampilan serta
evaluasi kegiatan yang ada di posyandu
Jumlah desa siaga aktif minimal strata Kriteria desa siaga aktif strata madya :
madya dibagi jumlah seluruh desa 1. Forum desa sudah berjalan, belum
dalam wilayah kerja dikali 100% rutin per TW 2.
Kader desa siaga 3-5 orang 3.
Ada kemudahan akses terhadap
pelayanan kesehatan dasar
4. Posyandu dan 2 UKBM lainnya aktif
5. Ada dana dari pemerintah desa atau
sumber lainnya
6. Ada peran aktif masyarakat dan satu
ORMAS 7.
Telah memiliki perdes/perbup terkait
desa siaga, belum direalisasikan
8. Pembinaan PHBS minimal 20% dari
RT yang ada

Terbentuknya SBH ( minimal 1 Terbentuknya Saka Bakti Husada di


kecamatan 1 SBH) Puskesmas sbg wilayah kerja Puskesmas
pimpinan tertinggi dan camat sbg
pembina
Pelaksanaan kegiatan Gerakan 6 Tema Kegiatan germas : GERMAS
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di 1. Peningkatan edukasi hidup sehat;
wilayah kerja Puskesmas secara rutin 2. Peningkatan kualitas lingkungan;
dan berkesinambungan, minimal 5 dari 3.Peningkatan pencegahan dan deteksi
6 tema kegiatan. Kegiatan dalam dini penyakit; 4.
bentuk pemberdayaan masyarakat, Penyediaan pangan sehat dan
bekerjasama dengan lintas sektor percepatan perbaikan gizi;
terkait. 5. Peningkatan perilaku hidup sehat; 6.
Peningkatan aktivitas fisik.

Jumlah sarana air bersih dengan sarana air bersih yg diperiksa dg tingkat PIS-PK
tingkat pencemaran resiko rendah dan pencemaran resiko rendah dan sedang
sedang dibagi jumlah seluruh sarana di satu wilayah pada kurun waktu
air bersih yang diinspeksi di satu tertentu, data diperoleh melalui hasil
wilayah pada kurun waktu yang sama inspeksi sarana air bersih
dikali 100%
Jumlah KK yang mengakses sarana air KK yang mengakses sarana air minum
minum dengan tingkat pencemaran dengan tingkat pencemaran resiko
resiko rendah dan sedang dibagi rendah dan sedang di satu wilayah dan
jumlah KK yang diinspeksi di satu kurun waktu tertentu.
wilayah pada kurun waktu tertentu
dikali 100 %
Jumlah TPM yang memenuhi syarat TPM yang memenuhi syarat higyene
hygiene sanitasi dibagi jumlah sanitasi dengan bukti kepemilikan
seluruh TPM yg diinspeksi di satu sertifikat laik hygiene sanitasi yang
wilayah pada kurun waktu tertentu masih berlaku.
dikali 100%

Jumlah TPM yang dibina sesuai dengan Tempat pengelolaan makanan dibina
standar minimal 2 kali dalam setahun sesuai dengan standar minimal 2 kali
dibagi jumlah seluruh TPM yang dalam setahun, data diperoleh
diinspeksi di satu wilayah pada kurun berdasarkan hasil pembinaan TPM
waktu tertentu dikali 100%

Jumlah rumah sehat dibagi jumlah Rumah yang memenuhi kriteria


seluruh rumah yang diinspeksi dikali minimal: akses air minum, akses
100% jamban sehat, lantai, ventilasi, dan
pencahayaan yang dihitung kumulatif
dari tahun sebelumnya

Jumlah KK dengan akses terhadap Fasilitas pembuangan tinja (jamban) PIS-PK


fasilitas sanitasi yang layak dibagi dgn yang digunakan sendiri atau bersama,
jumlah KK yang diinspeksi pada yang efektif untuk memutus mata
periode yang sama dikali 100% rantai penularan penyakit, dilengkapi
dengan, tanki septik (septic tank),
dengan kloset leher angsa atau tidak
leher angsa yang tertutup dan
pembuangan akhir tidak mencemari
sumber air/tanah
TTU yang dilakukan inspeksi dibagi Sanitasi tempat umum memenuhi
jumlah seluruh TTU dikali 100% syarat seperti air, jamban, limbah dan
sampah sesuai standar di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama.

TTU yang dibina minimal 2 kali setahun TTU yang dilakukan pembinaan minimal
dibagi seluruh TTU yang dilakukan 2 kali dalam setahun di satu wilayah
inspeksi dikali 100% pada kurun waktu tertentu.

Tempat pengelolaan pestisida yang Tempat pengelolaan pestisida yang


dilakukan inspeksi dibagi jumlah dilakukan inspeksi.
seluruh pengelolaan pestisida dikali
100%
Tempat pengelolaan pestisida yang Tempat pengelolaan pestisida yang
dibina minimal 2 kali dalam setahun dibina
dibagi seluruh tempat pengelolaan
pestisida yang dilakukan inspeksi
dikali 100%
Jumlah Ibu Hamil yang pertama kali Cakupan Ibu Hamil yang pertama kali
mendapatkan pelayanan ANC oleh mendapatkan pelayanan ANC oleh
Nakes di satu wilayah kerja pada Nakes di satu wilayah kerja pada kurun
kurun waktu tertentu dibagi jumlah waktu tertentu.
sasaran ibu hamil di satu wilayah dan
kurun waktu yang sama dikali 100%
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan SPM
pelayanan antenatal sesuai standar di pelayanan ANC sesuai standar paling
wilayah kerja Puskesmas dibagi sedikit 4 kali ( satu kali pada trimester
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah pertama, satu kali pada trimester kedua
tersebut dalam kurun waktu satu dan dua kali pada trimester ketiga masa
tahun yang sama dikali 100% kehamilannya) oleh nakes di satu
wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.

Jumlah ibu bersalin yang mendapat Cakupan Ibu bersalin yang PIS-PK, SPM
pelayanan persalinan sesuai standar di mendapatkan pelayanan persalinan
fasilitas pelayanan kesehatan di oleh Nakes yang memiliki kompetensi
wilayah kerja Puskesmas dibagi kebidanan di Faskes padai satu wilayah
jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
tersebut dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100%

Jumlah ibu nifas yang mendapatkan Cakupan Pelayanan Ibu nifas sesuai
pelayanan 3x sesuai standar oleh standar minimal 3x ( pertama :6 jam
nakes di satu wilayah kerja pada kurun Pasca Salin -hari ke 3, kedua : nifas
waktu tertentu dibagi jumlah seluruh hari ke 4 - 28 dan ketiga : hari ke 29 -
ibu nifas di satu wilayah kerja pada 42) di satu wilayah tertentu.
kurun waktu yang sama dikali 100%
Jumlah komplikasi kebidanan yang Cakupan Ibu Hamil, bersalin dan nifas
mendapatkan pelayanan definitif di dengan Komplikasi yang mendapatkan
suatu wilayah kerja pada kurun waktu pelayanan sesuai standar pada tingkat
tertentu dibagi jumlah seluruh ibu pelayanan dasar dan rujukan di satu
dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah tertentu.
wilayah kerja dan kurun waktu yang
sama dikali 100%
Jumlah peserta KB Aktif di suatu Cakupan akseptor KB yang sedang PIS-PK
wilayah kerja pada kurun waktu memakai alat kontrasepsi untuk
tertentu dibagi jumlah PUS di wilayah menjarangkan kehamilan atau
kerja dan kurun waktu yang sama mengakhiri kesuburannya dan masih
dikali 100% terlindungi oleh efek kontrasepsinya di
satu wilayah tertentu.

Jumlah bayi baru lahir (umur 6 jam - Cakupan Pelayanan kunjungan neonatal
48 jam) yang mendapatkan pelayanan pertama pada 6-48 jam setelah lahir
kesehatan sesuai standar di satu sesuai standar di satu wilayah kerja
wilayah kerja pada kurun waktu pada kurun waktu tertentu.
tertentu dibagi dengan sasaran bayi di
satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama dikali 100%

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari Cakupan Pelayanan kunjungan neonatal SPM
yang mendapatkan pelayanan lengkap, minimal 3 kali yaitu 1 kali pada
kesehatan bayi baru lahir sesuai usia 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 - 7 hari,
standar di wilayah kerja puskesmas dan 1 kali pada 8 - 28 hari sesuai
dalam kurun waktu satu tahun dibagi standar di satu wilayah kerja.
jumlah sasaran bayi baru lahir di
wilayah tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100%
Jumlah neonatal dengan komplikasi Cakupan neonatal dengan komplikasi
yang ditangani sesuai dengan standar yang ditangani sesuai standar oleh
oleh tenaga kesehatan terlatih di tenaga kesehatan terlatih di seluruh
seluruh sarana pelayanan kesehatan sarana pelayanan kesehatan disatu
disatu wilayah kerja pada kurun waktu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu dibagi dengan sasaran tertentu.
neonatal komplikasi pada waktu dan
tempat yang sama dikali 100

Jumlah bayi (29 hari - 11 bulan) yang Cakupan Pelayanan kesehatan pada
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada
sesuai standar minimal 4 kali dibagi umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur
jumlah seluruh bayi pada kurun waktu 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan,
yang sama dikali 100 dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/
HB1-3, Polio 1-4, Campak),
pemantauan pertumbuhan, Stimulasi
Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin
A pada bayi umur 6-11 bulan,
penyuluhan pemberian ASI eksklusif
dan Makanan Pendamping ASI (MP
ASI) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.

Jumlah balita 12–59 bulan yang Pelayanan kesehatan balita sesuai SPM
mendapat pelayanan kesehatan balita standar adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar di wilayah kerja yang diberikan kepada anak berusia 0-
Puskesmas dalam kurun waktu satu 59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan
tahun dibagi Jumlah balita 12–59 atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan
bulan yang ada di wilayah kerja dalam atau Dokter Spesialis Anak yang
kurun waktu satu tahun yang sama memiliki Surat Tanda Register (STR)
dikali 100% dan diberikan di fasilitas kesehatan
pemerintah maupun swasta, dan UKBM.
Catatan :
Balita yang belum mencapai usia 1
tahun di akhir tahun berjalan, tidak di
hitung sebagai cakupan. Perhitungan
balita usia 0-11 bulan dilakukan
setelah balita berulang tahun yang
pertama (balita genap berusia 1
tahun/12 bulan).
Hal yang sama juga berlaku bagi
kelompok usia 12-23 bulan (genap 2
tahun) dan 24-59 bulan (genap 3, 4,
dan 5 tahun).

Jumlah Bayi dan Balita sakit yang Cakupan Bayi dan Balita sakit yang SPM
mendapatkan pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan
melalui pendekatan MTBS di faskes melalui pendekatan MTBS di faskes
dasar dibagi jumlah seluruh bayi dan dasar di satu wilayah kerja tertentu.
balita sakit yang berkunjung di faskes
dasar dikali 100%

Jumlah sekolah PAUD/TK yg Cakupan sekolah TK yg melakukan


melakukan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan
(SDIDTKA) di satu wilayah kerja dan berkala (SDIDTKA) di satu wilayah
kurun waktu tertentu dibagi jumlah kerja dan kurun waktu tertentu. Lihat
seluruh sekolah PAUD/TK diwilayah laporan pelayanan anak di PAUD/TK
kerja pada kurun waktu yang sama dan pemeriksaan berkala.
dikali 100%.
Jumlah anak pra sekolah (60 - 71 Cakupan anak pra sekolah (60 - 71
bulan) yang mendapat pemeriksaan bulan) yang memperoleh pemeriksaan
kesehatan sekaligus tumbuh kembang kesehatan sekaligus tumbuh kembang
sesuai standar oleh tenaga kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan
di satu wilayah kerja dan kurun waktu di satu wilayah kerja dan kurun waktu
tertentu dibagi dengan sasaran anak tertentu.
pra-sekolah di satu wilayah kerja dan
kurun waktu yang sama dikali 100%

Jumlah kasus gizi buruk yang Cakupan Balita yang mengalami gizi
mendapat perawatan sesuai standar di buruk (Severe Wasting/ sangat kurus)
satu wilayah pada kurun waktu dan mendapatkan perawatan (rawat
tertentu dibagi jumlah seluruh kasus inap maupun rawat jalan) sesuai
gizi buruk yang ditemukan di satu dengan tata laksana gizi buruk di
wilayah dan pada kurun waktu yang Rumah Sakit dan Puskesmas di satu
sama dikali 100% wilayah dan kurun waktu tertentu.

Jumlah Balita yang ditimbang (D) di Cakupan Balita yang ditimbang berat PIS-PK
satu wilayah dan kurun waktu tertentu badannya di faskes di satu wilayah dan
dibagi jumlah seluruh balita di satu kurun waktu tertentu (D/S)
wilayah dan kurun waktu yang sama
dikali 100%

Jumlah bayi 0-6 bulan yang mendapat Cakupan Bayi usia kurang dari 6 bulan PIS-PK
ASI ekslusif di satu wilauah kerja pada yang mendapat ASI Ekslusif (hanya ASI
kurun waktu tertentu dibagi jumlah saja) dan tidak mendapat cairan atau
bayi 0-6 bulan yang tercatat dalam makanan lain kecuali obat, vitamin
register pemberian ASI dikali 100% serta mineral berdasarkan recall food
24 jam di satu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu.

Jumlah desa yang memiliki petugas Petugas adalah tenaga kesehatan GERMAS
konselor menyusui dibagi jumlah (perawat/bidan desa) atau kader yang
seluruh desa dalam wilayah kerja telah mengikuti pelatihan konselor
dikali 100% menyusui dan aktif melaksanakan
kegiatan konseling di desa masing-
masing. Pelatihan konselor menyusui
bisa dalam bentuk in house training di
Puskesmas.
Jumlah desa yang melaksanakan Kegiatan kampanye melibatkan lintas GERMAS
kegiatan kampanye ASI eksklusif sektor, termasuk pembiayaan kegiatan.
dibagi jumlah seluruh desa dalam
wilayah kerja dikali 100%

Jumlah rumah tangga yang Cakupan rumah Tangga yang ada di


mengkonsumsi garam beryodium suatu wilayah (desa /kelurahan) yang
dalam satu wilayah (desa / kelurahan) mengkonsumsi garam beryodium
dibagi jumlah seluruh rumah tangga ( sampel 26 RT di satu
yang diambil sampel garam beryodium desa/kelurahan). Pemeriksaan
pada wilayah dan kurun waktu yang dilaksanakan di sekolah dasar.
sama dikali 100

Jumlah Bayi 6-11 bulan yang Cakupan bayi usia 6-11 bulan yang SPM
mendapat Vit A 100 IU di satu wilayah mendapat Vitamin A (biru) dosis
kerja pada kurun waktu tertentu 100.000 IU 1 kali per tahun di suatu
dibagi jumlah seluruh bayi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
wilayah kerja dan kurun waktu yang tertentu
sama dikali 100%

Jumlah Balita 12 - 59 bulan yang Cakupan balita usia 12-59 bulan yang SPM
mendapat Vit A dosis tinggi sebanyak mendapat Vitamin A (merah) dosis
2x dalam setahun di satu wilayah 200.000 IU 2 kali per tahun di suatu
kerja pada kurun waktu tertentu wilayah kerja pada kurun waktu
dibagi jumlah seluruh balita (12-59 tertentu (diambil nilai tertinggi diantara
bulan) di satu wilayah kerja dan kurun pemberian vit A balita, di bulan Februari
waktu yang sama dikali 100%. atau Agustus)
Jumlah ibu hamil yang mendapat Cakupan Ibu hamil yang telah SPM
minimal 90 tablet Fe selama periode mendapatkan TTD minimal 90 tablet
kehamilan di satu wilayah kerja pada selama periode kehamilannya di suatu
waktu tertentu dibagi jumlah seluruh wilayah kerja pada kurun waktu
ibu hamil yang ada di wilayah kerja tertentu
dan kurun waktu yang sama dikali
100%

Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat Cakupan Ibu hamil yang mengalami
makanan tambahan di satu wilayah Kurang Energi Kronis (KEK) yang
kerja pada kurun waktu tertentu mendapat makanan Tambahan (PMT
dibagi seluruh jumlah ibu hamil di Bumil) sesuai standar di satu wilayah
satu wilayah kerja pada kurun waktu kerja pada kurun waktu tertentu.
yang sama dikali 100%

Jumlah balita kurus yang mendapat Cakupan Balita usia 12-60 bulan yang
makanan tambahan di satu wilayah masuk kategori status gizi kurus yang
kerja pada kurun waktu tertentu mendapat Makanan Tambahan di satu
dibagi jumlah seluruh balita yang ada wilayah kerja pada kurun waktu
pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu.
yang sama dikali 100%

Jumlah remaja puteri yang mendapat Cakupan Remaja Puteri yang mendapat
tablet Fe 52 tablet selama setahun tablet tambah darah (Fe) 4 tablet
dibagi jumlah seluruh remaja puteri dalam satu bulan atau 52 tablet selama
yang ada pada suatu wilayah kerja dan setahun di satu wilayah dan kurun
kurun waktu yang sama dikali 100% waktu tertentu.

Jumlah seluruh ibu nifas yang Cakupan Ibu yang telah melahirkan
mendapat Vit A 2x pasca salin di satu (Nifas) yang mendapatkan Vitamin A
wilayah kerja dan kurun waktu tertentu sebanyak 2 kali sesaat setelah
dibagi jumlah seluruh ibu nifas di atu melahirkan sampai 40 hari psaca salin
wilayah dan kurun waktu yang sama di satu wilayah kerja dan kurun waktu
dikali 100% tertentu.

Jumlah bayi yang mendapatkan IMD di Cakupan Bayi baru lahir yang
satu wilayah kerja dan kurun waktu mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini
tertentu dibagi jumlah seluruh bayi (IMD)di satu wilayah kerja dan kurun
yang lahir di wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.
waktu yang sama dikali 100%

Jumlah bayi yang lahir berat badannya Cakupan Bayi yang lahir berat
kurang dari < 2500 g di satu wilayah badannya kurang dari 2500 g di satu
dan kurun waktu tertentu dibagi wilayah kerja dan kurun waktu
dengan jumlah seluruh bayi yang lahir tertentu.
di satu wilayah dan kurun waktu yang
sama dikali 100%

jumlah Balita yang memiliki KMS/buku Cakupan Balita yang memiliki


KIA (K) pada satu kelompok KMS/Buku KIA (K) pada satu kelompok
penimbangan di satu wilayah kerja dan penimbangan di suatu wilayah kerja
kurun waktu tertentu dibagi dengan pada kurun waktu tertentu (K/S)
jumlah seluruh Balita (S) yang ada di
wilayah kerja dan kurun waktu yang
sama dikali 100%

Jumlah Balita yang memiliki KMS/Buku Cakupan Balita memiliki KMS/KIA


KIA (K) kemudian datang menimbang datang menimbang dan berat badannya
dan berat badan nya naik (N) di satu naik (N) di satu wilayah kerja pada
wilayah pada kurun waktu tertentu kurun waktu tertentu (N/D)
dibagi dengan jumlah Balita yang
datang menimbang (D) pada wilayah
dan kurun waktu yang sama dikali
100%
Jumlah Balita yang memiliki KMS/Buku Cakupan Balita yang memiliki KMS/KIA
KIA (K) kemudian datang menimbang datang menimbang dan berat badannya
dan berat badan nya tidak naik (T) di tidak naik (T) di satu wilayah kerja
satu wilayah pada kurun waktu pada kurun waktu tertentu (T/D)
tertentu dibagi dengan jumlah Balita
yang datang menimbang (D) di satu
wilayah pada kurun waktu yang sama
dikali 100%

Jumlah Balita yang memiliki KMS/Buku Cakupan Balita yang memiliki KMS/KIA
KIA (K), datang menimbang dua bulan datang menimbang dalam 2 kali
berturut-turut dan berat badan nya penimbangan (2T) dan berat badannya
tidak naik (2T) di satu wilayah pada tidak naik di satu wilayah pada kurun
kurun waktu tertentu dibagi dengan waktu tertentu (2T/D)
jumlah Balita yang datang menimbang
(D) di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama dikali 100%

Jumlah Balita yang berat badannya Cakupan Balita yang mana hasil
dibawah garis merah (BGM) di satu penimbangan berat badannya dibawah
wilayah pada kurun waktu tertentu garis merah (BGM) yang menunjukkan
dibagi dengan jumlah Balita yang balita tersebut beresiko menderita gizi
datang menimbang (D) di satu wilayah kurang sd gizi berat di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama dikali pada kurun waktu tertentu.
100%

Jumlah ibu hamil yang kadar Hb nya Cakupan Ibu hamil yang diukur kadar
kurang dari standar batas normal di Hb nya, dan hasilnya kurang dari
satu wilayah pada kurun waktu standar batas normal (<11 g/DL) di
tertentu dibagi jumlah ibu hamil yang satu wilayah pada kurun waktu
diperiksa Hb di satu wilayah pada tertentu.
kurun waktu yang sama dikali 100%

Jumlah kasus positif malaria dibagi Kasus positif malaria adalah tersangka
jumlah penduduk di suatu wilayah demam yang mendapat tatalaksana
pada kurun waktu yang sama dikali kasus malaria terkini yaitu penegakan
seribu diagnosa secara mikroskopis atau RDT
apabila ditemukan plasmodium malaria
di therapy dengan Arthemisin
Combinated Therapy (ACT)

Jumlah kasus kusta yang masih Jumlah kasus kusta yang masih
terdaftar dalam register pengobatan terdaftar dlm register pengobatan
dibagi jumlah kasus kusta baru pada dengan jumlah kasus kusta baru pada
suatu wilayah pada kurun waktu suatu waktu tertentu
tertentu dikali 100%
PB :(Penderita PB yang menyelesaikan Jumlah Penderita Baru Tipe PB (Pausi
pengobatan dalam 6 bulan dibagi Basiler : pengobatan 6 bln) dan MB
jumlah penderita PB yang seharusnya (Multi Basiler : Pengobatan 12 Bulan)
RFT pada periode kohort dlm 1 tahun yang meyelesaikan Pengobatan
dikali 100%)
MB: (Penderita MB yang
menyelesaikan pengobatan dalam 12
bulan dibagi jumlah penderita MB
yang seharusnya RFT pada periode
kohort dlm 1 tahun dikali 100%)

1). Perkiraan Penderita diare semua Jumlah penderita semua umur/ balita
umur = 270 / 1000 X jumlah penduduk yang datang dan dilayani disarana
kesehatan dan kader disuatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun
2). Target penemuan penderita diare
balita = 10 % x perkiraan penderita
diare semua umur (T)
Jumlah penderita semua umur/ balita
yang datang dan dilayani disarana
kesehatan dan kader disuatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun

3). Penderita yang dilayani


( tahun…)= (A)

4). Cakupan pelayanan penderita diare


semua umur= penderita semua umur
yang dilayani (A) dibagi Target
penemuan penderita Diare (T) dikali
100%
1). Perkiraan Jumlah Balita (Estimasi)=
10% x jmlh penduduk

2). Perkiraan penderita diare balita =


843/1000 x jmlh Balita

3). Target Penemuan Penderita Diare


= 20 % x Perkiraan Penderita Diare
Balita (T)
4). Penderita Balita yang dilayani
( tahun…)= (A)
5). Cakupan pelayanan penderita diare
balita= penderita balita yang dilayani
(A) dibagi Target penemuan
penderita Diare Balita (T) dikali 100%

Jumlah penduduk yang minum obat sasaran penduduk pemberian obat


filariasis dibagi jumlah seluruh filariasis yaitu pada kelompok usia 2
sasaran penduduk di wilayah tertentu tahun sampai dengan usia 70 tahun
dalam waktu satu tahun dikali 100% (data riil penduduk, bukan rumus
proyeksi)

1). Jumlah Perkiraan penderita Balita dengan pneumonia yang


pnemonia bayi/balita (Target ditemukan dan diberikan tatalaksana
sasaran)= jumlah penduduk usia balita sesuai standar di sarana kesehatan di
(10% penduduk) x 2.86 % satu wilayah dalam waktu satu tahun

2). Jumlah Penderita Pneumonia


bayi/balita yang ditangani dalam kurun
waktu tertentu dibagi Jumlah
perkiraan penderita Pnemonia
bayi/balita di satu wilayah dalam kurun
waktu tertentu dikali 100%

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi a. Pelayanan kesehatan yang diberikan SPM
HIV yang mendapatkan pelayanan kepada orang dengan risiko terinfeksi
sesuai standar (pemeriksaan rapid test HIV sesuai standar meliputi:
R1) di wilayah kerja Puskesmas dalam 1) Edukasi perilaku berisiko 2)
kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah Skrining b.
orang dengan risiko terinfeksi HIV hasil Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV
pemetaan/penemuan yang ada di : ibu hamil, pasien TB, pasien infeksi
wilayah tersebut pada kurun waktu menular seksual (IMS), penjaja seks,
satu tahun yang sama dikali 100% lelaki sesama lelaki (LSL),
waria/transgender, pengguna napza
suntik, dan warga binaan
pemasyarakatan
c. Pelayanan dilakukan oleh tenaga
kesehatan sesuai kewenangannya dan
diberikan di FKTP (Puskesmas dan
Jaringannya) dan FKTL baik pemerintah
maupun swasta serta di lapas/rutan
narkotika.
Jumlah penderita kasus gigitan hewan Kasus gigitan hewan (Anjing, kucing,
penular rabies yang ditangani sesuai kera) yang dapat menularkan rabies
standar dibagi seluruh jumlah pada manusia. Ditangani sesuai standar
penderita kasus gigitan hewan penular mengacu kepada pedoman
rabies dikali 100% penatalaksanan rabies dari kemenkes.

Jumlah kematian akibat gigitan hewan Kasus kematian akibat gigitan hewan
penular rabies (Anjing, kucing, kera) yang dapat
menularkan rabies pada manusia.

Jumlah orang terduga TBC yang 1) Orang terduga TB adalah seseorang PIS-PK, SPM
dilakukan pemeriksaan penunjang di yang menunjukkan gejala batuk > 2
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun minggu disertai dengan gejala lainnya.
waktu satu tahun dibagi jumlah orang 2) Jumlah orang terduga TB diperoleh
terduga TBC di wilayah tersebut dalam dari hasil skrining pada kelompok risiko
kurun waktu satu tahun yang sama terkena TB (Rumah tahanan, pondok
dikali 100% pesantren, keluarga penderita TBC,
penderita HIV dll). 3)
Orang terduga TB kemudian dilakukan
pemeriksaan lanjutan di fasilitas
kesehatan untuk pemeriksaaan dahak.

Jumlah semua kasus yang diobati dan Pelayanan kesehatan orang terdeteksi
dilaporkan dibagi perkiraan semua TBC semua tipe yang ditemukan,
kasus TBC dikali 100% diobati dan terlaporkan dalam
surveilans TBC dalam kurun waktu satu
tahun. Sasaran perkiraan semua kasus
TBC berdasarkan data remodelling dari
kemenkes/dinkeskab.
Jumlah Kasus TB yang sembuh dan pelayanan kesehatan pada semua
pengobatan lengkap (tahun lalu) kasus TBC yang diobati dan dilaporkan
dibagi jumlah kasus yang dilaporkan dalam waktu kurun 1 tahun
dan diobati (tahun lalu) dikali 100%

% positif jentik = jumlah rumah yang jumlah rumah yang diperiksa di wilayah
ditemukan positif jentik dibagi jumlah kerja daerah non-endemis disesuaikan
seluruh rumah yang diperiksa dikali target puskesmas masing-masing, jika
100%. daerah endemis semua rumah harus
Persentase ABJ = Nilai Konstanta diperiksa
(100%) dikurangi nilai % positif
jentik.

Jumlah penduduk usia 15–59 tahun pemberian pelayanan skrining SPM


yang mendapat pelayanan skrining kesehatan warga negara berusia 15-59
kesehatan sesuai standar di wilayah tahun. Sasaran riil dari data capil/BPS.
kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun dibagi Jumlah penduduk
usia 15–59 tahun yang ada di wilayah
tersebut dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100%

1). Target sasaran = 35,3 % x jmlh Estimasi penderita hipertensi PIS-PK, SPM
penduduk (penduduk umur >15 th) kabupaten/kota berdasarkan prevalensi
data Riskesdas terbaru. Pelayanan
2). Jumlah penderita hipertensi >15
hipertensi sesuai standar terdiri dari:
tahun yang memperoleh pelayanan
pengukuran dan monitoring tekanan
sesuai standar di wilayah kerja
darah,edukasi dan terapi farmakologi.
Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun dibagi jumlah estimasi
penderita hipertensi >15 tahun di
wilayah tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100%

1). Target sasaran = 3,0 % x jmlh Estimasi penderita hipertensi SPM


penduduk (penduduk umur >15 th) kabupaten/kota berdasarkan prevalensi
data Riskesdas terbaru.
Estimasi penderita hipertensi SPM
kabupaten/kota berdasarkan prevalensi
2). Jumlah penderita DM >15 tahun data Riskesdas terbaru.
yang memperoleh pelayanan sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun dibagi
jumlah estimasi penderita DM >15
tahun berdasarkan angka prevalensi di
wilayah tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100%

Persentase perokok berusia <18tahun penurunan jumlah perokok pada anak PIS-PK, GERMAS
tahun ini dikurangi persentase perokok dan remaja, usia <18 tahun yang dari
berusia <18tahun 1 tahun tahun ke tahun makin sedikit
sebelumnya. jumlahnya.

Persentase perokok = jumlah perokok


berusia <18 tahun dibagi jumlah
penduduk berusia <18 tahun dalam
kurun waktu tertentu 1 tahun dikali
100%
Jumlah sekolah yang melaksanakan Institusi pendidikan yang mempunyai GERMAS
kebijakan KTR dibagi jumlah seluruh bukti peraturan terkait penegakan KTR
sekolah di wilayah kerja dikali 100% dan implementasinya
Jumlah perempuan berusia 30-50 perempuan usia 30-50 tahun yang GERMAS
tahun yang telah mengikuti deteksi dini melakukan deteksi dini kanker leher
kanker leher rahim dan kanker rahim ( bagi perempuan yang sudah
payudara dibagi jumlah seluruh menikah dan pernah melakukan
perempuan berusia 30-50 tahun dalam hubungan seksual) dan kanker
kurun waktu satu tahun yang sama payudara ( bagi semua perempuan usia
dikali 100% 30-50 tahun) di wilayah kerja tersebut
dalam kurun waktu 1 tahun. Data riil
capil/BPS.

jumlah desa yang melaksanakan desa yang telah mempunyai minimal 1 GERMAS
posbindu PTM dibagi jumlah seluruh Posbindu PTM aktif dalam wilayah
desa di wilayah kerja Puskesmas dikali kerjanya tersebut. Salah satu kegiatan
100% wajib di tiap Posbindu adalah sosialisasi
gemar beraktivitas fisik dan senam
bersama secara rutin.

1). Estimasi bayi = jmlh pddk x CBR Cakupan Immunisasi yaitu Jml bayi PIS-PK, SPM
(2,11) yang mendapat immunisasi dibagi jml
sasaran bayi dalam satu tahun
2). Target sasaran (Bayi Bertahan berdasarkan catatan hasil kegiatan
hidup (SI)) = estimasi bayi - kematian program immunisasi
bayi dalam kurun waktu 1 thn (tahun
sebelumnya)
3). Cakupan = jumlah bayi yang
diimunisasi dibagi jumlah target
sasaran bayi dikali 100%

jumlah anak SD yang diberikan Jumlah anak SD / sederajat yang


pely.Imunisasi DT dibagi target mendapat immunisasi dibagi jumlah
sasaran dikali 100% sasaran dalam satu tahun berdasarkan
jumlah anak SD kelas 2 dan kelas 5 catatan hasil kegiatan program
yang diberikan pely.Imunisasi TD immunisasi
dibagi target sasaran dikali 100%

jumlah anak SD kelas 1 yang diberikan


pely.Imunisasi campak dibagi target
sasaran dikali 100%
1). Target sasaran = 1,1 x CBR (2,11) Jumlah Ibu Hamil yang mendapat
x jmlh pddk / 100 immunisasi dibagi jumlah sasaran
dalam satu tahun berdasarkan catatan
2). Capaian = Jumlah ibu hamil yg
hasil kegiatan program immunisasi
mendapat imunisasi TT 2 dibagi
target sasaran dikali 100%
Hitung jumlah desa / kelurahan UCI Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari
dibagi jumlah seluruh desa / jumlah bayi yang ada di desa tersebut
kelurahan dikali 100% sudah mendapat imunisasi dasar
lengkap dalam waktu satu tahun

Jumlah kasus yang dilakukan ukuran besarnya hasil yang diharapkan


penyelidikan epidimiologi <24 jam diperoleh setelah suatu rangkaian
dibagi jumlah seluruh kasus dalam aktifitas program. Sasaran riil (jika
kurun waktu satu tahun dikali 100% terjadi kasus)
Jumlah kasus yang dilakukan
penanggulangan KLB <24 jam dibagi
jumlah seluruh kasus dalam kurun
waktu satu tahun dikali 100%
Jumlah kasus yang berpotensi KLB
namun tidak terjadi KLB dalam <24
jam dibagi jumlah seluruh kasus yang
berpotensi KLB dikali 100%

Jumlah pasien dengan kunjungan baru Persentase kunjungan rawat jalan baru
rawat jalan dibagi jumlah penduduk di di wilayah pusk. & jaringannya dalam
wilayah kerja dalam kurun waktu kurun waktu 1 tahun. (Rawat Jalan
tahun yang sama dikali 100% adalah pelayanan keperawatan
kesehatan perorangan yang meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, rehab
medik tanpa tinggal di ruang rawat
inap)

Jumlah pasien dengan kunjungan baru Merupakan kunjungan rawat Jalan yang
rawat jalan poli gigi dibagi jumlah datang ke Poli rawat jalan Gigi
penduduk di wilayah kerja dalam kurun Puskesmas
waktu tahun yang sama dikali 100%

Jumlah pasien dengan kunjungan baru Merupakan kunjungan baru rawat inap
rawat inap dibagi jumlah penduduk di yang datang ke puskesmas.
wilayah kerja dalam kurun waktu
tahun yang sama dikali 100%

Jumlah pemeriksaan spesimen yang Pemeriksaan spesimen ini merupakan


dapat dilakukan di Puskesmas dibagi pelayanan laboratorium yang dapat
4 dikali 100% diberikan oleh Puskesmas. Data dari
register lab.

Jumlah kunjungan pemeriksaan lab Pemeriksaan laboratorium Puskesmas


puskesmas dibagi jumlah seluruh merupakan pemeriksaan penunjang
kunjungan puskesmas dalam kurun diharapkan 10 % dari jumlah
waktu satu tahun yang sama dikali kunjungan Puskesmas.
100%

jumlah item obat di puskesmas yang Persentase jumlah item obat untuk
sesuai dengan fornas dibagi jumlah puskesmas yang sesuai Formularium
seluruh item obat yang tersedia di Nasional terhadap jumlah item obat
Puskesmas dikali 100% yang tersedia di puskesmas tersebut

Jumlah jenis obat dan vaksin esensial Persentase ketersediaan obat dan
yang tersedia di Puskesmas dibagi 20 vaksin essensial (pemantauan
dikali 100% dilaksanakan terhadap 20 item obat
indikator) di Puskesmas
Jumlah anak usia pendidikan dasar (7 Pelayanan kesehatan usia pendidikan SPM
sd 15 tahun) yang mendapat dasar sesuai standar meliputi :
pelayanan kesehatan sesuai standar 1) Skrining kesehatan.
yang ada di wilayah kerja Puskesmas 2) Tindaklanjut hasil skrining
dalam kurun waktu satu tahun ajaran kesehatan.
dibagi Jumlah semua anak usia Keterangan: Dilakukan pada anak kelas
pendidikan dasar yang ada di wilayah 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah
kerja Puskesmas tersebut dalam kurun minimal satu kali dalam satu tahun
waktu satu tahun ajaran yang sama ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun
dikali 100% diluar sekolah.

Jumlah sekolah yang aktif Cakupan jumlah sekolah yang aktif


melaksanakan kegiatan UKS di satu melaksanakan kegiatan UKS di satu
wilayah kerja dibagi jumlah seluruh wilayah kerja pada kurun waktu
sekolah di satu wilayah kerja pada tertentu (lihat laporan UKS dan
kurun waktu yang sama dikali 100% kegiatannya)

Jml sekolah SMP, SMA dan sederajat Cakupan sekolah SMP, SMA dan
yg memiliki konselor sebaya yang aktif sederajat yg memiliki konselor sebaya
melaksanakan PKPR dibagi jumlah yang aktif melaksanakan PKPR
seluruh sekolah SMP dan SMA diwilayah kerja Puskesmas pada kurun
diwilayah kerja dan kurun waktu waktu tertentu.
tertentu dikali 100%

Jumlah remaja yang mendapat Cakupan jumlah remaja yang mendapat


pelayanan kesehatan yang sesuai pelayanan kesehatan yang sesuai
standar di satu wilayah kerja dan standar di wilayah kerja Puskesmas.
kurun waktu tertentu dibagi dengan
jumlah proyeksi remaja di satu wilayah
dan kurun waktu tertentu dikali 100%

Jumlah kelahiran pada usia remaja 15- Cakupan minimal kelahiran pada usia
19 tahun di satu wilayah kerja dan remaja 15-19 tahun di satu wilayah dan
kurun waktu yang sama dibagi kurun waktu tertentu.
dengan jumlah sasaran remaja di
wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama dikali 100%

1). Target Sasaran = 1,6 % x jmlh Penyakit gangguan jiwa yang PIS-PK, SPM
penduduk usia > 15 th di wilayah mendapatkan pelayanan sesuai standar
tertentu pelayanan minimal kesehatan jiwa
2). Jumlah ODGJ berat yang diwilayah tersebut dalam kurun waktu 1
mendapatkan pelayanan kesehatan thn
jiwa sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun dibagi Jumlah ODGJ berat
berdasarkan proyeksi di wilayah
tersebut dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100%

Pasien yang mendapat pelayanan di pasien pemakaian NAPZA yang


IPWL dalam wilayah kerja Puskesmas mendaptklan pelayanan kesehatan/
dalam kurun waktu satu tahun dibagi assesment diwilayah tersebut dalam
seluruh pasien dengan kurun waktu 1 tahun. Sasaran riil
penyalahgunaan NAPZA dalam wilayah sesuai kasus.
kerja Puskesmas dalam kurun waktu
tahun yang sama dikali 100%

penderita pasung yang mendapatkan penderita gangguan jiwa berat yang


pelayanan kesehatan dalam wilayah dipasung mendapatkan pelayanan
kerja puskesmas dalam waktu satu kesehatan di wilayah tersebut dalam
tahun dibagi target sasaran dalam kurun waktu 1 tahun. sasaran riil sesuai
wilayah kerja puskesmas di tahun yang kasus.
sama dikali 100%
jumlah kunjungan kasus baru dan kasus baru dan pasien yang tidak bisa
pasien yang tidak bisa berkunjung ke berkunjung ke Puskesmas ( pasien yg
puskesmas dibagi target sasaran tdk kooperatif) mendapatlan pelayanan
dikali 100% kesehatan sesuai standar. Target
sasaran diambil dari data tahun lalu
(kasus baru dan pasien yang tidak bisa
berkunjung ke puskesmas)

Jumlah ODGJ berat yang mendapat semua ODGJ berat mendapatkan


pendampingan dari keluarga dibagi pendampingan dari keluarga untuk
target sasaran dalam tahun yang sama mendapatkan pelayanan kesehatan.
dikali 100% Sasaran riil sesuai kasus.

Jumlah kelompok asuhan mandiri yang 1 kelompok asuhan mandiri minimal


dibentuk dan dibina oleh Puskesmas membina 5 KK yang memanfaatkan
dalam wilayah kerjanya TOGA dan akupresur. Sehingga dalam
wilayah kerja puskemas minimal
memiliki 50 rumah tangga binaan.

jumlah kunjungan kesehatan indera penderita gangguan indera


yang dilayani sesuai standar dalam ( penglihatan dan Pendengaran ) yang
wilayah kerja dalam kurun waktu satu mendapatkan pelayanan kesehatan
tahun dibagi jumlah penduduk usia diwilayah tersebut dalam kurun waktu 1
15-59 tahun dalam wilayah kerja di tahun. Data riil capil atau BPS.
satu tahun yang sama dikali 100%

Jumlah desa dengan posyandu lansia Cakupan jumlah desa dengan posyandu
yang aktif memberikan pelayanan lansia yang aktif memberikan
kesehatan terhadap lansia (termasuk pelayanan kesehatan terhadap lansia
promotif preventif) di satu wilayah (termasuk promotif preventif) di satu
kerja pada kurun waktu tertentu wilayah kerja pada kurun waktu
dibagi jumlah seluruh desa di satu tertentu
wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama dikali 100%

Jumlah penduduk berusia > 60 tahun Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai SPM
yang mendapat skrining kesehatan standar meliputi :
sesuai standar minimal 1 kali yang ada 1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan
di wilayah kerja puskesmas dalam Sehat.
kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah 2) Skrining faktor risiko penyakit
semua penduduk berusia > 60 tahun menular dan penyakit tidak menular
yang ada di wilayah tersebut dalam
kurun waktu satu tahun yang sama
dikali 100%

Pelayanan dan pembinaan di luar Pelayanan dapat dilakukan di posyandu


gedung puskesmas yang dilakukan balita, kelas ibu hamil, posbindu
minimal 24 kali per tahun dan tercatat PTM/posyandu lansia, pos UKK, dll
dalam register kunjungan.
Jumlah PAUD/TK di wilayah kerja Kegiatan dapat berupa penyuluhan
Puskesmas yang mendapat kunjungan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan
pelayanan dan pembinaan kesehatan kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi
gigi dan mulut paling sedikit 2 kali massal, dll. Kunjungan dilakukan
dalam satu tahun dibagi jumlah minimal 2x/tahun (per 6 bulan)
seluruh PAUD/TK di wilayah kerja
Puskesmas di tahun yang sama dikali
100%
Jumlah anak usia pendidikan dasar (7 Pelayanan kesehatan usia pendidikan SPM
sd 15 tahun) yang mendapat dasar sesuai standar meliputi :
pelayanan pemeriksaan kesehatan gigi 1) Skrining kesehatan (pemeriksaan
dan mulut sesuai standar di wilayah kesehatan gigi dan mulut)
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 2) Tindaklanjut hasil skrining
satu tahun ajaran dibagi Jumlah kesehatan.
semua anak usia pendidikan dasar Keterangan:
yang menjalani kegiatan skrining 1) Pemeriksaan kesehatan gigi dan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas mulut sesuai standar dilakukan
tersebut dalam kurun waktu satu oleh dokter gigi/dokter
tahun ajaran yang sama dikali 100% umum/perawat gigi.
2) Sasaran adalah anak kelas 1 sampai
dengan kelas 9 di sekolah (SD/MI dan
SMP/MTS) minimal satu kali dalam satu
tahun ajaran dan usia 7 sampai 15
tahun diluar sekolah (Pondok
pesantren, panti/LKSA, Lapas/LPKA,dll)

Jumlah Pos UKK yang dibentuk dan Pos UKK adalah bentuk Upaya
dibina secara rutin oleh Puskesmas Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat
pekerja terutama pekerja informal.
Pos UKK dibentuk di lokasi kelompok
pekerja yang berjumlah minimal 10
pekerja dan maksimal 50 pekerja dan
diutamakan dari jenis pekerjaan yang
sama.

Jumlah desa yang dibina puskesmas Sasaran kelompok di desa : kelompok GERMAS
untuk melaksanakan kegiatan senam lansia, kelompok calon jemaah
kesehatan olahraga secara rutin haji, kelas ibu hamil, kelompok pekerja
dibagi jumlah seluruh desa di wilayah di tempat kerja, klub olahraga karang
kerja Puskesmas dikali 100% taruna/swasta, dll

Jumlah SD yang dibina puskesmas Kegiatan dapat berupa : Kunjungan ke GERMAS


untuk melaksanakan kegiatan SD untuk pemeriksaan kesehatan dan
kesehatan olahraga secara rutin penyuluhan olahraga, pengukuran
dibagi jumlah seluruh SD di wilayah tingkat kebugaran jasmani anak
kerja Puskesmas dikali 100% sekolah, konsultasi kesehatan olahraga,
dokter olahraga cilik dll
INDIKATOR MANAJEMEN PUSKESMAS
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
NO UPAYA INDIKATOR TARGET 2019
I MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS
1 Mempunyai rencana lima tahunan punya
Ya, seluruhnya
Menyusun RUK berdasarkan rencana lima tahunan, melalui
2 ada analisa dan
analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas
perumusan
Ya, terinci
3 Menyusun RPK secara terinci dan lengkap
semuanya
4 Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan 9 - 12 kali / tahun
5 Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan 4 kali / tahun
membuat,
Membuat penilaian kinerja di tahun sebelumnya, mengirim
mengirim, dan
6 ke dinkes kabupaten, dan telah mendapat feedback dari
mendapat
dinkes kabupaten
feedback
II MANAJEMEN SUMBER DAYA
1 Dilakukan inventarisasi peralatan di Puskesmas Dilakukan
Ada daftar inventaris sarana di Puskesmas yang terupdate Ada, terupdate di
2
secara rutin seluruh unit
Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit
3 Ya, di seluruh unit
pelayanan
4 Ada struktur organisasi sesuai PMK 75/2014 Ada
Ada pembagian tugas dan tanggung jawab tenaga
5 Ada
puskesmas
Membuat daftar / catatan kepegawaian petugas / Daftar
Urutan Kepangkatan (DUK) : Ada dan setiap kolom berisi :
1.     Seluruh Petugas
2.     Nomor, Nama, dan NIP
3.     Pendidikan Terakhir
4.     Umur Ada, 8 item (no. 1
6
– 8)
5.     Pangkat / Golongan
6.     TMT Pangkat / Golongan
7.     Jabatan
8.     Status Perkawinan
DUK dibuktikan dengan bukti fisik
Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian petugas :
1.     Seluruh Petugas
2.     FC SK Calon Pegawai
3.     FC SK PNS
4.     FC SK Terakhir
Ada, 9 item (no. 1
7 5.     FC Ijazah Pendidikan Terakhir
– 9)
6.     FC SK Penugasan
7.     DP3 / PKP
8.     Kenaikan Gaji Berkala
9.     Surat Keterangan Cuti
Semua item dibuktikan dengan arsip
Memenuhi
Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas dengan
keempat aspek
8 cara Penilaian Kinerja Pegawai, pemberian penghargaan,
tersebut dan tepat
kesejahteraan petugas, dan pemberian sanksi
waktu
Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan, Nakes,
9 Non Nakes, PNS, Non PNS, dan sesuai PP 32 Tahun1996 / Ada, lengkap
sesuai format rutin
Puskesmas mempunyai data keadaan dan kebutuhan Bidan
10 Ada, lengkap
di Desa
Puskesmas mempunyai data sarana pelayanan kesehatan
11 Ada, lengkap
yang ada di wilayah kerjanya
III MANAJEMEN KEUANGAN
Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi
keuangan
1.   Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang
keluar) berdasarkan kegiatan dan sumber anggaran
1 Item no. 3
2.   Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang
keluar) berdasarkan sumber anggaran
3.   Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang
keluar) berdasarkan kegiatan
Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar dalam buku
2 Ya, setiap bulan
kas
Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan
3 Ya, setiap bulan
secara berkala
IV MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
1 Ditetapkan tim pengelola Sistem Informasi Puskesmas Ditetapkan
V MANAJEMEN PROGRAM
Perencanaan program disusun berdasarkan Rencana Lima Ya, seluruhnya
1 Tahunan, RUK, RPK, dan melalui analisis situasi dan ada analisa dan
perumusan masalah perumusan
VI MANAJEMEN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Data bulanan penduduk yang mempunyai Kartu Jaminan
1 Pemeliharaan Kesehatan (BPJS, Jamkesprov dan Asuransi Setiap bulan
lainnya).
Laporan jumlah kunjungan peserta Jaminan Pemeliharaan
2 Setiap bulan
Kesehatan
VII MANAJEMEN MUTU
1 Drop out pelayanan ANC (K1–K4) < 10 %
2 Persalinan di fasilitas Kesehatan > 80%
3 Penanganan komplikasi obstetri/resiko tinggi > 5%
4 Error rate pemeriksaan BTA < 5%
5 Error rate pemeriksaan darah malaria < 5%
6 Kepatuhan terhadap standar ANC 80% - 100%
7 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru 80% - 100%
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
8 80% - 100%
Puskesmas
Waktu tunggu pelayanan obat jadi kurang dari 15
9 80% - 100%
menit
Waktu tunggu pelayanan obat racik kurang dari 30
10 80% - 100%
menit
11 Tingkat penggunaan obat rasional (POR) > 70%

Anda mungkin juga menyukai