Indikator Kinerja PKM Terintegrasi 2019 - New
Indikator Kinerja PKM Terintegrasi 2019 - New
I. PROMOSI KESEHATAN
1 Frekuensi penyuluhan di dalam gedung Kali minimal 24 kali
Puskesmas per tahun
III. KIA-KB
A. KESEHATAN IBU
19 Kunjungan Bumil (K1) Bumil 100%
B. KESEHATAN BAYI
25 Pelayanan Neonatal ( KN-1) neonatal 100%
B. KUSTA
54 Prevalensi/deteksi (P/D) orang 100%
C. DIARE
56 Penemuan dan Cakupan Pelayanan penderita
diare
a. Semua umur orang 90%
a. Semua umur orang 90%
D. FILARIASIS
57 Pemberian obat pencegahan massal (POPM) orang 85%
Filariasis
E. ISPA
58 Cakupan Penemuan Pneumonia Bayi/ Balita balita 80%
F. HIV-AIDS
59 Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV orang 100%
mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV
sesuai standar
G. RABIES
60 Pencegahan dan Penanggulangan rabies pada Kasus 100%
manusia
H.TB
62 Persentase orang terduga TBC mendapatkan orang 100%
pelayanan TBC sesuai standar
I.DBD
65 Persentase Angka bebas jentik (ABJ) Per Kecamatan 95%
J. PPTM
66 persentase penduduk usia 15 s/d 59 tahun orang 100%
yang mendapat pelayanan skrining kesehatan
sesuai standar
K.3 LAIN-LAIN
82 a. Pelayanan Immunisasi Ibu Hamil TT 2 Ibu ibu hamil 90%
Hamil
B. PELAYANAN LABORATORIUM
90 Persentase Jenis Pemeriksaan Spesimen spesimen 4 jenis
spesimen
(1.Darah, 2.Urine, 3.Faeces dan 4.lain-lain) (100%)
C. PELAYANAN KEFARMASIAN
92 Persentase kesesuaian item obat puskesmas Item 90%
dengan yang tersedia dalam Fornas
B. KESEHATAN JIWA
99 Persentase ODGJ berat yang mendapatkan orang 100%
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
C. KESEHATAN TRADISIONAL
104 kelompok asuhan mandiri yang di bentuk oleh kelompok ≥10
Puskesmas binaan
D. KESEHATAN INDERA
105 peningkatan kesehatan indera orang 50%
G. KESEHATAN KERJA
111 Jumlah pos UKK yang terbentuk di wilayah pos UKK minimal 1
kerja Puskesmas
H. KESEHATAN OLAHRAGA
112 Persentase desa yang melaksanakan kegiatan Desa 50%
kesehatan olahraga pada kelompok
masyarakat
Catatan :
Penjelasan terkait indikator terintegrasi baca komentar di tiap kotak yang terisi
ATOR CAKUPAN PELAYANAN
AIAN KINERJA PUSKESMAS
Integrasi
Pembuktian Definisi Operasional Indikator
Jumlah rumah tangga yang ber PHBS Klasifikasi penilaian PHBS jika salah
dibagi jumlah Rumah tangga yang satu indikator PHBS Rumah tangga
disurvey sebanyak 210 KK dikali tidak terpenuhi, maka tatanan tersebut
100% dinyatakan tidak menjalankan PHBS.
Sehingga Rumah Tangga yang
menerapkan 10 indikator PHBS
dikategorikan Rumah Tangga ber PHBS,
sedangkan Rumah tangga yang tidak
menerapkan minimal salah satu
indikator PHBS dikategorikan Rumah
Tangga Tidak ber PHBS.
Jumlah sarana air bersih dengan sarana air bersih yg diperiksa dg tingkat PIS-PK
tingkat pencemaran resiko rendah dan pencemaran resiko rendah dan sedang
sedang dibagi jumlah seluruh sarana di satu wilayah pada kurun waktu
air bersih yang diinspeksi di satu tertentu, data diperoleh melalui hasil
wilayah pada kurun waktu yang sama inspeksi sarana air bersih
dikali 100%
Jumlah KK yang mengakses sarana air KK yang mengakses sarana air minum
minum dengan tingkat pencemaran dengan tingkat pencemaran resiko
resiko rendah dan sedang dibagi rendah dan sedang di satu wilayah dan
jumlah KK yang diinspeksi di satu kurun waktu tertentu.
wilayah pada kurun waktu tertentu
dikali 100 %
Jumlah TPM yang memenuhi syarat TPM yang memenuhi syarat higyene
hygiene sanitasi dibagi jumlah sanitasi dengan bukti kepemilikan
seluruh TPM yg diinspeksi di satu sertifikat laik hygiene sanitasi yang
wilayah pada kurun waktu tertentu masih berlaku.
dikali 100%
Jumlah TPM yang dibina sesuai dengan Tempat pengelolaan makanan dibina
standar minimal 2 kali dalam setahun sesuai dengan standar minimal 2 kali
dibagi jumlah seluruh TPM yang dalam setahun, data diperoleh
diinspeksi di satu wilayah pada kurun berdasarkan hasil pembinaan TPM
waktu tertentu dikali 100%
TTU yang dibina minimal 2 kali setahun TTU yang dilakukan pembinaan minimal
dibagi seluruh TTU yang dilakukan 2 kali dalam setahun di satu wilayah
inspeksi dikali 100% pada kurun waktu tertentu.
Jumlah ibu bersalin yang mendapat Cakupan Ibu bersalin yang PIS-PK, SPM
pelayanan persalinan sesuai standar di mendapatkan pelayanan persalinan
fasilitas pelayanan kesehatan di oleh Nakes yang memiliki kompetensi
wilayah kerja Puskesmas dibagi kebidanan di Faskes padai satu wilayah
jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
tersebut dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100%
Jumlah ibu nifas yang mendapatkan Cakupan Pelayanan Ibu nifas sesuai
pelayanan 3x sesuai standar oleh standar minimal 3x ( pertama :6 jam
nakes di satu wilayah kerja pada kurun Pasca Salin -hari ke 3, kedua : nifas
waktu tertentu dibagi jumlah seluruh hari ke 4 - 28 dan ketiga : hari ke 29 -
ibu nifas di satu wilayah kerja pada 42) di satu wilayah tertentu.
kurun waktu yang sama dikali 100%
Jumlah komplikasi kebidanan yang Cakupan Ibu Hamil, bersalin dan nifas
mendapatkan pelayanan definitif di dengan Komplikasi yang mendapatkan
suatu wilayah kerja pada kurun waktu pelayanan sesuai standar pada tingkat
tertentu dibagi jumlah seluruh ibu pelayanan dasar dan rujukan di satu
dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah tertentu.
wilayah kerja dan kurun waktu yang
sama dikali 100%
Jumlah peserta KB Aktif di suatu Cakupan akseptor KB yang sedang PIS-PK
wilayah kerja pada kurun waktu memakai alat kontrasepsi untuk
tertentu dibagi jumlah PUS di wilayah menjarangkan kehamilan atau
kerja dan kurun waktu yang sama mengakhiri kesuburannya dan masih
dikali 100% terlindungi oleh efek kontrasepsinya di
satu wilayah tertentu.
Jumlah bayi baru lahir (umur 6 jam - Cakupan Pelayanan kunjungan neonatal
48 jam) yang mendapatkan pelayanan pertama pada 6-48 jam setelah lahir
kesehatan sesuai standar di satu sesuai standar di satu wilayah kerja
wilayah kerja pada kurun waktu pada kurun waktu tertentu.
tertentu dibagi dengan sasaran bayi di
satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama dikali 100%
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari Cakupan Pelayanan kunjungan neonatal SPM
yang mendapatkan pelayanan lengkap, minimal 3 kali yaitu 1 kali pada
kesehatan bayi baru lahir sesuai usia 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 - 7 hari,
standar di wilayah kerja puskesmas dan 1 kali pada 8 - 28 hari sesuai
dalam kurun waktu satu tahun dibagi standar di satu wilayah kerja.
jumlah sasaran bayi baru lahir di
wilayah tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100%
Jumlah neonatal dengan komplikasi Cakupan neonatal dengan komplikasi
yang ditangani sesuai dengan standar yang ditangani sesuai standar oleh
oleh tenaga kesehatan terlatih di tenaga kesehatan terlatih di seluruh
seluruh sarana pelayanan kesehatan sarana pelayanan kesehatan disatu
disatu wilayah kerja pada kurun waktu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu dibagi dengan sasaran tertentu.
neonatal komplikasi pada waktu dan
tempat yang sama dikali 100
Jumlah bayi (29 hari - 11 bulan) yang Cakupan Pelayanan kesehatan pada
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada
sesuai standar minimal 4 kali dibagi umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur
jumlah seluruh bayi pada kurun waktu 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan,
yang sama dikali 100 dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/
HB1-3, Polio 1-4, Campak),
pemantauan pertumbuhan, Stimulasi
Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin
A pada bayi umur 6-11 bulan,
penyuluhan pemberian ASI eksklusif
dan Makanan Pendamping ASI (MP
ASI) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Jumlah balita 12–59 bulan yang Pelayanan kesehatan balita sesuai SPM
mendapat pelayanan kesehatan balita standar adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar di wilayah kerja yang diberikan kepada anak berusia 0-
Puskesmas dalam kurun waktu satu 59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan
tahun dibagi Jumlah balita 12–59 atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan
bulan yang ada di wilayah kerja dalam atau Dokter Spesialis Anak yang
kurun waktu satu tahun yang sama memiliki Surat Tanda Register (STR)
dikali 100% dan diberikan di fasilitas kesehatan
pemerintah maupun swasta, dan UKBM.
Catatan :
Balita yang belum mencapai usia 1
tahun di akhir tahun berjalan, tidak di
hitung sebagai cakupan. Perhitungan
balita usia 0-11 bulan dilakukan
setelah balita berulang tahun yang
pertama (balita genap berusia 1
tahun/12 bulan).
Hal yang sama juga berlaku bagi
kelompok usia 12-23 bulan (genap 2
tahun) dan 24-59 bulan (genap 3, 4,
dan 5 tahun).
Jumlah Bayi dan Balita sakit yang Cakupan Bayi dan Balita sakit yang SPM
mendapatkan pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan
melalui pendekatan MTBS di faskes melalui pendekatan MTBS di faskes
dasar dibagi jumlah seluruh bayi dan dasar di satu wilayah kerja tertentu.
balita sakit yang berkunjung di faskes
dasar dikali 100%
Jumlah kasus gizi buruk yang Cakupan Balita yang mengalami gizi
mendapat perawatan sesuai standar di buruk (Severe Wasting/ sangat kurus)
satu wilayah pada kurun waktu dan mendapatkan perawatan (rawat
tertentu dibagi jumlah seluruh kasus inap maupun rawat jalan) sesuai
gizi buruk yang ditemukan di satu dengan tata laksana gizi buruk di
wilayah dan pada kurun waktu yang Rumah Sakit dan Puskesmas di satu
sama dikali 100% wilayah dan kurun waktu tertentu.
Jumlah Balita yang ditimbang (D) di Cakupan Balita yang ditimbang berat PIS-PK
satu wilayah dan kurun waktu tertentu badannya di faskes di satu wilayah dan
dibagi jumlah seluruh balita di satu kurun waktu tertentu (D/S)
wilayah dan kurun waktu yang sama
dikali 100%
Jumlah bayi 0-6 bulan yang mendapat Cakupan Bayi usia kurang dari 6 bulan PIS-PK
ASI ekslusif di satu wilauah kerja pada yang mendapat ASI Ekslusif (hanya ASI
kurun waktu tertentu dibagi jumlah saja) dan tidak mendapat cairan atau
bayi 0-6 bulan yang tercatat dalam makanan lain kecuali obat, vitamin
register pemberian ASI dikali 100% serta mineral berdasarkan recall food
24 jam di satu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu.
Jumlah desa yang memiliki petugas Petugas adalah tenaga kesehatan GERMAS
konselor menyusui dibagi jumlah (perawat/bidan desa) atau kader yang
seluruh desa dalam wilayah kerja telah mengikuti pelatihan konselor
dikali 100% menyusui dan aktif melaksanakan
kegiatan konseling di desa masing-
masing. Pelatihan konselor menyusui
bisa dalam bentuk in house training di
Puskesmas.
Jumlah desa yang melaksanakan Kegiatan kampanye melibatkan lintas GERMAS
kegiatan kampanye ASI eksklusif sektor, termasuk pembiayaan kegiatan.
dibagi jumlah seluruh desa dalam
wilayah kerja dikali 100%
Jumlah Bayi 6-11 bulan yang Cakupan bayi usia 6-11 bulan yang SPM
mendapat Vit A 100 IU di satu wilayah mendapat Vitamin A (biru) dosis
kerja pada kurun waktu tertentu 100.000 IU 1 kali per tahun di suatu
dibagi jumlah seluruh bayi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
wilayah kerja dan kurun waktu yang tertentu
sama dikali 100%
Jumlah Balita 12 - 59 bulan yang Cakupan balita usia 12-59 bulan yang SPM
mendapat Vit A dosis tinggi sebanyak mendapat Vitamin A (merah) dosis
2x dalam setahun di satu wilayah 200.000 IU 2 kali per tahun di suatu
kerja pada kurun waktu tertentu wilayah kerja pada kurun waktu
dibagi jumlah seluruh balita (12-59 tertentu (diambil nilai tertinggi diantara
bulan) di satu wilayah kerja dan kurun pemberian vit A balita, di bulan Februari
waktu yang sama dikali 100%. atau Agustus)
Jumlah ibu hamil yang mendapat Cakupan Ibu hamil yang telah SPM
minimal 90 tablet Fe selama periode mendapatkan TTD minimal 90 tablet
kehamilan di satu wilayah kerja pada selama periode kehamilannya di suatu
waktu tertentu dibagi jumlah seluruh wilayah kerja pada kurun waktu
ibu hamil yang ada di wilayah kerja tertentu
dan kurun waktu yang sama dikali
100%
Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat Cakupan Ibu hamil yang mengalami
makanan tambahan di satu wilayah Kurang Energi Kronis (KEK) yang
kerja pada kurun waktu tertentu mendapat makanan Tambahan (PMT
dibagi seluruh jumlah ibu hamil di Bumil) sesuai standar di satu wilayah
satu wilayah kerja pada kurun waktu kerja pada kurun waktu tertentu.
yang sama dikali 100%
Jumlah balita kurus yang mendapat Cakupan Balita usia 12-60 bulan yang
makanan tambahan di satu wilayah masuk kategori status gizi kurus yang
kerja pada kurun waktu tertentu mendapat Makanan Tambahan di satu
dibagi jumlah seluruh balita yang ada wilayah kerja pada kurun waktu
pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu.
yang sama dikali 100%
Jumlah remaja puteri yang mendapat Cakupan Remaja Puteri yang mendapat
tablet Fe 52 tablet selama setahun tablet tambah darah (Fe) 4 tablet
dibagi jumlah seluruh remaja puteri dalam satu bulan atau 52 tablet selama
yang ada pada suatu wilayah kerja dan setahun di satu wilayah dan kurun
kurun waktu yang sama dikali 100% waktu tertentu.
Jumlah seluruh ibu nifas yang Cakupan Ibu yang telah melahirkan
mendapat Vit A 2x pasca salin di satu (Nifas) yang mendapatkan Vitamin A
wilayah kerja dan kurun waktu tertentu sebanyak 2 kali sesaat setelah
dibagi jumlah seluruh ibu nifas di atu melahirkan sampai 40 hari psaca salin
wilayah dan kurun waktu yang sama di satu wilayah kerja dan kurun waktu
dikali 100% tertentu.
Jumlah bayi yang mendapatkan IMD di Cakupan Bayi baru lahir yang
satu wilayah kerja dan kurun waktu mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini
tertentu dibagi jumlah seluruh bayi (IMD)di satu wilayah kerja dan kurun
yang lahir di wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.
waktu yang sama dikali 100%
Jumlah bayi yang lahir berat badannya Cakupan Bayi yang lahir berat
kurang dari < 2500 g di satu wilayah badannya kurang dari 2500 g di satu
dan kurun waktu tertentu dibagi wilayah kerja dan kurun waktu
dengan jumlah seluruh bayi yang lahir tertentu.
di satu wilayah dan kurun waktu yang
sama dikali 100%
Jumlah Balita yang memiliki KMS/Buku Cakupan Balita yang memiliki KMS/KIA
KIA (K), datang menimbang dua bulan datang menimbang dalam 2 kali
berturut-turut dan berat badan nya penimbangan (2T) dan berat badannya
tidak naik (2T) di satu wilayah pada tidak naik di satu wilayah pada kurun
kurun waktu tertentu dibagi dengan waktu tertentu (2T/D)
jumlah Balita yang datang menimbang
(D) di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama dikali 100%
Jumlah Balita yang berat badannya Cakupan Balita yang mana hasil
dibawah garis merah (BGM) di satu penimbangan berat badannya dibawah
wilayah pada kurun waktu tertentu garis merah (BGM) yang menunjukkan
dibagi dengan jumlah Balita yang balita tersebut beresiko menderita gizi
datang menimbang (D) di satu wilayah kurang sd gizi berat di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama dikali pada kurun waktu tertentu.
100%
Jumlah ibu hamil yang kadar Hb nya Cakupan Ibu hamil yang diukur kadar
kurang dari standar batas normal di Hb nya, dan hasilnya kurang dari
satu wilayah pada kurun waktu standar batas normal (<11 g/DL) di
tertentu dibagi jumlah ibu hamil yang satu wilayah pada kurun waktu
diperiksa Hb di satu wilayah pada tertentu.
kurun waktu yang sama dikali 100%
Jumlah kasus positif malaria dibagi Kasus positif malaria adalah tersangka
jumlah penduduk di suatu wilayah demam yang mendapat tatalaksana
pada kurun waktu yang sama dikali kasus malaria terkini yaitu penegakan
seribu diagnosa secara mikroskopis atau RDT
apabila ditemukan plasmodium malaria
di therapy dengan Arthemisin
Combinated Therapy (ACT)
Jumlah kasus kusta yang masih Jumlah kasus kusta yang masih
terdaftar dalam register pengobatan terdaftar dlm register pengobatan
dibagi jumlah kasus kusta baru pada dengan jumlah kasus kusta baru pada
suatu wilayah pada kurun waktu suatu waktu tertentu
tertentu dikali 100%
PB :(Penderita PB yang menyelesaikan Jumlah Penderita Baru Tipe PB (Pausi
pengobatan dalam 6 bulan dibagi Basiler : pengobatan 6 bln) dan MB
jumlah penderita PB yang seharusnya (Multi Basiler : Pengobatan 12 Bulan)
RFT pada periode kohort dlm 1 tahun yang meyelesaikan Pengobatan
dikali 100%)
MB: (Penderita MB yang
menyelesaikan pengobatan dalam 12
bulan dibagi jumlah penderita MB
yang seharusnya RFT pada periode
kohort dlm 1 tahun dikali 100%)
1). Perkiraan Penderita diare semua Jumlah penderita semua umur/ balita
umur = 270 / 1000 X jumlah penduduk yang datang dan dilayani disarana
kesehatan dan kader disuatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun
2). Target penemuan penderita diare
balita = 10 % x perkiraan penderita
diare semua umur (T)
Jumlah penderita semua umur/ balita
yang datang dan dilayani disarana
kesehatan dan kader disuatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi a. Pelayanan kesehatan yang diberikan SPM
HIV yang mendapatkan pelayanan kepada orang dengan risiko terinfeksi
sesuai standar (pemeriksaan rapid test HIV sesuai standar meliputi:
R1) di wilayah kerja Puskesmas dalam 1) Edukasi perilaku berisiko 2)
kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah Skrining b.
orang dengan risiko terinfeksi HIV hasil Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV
pemetaan/penemuan yang ada di : ibu hamil, pasien TB, pasien infeksi
wilayah tersebut pada kurun waktu menular seksual (IMS), penjaja seks,
satu tahun yang sama dikali 100% lelaki sesama lelaki (LSL),
waria/transgender, pengguna napza
suntik, dan warga binaan
pemasyarakatan
c. Pelayanan dilakukan oleh tenaga
kesehatan sesuai kewenangannya dan
diberikan di FKTP (Puskesmas dan
Jaringannya) dan FKTL baik pemerintah
maupun swasta serta di lapas/rutan
narkotika.
Jumlah penderita kasus gigitan hewan Kasus gigitan hewan (Anjing, kucing,
penular rabies yang ditangani sesuai kera) yang dapat menularkan rabies
standar dibagi seluruh jumlah pada manusia. Ditangani sesuai standar
penderita kasus gigitan hewan penular mengacu kepada pedoman
rabies dikali 100% penatalaksanan rabies dari kemenkes.
Jumlah kematian akibat gigitan hewan Kasus kematian akibat gigitan hewan
penular rabies (Anjing, kucing, kera) yang dapat
menularkan rabies pada manusia.
Jumlah orang terduga TBC yang 1) Orang terduga TB adalah seseorang PIS-PK, SPM
dilakukan pemeriksaan penunjang di yang menunjukkan gejala batuk > 2
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun minggu disertai dengan gejala lainnya.
waktu satu tahun dibagi jumlah orang 2) Jumlah orang terduga TB diperoleh
terduga TBC di wilayah tersebut dalam dari hasil skrining pada kelompok risiko
kurun waktu satu tahun yang sama terkena TB (Rumah tahanan, pondok
dikali 100% pesantren, keluarga penderita TBC,
penderita HIV dll). 3)
Orang terduga TB kemudian dilakukan
pemeriksaan lanjutan di fasilitas
kesehatan untuk pemeriksaaan dahak.
Jumlah semua kasus yang diobati dan Pelayanan kesehatan orang terdeteksi
dilaporkan dibagi perkiraan semua TBC semua tipe yang ditemukan,
kasus TBC dikali 100% diobati dan terlaporkan dalam
surveilans TBC dalam kurun waktu satu
tahun. Sasaran perkiraan semua kasus
TBC berdasarkan data remodelling dari
kemenkes/dinkeskab.
Jumlah Kasus TB yang sembuh dan pelayanan kesehatan pada semua
pengobatan lengkap (tahun lalu) kasus TBC yang diobati dan dilaporkan
dibagi jumlah kasus yang dilaporkan dalam waktu kurun 1 tahun
dan diobati (tahun lalu) dikali 100%
% positif jentik = jumlah rumah yang jumlah rumah yang diperiksa di wilayah
ditemukan positif jentik dibagi jumlah kerja daerah non-endemis disesuaikan
seluruh rumah yang diperiksa dikali target puskesmas masing-masing, jika
100%. daerah endemis semua rumah harus
Persentase ABJ = Nilai Konstanta diperiksa
(100%) dikurangi nilai % positif
jentik.
1). Target sasaran = 35,3 % x jmlh Estimasi penderita hipertensi PIS-PK, SPM
penduduk (penduduk umur >15 th) kabupaten/kota berdasarkan prevalensi
data Riskesdas terbaru. Pelayanan
2). Jumlah penderita hipertensi >15
hipertensi sesuai standar terdiri dari:
tahun yang memperoleh pelayanan
pengukuran dan monitoring tekanan
sesuai standar di wilayah kerja
darah,edukasi dan terapi farmakologi.
Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun dibagi jumlah estimasi
penderita hipertensi >15 tahun di
wilayah tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100%
Persentase perokok berusia <18tahun penurunan jumlah perokok pada anak PIS-PK, GERMAS
tahun ini dikurangi persentase perokok dan remaja, usia <18 tahun yang dari
berusia <18tahun 1 tahun tahun ke tahun makin sedikit
sebelumnya. jumlahnya.
jumlah desa yang melaksanakan desa yang telah mempunyai minimal 1 GERMAS
posbindu PTM dibagi jumlah seluruh Posbindu PTM aktif dalam wilayah
desa di wilayah kerja Puskesmas dikali kerjanya tersebut. Salah satu kegiatan
100% wajib di tiap Posbindu adalah sosialisasi
gemar beraktivitas fisik dan senam
bersama secara rutin.
1). Estimasi bayi = jmlh pddk x CBR Cakupan Immunisasi yaitu Jml bayi PIS-PK, SPM
(2,11) yang mendapat immunisasi dibagi jml
sasaran bayi dalam satu tahun
2). Target sasaran (Bayi Bertahan berdasarkan catatan hasil kegiatan
hidup (SI)) = estimasi bayi - kematian program immunisasi
bayi dalam kurun waktu 1 thn (tahun
sebelumnya)
3). Cakupan = jumlah bayi yang
diimunisasi dibagi jumlah target
sasaran bayi dikali 100%
Jumlah pasien dengan kunjungan baru Persentase kunjungan rawat jalan baru
rawat jalan dibagi jumlah penduduk di di wilayah pusk. & jaringannya dalam
wilayah kerja dalam kurun waktu kurun waktu 1 tahun. (Rawat Jalan
tahun yang sama dikali 100% adalah pelayanan keperawatan
kesehatan perorangan yang meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, rehab
medik tanpa tinggal di ruang rawat
inap)
Jumlah pasien dengan kunjungan baru Merupakan kunjungan rawat Jalan yang
rawat jalan poli gigi dibagi jumlah datang ke Poli rawat jalan Gigi
penduduk di wilayah kerja dalam kurun Puskesmas
waktu tahun yang sama dikali 100%
Jumlah pasien dengan kunjungan baru Merupakan kunjungan baru rawat inap
rawat inap dibagi jumlah penduduk di yang datang ke puskesmas.
wilayah kerja dalam kurun waktu
tahun yang sama dikali 100%
jumlah item obat di puskesmas yang Persentase jumlah item obat untuk
sesuai dengan fornas dibagi jumlah puskesmas yang sesuai Formularium
seluruh item obat yang tersedia di Nasional terhadap jumlah item obat
Puskesmas dikali 100% yang tersedia di puskesmas tersebut
Jumlah jenis obat dan vaksin esensial Persentase ketersediaan obat dan
yang tersedia di Puskesmas dibagi 20 vaksin essensial (pemantauan
dikali 100% dilaksanakan terhadap 20 item obat
indikator) di Puskesmas
Jumlah anak usia pendidikan dasar (7 Pelayanan kesehatan usia pendidikan SPM
sd 15 tahun) yang mendapat dasar sesuai standar meliputi :
pelayanan kesehatan sesuai standar 1) Skrining kesehatan.
yang ada di wilayah kerja Puskesmas 2) Tindaklanjut hasil skrining
dalam kurun waktu satu tahun ajaran kesehatan.
dibagi Jumlah semua anak usia Keterangan: Dilakukan pada anak kelas
pendidikan dasar yang ada di wilayah 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah
kerja Puskesmas tersebut dalam kurun minimal satu kali dalam satu tahun
waktu satu tahun ajaran yang sama ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun
dikali 100% diluar sekolah.
Jml sekolah SMP, SMA dan sederajat Cakupan sekolah SMP, SMA dan
yg memiliki konselor sebaya yang aktif sederajat yg memiliki konselor sebaya
melaksanakan PKPR dibagi jumlah yang aktif melaksanakan PKPR
seluruh sekolah SMP dan SMA diwilayah kerja Puskesmas pada kurun
diwilayah kerja dan kurun waktu waktu tertentu.
tertentu dikali 100%
Jumlah kelahiran pada usia remaja 15- Cakupan minimal kelahiran pada usia
19 tahun di satu wilayah kerja dan remaja 15-19 tahun di satu wilayah dan
kurun waktu yang sama dibagi kurun waktu tertentu.
dengan jumlah sasaran remaja di
wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama dikali 100%
1). Target Sasaran = 1,6 % x jmlh Penyakit gangguan jiwa yang PIS-PK, SPM
penduduk usia > 15 th di wilayah mendapatkan pelayanan sesuai standar
tertentu pelayanan minimal kesehatan jiwa
2). Jumlah ODGJ berat yang diwilayah tersebut dalam kurun waktu 1
mendapatkan pelayanan kesehatan thn
jiwa sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun dibagi Jumlah ODGJ berat
berdasarkan proyeksi di wilayah
tersebut dalam kurun waktu satu
tahun yang sama dikali 100%
Jumlah desa dengan posyandu lansia Cakupan jumlah desa dengan posyandu
yang aktif memberikan pelayanan lansia yang aktif memberikan
kesehatan terhadap lansia (termasuk pelayanan kesehatan terhadap lansia
promotif preventif) di satu wilayah (termasuk promotif preventif) di satu
kerja pada kurun waktu tertentu wilayah kerja pada kurun waktu
dibagi jumlah seluruh desa di satu tertentu
wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama dikali 100%
Jumlah penduduk berusia > 60 tahun Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai SPM
yang mendapat skrining kesehatan standar meliputi :
sesuai standar minimal 1 kali yang ada 1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan
di wilayah kerja puskesmas dalam Sehat.
kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah 2) Skrining faktor risiko penyakit
semua penduduk berusia > 60 tahun menular dan penyakit tidak menular
yang ada di wilayah tersebut dalam
kurun waktu satu tahun yang sama
dikali 100%
Jumlah Pos UKK yang dibentuk dan Pos UKK adalah bentuk Upaya
dibina secara rutin oleh Puskesmas Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat
pekerja terutama pekerja informal.
Pos UKK dibentuk di lokasi kelompok
pekerja yang berjumlah minimal 10
pekerja dan maksimal 50 pekerja dan
diutamakan dari jenis pekerjaan yang
sama.
Jumlah desa yang dibina puskesmas Sasaran kelompok di desa : kelompok GERMAS
untuk melaksanakan kegiatan senam lansia, kelompok calon jemaah
kesehatan olahraga secara rutin haji, kelas ibu hamil, kelompok pekerja
dibagi jumlah seluruh desa di wilayah di tempat kerja, klub olahraga karang
kerja Puskesmas dikali 100% taruna/swasta, dll