PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana hubungan warga negara dan negara?
4. Apa saja Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara Menurut UUD 1945?
1.3 TUJUAN
3.Untuk menjelaskan hak dan kewajiban negara dan warga negara menurut UUD
1945
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.2 Wolhoff
2.3 Daryono
3
membantu membuat bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka
memperbesar ide-ide.
2.6 Soemantri
Pengertian Kewarganegaraan
4
Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia pasal 1 angka (1) pengertian warga negara adalah warga suatu
negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5
b. Asas Ius Sanguinis
6
Untuk mengatasi keslitan diatas diadakan perundingan dengan negara lain untuk
menentukan pewarganegaraan seseorang terdapat 2 macam stetsel yaitu stetsel
pasif dan aktif. Stetsel pasif adalah semua penduduk diakui sebagai wargnegara
kecuali ia menolak menjadi warga negara atau hak repudiasi. Stetsel aktif adalah
untuk menjadi warga negara seseorang harus menggunakan hak opsi atau hak
untuk memilih menjadi warga negara. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI)
adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia.
Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten
atau Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan
diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila
ia telah berusia 18 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor
diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang
bersangkutan dalam tata hukum internasional.
7
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu
WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun
dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing
2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah
sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan
3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh
kewarganegaraan Indonesia
4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI
5. Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk
dalam situasi sebagai berikut:
6. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya
memperoleh kewarganegaraan Indonesia
8
7. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat
anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga
negara Indonesia
Pewarganegaraan WNA
a. Naturalisasi Biasa
9
1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
2. Pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah
negara sedikitnya 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui dasar negara Pancasila dan
UUD 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindak pidana yang diancam sanksi
penjara 1 tahun atau lebih.
6. Tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan atau penghasilan tetap.
8. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara sebesar ketentuan
peraturan pemerintah.
1. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun
atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing.
2. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun secara sah sebagai anak
oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI.
3. Perkawinan WNI dan WNA baik sah maupun tidak sah dan diakui orang
tuanya yang WNI, atau perkawinan yang melahirkan anak di wilayah RI
meskipun status kewarganegaraan orang tuanya tidak jelas berakibat anak
berkewarganegaraan ganda hingga usia 18 tahun atau sudah kawin.
4. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan
disampaikan kepada pjabat dengan melampirkan dokumen sebbagaimana
ditentukan dalam perundang-undangan.
5. Perbuatan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu
paling lambat 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin.
10
6. Warga asing yang telah berjasa kepada negara RI dengan pernyataannya
sendiri (permohonan) untuk menjadi warga negara RI, atau dapat diminta
oleh negara RI. Kemudian mereka mengucapkan sumpah atau janji setia.
Cara ini diberikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
Akibat Pewarganegaraan
11
2. tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan
orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
3. dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya
sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin,
bertempat tinggal di luarnegeri, dan dengan dinyatakan hilang
kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
4. masuk kedalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari
Presiden;(tidak berlaku bagi mereka yang mengikuti program pendidikan
dinegara lain yang mengharuskan wajib militer);
5. secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai peraturan perundang-undangan hanya
dapat dijabat oleh WNI;
6. secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;
7. tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang besifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
8. mempunyai paspor atau surat bersifat paspor dari negara asing atau surat
yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku
dari negaralain atas namanya; atau
9. bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5
(lima) tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan
yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap
menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5
tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin
tetap menjadi WNI kepada Perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan RI tersebut telah
memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang
bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
12
Bagi mereka ini, jika ingin tetap berkewarganegaraan Indonesia, dapat
mengajukan pernyataan tertulis kepada Pejabat atau Perwakilan RI kecuali
berakibat berkewarganegaraan ganda.
13
2.4 Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara Menurut UUD 1945
Manusia oleh Tuhan Yang Maha Kuasa diberi kemampuan akal, perasaan
dan indera agar bisa membedakan benar dan salah, baik dan buruk, indah dan
jelek. Kemampuan -kemampuan tersebut akan mengarahkan dan memimbing
manusia dalam kehidupannya. Kemampuan tersebut juga menjadikan manusia
menjadi makhluk yang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan
tindakannya. Oleh karena kebebasan yang dimiliki oleh manusia itulah maka
muncul konsep tentang tanggung jawab. Kebebasan yang bertanggung jawab itu
juga merupakan bagian dari hak asasi manusia yang secara kodrati merupakan
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Pengingkaran akan kebebasan berarti
pengingkaran pada martabat manusia. Oleh karena itu, semua orang termasuk
negara, pemerintah dan organisasi wajib kiranya mengakui hak asasi manusia.
Hak asasi bisa menjadi titik tolak dan tujuan dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Bakry, 2009: 228).
Kewajiban Negara :
14
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara (Pasal 30,
ayat 3)
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum (Pasal 30, ayat 4)
Membiayai pendidikan dasar (Pasal 31, ayat 2) mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (Pasal 31, ayat 3)
Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional (Pasal 31, ayat 4)
Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia (Pasal 31, ayat 5)
Memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya (Pasal 32, ayat 1)
Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional (Pasal 32, ayat 2)
Mempergunakan bumi dan air dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat (Pasal 33, ayat 3)
Memelihara fakir miskin dan anak – anak yang terlantar (Pasal 34, ayat
1)
Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan (Pasal 34, ayat 2)
Bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak (Pasal 34, ayat 3)
15
Hak Warga Negara :
16
Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F)
Perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi. (Pasal 28G, ayat 1)
Bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. (Pasal
28G, ayat 2)
Hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (Pasal 28H, ayat 1)
Mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan (Pasal 28H, ayat 2)
Jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat (Pasal 28H, ayat 3)
Mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal 28H, ayat 4)
Hidup, tidak disiksa, kemerdekaan pikiran dan hati nurani, beragama,
tidak diperbudak, diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (Pasal 28I, ayat 1)
Bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (Pasal 28I, ayat 2)
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban (Pasal 28I, ayat 3)
17
Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30, ayat
1)
Pendidikan Kewarganegaraan
18
1. nilai-nilai cinta tanah air;
2. kesadaran berbangsa dan bernegara;
3. keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara;
4. nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup;
5. kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta
6. kemampuan awal bela negara.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studinews.co.id/2017/11/pengertian-kewarganegaraan-menurut-para-
ahli.html#12_JJ_Cogan_dan_Dericcot_19982-3 diakses pada tanggal 9 Maret
2019
https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-
kewarganegaraandiakses pada tanggal 9 Maret 2019
http://kartumiah.blogspot.com/2017/07/kewarganegaraan-makalah.html
http://niningmasitoh.blogspot.com/2017/03/latar-belakang-kewarganegaraan.html
diakses pada tanggal 9 Maret 2019
21