Anda di halaman 1dari 8

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1

(HSKB 631)

BAB VIII
DESAIN PONDASI

6.1 Data Tanah


Jenis Tanah : Tanah Keras Daerah Palangkaraya

Beban Pu yang dipakai nilai terbesar dari kombinasi pada


perletakan. Beban Pu terbesar berada pada kombinasi 1,2D+1L+1E yaitu
sebesar 163,55 kN (16,36 Ton)

Ilham Setiawan (H1A115055)


Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1
(HSKB 631)

6.2 Pondasi Tiang Pancang


6.2.1 Perhitungan daya dukung tiang tunggal
Dari hasil pembacaan data Sondir, direncanakan tiang:
Kedalaman, (z) = 6 m
Dimensi (d) = 25 cm x 25 cm
Atiang = 25 x 25 = 500 cm2
Keliling (Ptiang) = 4 x 25 = 100 𝑐𝑚
a. Terhadap kekuatan bahan tiang
*(lihat katalog dari Katalog Produk Industri Beton Pracetak dan
Prategang 2014, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat)

b. Terhadap kekuatan tanah


Akibat tahanan ujung (Qp) dan Jumlah hambatan pelekat (JHP)
Pada kedalaman 6 m :

Ilham Setiawan (H1A115055)


Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1
(HSKB 631)

(qc1) = 50 kg/cm2
JHP = 326,7 kg/cm2
𝐴 𝑥 𝑞𝑐 𝐽𝐻𝑃 𝑥 𝑃 500 𝑥 50 326,7 𝑥 100 1
𝑄𝑖𝑧𝑖𝑛 = + = + 𝑥
𝑆𝐹 𝑆𝐹 5 5 1000
= 11,534 𝑡𝑜𝑛

6.2.2 Perhitungan Efisiensi Kelompok Tiang Pancang


(𝑛−1).𝑚+(𝑚−1).𝑛
𝐸𝑔 = 1 − ∅ 90.𝑚.𝑛

Jumlah baris tiang (m) =2


Jumlah tiang dalam satu baris (n) =1
Jarak antar as tiang (s) (3D) = 60 cm
Diameter tiang = 25 cm
Arc tg d/s, dalam derajat (𝛳) =
25 (1−1).2+(2−1).1
𝐸𝑔 = 1 − 𝐴𝑅𝐶 (60) . ( )= 0,874
90.2.1
𝑄 16,36
Rencana jumlah tiang (n) = 𝑄 = 11,534𝑥0,874 = 1,63 ≅ 𝟐 buah
𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑥𝐸𝑔

Digunakan 4 tiang dengan konfigurasi pada Gambar 6.1


Jumlah tiang arah x (m) = 2
Jumlah tiang arah y (n) =1
Jarak antar as tiang (d) = 60 cm (3D)
0.375m

0.375m

0.9m
0.9m

0.375m

0.9m 1,65m

0.375m

1,65m

Gambar 8.1 Konfigurasi Tiang Pancang

Ilham Setiawan (H1A115055)


Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1
(HSKB 631)

6.2.2 Perhitungan Efisiensi Kelompok Tiang Pancang


Qu pile group = Eg . n . Qizin
= 0,874 x 2 x 11,534 = 111.596 ton
Qu pile group = 20,17 ton> Q = 16,36 ton …Oke!!

6.2.3 Perhitungan Pmax (Beban yang Diterima Oleh 1 Tiang)


Karena dalam perencanaan kelompok tiang pancang tersebut
menerima momen 2 arah, maka digunakan rumus:
𝑄 𝑀𝑦.𝑋 𝑀𝑥.𝑌
𝑃𝑚𝑎𝑥 = 𝑚.𝑛 ± ±
∑𝑋 2 ∑𝑌 2

Mx = 10,31 ton.m
My = 10,31 ton.m
∑x2 = n.s2 + m.s2 = 1 . (0,62) + 2 . (0,62)= 1,08 m2
∑y2 = n.s2 + m.s2 = 1 . (0,62) +2 . (0,62)= 1,08 m2

16,36 10,31.0.6 10,31.0,6


𝑃𝑚𝑎𝑥 = + +
1𝑥2 1,082 1,082

Qizin = 20,17 ton > 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 18,79 ton ……Oke!!

6.2.4 Perhitungan Nilai Momen Pada pondasi :


𝑀1 = 𝑃𝑥 . 𝑛 . 𝑥 = 18,79 . 2 . (0,3 − 0,25) = 1,879 𝑡𝑜𝑛. 𝑚 = 18,79 𝑘𝑁. 𝑚
6.2.5 Cek geser 1 Arah
x = 0,125 m
M1 = 18,79 kN.m
beban terfaktor (daya dukung tanah):
Vu = 18,79 Kn.m / 0,125m
= 150,32Kn
Gaya geser yang disumbangkan oleh beton:
1
ɵVc = 6 √𝑓𝑐′ 𝑥 𝑏𝑜 𝑥 𝑑

bo = 2 (hkolom + d’) + 2 (bkolom + d’)


= 2 (400+500)+2(400+500) = 3600 mm
1
eVc = (6 𝑥 √26 𝑥 3600 𝑥 439)/1000

Ilham Setiawan (H1A115055)


Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1
(HSKB 631)

= 1343,08 Kn * 0,75 = 1007,31Kn


ɵVc > Vu …… AMAN

6.2.6 Cek Geser Dua Arah


Gaya geser yg disebabkan beban terfaktor:
Vu = 150320 N
ɵVc = 0,33 x λ x √(fc') x bo x d
= 0,33 x 1 x √(26) x 3600 x 439
= 2659301.84 N
ɵVc > Vu …… AMAN

6.3 Penulangan Pile Cap Pondasi


Data perancangan :
Tebal pelat : 500 mm
𝑓𝑐′ : 26 MPa
𝑓𝑦 : 400 Mpa
Asumsi :

Selimut beton (ds) = 50 mm


Diameter Tulangan Utama, ɸ = 22 mm
Diameter Tulangan Susut ɸ = 10 mm
B = 1650 mm
d = 500 – 50 –1/2 (22) = 439 mm
Koefesien Blok Stress :
𝛽1 = 0,85 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 (0 ≤ 𝑓𝑐 ′ ≤ 30MPa)
𝛽1 = 0,85 − 0,008 (𝑓𝑐` − 30) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 (30𝑀𝑃𝑎 < 𝑓𝑐 ′ < 58MPa)

𝛽1 = 0,85

Rasio tulangan minimum :


Untuk beton fc’ ≤ 30 MPa
1,4
ρmin =
fy
Untuk beton fc’ > 30 MPa

Ilham Setiawan (H1A115055)


Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1
(HSKB 631)

√𝑓𝑐 1,4
ρmin = 4. , tetpi tidak boleh kurang dari ρmin =
fy fy

Maka,

1,4 1,4
ρmin = = = 0,0035
fy 400

Maka, ρmin = 0,0035

Rasio tulangan maksimum :


β1 = 0,75
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌𝑏
0,85 . 𝑓𝑐′ 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 [𝛽1 .( )]
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85 . 26 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 [0,75. .( )] = 0,0186
400 600 + 400

Momen nominal :
∅ = 0.80, karena lentur
Mu 18,79 .106
Mn = = = 23,49 x 106 N. mm
∅ 0.80

Rasio tulangan perlu :


𝑀𝑛 23,49 x 106
𝑅𝑛 = = = 0,074
𝑏. 𝑑 2 1650𝑥439^2

0,85. 𝑓𝑐′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = . (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐′

0,85𝑥26 2𝑥0,074
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = . (1 − √1 − ) = 0.0108
400 0,85𝑥26

𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 maka digunakan 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,0108

Ilham Setiawan (H1A115055)


Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1
(HSKB 631)

Luas tulangan perlu :


Asperlu = 𝜌perlu. b .d
= 0,0108. 1650 . 439
= 7882,98 mm2

1 1
. 𝜋. ∅2 . 𝑏 4 . 𝜋. 222 . 1650
jarak tulangan, S = 4 = = 79,56 mm
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 7882,98
maka dipakai tulangan 𝐷22 − 50
Cek jarak maksimum antar tulangan :
S = 50 mm < 3h = 3. 500 = 1500 mm
S = 50 mm < 500 mm
S = 50 mm > 25 mm ……OK !

Tulangan sengkang Pada Pondasi

Luas tulangan perlu :


Asperlu = 20% . 𝐴𝑠 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑥
= 20% x 7882,98 = 1576,6 mm2
1 1
. 𝜋. ∅2 . 𝑏 4 . 𝜋. 102 . 1650
jarak tulangan, S = 4 = = 82,196 mm
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 1576,6
maka dipakai tulangan ∅10 − 50
Cek jarak maksimum antar tulangan :
S = 50 mm < 5h = 5. 400 = 1500 mm
S = 50 mm < 450 mm
S = 50 mm > 25 mm ……OK !

Ilham Setiawan (H1A115055)


Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1
(HSKB 631)

Gambar 6.2 Dimensi Pile Cap

Gambar 6.1 Potongan A-A

Ilham Setiawan (H1A115055)

Anda mungkin juga menyukai