Tugas 2
Tugas 2
Narkoba adalah akronim dari Narkotika dan obat-obat berbahaya yang berbe ntuk zat
kimia. Dalam bidang pengobatan medis, dikenal zat-zat kimia yang mampu mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit, namun tidak memiliki efek penyembuhan. Zat kimia itulah yang
sering disalahgunakan karena pemakaian dengan dosis yang berlebihan akan berakibat buruk
bagi kesehatan. Zat-zat kimia tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf.
Ada empat macam obat yang berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu:
1. Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak.
Contohnya valium.
2. Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak. Contohnya kokain.
3. Halusinogen, yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya penghayalan pada si
pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-sabu.
4. Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai
rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin.
Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya
hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan dopamin. Dopamin
merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan penting dalam merambatkan
impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila impuls
saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati
membran presinapsis.
Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitter tidak dapat melepaskan isinya
ke celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke membran post
sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada membran post
sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf
berikutnya.
Efek lain dari penggunaan obat-obatan terlarang adalah hilangnya kendali otot gerak,
kesadaran, denyut jantung melemah, hilangnya nafsu makan, terjadi kerusakan hati dan lambung,
kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus, terjadi kram perut dan bahkan mengakibatkan
kematian.
Ini adalah salah satu perbandingan antara otak yang normal/sehat dengan pengguna
narkoba
OBAT PADA SISTEM SYARAF PUSAT
(DRUG ON THE CENTRAL NERVOUS SYSTEM)
Neuroplastisitas
Neuroplastisitas adalah mekanisme putatif balik belajar dan memori. Hal ini
melibatkan perubahan fisik dalam sinaps antara dua neuron berkomunikasi, ditandai
dengan peningkatan ekspresi gen, sel diubah sinyal, dan pembentukan sinapsis
baruantara neuron berkomunikasi. Ketika obat adiktif yang hadir dalam sistem,
mereka muncul untuk membajak mekanisme ini dalam sistem penghargaan sehingga
motivasidiarahkan untuk pengadaan obat, dan bukan manfaat alami. Tergantung pada
sejarah penggunaan narkoba, sinapsis rangsang dalam nucleus accumbens (NAC)
mengalamid u a j e n i s n e u r o p l a s t i s i t a s : p o t e n s i a s i j a n g k a p a n j a n g ( L T P ) d a n
depresi jangka p a n j a n g ( L T D ) . D e n g a n m e n g g u n a k a n t i k u s s e b a g a i
m o d e l , K o u r r i c h e t a l . menunjukkan bahwa paparan kronis kokain
meningkatkan kekuatan sinapsis dalam NAC setelah periode penarikan 10-14 hari,
sementara Synapses tampaknya tidak d i p e r k u a t d a l a m w a k t u p e n a r i k a n 2 4 j a m
s e t e l a h p a p a r a n k o k a i n b e r u l a n g . D o s i s tunggal kokain tidak menimbulkan apapun
atribut dari sinaps diperkuat. Ketika tikus obat- berpengalaman ditantang dengan satu dosis
kokain, depresi synaptic terjadi. Oleh k a r e n a i t u , t a m p a k n y a s e j a r a h p a p a r a n
k o k a i n b e r s a m a d e n g a n k a l i p e n a r i k a n mempengaruhi arah plastisitas
glutamatergic di NAC.