Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin maju. Kebutuhan masyarakat di
berbagai bidang semakin beragam. Salah satunya kebutuhan di bidang kecantikan, dalam hal ini adalah
kebutuhan akan kosmetik. Kosmetik kemudian menjadi komoditas perdagangan yang memiliki
manfaat cukup penting bagi masyarakat. Karena alasan itulah industri kosmetik di Indonesia saling
berkompetisi dari segi ekonomi hingga pengembangan teknologi untuk memenuhi permintaan
masyarakat dan persyaratan pemerintah demi menghasilkan produk kosmetik yang berkualitas, aman,
dan bermanfaat (Badan POM RI, 2003). Dewasa ini, masyarakat banyak menggunakan kosmetik yang
memakai bahan kimia. Sehingga, agar tidak merusak kulit wajah dengan pemakaian bahan kimia secara
terus-menerus, perlu adanya produk kecantikan yang berasal dari bahan alami yang dapat dijadikan
alternatif.
Salah satu contoh produk kecantikan yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga kondisi kulit
wajah agar tetap cerah dan segar yaitu dengan penggunaan masker wajah. Menurut Novita (2009)
masker wajah bermanfaat sebagai bahan- bahan aktif yang berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak
tumbuhan, minyak esensial, atau rumput laut yang dapat diserap oleh permukaan kulit. Pemakaian
masker wajah sangat di minati oleh semua kalangan masyarakat dari berbagai faktor usia untuk
mendapatkan kulit yang sehat dan bersih guna meningkatkan kepercayaan diri. Di balik banyaknya
peminat masker wajah terdapat masalah dalam pemilihan masker wajah yang kurang tepat. Terdapat
beberapa perusahaan yang menggunakan bahan kimia untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Sehingga membuat masyarakat menjadi sulit membedakan produk masker wajah yang asli bahan alami
dan produk palsu.
Pengolahan strawberry sebagai masker wajah dapat digunakan sebagai alternatif produk
kecantikan lain yang berasal dari bahan alami, strawberry (Fragaria) selain enak dikonsumsi, buah
segar dengan rasa asam dan manis ini juga kaya manfaat untuk perawatan kecantikan. Di dalamnya
terdapat kandungan vitamin C, flavanoids, anti-oksidan, serta sumber mineral potas yang baik untuk
kulit. Dibandingkan dengan buah bervitamin C lainnya, strawberry memiliki kandungan anti-oksidan
yang lebih tinggi. Melalui bahan baku dari daun kale diharapkan dapat menciptakan inovasi produk
kecantikan berupa masker wajah melalui bahan alami yang belum termanfaatkan secara optimal.
Dari pemaparan diatas kami menawarkan sebuah produk baru “MASK BY DEFFA” yaitu
produk kecantikan berupa masker wajah alami berbahan dasar strawberry dengan kandungan
kandungan vitamin C, flavanoids, anti-oksidan, serta sumber mineral potas yang baik untuk kulit. Hal
yang lebih mendukung dalam pembuatan masker ini adalah inovasi produk kecantikan yang dikemas
dalam bentuk masker dikemas dengan penampilan menarik dan dengan harga yang pas untuk semua
kalangan. Keunggulan lain adalah masker ini berasal dari bahan alami yang telah dilakukan pengujian
yang mampu mengurangi minyak berlebih, mencerahkan wajah kusam anti-aging alami, dan
mengecilkan pori-pori. Selain itu jika dilihat dari peluang usaha, produksi “MASK BY DEFFA”
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan di Kota Depok dan Kota lainnya serta dapat
memperoleh profit yang besar.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan produk ini ialah untuk menciptakan peluang usaha dengan
memanfaatkan bahan alami serta menawarkan solusi untuk masalah kecantikan yang sehat dari bahan
alami tanpa efek samping.

1.3 Manfaat
Manfaat dari produk ini adalah :
1. Menjadi lahan bisnis yang menguntungkan bagi mahasiswa untuk dikembangkan
2. Menyeehatkan, menghaluskan, serta melembabkan kulit wajah
3. Membantu mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kreativitas, serta
kemandirian sehingga siap memasuki persaingan dunia kerja.

1.4 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan ialah mengahasilkan produk masker wajah yang berbahan dasar kulit
pisang untuk menyehatkan, menghaluskan, serta melembabkan kulit wajah yang tidak memiliki efek
samping yang berbahaya bagi pengguna yang dapat dipasarkan kepada konsumen serta dapat
menghasilkan laba atau keuntungan

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Pelaksanaan usaha “MASK BY DEFFA” didasarkan atas kebutuhan masyarakat akan masker
wajah alami. Produk ini terinspirasi dari banyaknya masker wajah yang terbuat dari bahan kimia
sintetis yang dapat membuat iritasi pada wajah dan kurangnya inovasi akan produk kale. “MASK BY
DEFFA” memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk kecantikan alami karena
keunggulannya yang terbuat dari bahan alami. Jika dibandingkan dengan kompetitor produk yang
berada di pasaran, “MASK BY DEFFA” tidak meninggalkan residu sehingga aman bagi kulit manusia.
Inovasi pemanfaatan strawberry dengan menjadikan produk “MASK BY DEFFA” sebagai trendsetter
masker wajah yang unik, berbeda, praktis dan aman bagi kulit manusia.

2.1 Aspek Produksi


2.1.1 Modal Usaha
Kepemilikan modal sebagai langkah awal pelaksanaan usaha “MASK BY DEFFA” ini
diperoleh dari modal utama dari uang pribadi pemilik dan para investor yang ikut bergabung dalam
usaha ini.

2.1.2 Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang digunakan untuk tahap awal berasal dari anggota tim pelaksana dengan
mengoptimalkan sumberdaya manusia yang telah ada. Pembuatan produk, pemasaran, penjualan, dan
pencatatan keuangan dilakukan oleh tim. Kegiatan usaha produk “MASK BY DEFFA” ini akan
dikoordinatori oleh satu orang anggota pada setiap bidangnya, yaitu Direktur Utama, Manajer
Produksi, dan Manajer Pemasaran.

2.1.3 Bahan Baku


Bahan baku utama dari pembuatan “MASK BY DEFFA” ini adalah buah strawberry. Buah
strawberry ini merupakan barang yang jarang dimanfaatkan menjadi masker wajah. Buah strawberry
didapatkan dari petani kebun buah strawberry. Sedangkan untuk bahan baku tambahan menggunakan
susu kambing etawa yang berfungsi untuk mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini, mencerahkan
wajah serta melembutkan wajah. Selain itu juga menggunakan carbomer 980 sebagai bahan baku
tambahan.

2.2 Strategi Pemasaran


2.2.1 Strategi STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning)
a. Segmentasi (Segmentation)
Usaha “MASK BY DEFFA” ini mensegmentasikan pasarnya pada masyarakat bertempat
tinggal di Kota Depok dan sekitarnya. Segmen pasar ini dipilih berdasarkan lokasi produksi
yang terletak di Kota Depok dan siklus hidup produk yang berada pada tahap pengenalan.
Namun, untuk jangka waktu kedepan segmentasi usaha “MASK BY DEFFA” akan
memperluas hingga menyebar keseluruh daerah Indonesia.

b. Target (Targetting)
Target pemasaran dalam usaha “MASK BY DEFFA” adalah masyarakat umum terutama
perempuan, namun laki-laki juga dapat menggunakannya. Wajah yang terkena paparan
matahari setiap harinya memerlukan penyegaran berupa pemakain masker wajah.
Penggunaan “MASK BY DEFFA” mampu menyegarkan kembali kulit wajah tersebut, tidak
hanya namun juga mampu menyehatkan kulit wajah.

2.3 Strategi Marketing Mix


a. Produk (Product)
“MASK BY DEFFA” adalah produk inovasi masker wajah berbahan dasar buah strawberry
yang diolah menjadi powder. Produk ini dikemas dalam masker berbentuk bubuk berukuran 15
gram dan 50 gram dengan tampilan yang menarik dan informatif. “MASK BY DEFFA” dapat
digunakan secara praktis dan disimpan dalam jangka waktu relatif lama dengan masa
kadaluarsa satu tahun. Produk ini dikemas ddidalam sachet, sehingga tidak menyebabkan
masker ini mudah tumpah saat dibawa untuk berpergian.

b. Harga (Price)
Dalam menentukan harga jual produk “MASK BY DEFFA” sesuai dengan harga produksi
kemudian disesuaikan dengan harga yang mampu dijangkau oleh masyarakat luas. Harga dari
produk “MASK BY DEFFA” yaitu untuk 15 gram seharga Rp 6.000,00/sachet dan untuk 50
gram seharga Rp 15.000,00/sachet. Walaupun harganya terjangkau, tetapi masker ini dibuat
exclusive karena sebanding dengan khasiat yang terkandung didalamnya.

c. Tempat (Place)
Tempat pemasaran “MASK BY DEFFA” meliputi toko yang menjual alat kecantikan serta
salon kecantikan. Selain itu, untuk keberlanjutan usaha, “MASK BY DEFFA” akan dipasarkan
di daerah-daerah seluruh Indonesia. Kemudian untuk memperluas jangkauan pasar, pemasaran
dari produk “MASK BY DEFFA” juga dipasarkan secara online dan delivery order.
d. Promosi (Promotion)
Pertama produk akan diperkenalkan di area Kota Depok dan sekitarnya. Pengenalan produk
ke masyarakat dimulai dengan membuat sampel, kemudian dilakukannya pengujian terhadap
kandungan yang ada pada masker. Setelah itu, apabila produk sudah dapat diterima oleh
konsumen, dilakukan penyebaran kuisioner untuk melihat respon konsumen terhadap produk.
Kemudian di luar lingkungan kampus promosi dilakukan melalui media iklan yang terdiri dari
flyer (brosur), media sosial, platform online shop (shopee, bukalapak, tokopedia) dan website.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Persiapan Tempat dan Alat Produksi


Proses produksi “MASK BY DEFFA” akan dilaksanakan pada rumah salah satu anggota yang
bertempat di Jl. Muhamad Alif I No. 08 RT/RW 04/05 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota
Depok. Alat yang digunakan yaitu, timbangan digital, lumping dan alu, gelas ukur, sendok, batang
pengaduk, dan pipet.

3.2 Bahan Baku Produksi


Bahan utama produksi “MASK BY DEFFA” adalah buah strawberry (Fragaria) yang telah di ekstrak
menjadi bubuk strawberry. Bahan baku lainnya yaitu susu kambing etawa, Carbomer 980, HPMC
(Hydroxypropyl methylcellulose), Propilenglikol, Dinatrium EDTA, Kalium sorbat, Polisorbat 80, Na
metabisulfit, NaOH 2N, dan aquades.

3.3 Proses Produksi

Pengembangan HPMC di Ditambahkan aquades Pengembangan


wadah 1 suhu ruang sampai Carbomer 980
mengembang

Ditambah bubuk Natrium metabisulfit, kalium Dibasakan dengan NaOH


strawberry dan sorbat, dan dinatrium EDTA 2N
susu kambing dilarutkan dalam aquades
etawa

Campur semua
Tambahkan Pengemasan “MASK BY
larutan sampai
polisorbat 80 DEFFA”
homogen
“MASK BY DEFFA”

Gambar 1. Alur Pembuatan “MASK BY DEFFA”

Tahap 1. Pengembangan HPMC (Hydroxypropyl methylcellulose) dan Carbomer 980

HPMC (Hydroxypropyl methylcellulose) merupakan bahan yang berfungsi untuk


membuat lapisan film pada “MASK BY DEFFA”. Proses pengembangannya dilakukan di
wadah 1 dengan cara dilarutkan dengan aquades dingin, lalu ditambahkan dengan aquades suhu
ruang sampai mengembang. Tahap selanjutnya adalah pengembahan carbomer 980. Carbomer
980 merupakan bahan untuk membuat “MASK BY DEFFA” berbentuk gel. Proses
pengembangannya dilakukan di wadah 2 dengan cara dilarutkan dengan aquades, lalu dibasakan
dengan NaOH 2N.

Tahap 2. Penambahan Bahan Utama


Bahan utama pada “MASK BY DEFFA” adalah ekstrak buah strawberry yang
berbentuk bubuk dengan tambahan susu kambing etawa. Sebelum ditambah bubuk strawberry,
larutkan natrium metabisulfit, kalium sorbat, dan dinatrium EDTA dalam aquades. Setelah larut
kemudian ditambahkan bubuk kale dan juga susu kambing etawa.

Tahap 3. Pencampuran Semua Larutan


Apabila larutan HPMC (Hydroxypropyl methylcellulose) dan Carbomer 980 sudah
homogen, kedua larutan tersebut dimasukkan ke campuran bubuk strawberry yang telah dibuat
sebelumnya. Larutan tersebut dihomogenkan lalu ditambahkan propilenglikol dan
dihomogenkan kembali. Terakhir ditambahkan polisorbat 80 lalu di homogenkan dengan
pengadukan pelan.
Bab 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang Rp 1.157.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp 6,426,150,00
3. Lain-lain: Kertas, Print Brosur, Foto Copy, Rp 806.000,00
Penjilidan, Biaya Print, Perizinan
Jumlah Rp 8.389.150,00
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya

Dalam 1 kali produksi kami memproduksi B-Mask sebanyak 15 pcs.


Dalam 1 bulan kami melakukan 2 kali produksi. Sehingga dalam 5 bulan kami
melakukan produksi sebanyak 10 kali dengan jumlah produksi sebanyak 150 pcs.
Rincian biaya produksi pembuatan “Mask BY DEFFA” tiap pcs selama 1 kali
produksi ialah sebagai berikut:

Tabel 2. Rincian Biaya Satu kali Produksi


Keterangan Jumlah
Biaya variable (TVC) Rp 642,615
Biaya tetap (TFC) = Rp 36.440
Penyusutan alat
Biaya total (TC) Rp 679,055
Kuantitas produksi 15 pcs
Harga produksi Rp 45.270,33
Harga jual Rp 50.000,00
Penerimaan Rp 750.000
Keuntungan Rp 70,945

Analisa Kelayakan Usaha :

1. Break Event Point (BEP)


BEP Unit = 𝑇𝐹𝐶 = 𝑅𝑝36.440.00
𝑃−𝑇𝑉𝐶/𝑄
𝑅𝑝 50.000−𝑅𝑝 642,615/15

𝑅𝑝 36.440
=
𝑅𝑝 7,159

= 5,09
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan dari 15 pcs “Mask BY DEFFA”
yang dijual dengan harga Rp 50.000,-/unit akan mencapai BEP/titik impas
jika terjual 6 pcs “Mask BY DEFFA”.

a. BEP Rupiah
- BEP Penerimaan
𝐵𝐸𝑃 𝑃𝐸𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 = 𝐵𝐸𝑃 𝑈𝑛𝑖𝑡 × 𝑃
= 5,09 × 50.000
= 254.500
Jadi, penerimaan minimal yang harus diterima oleh perusahaan
agar tidak rugi sebesar Rp 254.500,-.

- BEP Harga
𝑇𝐶 679.055
𝐵𝐸𝑃 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 = = = Rp 45.270,33
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑖𝑡 15
Jadi, harga minimal yang harus ditetapkan oleh pemilik usaha
agar tidak rugi sebesar Rp 45.270,33.
2. R/C rasio
𝑅 𝑇𝑅 750.000
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = = = 1,1044
𝐶 𝑇𝐶 679.055
Jadi, setiap 1 rupiah biaya yang dikeluarkan oleh pemilik usaha akan
menyebabkan pemilik usaha tersebut mendapatkan revenue atau
pendapatan sebesar 1,1044.

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan
Produksi
a. Survei Pasar
b. Persiapan
media
pemasaran
dan
rancangan
produk
c.
Pembelian
bahan baku
dan
penunjang
d. Pembuatan
rancangan
produk
2. Pelaksanaan
Kegiatan
a. Produksi
b. Publikasi
dan Pemasaran
c. Kuisioner
3. Tahap
Evaluasi
4. Laporan
Keuangan
5. Penyusunan
Laporan
Akhir

Anda mungkin juga menyukai