Anda di halaman 1dari 50

1

DAN DI LANGIT TERDAPAT (SEBAB-SEBAB) REZEKIMU DAN APA YANG


DIJANJIKAN KEPADAMU

(AL-QURAN SURAT ADZ-DZARIYAT : 23)

2
BERBISNIS-BISNIS DAHULU
MASUK SURGA KEMUDIAN

ARAFAT

telegram.me/arafat_channel

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------- 5


THE POWER OF NIAT ---------------------------------------------------------------- 6
SATU IBADAH, SERIBU NIAT ------------------------------------------------------- 7
KERJA DAN BISNIS = TOLABUR RIZQI -------------------------------------------- 8
HADIST KE-1 --------------------------------------------------------------------------- 9
HADIST KE-2 --------------------------------------------------------------------------- 11
HADIST KE-3 --------------------------------------------------------------------------- 13
HADIST KE-4 --------------------------------------------------------------------------- 15
HADIST KE-5 --------------------------------------------------------------------------- 17
HADIST KE-6 --------------------------------------------------------------------------- 19
HADIST KE-7 --------------------------------------------------------------------------- 21
HADIST KE-8 --------------------------------------------------------------------------- 23
HADIST KE-9 --------------------------------------------------------------------------- 25
HADIST KE-10 ------------------------------------------------------------------------- 27
HADIST KE-11 ------------------------------------------------------------------------- 29
HADIST KE-12 ------------------------------------------------------------------------- 31
HADIST KE-13 ------------------------------------------------------------------------- 33
HADIST KE-14 ------------------------------------------------------------------------- 35
HADIST KE-15 ------------------------------------------------------------------------- 37
HADIST KE-16 ------------------------------------------------------------------------- 39
HADIST KE-17 ------------------------------------------------------------------------- 41
HADIST KE-18 ------------------------------------------------------------------------- 43
HADIST KE-19 ------------------------------------------------------------------------- 45
HADIST KE-20 ------------------------------------------------------------------------- 47
PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------ 49
TENTANG PENULIS ------------------------------------------------------------------ 50

4
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫الحمد هلل رب العالمين‬
‫والصالة والسالم علي سيد المرسلين محمد و اله واصحابه اجمعين‬

KATA PENGANTAR

Saya punya seorang sahabat dekat saat saya kuliah dulu. Sekarang ini dia
sudah memliki karir yang sukses di perusahaan minyak. Mobilnya bagus,
rumahnya pun di perumahan elit. Suatu hari dia menghubungi saya ingin
mampir ke rumah saya. Kebetulan malam itu ada pengajian rutin yang saya
adakan seminggu sekali.

Singkat cerita datanglah kawan saya ini dengan mobil bagusnya. Kita
nostalgia lagi masa kuliah. Kemudian dia juga ikut duduk di tengah-tengah
pengajian sampai acara selesai.

Yang mengejutkan adalah saat dia bicara begini kepada saya, “wah ane ngiri
sama ente. Masih sempat bikin pengajian, masih punya banyak waktu
perhatikan ibadah…”

Waktu itu spontan saya tertawa membalasnya, “justru saya yang iri sama
ente. Karir mantap, mobil bagus, rumah enak. Ternyata kita masing-masing
malah saling iri satu sama lain ya. Hehe”

Begitulah manusia, melihat rumput tetangga selalu lebih hijau. Tetapi sejak
hari itu saya tanamkan niat, suatu hari nanti saya ingin membesarkan
hatinya dan seluruh saudara saya yang saat ini bekerja atau berbisnis,
bahwa tidak ada yang salah dengan track yang kita pilih. Saya sendiri
seorang pedagang.

Sehingga terbitlah buku ini untuk mengawal niat kita semua dalam kerjaan
dan perdagangan kita, sampai kita nanti berkumpul di surgaNya. Amin

5
THE POWER OF NIAT

Buat kita semua yang saat ini berprofesi sebagai karyawan, wira usaha,
pedagang, dan lain-lain resep nya cuma satu sebenarnya, yaitu perbanyak
niat.

Pahala dari Allah sebanyak niat kita loh. Beneran ini. Logika nya gini.
Saudara pernah ke bandung via tol cipularang ? Nah kalau pernah, coba
sebutkan ada berapa jembatan yang ada sepanjang tol cipularang.

Pasti gak tau kan. Karena saat kita naik mobil tersebut hanya berniat ke
Bandung saja, tanpa ada niat yang lain. Maka hanya itu hasilnya. Coba
seandainya kita tambahkan niatnya selain mau ke Bandung, kita niat mau
menghitung jumlah jembatan yang ada di tol.

Apa hasilnya ? Tentu saja saudara akan tetap sampai ke Bandung, sekaligus
tau berapa jumlah jembatan tersebut. Pasti sepanjang jalan di hitungin :)

Jadi kesimpulannya, hasil yang kita peroleh sebanyak apa yang kita niatkan.
Kalau niatnya tiga gimana ? Ya hasilnya tiga juga.

Saudara berniat ke bandung, sekaligus berniat menghitung jumlah


jembatan di tol, sekaligus berniat menghitung kebutuhan bensin berapa
liter yang diperlukan, insya Allah semua ini akan saudara dapatkan hasilnya
jika sudah diniatkan.

Sekali lagi hasil yang kita peroleh sebanyak apa yang kita niatkan. Sekarang
bagaimana dengan niat ibadah ? Saya bahas di halaman berikutnya. Hayu
segera scroll halaman ini!

6
SATU IBADAH, SERIBU NIAT

Dalam urusan ibadah pun demikian. Allah beri pahala tergantung niatnya.
Satu perbuatan yang sama, bisa saja dibalas pahala yang sangat besar, bisa
pula dibalas pahala biasa saja. Bahkan tidak diberi pahala pun bisa.

Contoh nya, orang yang masuk ke Masjid, duduk disana nungguin azan. Dia
masuk dan duduk di masjid tanpa niat i'tikaf. Cuma duduk sekedar duduk
aja, daripada berdiri kan cape. Apakah dia dapat pahala i'tikaf ? Ya nggak
lah. Kan dia ga niat i'tikaf, cuma mau nungguin azan aja.

Padahal kalau aja dia niatin i'tikaf, pasti dapat pahala. Lah i'tikaf kan
kerjanya juga cuma duduk. Sayang amat kesempatan dapat pahala lepas
begitu saja gara-gara gak tau ilmu nya.

Mau contoh satu lagi biar makin mantap ? Misalnya kita mandi pagi jam 6
mau ke kantor. Kebetulan hari itu hari Jumat. Apakah kita mandi dapat
pahala ? Ya nggak. Sama aja dengan mandi hari-hari lain.

Nah orang yang tau ilmu nya bahwa di hari Jumat bagi laki-laki ada sunnah
namanya "mandi hari Jumat" tentu saja ini kesempatan emas, saat dia
mandi jam 6 pagi mau ke kantor, dia sambil niatkan mandi nya itu sebagai
"mandi hari Jumat" yang di sunnahkan. Sekarang dapat pahala ? Banget

Di kemudian hari dia dengar pengajian mandi itu disunnahkan bagi orang
yang bertaubat dari dosa-dosanya. Wah kebetulan, setiap hari kita emang
berbuat dosa, besar maupun kecil. Nah sekalian aja saat mandi mau ke
kantor di hari Jumat, sekalian saja kita niatkan sebagai mandi sunnah Jumat,
dan mandi sunnah taubat.

Dapat pahala lebih banyak ? Pastinya begitu. Jadi apa kesimpulan nya ?
Makin piawai kita mengolah niat dalam ibadah, makin besar pahala yang
kita dapatkan.

7
KERJA DAN BISNIS = TOLABUR RIZQI

Mbok ya jadi seorang muslim itu mindset nya diganti gitu loh. Kerja dan
bisnis itu diperintahkan oleh Allah dalam Al-Quran, sama seperti shalat,
puasa, haji, itu juga perintahnya ada dalam Al-Quran.

Jadi mulai sekarang ganti kalimat kerja dan bisnis dengan "mencari rezeki".
Ini konotasi nya lebih positif. Power nya lebih terasa. Boleh juga kalau
saudara lebih nyaman dengan kalimat "menjemput rezeki". Atau ada lagi
yang lain lebih memilih "menarik rezeki"

Ini hanya masalah khilafiyah pemilihan kata, gak usah diperdebatkan :)

Jadi intinya apa yang kita lakukan sehari-hari dari senin ke jumat adalah
ibadah mencari rezeki. Nah, sampai disini karena kita sudah faham bahwa
setiap ibadah apapun berpeluang mendapat pahala besar jika kita pandai
mengolah niatnya, maka pertanyaan nya adalah, niat mencari rezeki itu apa
saja ? berapa banyak ?

Jawabannya : bisa buanyak banget. Tetapi dalam buku ini karena


keterbatasan ilmu saya hanya sanggup mengupas 40 saja niat dalam
mencari rezeki, dilengkapi dengan 40 hadist dari Rasulullah, dengan
harapan saya dapat keberkahan orang yang mengumpulkan sebanyak 40
hadist, sebagaimana Rasulullah memotivasi kita dengan sabda Beliau :

‫من حفظ على امتي اربعين حديثا من امر دينها بعثه هللا تعالى يوم القيامة‬
‫في زمرة الفقهاء والعلماء‬
“Barang siapa yang menjaga pada umatku empat puluh hadist dari urusan
agamanya, maka Allah akan mengumpulkan nya di hari kiamat bersama
para ahli fiqih dan para ulama”

8
HADIST KE-1

‫ فان هللا‬. ‫من كان يحب ان يعلم منزلته عند هللا فلينظر كيف منزلة هللا عنده‬
‫ينزل العبد منه حيث انزله من نفسه‬

Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, hendaklah dia


melihat bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya sendiri.

Sesungguhnya Allah menempatkan kedudukan hambaNya, sebagaimana dia


menempatkan kedudukan Allah dalam dirinya.

(Hadist Riwayat Al-Hakim)

9
YANG PENTING ALLAH RIDHA. UDAH ITU AJA

Pernahkah saudara mendengar kalimat ini ? ini kalimat dalem banget, saya
masih sering dengar guru-guru saya ngomong kaya gini, tapi generasi muda
jaman sekarang udah rada susah di temuin yang masih percaya bahwa ridha
Allah adalah puncak tujuan tertinggi kehidupan kita ini.

Apa artinya Allah ridha sama kita ? Artinya, Allah senang lihat kelakuan kita,
Allah bangga lihat kehidupan kita, Allah gak nyesel sudah menciptakan kita,
Allah bersuka cita mengakui kita ini hambaNya.

Pengakuan seseorang itu jadi hamba Allah, adalah pengakuan yang paling
mulia dari Allah. Lihat saja Rasulullah di sebut sebagai hambaNya pada ayat
pertama surat Al-Israa.

Lihat lagi Sahabat Ali bin Abi Thalib yang berkata, aku hanya ingin Allah
mengakui aku ini sebagai hambaNya.

Dan keridhaan Allah itu hanya bisa diraih dengan mematuhi perintahNya.
Bukan sebaliknya. Apa perintah Allah yang harus kita patuhi ? Ya beribadah.

Kan sudah jelas dalam Al-Quran bahwa manusia dan jin itu diciptakan untuk
beribadah. Lalu pertanyaan selanjutnya, ibadah seperti apa yang harus kita
kejar ? Ya semua ibadah dong. Semua punya potensi yang sama untuk
menjadi magnet bagi ridha Allah. Seperti shalat, membaca shalawat,
mencari rezeki, dan lain-lain.

Jadi, ini poin paling vital dalam niat mencari rezeki. Saat langkah pertama
kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki
ini agar Engkau ridha kepadaku".

10
HADIST KE-2

‫ال يؤمن احدكم حتي اكون احب اليه من والده وولده والناس اجمعين‬

Belum beriman seseorang sampai aku lebih dicintai olehnya daripada


cintanya kepada ayahnya, anaknya, maupun seluruh manusia.

(Hadist Riwayat Muslim)

11
AKANKAH ENGKAU MENGAKUI AKU INI UMMATMU

Bisakah saudara membayangkan bagaimana perasaan Sahabat Abu Bakar


saat Rasulullah berkata, “Andai aku harus memilih seorang kekasih saja
diantara manusia, niscaya aku pilih Abu Bakar sebagai khalilku”

Bisakah pula saudara membayangkan bagaimana perasaan Sahabat Umar


bin Khattab saat Rasulullah berkata sebelum keberangkatan umrahnya,
“Jangan lupa doakan aku wahai saudaraku yang aku cintai”

Lalu bagaimana perasaan Sahabat Usman bin Affan saat Rasulullah berkata
ketika isterinya wafat, “Andai aku masih memiliki anak perempuan lagi,
pasti akan aku nikahkan kepadamu untuk ketiga kalinya”

Atau perasaan Sahabat Ali bin Abi Thalib saat Rasulullah berbangga
padanya, “Allah mendaulatku sebagai kota ilmu, dan Ali adalah pintunya”

Sekarang setelah kita membayangkan apa yang dirasakan sahabat-sahabat


mulia tersebut saat Rasulullah menyatakan ungkapan cintanya kepada
mereka, apakah kita tidak ingin kalimat cinta tersebut diungkapkan untuk
kita juga ? Mau kan ? Kalau begitu mari kita niatkan!

Jadi, ini poin berikutnya dalam niat mencari rezeki. Saat langkah pertama
kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki
ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai
ummatnya".

12
HADIST KE-3

‫اذا احب احدكم ان يحدث ربه فليقرء القران‬

Apabila seseorang hendak berdialog dengan Tuhannya, maka hendaklah dia


membaca Al-Quran

(Hadist Riwayat Ad -Dailami)

13
IZINKAN AKU MEMATUHIMU SATU AYAT SAJA

Yang namanya sahabat Nabi, sudah jelas seumur hidupnya mereka


membaca dan mengamalkan Al-Quran. Gimana nggak, sebab mereka
mengalami langsung turunnya ayat-ayat Al-Quran satu demi satu. Bahkan
ayat yang turun tidak jarang berkaitan dengan masalah mereka. Ikatan
emosional antara mereka dengan Al-Quran sudah sangat dekat banget.

Contohnya Sahabat Abu Talhah Al-Ansori, beliau adalah sahabat yang ahli
dalam memanah dan menunggang kuda. Beliau memiliki umur yang
panjang sampai menemui masa Khalifah Usman bin Affan.

Ceritanya saat zaman Khalifah Usman, terjadi peperangan yang medan


tempurnya akan dilaksanakan di lautan. Semua pemuda kaum muslimin
sudah siap dalam barisan. Siapa sangka Sahabat Abu Talhah hadir disana
padahal usianya sudah lanjut.

Putra Beliau membujuknya agar tidak perlu ikut peperangan, “Abah kan
sudah tua, sudah dapat keringanan untuk tidak turun medan perang. Biar
kami yang berangkat menggantikan Abah”

Dengan santai Beliau jawab putranya itu dengan firman Allah,


“Berangkatlah kamu dalam keadaan senang dan susah, dan berjihadlah
kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu menyadari” (Attaubah : 41)

Tuh kan, dahsyat gak ? Sekaliber Sahabat Abu Talhah masih gak merasa
puas untuk mematuhi Al-Quran ayat demi ayat. Terus kapan giliran kita ?
Minimal ayat yang perintahkan untuk mencari rezeki kan bisa tuh kita
patuhi.

Jadi, tambah niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita keluar
mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar Engkau
ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan untuk
mematuhi ayat Al-Quran".

14
HADIST KE-4

‫ان من اجالل هللا اكرام العلم و العلماء وذي الشيبة المسلم واكرام حملة‬
‫القراّن واهله واكرام السلطان المقسط‬

Sesungguhnya diantara ciri orang yang mengagungkan Allah ialah mereka


yang memuliakan ilmu, memuliakan ulama, menghormati orang tua,
menghargai penghafal Al-Quran dan pengamal Al-Quran, serta mencintai
penguasa yang adil.

(Hadist Riwayat Abu Dawud)

15
MEREKA YANG MEMPEROLEH WARISAN PARA NABI

Tahukah saudara bahwa Imam Abu Hanifah adalah seorang pengrajin tikar.
Beliau merajut benang-benang tikar menjadi selembar tikar dan dijualnya
ke pasar. Luar biasa ya di tengah kesibukan utama nya mendidik ummat,
masih punya waktu untuk berdagang.

Nah sampai di pasar produk yang Beliau jual sendiri ini selalu saja habis
dibeli masyarakat. Bahkan mereka membayar sepuluh kali lipat dari harga
jual Imam Abu Hanifah.

Wajar, karena yang beli sebenarnya tidak hanya butuh tikarnya, tapi karena
yang jual seorang ulama besar. Istilahnya itu, mereka mengharap
keberkahan dari Imam Abu Hanifah.

Padahal sesampainya di rumah, Beliau menangis kepada Allah memandang


uang hasil penjualannya itu, karena keilmuan dan ketenaran nya
menghasilkan penjualan berlipat-lipat, “Ya Allah bukan karena uang ini aku
menuntut ilmu, aku hanya ingin orang-orang membayar harga barang
daganganku dengan wajar-wajar saja”

Begitupula Imam Muslim, disela-sela mengumpulkan hadist, Beliau adalah


seorang pengusaha pakaian. Sampai dengan hari ini, seorang ulama tetap
memiliki pekerjaan. Dari pekerjaan itu mereka menafkahi keluarganya, dan
meninggalkan ketergantungannya dari pemberian orang lain.

Saya masih ingat saat guru kami KH Syukron Makmun dengan tegas
mengingatkan, “Siapa saja murid saya yang menjadi pengajar atau
penceramah lalu menentukan tarif bayaran kepada orang lain, jangan
mengaku jadi murid saya lagi”

Jadi, tambah lagi niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita keluar
mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar Engkau
ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan untuk
mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh".

16
HADIST KE-5

‫افضل الجهاد حخ مبرور‬

Jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur.

(Hadist Riwayat Bukhari)

17
PENTINGNYA ONH (ONGKOS dan NIAT HAJI)

Orang Islam yang tidak pergi haji seperti Pancasila yang sila nya cuma
empat. Ya gak jadi Pancasila lagi namanya. Haji itu wajib. Kewajibannya ini
bukan hanya bagi orang yang mampu saja.

Bahkan orang yang kurang mampu tetap wajib berhaji. Dengan apa hajinya?
Haji dengan niatnya. Seluruh muslim tanpa pandang bulu wajib berniat
untuk melaksanakan ibadah haji suatu hari nanti.

Jangan ngomong begini nih, “Saya mah mana bisa pergi haji, makan saja
susah”. Ini menunjukkan orang yang tidak punya niat. Disamping itu juga
meremehkan rukun Islam.

Harusnya ganti kalimatnya, “Walaupun makan susah, saya dan isteri pasti
akan pergi haji suatu hari nanti” ini yang namanya ada niat. Terus isterinya
nyeletuk, “Pak kalau mimpi jangan ketinggian, nanti kalau jatuh sakit loh.
Mau haji uang darimana?”

“Bu, kalau haji itu bukan masuk kategori mimpi bapak, tapi kategorinya
perintah Allah. Maka nya bapak wajib niat nya. Kalau mimpi bapak beda lagi
bu, bapak sih mimpinya pengen ke disneyland, pengen naik kapal pesiar,
dan pengen kawin lagi. Hehe. Tapi gak jadi bu, bapak gak mau mimpi
ketinggian”

Bila tiba ajal menjemput ternyata belum kesempatan haji juga, orang
seperti ini tetap akan dibangkitkan pada hari kiamat membawa pahala haji.
Karena Rasulullah sudah menjanjikan seseorang dibangkitkan nanti
tergantung niatnya. Asal niatnya jujur ya. Bukan sekedar niat omong kosong
yang Cuma niat tapi tanpa usaha. Allah Maha Mengetahui loh.

Jadi, lengkapi niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita keluar
mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar Engkau
ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan untuk
mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh, dan agar
aku bisa menunaikan haji dan umroh".

18
HADIST KE-6

‫حصنوا اموالكم بالزكاة و داووا مرضاكم بالصدقة واعدوا للبالء الدعاء‬

Bentengi hartamu dengan zakat, dan jadikan sedekah sebagai obat bagi
sakitmu, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana

(Hadist Riwayat At-Thabrani)

19
DENGAN ZAKAT, EKONOMI MENINGKAT

Saya cukup kaget ketika membaca suatu analisa bahwa potensi zakat di
Indonesia mencapai 217 trilyun rupiah. Bayangkan jika dari jumlah tersebut
kita alokasikan untuk memodali umat muslim yang berkekurangan untuk
memulai wirausaha. Berapa ratus ribu keluarga yang bisa terbebas dari jerat
kemiskinan setiap tahunnya?

Karena itulah kita harus menempatkan diri kita dalam kelompok pendukung
zakat. Kita siap dan senang membayar zakat. Demi kebangkitan ekonomi
umat Islam. Loh tapi kalo kita sendiri yang sadar zakat ya nggak akan
berhasil toh ? Butuh menggerakkan semua orang kaya biar sadar zakat juga.
Nanti dulu. Prinsip kita jangan saling tunggu-tungguan, kapan zakatnya.
Tidak penting apakah semua orang-orang kaya akan ikutan menunaikan
zakatnya, atau menahan zakatnya. Yang penting buat kita adalah kita
berpihak pada golongan orang yang mengeluarkan zakat. Keberpihakan itu
yang dinilai oleh Allah.

Masih ingat kisah para semut saat Nabi Ibrahim dibakar di tengah-tengah
kobaran api yang sangat besar ? Barisan semut tersebut berjalan ke sungai,
mengambil air sebanyak yang bisa mereka raih dengan tangan nya, lalu
mereka berbondong-bondong menyiramnya ke arah kobaran api.

Binatang lain heran melihat tingkah mereka, “Hai semut, air cuma segitu
mana bisa memadamkan api yang demikian besar ?”. Dengan bijak semut
menjawab, “Tidak penting apinya padam atau tidak, kami hanya ingin Allah
menjadi saksi bahwa kami berpihak pada Nabi Ibrahim”.

Jadi, semakin banyak lagi niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki
kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini
agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya,
dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh,
dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku bisa
menyalurkan zakat dari hartaku".

20
HADIST KE-7

‫انك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه هللا اال اجرت عليها حتي ما تجعل في فم‬
‫امرأتك‬

Apa yang engkau nafkahkan (baik banyak maupun sedikit) dengan tujuan
keridhaan Allah akan diberi pahala bahkan sesuap makanan ke mulut
isterimu

(Hadist Riwayat Bukhari)

21
PULANG MALU, GAK PULANG RINDU

Pernah baca kalimat seperti ini ? Dimana ? Iya betul, di jalan raya saat posisi
kita sedang di belakang truk. Entah ya kenapa sopir truk menulis statusnya
di bak mobil mereka, apa mereka gak punya facebook ya

Tetapi yang jelas, sopir truk ingin semua orang tau bahwa dia bekerja
demikian keras itu untuk anak isterinya di kampung halaman. Dia
mengembara sampai keluar kota menahan rindunya kepada keluarganya,
demi membawa nafkah yang cukup untuk mereka.

Begitu pula saudara-saudara kita yang bertugas di tengah laut, berminggu-


minggu gak liat daratan, juga demi anak isteri. Yang mengebor di bawah
tanah, atau pilot yang selalu terbang di udara. Semua mengejar tujuan yang
sama.

Begitulah bumi ini dari bagian paling bawah sampai bagian paling atas
dipenuhi orang-orang yang sibuk mencari rezeki. Alhamdulillah Allah Maha
Pemurah, atas usaha mereka semua dalam mencari rezeki untuk
keluarganya, Allah telah menyiapkan pahala yang besar bagi mereka.

Jadi, terus tingkatkan niat mencari rezeki. Saat langkah pertama kaki kita
keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar
Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan
untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh, dan
agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku bisa menyalurkan
zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi keluargaku".

22
HADIST KE-8

‫كل جسد نبت من سحت فالنار أولى به‬

Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih
utama membakarnya.

(Hadist Riwayat At-Thabrani)

23
MESIN FILTER HALAL

Saat berjalan di dalam mall, ada seorang sales mendekati saya. Dia
menawarkan alat penyaring air. Dalam alat tersebut terdapat bahan karbon
dan lain-lain sebagai filter dari kotoran yang terbawa air.

Saya membayangkan begitulah hidup seorang muslim bagaikan alat itu. Jika
air ibarat rezeki, maka air perlu disaring dari perkara yang tidak halal.
Sebagaimana air yang mengandung banyak kotoran menyebabkan air
tersebut tidak layak minum.

Begitupula rezeki yang tidak halal sesungguhnya tidak layak dimakan,


apalagi dimakan oleh keluarga kita. Anak makan yang tidak halal,
menyebabkan sering melawan orangtua nya. Isteri dan suami makan yang
tidak halal, menyebabkan hati menjadi keras, perceraian dan
perselingkuhan terjadi dimana-mana.

Ketika saya membaca buku-buku yang dikarang ulama-ulama pada zaman


dulu, mereka membuka rahasia mengapa lingkungan mereka selalu berhasil
melahirkan generasi baru yang soleh dan alim, ternyata rahasianya ada dua.
Pertama, pernikahan selalu terjaga (mengutamakan garis keturunan orang
soleh). Dan kedua makanan selalu terjaga (hanya memberi yang halal
kepada putra-putrinya)

Jadi, sampai disini niat mencari rezeki tambah lengkap saja ya. Saat langkah
pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu
mencari rezeki ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku
sebagai ummatnya, dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti
jejak para ulama soleh, dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan
agar aku bisa menyalurkan zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi
keluargaku, dan agar aku bisa memilih yang halal saja dari karuniaMu".

24
HADIST KE-9

‫المرء كثير بإخوانه‬

Seseorang (menjadi kuat) karena banyak kawannya.

(Hadist Riwayat Ibnu Abid-dunia)

25
1000 KAWAN TERLALU SEDIKIT, 1 MUSUH TERLALU BANYAK

Kadang kita ingat masa-masa kita dulu sekolah sd maupun smp. Berapa
banyak teman-teman kita yang kehilangan kontak dengan kita bertahun-
tahun. Karena berbeda tempat, beda pula kesibukan. Sekalinya ada teman
lama ketemu lagi di media sosial, tetap saja terbatas banget untuk
silaturahmi. Namanya juga dunia digital. Tetap saja beda dengan dunia
nyata.

Karena itu manfaatkan secara maksimal kesibukan kita saat ini, orang-orang
yang setiap hari kita temui, eratkan silaturahmi kita. Akan datang nanti
masa dimana kita sudah sulit bersilaturahmi dengan mereka.

Perhatikan masalah mereka, mungkin kita lah orang yang diatur oleh Allah
untuk menolong masalahnya. Atau sebaliknya, saat silaturahmi kita
demikian dekat, sahabat-sahabat akan datang dengan sendirinya saat kita
membutuhkan bantuan.

Kesempatan untuk belajar dari semua orang yang kita kenal. Teman yang
sifatnya baik, nyenengin, bisa jadi cermin buat kita contoh. Sebaliknya
teman yang sifatnya kurang cocok dengan kita, bisa jadi pelajaran buat kita
agar tidak meniru nya, dan jadi tantangan buat kita merubahnya.

Bahkan banyak teman semakin membuka lebar pintu surga kita. Sebab
teman yang baik di dunia, memberi syafa’at khusus kepada kita. Tidak ada
ruginya silaturahmi kan.

Jadi, makin banyak niat mencari rezeki nih. Saat langkah pertama kaki kita
keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu mencari rezeki ini agar
Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai ummatnya, dan
untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para ulama soleh, dan
agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku bisa menyalurkan
zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi keluargaku, dan agar aku bisa
memilih yang halal saja dari karuniaMu, dan aku berniat silaturahmi".

26
HADIST KE-10

‫ال ترغبوا عن آبائكم فمن رغب عن ابيه فقد كفر‬

Janganlah kalian abaikan kedua orang tua. Barang siapa yang mengabaikan
orang tuanya maka dia telah kafir (kufur nikmat).

(Hadist Riwayat Muslim)

27
KASIH IBU SEPANJANG JALAN

Seorang teman saya yang baru lulus kuliah memohon izin kepada kyai untuk
mencari pekerjaan. Memang begitulah adab seorang penuntut ilmu. Mau
nikah bilang dulu sama guru ngaji. Mau buka usaha bilang dulu.

Mau melakukan hal yang penting bilang dulu, istilahnya mohon izin agar
didoakan kyai diberi kelancaran. Sekaligus melihat pandangan Beliau
apakah hal tersebut disetujui atau tidak.

Alhamdulillah kita tinggal di negara yang masih mempertahankan adab


antara murid dengan gurunya persis layaknya anak dengan orangtuanya.
Singkat cerita, saat teman saya izin mau melamar pekerjaan tersebut kyai
berpesan padanya,

“Kalo kamu diterima kerja, jangan lupa gaji pertama kamu full 100% kasih
ibumu”

Sebuah nasihat berharga, singkat, dan padat. Dari sinilah saya tau bahwa
menjadi karyawan atau pengusaha itu hal yang tidak dilarang oleh kyai.
Tidak harus semua murid Beliau jadi ustadz atau dai.

Dan poin utama dari nasihat tersebut, bahwa hasil yang kita peroleh dari
profesi kita, prioritas pertamanya adalah untuk orang tua. Bukan sebaliknya
orang tua dapat sisanya, itupun seandainya masih ada sisa.

Jadi, tak terasa sudah sepuluh niat mencari rezeki sampai sini. Saat langkah
pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah nawaitu
mencari rezeki ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku
sebagai ummatnya, dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti
jejak para ulama soleh, dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan
agar aku bisa menyalurkan zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi
keluargaku, dan agar aku bisa memilih yang halal saja dari karuniaMu, dan
aku berniat silaturahmi, dan untuk memuliakan orangtuaku".

28
HADIST KE-11

‫ما اكل احد طعاما قط خيرا من ان يأكل من عمل يده وإن نبي هللا داود كان‬
‫يأكل من عمل يده‬

Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang, selain memakan hasil
jerih payahnya sendiri. Sesungguhnya begitu pula Nabi Daud makan dari
jerih payahnya sendiri.

(Hadist Riwayat Bukhari)

29
MENELUSURI JEJAK PARA NABI DAN RASUL

Siapa kelompok manusia yang paling banyak ibadahnya selain dari para
Nabi dan Rasul ? Siapa pula manusia yang diberi ilmu oleh Allah begitu
luasnya selain para Nabi dan Rasul ? Siapa yang masuk surga lebih dahulu
sebelum umat manusia memasukinya selain para Nabi dan Rasul ?

Kalau begitu kenapa kita harus mengambil teladan lain, padahal mereka
sebaik-baik teladan yang bisa kita contoh. Mereka menyeru kepada agama
Allah, tapi tetap bekerja atau berwirausaha.

Bahkan Rasulullah mengatakan dalam hadistnya secara pukul rata bahwa


semua Nabi yang diutus oleh Allah pernah bekerja. Yaitu pekerjaan
menggembala kambing dan menerima gaji dari si pemilik kambing tersebut.
Setelah merasakan kerja, para Nabi dan Rasul berikhtiar dengan
menjalankan usaha di pasar. Seperti yang Allah terangkan dalam Al-Quran

“Dan Kami tidak mengutus Rasul-Rasul sebelummu, melainkan mereka


memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar” (Al-Furqon : 20)

Maka dalam sejarah kita sering mendengar bagaimana Nabi Daud adalah
seorang pandai besi, Nabi Zakariya seorang pandai kayu, dan Rasulullah
seorang pedagang sukses saat berafiliasi dengan pengusaha besar di
Mekkah saat itu yaitu Ummul Mukminin Khadijah.

Sudah yakin sekarang bahwa dalam bekerja dan berbisnis terdapat potensi
pahala ibadah yang dahsyat ? Kalau begitu mari kita niatkan.

Selain sepuluh niat di awal tadi, tambah lagi niat mencari rezekinya. Saat
langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya
niat mencari rezeki untuk mengikuti para Nabi”

30
HADIST KE-12

‫إن هللا تعالى جميل يحب الجمال ويحب أن يرى أثر نعمته على عبده‬
‫ويبغض البؤس والتباؤس‬

Sesungguhnya Allah Ta’ala indah dan suka akan keindahan. Allah suka
melihat tanda-tanda nikmatNya pada diri manusia, dan membenci
kemelaratan dan yang berlagak melarat.

(Hadist Riwayat Muslim)

31
BERSYUKUR

Saya mengenal seorang Pak Haji yang diberi karunia oleh Allah bisa
menyembuhkan penyakit-penyakit medis secara tradisional. Setiap sore
setelah maghrib puluhan orang mengantri di kediaman Beliau dengan
berbagai keluhan penyakit mereka. Karena banyaknya orang yang datang
tersebut Pak Haji baru bisa istirahat setelah lewat tengah malam.

Kebanyakan yang datang bukan dari golongan orang-orang berkecukupan.


Dan mereka sama sekali tidak diminta bayaran apa-apa. Mungkin ini
sebabnya mereka yang datang ke pengobatan Pak Haji banyak yang
sembuh. Kuncinya ikhlas. Guru saya pernah mengatakan, kalau mencari
pengobatan tradisional carilah yang orangnya ikhlas, insya Allah gampang
sembuhnya.

Kenapa ya Pak Haji tersebut tidak melihat peluang bisnis dari pengetahuan
nya menyembuhkan penyakit ? Kenapa pula Beliau baru buka pintu bagi
orang yang memerlukan pada malam hari ?

Oh, rupanya Pak Haji pada pagi harinya adalah seorang karyawan di kantor.
Ya benar-benar seorang karyawan. Berangkat pagi, bekerja di kantor, lalu
pulang pada sore harinya. Selama badan sehat, otak juga sehat mampu
berpikir, kenapa tidak mensyukuri nikmat sehat ini untuk mencari rezeki
dengan usaha sendiri ? Inilah salah satu motivasi luar biasa dalam mencari
rezeki : untuk mensyukuri nikmat sehat yang Allah limpahkan kepada kita.

Setelah sepuluh niat di awal tadi, tambah lagi niat mencari rezekinya. Saat
langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya
niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu”

32
HADIST KE-13

‫من حج فزار قبري بعد وفاتي فكأنما زارني فى حياتي‬

Siapa yang berhaji kemudian berziarah kepadaku setelah wafatku, maka


seakan-akan dia berkunjung kepadaku ketika aku masih hidup.

(Hadist Riwayat Al-Baihaqi)

33
SIAPA YANG TIDAK RINDU DENGAN KUBAH HIJAU ?

Alkisah setelah wafatnya Rasulullah, Sahabat Bilal meminta izin kepada


Khalifah Abu Bakar untuk pensiun dari tugasnya sebagai muazin. Beliau
mengungkapkan alasan ingin pergi keluar kota Madinah. Sebab setiap
detiknya Sahabat Bilal selalu teringat kepada Rasulullah, sehingga Beliau
masih saja membayangkan Rasulullah masih berada ditengah-tengah
mereka. Nah untuk meredakan bayang-bayang ini Beliau memutuskan
untuk pergi keluar Madinah.

Singkat cerita Khalifah memberinya izin. Maka segera dicarilah muazin yang
baru di Masjid Nabawi. Adapun Sahabat Bilal, akhirnya berganti waktu demi
waktu berlalu sampai hitungan tahun demi tahun Beliau belum
menginjakkan kaki di Madinah lagi. Sehingga suatu malam, Beliau bermimpi
berjumpa Rasulullah dan dalam mimpinya itu Rasulullah menegurnya
mengapa ia tidak pernah berkunjung kepadanya ?

Mimpi yang luar biasa tersebut membangunkan Sahabat Bilal dari tidurnya
dan mengobati kerinduannya kepada Rasulullah. Segera Beliau berkemas,
mantap dirinya untuk menuju ke Madinah dan berziarah kepada Rasulullah.

Akankah kisah rindunya Rasulullah pada kekasihnya berhenti disini ? Jangan


ya. Kisahnya harus terus berlanjut sampai kepada kita sekarang. Hidupkan
sunnah Rasulullah, dan perbanyak shalawat kepadanya. Pasti kita termasuk
orang-orang yang dirindukan Rasulullah. Seandainya belum, minimal kita
yang sangat merindukan ziarah kepada Beliau. Tentunya. Memang ada
kekasih yang tidak rindu dengan kekasihnya ?

Setelah sepuluh niat di awal tadi, tambah lagi niat mencari rezekinya. Saat
langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya
niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan
untuk bekalku berziarah kepada NabiMu”

34
HADIST KE-14

‫سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب ورجل قام الى إمام جائر فأمره ونهاه‬
‫فقتله‬

Pemimpin para pahlawan syahid adalah Hamzah bin Abdul Mutolib. Dan
(termasuk syahid) juga orang yang mengingatkan penguasa yang zalim
tetapi ia justru dibunuh oleh peguasa itu

(Hadist Riwayat Al-Hakim)

35
SPIRIT SYUHADA

Saudara pernah memandang hamparan tanah uhud ? Tempat jenazah para


syuhada uhud dimakamkan di sana. Apa yang kita rasakan saat berziarah ke
makam para syuhada ? Apalagi kalau bukan spirit berjuang. Semangat yang
bisa menghidupkan jiwa kita yang telah lama mati.

Tanah uhud tidak membisu begitu saja saat kita berada di sana. Telinga kita
senantiasa mendengar kalimat-kalimat penggugah hati. Jika kita ingin tau
siapa motivator generasi pertama dalam Islam ? Para pahlawan uhud salah
satunya.

Saat episode kedua dari perang uhud, pasukan muslim terdesak mundur.
Serangan musuh yang sangat gencar menyebabkan para sahabat tidak
mengetahui dimana posisi Rasulullah. Semua sibuk dengan lawan yang ada
di hadapannya masing-masing. Bahkan tersebar kabar Rasulullah telah
terbunuh !

Lemaslah sudah tenaga mereka demi mendengar isu tersebut. Semangat


berperang langsung menurun. Buat apa berperang kalau Rasulullah sudah
terbunuh ? Di waktu yang menegangkan itulah tampil seorang pahlawan
yang mengobarkan kalimat motivasi yang sangat indah. Dengan lantang
Beliau berseru, “Justru kalau Rasulullah sudah tiada, buat apalagi kita masih
tetap hidup ?” mengena banget. Apa artinya hidup tanpa Rasulullah sang
kekasih ?

Dalam hitungan detik pasukan muslim bangkit bagai kobaran api yang
menyala-nyala. Semangat perang lahir kembali. Bahkan lebih dahsyat.
Karena sekarang mereka perang mencari mati syahid, bukan mencari
kemenangan !

Setelah sepuluh niat awal, tambah niat mencari rezekinya. Saat langkah
pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat
untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk
bekalku berziarah kepada NabiMu dan berziarah kepada orang-orang soleh”

36
HADIST KE-15

‫ا ن من الذنوب ذنوبا ال يكفرها الصالة وال الصدقة وال الحج ويكفرها الهم‬
‫فى طلب المعيشة‬

Sesungguhnya ada sebuah dosa diantara jenis-jenis dosa yang lain, yang
tidak bisa diampuni dengan sebab mengerjakan shalat, sedekah, atu haji,
namun hanya bisa diampuni dengan kesusah-payahan dalam mencari
rezeki.

(Hadist Riwayat At-Thabrani)

37
BANYAK JALAN MENUJU TAUBAT

Jalan utama untuk diampuni dosa-dosa kita oleh Allah adalah dengan
bertaubat di dalam hati. Memohon ampun kepada Allah, menyesali, dan
bertekad tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut. Itulah jalan utama.

Tapi yang namanya jalan, ada jalan utama adapula jalan alternatif. Nah
Allah Yang Maha Mengampuni lagi Maha Penyayang (Ghofurur Rohim)
membuka lebar-lebar jalan alternatif tersebut. Diantaranya adalah dengan
berwudhu sesuai sunnah Rasulullah. Karena seseorang yang
menyempurnakan wudhu nya, maka dosa-dosanya berjatuhan seperti
berjatuhannya air wudhu dari tubuhnya.

Kemudian shalat awal waktu juga jalan alternatif. Setiap selesai shalat
fardhu sampai datang waktu shalat fardhu berikutnya adalah pengampunan
dosa bagi seorang muslim.

Kemudian haji bahkan jalan alternatif sekaligus jalan utama. Karena setiap
muhrim pasti teringat akan dosa-dosanya saat berhaji, kemudian mereka
bertaubat. Ditambah lagi haji itu sendiri adalah ibadah penghapus dosa.

Kemudian ini nih yang paling enak. Yaitu mencari rezeki, termasuk jalan
alternatif yang sangat direkomendasikan. Sudahlah rezeki dapat, dosa pun
pergi. Bahkan kabar gembiranya itu dosa yang dihapus karena orang itu
mencari rezeki adalah dosa yang tidak mungkin terhapus melalui jalan-jalan
alternatif yang lain. Kalau mau juga paling lewat jalan utama. Jangan sampai
terlupa untuk meniatkannya ya.

Setelah sepuluh niat awal, tambah niat mencari rezekinya. Saat langkah
pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat
untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk
bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang
soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku”

38
HADIST KE-16

‫ألن يهدي هللا على يديك رجال خير لك مما طلعت عليه الشمس و غربت‬

Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu


lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit hingga
terbenam.

(Hadist Riwayat Bukhari)

39
BEGINILAH SAYA SEHARUSNYA SEBAGAI MUSLIM

Banyak yang terpacu saat saya ceritakan bahwa ada seorang konglomerat di
Indonesia (kekayaannya masuk 50 besar di negeri ini), tiap hari tidak pernah
melupakan 8 rakaat shalat dhuha.

Begitu pula ada seorang jenius fisika paling fenomenal di Indonesia dan
Jerman tidak pernah melewati sepertiga malamnya kecuali dalam keadaan
tahajud.

Padahal kita sering mendengar kisah para kyai dan ustadz melaksanakan
duha dan tahajud setiap hari, tapi kok ya nilai rasanya biasa-biasa saja.
Namanya juga kyai. Namanya juga ustadz. Kalau ustadz tidak tahajud baru
itu aneh.

Tetapi, begitu sunnah-sunnah Rasulullah seperti dhuha, tahajud, puasa


senin kamis, dikerjakan oleh orang-orang yang begitu padat urusan
dunianya, ternyata kita justru terpacu untuk menirunya. Inilah yang disebut
syiar agama.

Untuk mengajar agama, kita harus ta’lim dulu ilmunya kepada ulama. Gak
bisa sembarangan. Tapi untuk mensyiarkan agama, kita bisa melakukannya
apapun profesi kita. Dengan cara yang paling sesuai dengan keadaan kita.

Kita ini sedang berpacu dengan waktu. Kita sedang berlomba dengan orang
lain yang bergerak lebih cepat lagi dalam mensyiarkan idealisme mereka
yang menjauhkan manusia dari Allah.

Setelah sepuluh niat awal, perkuat niat mencari rezekinya. Saat langkah
pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat
untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk
bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang
soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam”

40
HADIST KE-17

‫ولكنها على قدر نصبك‬

Akan tetapi, pahalanya tergantung kepada pengorbanan nya.

(hadist Riwayat Muslim)

41
INGAT SHALAT SAAT ORANG LAIN LUPA

Namanya Mang Adung, seorang tukang bangunan serba bisa. Aseli orang
Subang. Orangnya kurus kecil, tapi tenaganya luar biasa. Keterampilan nya
dalam “dunia tukang” komplit dah. Dari awal tanah kosong sampai jadi
rumah dia bisa kerjakan.

Jadwal kerjanya padat. Setiap selesai bangun atau renovasi sebuah rumah,
sudah ada dua atau tiga waiting list yang booking dia. Orang suka memakai
jasanya karena kerjanya cepat dan rapi. Tidak pernah korupsi waktu. Selalu
ontime jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Bahkan sebelum jam 8 sudah standby
di TKP melihat-lihat persiapan kerja hari itu. Pokoknya “dunia tukang”
adalah passion dia lah.

Tetapi inti dari cerita tentang Mang Adung yang mau saya sampaikan adalah
dia selalu shalat awal waktu. Wah manusia langka ini. Terutama yang
memiliki profesi sama dengannya. Di tengah-tengah lelahnya sebagai
tukang bangunan, shalat berarti mengurangi jatah istirahatnya.

Dalam keadaan badan berlumuran adonan semen, baju kotor segala macam
noda kumpul jadi satu, tetapi Mang Adung tetap shalat, ini tekadnya level
tinggi nih. Pahalanya juga pasti tinggi sesuai hadist Nabi. Beda dong sama
pengangguran. Bisa shalat awal waktu ya namanya juga nganggur, apalagi
kerjaan nya kalau bukan nungguin shalat. Hehe.

Jadi saat kita sibuk dengan kerjaan dan bisnis kita, disitu ada kesempatan
meraih pahala ibadah lebih besar dari hari-hari santai kita. Karena
pengorbanan nya pasti besar.

Setelah sepuluh niat awal, perkuat niat mencari rezekinya. Saat langkah
pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya niat
untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk
bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang
soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam, dan
mengejar pahala ibadah lebih melimpah”

42
HADIST KE-18

‫مثل الذي يذكر ربه والذي ال يذكر مثل الحي والميت‬

Perumpamaan orang yang berzikir kepada Allah dengan yang tidak,


bagaikan orang hidup dengan orang mati

(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

43
DOA EVERYWHERE EVERYTIME

Seorang ulama memberi nasihat, agar jangan menyepelekan doa-doa yang


kelihatan ringan. Seperti doa berjalan ke masjid, doa keluar rumah, dan lain-
lain. Bahkan jika doa-doa tersebut belum dihafal, maka catatlah dalam
sebuah buku kecil ukuran saku, lalu bacalah saat keluar dari rumah.
Sehingga lama-lama akan hafal sendiri.

Begitulah pentingnya doa. Rasulullah mengajarkan banyak sekali doa


kepada kita. Hampir setiap aktifitas ada doanya. Baik aktifitas dalam rumah
seperti makan, minum, tidur, maupun aktifitas luar rumah seperti naik
kendaraan, masuk pasar, masuk masjid, dan lain-lain.

Sayang sekali saat kita ketemu kesempatan-kesempatan yang disitu ada


doanya khusus, tapi malah kita lewati begitu saja. Mari menghitung
sedapatnya saja, doa yang bisa kita borong saat kita mencari rezeki. Saat
keluar rumah, saat naik kendaraan, saat bertemu orang lain, saat berpisah,
saat macet di perjalanan, saat memasuki kantor/toko, saat menerima berita
baik di kantor, saat menerima berita kurang baik menurut kita, saat ini, saat
itu, wah banyak sekali.

Apa yang terjadi kalau kita jadi di rumah saja ? Doa-doa itu kapan dibacanya
orang gak kemana-mana ?

Jadi setelah sepuluh niat awal, lengkapi niat mencari rezekinya. Saat
langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya
niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan
untuk bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-
orang soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam,
dan mengejar pahala ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan
zikir”

44
HADIST KE-19

)‫المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا (ثم شبك بين اصابعه‬

Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seumpama bangunan saling


mengokohkan satu sama lain (kemudian Rasulullah merapatkan jari-jari
tangan Beliau).

(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

45
ORANG MISKIN YANG BANYAK HARTANYA

Banyak orang-orang sukses yang saya kenal mereka punya prinsip, “Hidup
hanya sekali, maka buatlah sebanyak mungkin manfaat buat orang lain”.
Prinsip seperti ini super banget buat saya. Hidup itu untuk melayani dan
memuliakan orang lain.

Maka tidak heran ada seorang yang sedekahnya setiap bulan mencapai 30
juta rupiah. Fantastis ya, penghasilan nya berapa kalau sedekahnya aja
segitu. Ternyata penghasilan nya gak sebesar yang kita duga kok, yang besar
itu kedermawanan nya.

Bicara soal dermawan itu bicara hati, bukan bicara harta. Tidak sedikit pula
orang yang hartanya banyak tetapi hatinya miskin. Tepatnya miskin dari
kepedulian kepada saudaranya. Maka nya disebut sebagai orang miskin
yang banyak hartanya.

Karena itu, pertama perbaiki hati kita. Kedua perbaiki keuangan kita. Karena
kita juga tidak leluasa membantu orang lain saat gak punya duit. Betul kan.
Dana BOS (Bantuan Operasional Saudara) harus selalu ada saldonya di
dompet kita. Jangan sampai kosong.

Jadi setelah sepuluh niat awal, lengkapi niat mencari rezekinya. Saat
langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya
niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan
untuk bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-
orang soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam,
dan mengejar pahala ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan
zikir, dan untuk membantu orang lain”

46
HADIST KE-20

‫اتقوا هللا وأعدلوا فى أوالدكم‬

Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu.

(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

47
MAHKOTA BAGI ORANG TUA

Suatu hari ketika para penduduk surga sedang dalam keadaan bahagia
dengan aneka kenikmatan dari Allah, datanglah serombongan pelayan surga
dengan seragam yang sangat gagah layaknya tentara di istana kepresidenan
lengkap dengan kuda-kuda kencana cantik bertaburan emas, menemui
seorang ayah di dalam istananya di surga.

“Maaf ayah kami ingin sampaikan ada seseorang yang sedang menunggu
ayah. Kami bertugas menjemput ayah”

“Wah siapa yang menunggu saya ? Apakah Rasulullah ?”

“Bukan Rasulullah, tetapi putra ayah”

“Ada apa putraku menjemputku segala dengan pasukan lengkap yang


megah seperti ini ?”

“Karena hari ini adalah hari istimewa ayah”

“Hari apa ini ?”

“Hari dimana ayah akan mengikuti prosesi upacara penyematan mahkota


berlian dari putra ayah. Bukankah ayah telah mendidik dia sehingga menjadi
penghafal Al-Quran ? Hari inilah hari yang dijanjikan. Rasulullah akan hadir
pada prosesi ini dan akan berbangga dengan ayah”

Mendengar cerita seperti ini saja sudah menetes air mata kita. Apalagi kalau
tokoh ayah dalam cerita tersebut adalah kita sendiri.

Jadi setelah sepuluh niat awal, lengkapi niat mencari rezekinya. Saat
langkah pertama kaki kita keluar mencari rezeki, berniatlah "Ya Allah, saya
niat untuk mengikuti para Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan
untuk bekalku berziarah kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-
orang soleh, dan agar diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam,
dan mengejar pahala ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan
zikir, dan untuk membantu orang lain, dan untuk mendidik anak-anak kami”

48
PENUTUP

Alhamdulillah 20 hadist pertama sudah kita bahas bersama-sama. Insya


Allah 20 hadist kedua akan saya sampaikan pada jilid kedua buku ini.
Temanya tetap sama yaitu berkaitan dengan niat mencari rezeki. Doakan
saya agar tetap sehat dan semakin istiqomah ya.

Jadi apa kesimpulannya ? Saat kesibukan kita mencari rezeki sudah


berorientasi kepada nafsu duniawi, segera putar haluan. Jangan sampai
ibadah ini hangus begitu saja tanpa bagian apa-apa untuk kita kecuali hanya
kelelahan.

Selalu ingat dan ulang-ulang niat kita yang begitu banyak ini. Islam menjadi
kuat dengan peran seluruh ummat baik ulama, pemerintah, maupun
pengusaha dan pegawai. Ambil bagian kita untuk memajukan Islam!

Inilah 20 niat terbaik dalam mencari rezeki, "Ya Allah nawaitu mencari
rezeki ini agar Engkau ridha kepadaku, dan Rasulullah ridha aku sebagai
ummatnya, dan untuk mematuhi ayat Al-Quran, dan mengikuti jejak para
ulama soleh, dan agar aku bisa menunaikan haji dan umroh, dan agar aku
bisa menyalurkan zakat dari hartaku, dan untuk menafkahi keluargaku, dan
agar aku bisa memilih yang halal saja dari karuniaMu, dan aku berniat
silaturahmi, dan untuk memuliakan orangtuaku, dan untuk mengikuti para
Nabi, dan untuk mensyukuri nikmatMu, dan untuk bekalku berziarah
kepada NabiMu serta berziarah kepada orang-orang soleh, dan agar
diampuni dosa-dosaku, dan untuk mensyiarkan Islam, dan mengejar pahala
ibadah lebih melimpah, dan memperbanyak doa dan zikir, dan untuk
membantu orang lain, dan untuk mendidik anak-anak kami”

49
TENTANG PENULIS

Wah saya pengen eksis juga nih nulis bab ini. Hehe. Insya Allah gak gitu ya,
niat saya silaturahmi kepada saudara semua. Biar saya duluan yang
memperkenalkan diri, tapi nanti gantian saudara yang menyapa saya ya.

Saya dan isteri adalah orang tua dari empat anak kami (sampai buku ini
ditulis), semuanya laki-laki. Alhamdulillah. Kami tinggal di Jakarta, walaupun
aslinya saya dari Cirebon dan isteri dari Bandung.

Saya menyelesaikan pendidikan di bidang kimia di Universitas Padjadjaran


Bandung, kemudian mendalami ilmu agama Islam di kota Tarim, Republik
Yaman. Alhamdulillah.

Saya akan merasa sangat beruntung bila saudara berkenan memberi


masukan tentang buku ini, agar menjadi tambahan ilmu buat saya. Atau
sekedar bersilaturahmi di akun telegram saya @MukafiArafat.

Salam Hijrah

Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !

50

Anda mungkin juga menyukai