Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Jenis dan desain studi kasus

Jenis studi kasus yang dilakukan adalah jenis metode deskeiptif, dengan desain yang

digunakan adalah studi kasus berupa pendekatan asuhan keperawatan komperhensuf

bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan dalam kebutuhan diet/nutrisi pada

pasien diabetes melitus.

B. Subjek studi kasus

Subjek data kasus berjumlah 2 orang pada pasien penderita diabetes melitus di

puskesmas mangasa dengan kriteria hasil

Kriteria insklusi : pasien terdiagnosa/menderita diabetes melitus dengan kebutuhan

diet/nutrisi yang bersedia menjadi subjek penelitian

Kriteria ekslusi : pasien penderita diabetes melitus tidak sadar/koma dan komplikasi

C. Fokus studi kasus

Fokus studi ini berfokus pada kebutuhan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

pasien penederita diabetes melitus tipe 2. Paisen di observasi selama 3-5 kali kunjungan.

D. Defenisi perasional studi kasus

Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh

kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas atau

gangguan fungsi insulin (ristensi insulin).

Kebutuhan nutrisi merupakan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang dilakukan oleh

keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami diabetes melitus.

Diet dalam nutrisi adalah pengaturan jumlah makanan seseorang atau pola makan

baik prsi, ukuran maupun kandungan gizinya.


E. Instrumen studi kasus dan metode pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam

rangka mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian ini pengumpulan data

dilakukan dengan metode

1. Instrument

Instrument yang digunakan dalam studi kasus ini adalah observasi dan kuisioner

berupa format pengkajian keluarga pada pasien diabetes melitus

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data pada studi kasus ini dengan cara wawancara dan

pemeriksaan fisik melalui pelaksanaan asuhan keperawatan.

F. Analisa data dan penyajian data

Analisa data dilakukan sejak penelitian berada dilapangan, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan

fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada lalu dituangkan dalam opini

pembahasan, teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban

dari penelitian yang diperoleh hasil interpensi wawancara yang mendalam untuk

menjawab rumusan masalah penelitian.

Penyajian data untuk studi kasus ini disajikan secara transkultular/narasi yang dapat sertai

cuplikan ungkapan verbal dan subjektif data kasus yang merupakan data pendukung

G. Etika studi kasus

Dalam pelaksaan penelitian, peneliti berusaha untuk memperlihatkan etika yang harus

dipenuhi dalam pelaksaan mengingat bahwa penelitian keperawatan berhubungan dengan

manusia, adapun etika penelitian

1. Inforned consent (persetujuan memjadi klien)

Merupakan cara persetujan antara peneliti dengan memberikan lembar persetujuan yang

diberikan sebelum penelitian dilaksanakan. Tujuan dari inforned consent adalah agar
partisipasi mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika

partisipasi bersedia maka mereka harus menandatangani lembar informed consent dan

partisipasi tidak bersedia maka penelitian harus menghormati hak pasien.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada

format pengumpulan data (kuisioner) yang diisi oleh responden, tapi lembar tersebut

hanya diberi kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari

subjektif dijamin oleh peneliti.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya, penelitian menjamin kerhasiaan partisipan, hanya kelompok data tertentu yang

dilaporkan pada hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai