Anda di halaman 1dari 2

Teknik Perbaikan Tanah dalam mengatasi Lumpur Sidoarjo

Menggunakan Vacuum
Vacuum preloading (Kjellman, 1952; Chai, Bergado dan Hino, 2010) adalah kasus
khusus biaya tambahan sementara, yang terkait dengan saluran vertikal dan
horizontal. Vakum diterapkan melalui sistem pemompaan yang terkait dengan saluran
horizontal yang dipasang di lapisan pasir. Ada dua cara untuk menerapkan tekanan
vakum (isotropik) ke tanah (Chai et al., 2008): pada yang pertama, membran PVC
tahan air yang menutupi seluruh area dan turun ke parit periferal mencegah udara
masuk ke sistem, sehingga menciptakan ruang hampa dan memastikan bahwa sistem kedap
air (Gambar 5.12). Thepumpingsystem, mampu memompa air dan parkir secara bersamaan
ke reservoir di mana vakum hampir sempurna, dengan nilai 100 kPa. Namun, nilai
hisap yang diukur di bawah membran adalah sekitar 70 hingga 75 kPa, yang menjamin
efisiensi sistem sekitar 70% -75%. Ketika vakum diaplikasikan, tekanan pori tanah
dapat dikurangi (Gambar 5.13) sampai profil hisapan akhir, pada akhir proses
konsolidasi. Lubang-lubang antena menunjukkan titik-titik titik yang berhubungan
dengan saluran dan waktu (u (radius, waktu)). Semakin lama pompa menyala, semakin
tinggi nilai hisapan di dalam lapisan tanah, mungkin mencapai maksimum 70 hingga 75
kPa, yaitu peningkatan tegangan efektif tanah sesuai dengan biaya tambahan setara
dengan 4,5 m dari ketinggian tanggul. Gambar 5.13presentasikan pajangan khusus di
mana ketinggian air laut adalah 1, 5m di permukaan tanah yang diwakili oleh profil
hidrostatik awal u?. Ketika sistem pompa dinyalakan, level air naik ke lapisan
drainase dan profil hidrostatik dengan api. Dengan demikian, jika sistem drainase
(G.W.L) berlangsung, sistem vakum kehilangan efisiensinya dalam kasus ini sebesar
15KPa. Oleh karena itu, pada akhir konsolidasi, variasi tegangan efektif akan
menjadi perbedaan antara profil, sehingga 60kPa bukan 75kPa. Akibatnya, disarankan
untuk memasang saluran horizontal sedekat mungkin ke G.W.L.

Sistem aplikasi alarm ini tidak dapat digunakan, karena penggunaan PAPP memiliki
tutup geosintetik (kadang-kadang disebut CPVD) dan terhubung ke sistem pompa secara
terpisah, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.14. Chai et al., 2010 disebut
sistem tanpa membran ini sebagai metode vakum-drain, yang mungkin memerlukan lebih
banyak usaha selama periode konstruksi. Namun, keserbagunaan aplikasi dalam
berbagai kondisi tanah, termasuk situasi yang terendam, menjadikan metode
pengurasan vakum sebagai alternatif yang cocok untuk sistem membran konvensional.
Suatu keuntungan dari teknik-teknik vakum diatas pemuatan tanggul konvensional
terhadap hambatan yang diinduksi oleh ketidakstabilan yang terjadi pada tekanan
jalan-luar pada garis kegagalan karena tekanan pori yang menurun. Dengan demikian,
metode ini tidak memerlukan stabilisasi plafon yang bersifat terus menerus untuk
memperoleh beban dari tiang, dan prapembuatan vakum dapat dilakukan dalam satu
langkah, sehingga mempercepat proses. Setelah mencapai pemukiman yang diprediksi,
pompa vakum dimatikan dan tidak perlu membuang material, sehingga meminimalkan
volume pekerjaan tanah. Jika suatu penambahan beban diperlukan, karena biaya yang
dibutuhkan dapat berubah, terjadi perubahan periode di mana kekosongan diterapkan,
dan tanggul ini juga dapat dinaikkan saat lempung mendapatkan kekuatan geser.
Kepraktisan praktis terjadi ketika dan kelenturan yang ada tidak dapat diterima,
yang dapat menyebabkan penggunaan vakum tidak memadai dari sudut pandang keuangan.
Pengerjaan dinding kedap air sampai ke dasar lapisan pasir dapat menjadi solusi
untuk meningkatkan efisiensi sistem (Varaksin, 2010). Selain itu, pompa vakum
memerlukan instalasi listrik, perawatan rutin dan tindakan keamanan dari
vandalisme, yang meningkatkan biaya teknik. Dalam kasus tanggul di area kecil,
teknik ini mungkin kurang kompetitif karena biaya tetap yang tinggi.

Vacuum consolidation atau bisa juga disebut Vacuum Preloading merupakan teknik
(metode) konstruksi yang digunakan untuk menambah kecepatan konsolidasi di tanah
lunak dengan menambahkan vacuum pressure / menyedot udara lewat pipa horizontal
yang tersambung pada vertikal yang sudah tertanam di dalam tanah.

> 6. Kalaupun akhirnya lumpur harus dialirkan ke laut (apakah tidak ada laternatif
lain, misal ke kawah gunung X misalnya?) bukankah sebaiknya pipa itu disalurkan
hingga ke dasar laut dalam untuk menghindari melubernya lumpur ke permukaan karena
arus laut permkaan?
>
Mungkin saja alternatif lain ada, seperti yang anda usulkan. Ada juga yg
menyebutkan untuk diinjeksikan kembali kebawah permukaan dsb. Semua mungkin saja
dilakukan tetapi kita bisa berhitung dengan angka rupiah serta plus minusnya bila
gagal.
Delta Pangkah ini menunjukkan bahwa delta baru belum tentu menyebabkan petaka.
sangat mungkin justru merupakan tambahan �makanan� bagi biota yang menjadi lahan
subur untuk ikan atau udang. Kita memang tidak tahu apa yg akan terjadi tetapi
masih memungkinkan melakukan simulasi. Toh yang kita masukkan adalah material yg
dulunya juga berupa endapan delta. Lumpur yg keluar saat ini merupakan sebuah
endapan delta yg usianya 2-5 juta tahun yang lalu.
Perbedaan mencolok antara delta baru di utara Gresik dengan kasus lumpur ini
adalah, yang di Gresik itu �by planning� (direncanakan) sedang dalam kasus lumpur
ini merupakan tindakan �by accident� (tak terencana). Tetapi sebagai contoh riil
bahwa pembuangan ke pantai tidak selalu berakibat buruk.

Anda mungkin juga menyukai