Benda asing (corpus alienum) adalah benda yang berasal dari luar tubuh
atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. Dengan demikian
benda asing di jalan napas adalah benda yang terdapat pada alat-alat pernapasan
yang normalnya tidak ada. Benda asing tersebut dapat terhisap mulai dari hidung
hingga traktus trakeo-bronkial.3,4,5
Benda asing terbagi menjadi benda asing eksogen dan endogen. Benda asing
eksogen adalah benda asing yang berasal dari luar tubuh, dan sebaliknya dengan
benda asing endogen. Benda asing eksogen biasanya masuk dari melalui hidung
atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari bentuk padat, cair, atau gas. Benda
asing eksogen padat terdiri dari organik, seperti kacang-kacangan, tulang, dan zat
anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, dan lain-lain. Benda asing eksogen cair
dibagi menjadi benda yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan non-iritatif, yaitu
cairan dengan pH 7,4. 3,4,5
Benda asing endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah,
nanah, krusta, membran difteri, bronkolit, cairan amnion, mekonium yang masuk
ke dalam saluran pernapasan.
1
g. Faktor kecerobohan, seperti meletakkan benda asing di mulut, persiapan
makan yang kurang baik, makan dan minum yang tergesa-gesa, makan
sambil bermain pada anak-anak, dan memberikan kacang atau permen pada
anak yang gigi molarnya belum lengkap.
Epidemiologi
Dari semua kasus benda asing yang masuk ke saluran pernapasan dan
saluran cerna, sepertiga dari benda asing yang teraspirasi tersangkut di saluran
napas. Kejadian aspirasi benda asing di saluran pernapasan paling sering dialami
oleh anak-anak. Lima puluh lima persen (55%) dari kasus benda asing di saluran
napas terjadi pada anak berumur kurang dari 4 tahun dengan insiden kematian
mendadak akibat aspirasi tinggi pada usia tersebut. Kacang atau biji tumbuhan
sering teraspirasi pada anak berumur 2-4 tahun, karena belum memiliki gigi molar
yang lengkap dan belum dapat mengunyah dengan baik. Enam sampai delapan
persen benda asing yang teraspirasi berupa plastik yang sukar didiagnosis secara
radiologik, karena bersifat non-iritatif dan radiolusen, sehingga dapat menetap
ditraktus trakeobronkial untuk periode yang lama. Benda asing di laring dan trakea
lebih sering terjadi pada anak kurang dari 1 tahun. Benda asing hidung lebih sering
terjadi pada anak-anak, karena anak usia 2-4 tahun cenderung memasukkan benda-
benda yang ditemukan dan dijangkaunya ke dalam lubang hidung, mulut, atau
dimasukkan oleh anak lain.4,5
Benda asing bronkus paling sering berada di bronkus kanan, karena bronkus
utama kanan lebih besar dan membentuk sudut lebih kecil terhadap trakea
dibandingkan dengan bronkus kiri. 4,5
Patogenesis
Tujuh puluh lima persen dari benda asing di bronkus sering ditemukan pada
anak di bawah usia 2 tahun, dengan riwayat yang khas yaitu pada saat benda atau
makanan ada di dalam mulut, anak sedang tertawa atau menjerit, sehingga saat
inspirasi, laring terbuka dan makanan atau benda asing masuk ke dalam laring.
Pada saat benda asing terjepit di sfingter laring, paenderita batuk berulang-ulang
2
(paroksismal). Bila benda asing masuk ke dalam trakea atau bronkus, kadang terjadi
fase asimptomatik selama 24 jam atau lebih, kemudian diikuti oleh fase pulmonum
dengan gejala tergantung pada derajat sumbatan bronkus. 4,5
Kerusakan yang terjadi akibat aspirasi benda asing di saluran napas
ditentukan oleh jenis benda yang terhisap. Benda asing mati (inanimate foreign
bodies) di hidup cenderung menyebabkan edema dan inflamasi mukosa hidung,
ulserasi, epistaksis, dan jaringan granulasi. Sedangkan benda asing hidup (animate
foreign bodies) dapat menyebabkan reaksi inflamasi dengan derajat bervariasi, dari
infeksi lokal sampai destruksi masif tulang rawan dan tulang hidung dengan
membentuk daerah supurasi yang dalam dan berbau, seperti pada kasus aspirasi
cacing askaris atau serangga. 4,5
Benda asing organik, seperti kacang-kacangan mempunyai sifat
higroskopis, mudah menjadi lunak dan mengembang dengan air, serta
menyebabkan iritasi pada mukosa, dan timbul jaringan granulasi di sekitar benda
asing sehingga memperberat gejala sumbatan saluran pernapasan. Benda asing
anorganik menimbulkan rekasi jaringan yang lebihringan dan lebih mudah
didiagnosis karena umumnya benda asing anorganik bersifat radioopak. 4,5
Diagnosis
Diagnosis klinis benda asing di saluran napas ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang. Anamnesis yang cermat pelu
ditegakkan tentang adanya riwayat tersedak sesuatu, tiba-tiba timbul rasa tercekik
(chocking), waktu terjadinya, dan jenis benda yang teraspirasi. Tanda dan gejala
lainnya akan dijelaskan pada bab berikutnya. Pemeriksaan fisik dengan auskultasi
dan palpasi perlu dilakukan. Serta pemeriksaan penunjang radiologik dan
endoskopi dapat dilakukan atas indikasi diagnostik dan terapi. 4,5
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat aspirasi benda asing di jalan napas dapat
bersifat akut dan kronik. Komplikasi akut yang dapat terjadi antara lain: sesak napas
dan hipoksia sampai henti jalan napas. Sedangkan komplikasi kronik yang dapat
terjadi antara lain: pneumonia yang berlanjut dengan pembentukan abses paru dan
3
kavitas, bronkiektasis, fistel bronkopleura, pembentukan jaringan granulasi atau
polip akibat inflamasi pada mukosa, pneumomediastinum dan pneumotoraks.
Sedangkan bila terjadi keterlambatan diagnosis lebih dari tiga hari dapat
mengakibatkan timbulnya emfisema obstruktif, pergeseran mediastinum,
pneumonia, dan atelektasis. 4,5
4
1. Wheezy bronchitis (asma)
Batuk-batuk, wheeze dan demam adalah gejala yang umum pada
penderita terinhalasi benda asing. Diagnosis wheezy bronchitis haruslah
dipertanyakan lebih dalam pada anak-anak, bila hal ini terjadi tiba-tiba
tanpa didahului oleh gejala selesma, atau bila sebelumnya tidak ada
serangan seperti ini, atau tidak terdapat riwayat alergi serta bila rhonkhi
pada inspirasi dan ekspirasi yang tidak menyeluruh pada kedua paru.
5
sesudah pengobatan dengan antibiotika dan drainase postural, maka
pemeriksaan bronkhoskopi harus dilakukan.
5. Kegagalan pernapasan
Beberapa penderita keadaan penyakitnya berlanjut menyebabkan
kegagalan pernapasan akut. Secara anamnestis diperoleh keterangan
tentang kegagalan pengobatan infeksi saluran napas yang akut, di mana
terdapat juga benda asing di dalamnya. Pada pemeriksaan radiologis
tampak gambaran atelektasis dari salah satu lobus dan adanya
hiperinflasi pada paru lainnya. Kegagalan pernapasan terjadi karena
berkurangnya ventilasi secara akut.
Kita lihat (look), kita dengar (listen) dan kita raba (feel).
- Look:
8
• Lihat gerak dada dan perut , ada tertinggal , paradoksal ?
• Lihat tanda tanda distress pernapasan
• Lihat warna kulit /mukosa : pucat , sianosis , kemerahan ?
• Lihat tingkat kesadaran penderita dengan skala GCS atau AVPU
- Listen:
• Dengarkan gerak udara napas dengan telinga
- Feel:
• Rasakan gerak udara dengan pipi
Secara klinis dapat dikenali tanda tanda adanya hambatan jalan napas. Suara
mendengkur (snoring) disebabkan obstruksi lidah, suara berkumur (gargling)
menunjukkan adanya sumbatan berupa cairan di faring, stridor karena odem di pita
suara atau laring.3
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan
tepat perlu diketahui dengan sebaik-baiknya gejala di tiap lokasi tersangkutnya
benda asing tersebut. Secara prinsip benda asing di saluran napas diatasi dengan
pengangkatan segera secara endoskopik dalam kondisi yang apling aman, dengan
trauma yang minimum. Kebanyakan pasien dengan aspirasi benda asing yang
datang ke ahli THT telah melalui fase akut, sehingga pengangkatan secara
endoskopik harus dipersiapkan seoptimal mungkin, baik dari segi alat maupun
personal yang telah terlatih.3
9
Benda asing di hidung. Benda asing di hidung dapat berupa benda
hidup/organik atau benda mati/anorganik. Benda asing organik dapat disebabkan
oleh lalat dan lalat botol hijau yang bertelur di dalam kavum nasi. Gejala yang
terjadi mirip dengan gejala sinusitis akut dengan sekret mukopurulen, unilateral,
dan berbau busuk. Obstruksi hidung seringkali total pada sisi yang terkena. Larva
atau ulat atau lintah dapat ditemukan melekat erat pada jaringan, dan pada kasus
berat terjadi destruksi mukosa dan kartilago. Benda asing anorganik di hidung
adalah segala jenis substansi yang tidak bergerak yang cukup kecil dan dapat masuk
ke dalam rongga hidung. Benda asing di hidung dapat dikeluarkan lewat nares
anterior dengan atau tanpa anestesi umum. Cara mengeluarkan benda asing dari
dalam hidung ialah dengan memakai pengait (haak) yang dimasukkan ke dalam
hidung di bagian atas, menyusuri atap kavum nasi sampai menyentuh nasofaring.
Setelah itu pengait diturunkan sedikit dan ditarik ke depan. Dengan cara ini benda
asing itu akan ikut terbawa ke luar. Dapat pula menggunakan cunam Nortman atau
“wire loop”.3
Tidaklah bijaksana bila mendorong benda asing dari hidung ke arah
nasofaring dengan maksud supaya masuk ke dalam mulut. Dengan cara itu benda
asing dapat terus masuk ke laring dan saluran napas bagian bawah, yang
menyebabkan sesak napas, sehingga menimbulkan keadan yang gawat. 3
Pemberian antibiotika sistemik selama 5-7 hari hanya diberikan pada kasus
benda asing hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus. 3
Pada kasus benda asing organik seperti lintah dapat dilakukan dengan
meneteskan air tembakau ke dalam lubang hidung dan dibiarkan selama 3-5 menit.
Lintah akan terlepas dari mukosa hidung kemudian ditarik dengan pinset atau
aligator.
Benda asing di tonsil dapat diambil dengan memakai pinset atau cunam.
Biasanya yang tersangkut di tonsil ialah benda tajam, seperti tulang ikan, jarum atau
kail. 3
Benda asing di dasar lidah, dapat dilihat dengan kaca tenggorok yang besar.
Pasien diminta menarik lidahnya sendiri dan pemeriksa memegang kaca tenggorok
dengan tangan kiri, sedangkan tangan kasnan memegang cunam untuk mengambil
10
bemnda tersebut. Bila pasien sangat perasa sehingga menyukarkan tindakan,
sebelumnya dapat bdisemprotkan obat pelali (anastetikum), seperti xylocain atau
pantocain. 3
Benda asing di valekula dan sinus piriformis. Kadang-kadang untuk
mengeluarkannya dilakukan dengan cara laringoskopi langsung. 3
Benda asing di laring. Pasien dengan benda asing di laring harus diberi
pertolongan dengan segera, karena asfiksia dapat terjadi dalam waktu hanya
beberapa menit. Paada anak dengan sumbatan tiotal pada laring, dapat dicoba
menolongnya dengan memegang anak dengan posisi terbalik, kepala ke bawah,
kemudian daerah punggung/tengkuk dipukul, sehingga diharapkan benda asing
dapat dibatukkan ke luar.3
Cara lain untuk menngeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara
total ialah dengan cara perasat dari Heimlich (Heimlich maneuver), dapat dilakukan
pada anak maupun orang dewasa. Menurut teori Heimlich, benda asing masuk ke
dalam laring ialah pada waktu inspirasi. Dengan demikian paru penuh oleh udara,
diibaratkan sebagai botol plastic yang tertutup, dengan menekan botol itu, maka
sumbatannya akan terlempar ke luar.3
Dengan perasat Heimlich, dilakukan penekanan pada paru. Caranya ialah,
bila pasien masih dapat berdiri, maka penolong berdiri di belakang pasien, kepalan
tangan kanan penolong diletakkan di atas prisesus xifoid, sedangkan tangan kirinya
diletakkan di atasnya. Kemudian dilakukan penekanan ke belakan ke atas dan ke
arah paaru beberapa kali, sehingga diharapkan benda asing akan terlempar ke luar
dari mulut pasien.3
Bila pasien sudah terbaring karena pingsan, maka penolong bersetumpu
pada lututnya di kedua sisi pasien, kepalan tangan diletakkan di bawah prosesus
xifoid, kemudian dilakukan penekanan ke bawah dan ke arah paru pasien beberapa
kali, sehingga benda asing akan terlempar ke luar mulut. Pada tindakan ini posisi
muka harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalsn napas merupakan
garis lurus.3
11
Gambar 4. Perasat Heilmich pada pasien yang masih sadar
14