Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perkembangan menurut konsepsi asosiasi?
2. Untuk mengetahui definisi dari perkembangan menurut konsepsi psikologi
gestalt?
3. Untuk mengetahui definisi dari perkembangan menurut konsepsi sosiologis?
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut
konsepsi navitisme, empirisme, dan konvergensi.?
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui definisi dari perkembangan menurut konsepsi asosiasi.
2. Mahasiswa mengetahui definisi dari perkembangan menurut konsepsi psikologi
gestalt.
3. Mahasiswa mengetahui definisi dari perkembangan menurut konsepsi sosiologis.
4. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
menurut konsepsi navitisme, empirisme, dan konvergensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Masyarakat Primitif:
a. Rasa takut kepada alam dan yang gaib.
b. Bersifat instingtif.
c. Masyarakat primitif pun mudah pula terpengaruh oleh keadaan sekitar.
d. Masyarakat primitif juga menyenangi warna-warna yang menyala.
Ahli-ahli yang mengikuti aliran ini branggapan bahwa, anak kecil mula-mula belum memiliki
moral, yang kemudian lalu memiliki moral yang sifatnya heteronom, dan baru kemudian,
yaitu setelah anak mencapai taraf kedewasaan, pemuda itu memiliki moral yang otonom.
Proses perkembangan dari moral yang hetronom, yaitu moral yang pedoman-pedomannya
terdapat di luar, yaitu pada orang tua dan orang-orang dewasa yang lain ke moral yang
5
otonom, yaitu moral yang pedoman-pedomannya terdapat didiri anak sendiri, disebut proses
internalisasi. Proses internalisasi ini berlangsung dengan identifikasi (yang mirip sekali
dengan imitasi). Dan tujuan imitasi (identifikasi) ini tidak lain ialah penyesuaian tingkah laku
dan perbuatan anak dengan norma-norma social, jadi proses sosialisasi.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hakikat perkembangan merupakan proses asosiasi, dimana bagian-bagian mempunyai
nilai yang lebih penting dari keseluruhan. Dalam perkembangannya anak-anak pada
mulanya mempunyai kesan sebagian-sebagian, kemudian melalui proses asosiasi
bagian-bagian terebut akan membentuk menjadi suatu keseluruhan.
2. Gestalt adalah keseluruhan yang diorganisasikan secara tersusun. Keseluruhan ini adalah
lebih dari jumlah bagian-bagian, ia memperlihatkan sifat-sifat yang terdapat pada elemen-
elemen. Keseluruhan memberi arti pada bagian-bagian, yaitu tiap-tiap anggota (bagian)
didukung oleh keseluruhan dan baru memperoleh artinya dalam keseluruhan tersebut.
3. Pada hakikatnya perkembangan itu adalah prosesasosiasi. Bagi para ahli yang
mengikuti aliran ini yang primer adalah bagian-bagian, bagian-bagian ada terlebih
dahulu, sedangkan keeluruhan ada lebih kemudian. Bagian-bagian terikat satu sama
lain menjadi suatu keseluruhan oleh asosiasi.
4. Aliran nativisme merupakan faktor keturunan yang lebih mempengaruhi daripada
faktor lingkungan,
5. Aliran empirisme merupakan faktor lingkungan lebih berperan daripada faktor
keturunan.
6. Aliran konvergensi merupakan bahwa faktor keturunan sama besar pengaruhnya
dengan faktor lingkungan.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan sebagai berikut:
Hendaknya makalah ini haruslah lebih di pahami dalam membacanya agar mengerti
bagaimana perkembangan individu menurut aliran-aliran yang sudah tertera di dalam
makalah ini.