1
LEMBAR PENETAPAN
Komunikasi Visual
Ditetapkan di : Rengasdengklok
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Rengasdengklok, 2018
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN ..................................................................................................
.. i
PENGANTAR ..........................................................................................................
............... ii
DAFTAR
ISI .......................................................................................................................
. iii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................................
........ 1
A. Rasional ................................................................................................................
............... 1
B. Landasan ............................................................................................................
................ 2
C. Tujuan Penyusunan
Kurikulum ......................................................................................... 3
D. Prinsip Pengembangan
Kurikulum .................................................................................... 3
iii
A. Profil Lulusan
SMK ........................................................................................................... 8
B. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
SMK ....................................................................... 9
C. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-
KMP) ............................................ 10
BAB IV DESKRIPSI
KOMPETENSI ................................................................................ 25
A. Deskripsi KKNI Level 2 atau Level
3............................................................................... 25
B. Deskripsi Kompetensi PMK 3 tahun dan PMK 4
tahun ................................................... 26
C. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar ........................................................... 27
1. Muatan
Nasional ....................................................................................................
. 27
2. Muatan
Kewilayahan .............................................................................................
55
3. Muatan
Kejuruan ...................................................................................................
. 62
iv
7. Kriteri Kenaikan
Kelas ......................................................................................... 105
8. Krteria
Kelulusan ..................................................................................................
105
9. Mutasi Peserta
Didik ............................................................................................ 106
10. Uraian Kecakapan
Hidup ................................................................................... 106
LAMPIRAN
Lampiran 1. SK Tim Penjaminan Mutu
Lampiran 2. SK Tim Pengembang Kurikulum
Lampiran 3. SK Penentuan KKM
Lampiran 4. SK Kenaikan Kelas
Lampiran 5. Kalender Pendidikan Sekolah
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum SMK Mandalla Entrepreneur School mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama dalam mengembangkan
kurikulum di SMK Mandalla Entrepreneur School.
SMK Mandalla Entrepreneur School terletak di Jl Rengasjaya No. 01, Desa
Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang dan
merupakan SMK berbasis Teknologi dan Seni Rupa dengan jumlah tenaga guru 19
orang, tenaga administrasi 3 orang, dan jumlah murid orang dan rombongan belajar 6
kelas yang terdiri 2 Kompetensi Keahlian yaitu Teknik Bisnis dan Sepeda Motor
(TBSM) serta Desain Komunikasi Visual (DKV).
Adapun potensi - potensi yang dimiliki SMK Mandalla Entrepreneur School
diataranya, yaitu: SDM Guru 95% berijazah Sarjana Pendidikan (S1), suasana belajar
yang berbasis agama, tenang, jauh dari keramaian kota. Etos kerja di lingkungan
sekolah tergolong cukup tinggi terbukti dengan kehadiran guru mencapai 90%.
Pendanaan cukup memadai karena mendapat bantuan dari pemerintah pusat serta
donatur dari simpatisan yayasan.
Kelemahan yang dimiliki SMK Mandalla Entrepreneur School antara lain :
Sarana masih belum optimal serta intake siswa yang diterima masih tergolong rendah.
Kepedulian masyarakat sekitar terhadap pendidikan dilingkungan SMK Mandalla
1
Entrepreneur School masih kurang. Ruang praktek kejuruan (Bengkel dan
Laboratorium) beserta kelengkapan alat praktek sangat kurang dan belum memadai.
Berdasarkan potensi yang dimiliki, maka SMK Mandalla Entrepreneur School
masih memiliki peluang untuk berkembang dan bersaing dengan sekolah-sekolah lain
dalam prestasi akademik maupun non akademik.
Dengan ditetapkan materi muatan lokal: Bahasa Sunda merupakan bekal untuk
siswa agar bersikap lebih baik dan memiliki sopan santun yang mendukung pendidikan
karakter, karena setelah siswa terjun ke masyarakat dan dunia usaha yang diutamakan
adalah 70% sikap dan kedisiplinan, sedangkan selebihnya adalah pengetahuan dan
kompetensi.
B. Landasan
2
11. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
12. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan
13. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Menengah Kejuruan;
14. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Menengah Kejuruan;
15. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Menengah Kejuruan;
16. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang KI-KD Mpel Non
Produktif
17. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 6/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
18. SK Dirjen Dikdasmen Nomor 375/D.D5/KK/2016. tentang KI-KD mapel
Produktif Menengah Kejuruan;
19. Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja
guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
20. Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
21. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 7/D.D5/KK/2018 tentang Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK).
22. Panduan Penilaian SMK oleh Direkto- rat Pembinaan SMK Th. 2017
23. Pergub Jawa Barat No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa
Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah. Peraturan
Daerah (Perbup Nomor 4 Tahun 2009 tentang pendidikan Muatan Lokal adalah
Baca Tulis Al-Qur’an dan Bahasa Sunda).
3
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
4
(organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi
prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan
kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip
perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar
yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena
itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan
kemampuan awal peserta didik.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum
didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum
dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di
masyarakat.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan
peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan,
dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya
belajar.
5
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur
kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus.
Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut
dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di
sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman
dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap
kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
6
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN SMK
VISI, MISI DAN TUJUAN
SMK MANDALLA ENTREPRENEUR SCHOOL
Berdasarkan visi dan misi SMK Mandalla Entrepreneur School, maka tujuan
pendidikan SMK Mandalla Entrepreneur School adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa lulusan SLTP untuk
melanjutkan pendidikan di SMK Mandalla Entrepreneur School
2. Membina dan meningkatkan akhlak mulia bagi peserta didik.
3. Mengembangkan kepribadian peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan
berliterasi.
4. Mencetak lulusan yang berkompetensi di bidang kesekretariatan Teknik Bisnis
dan Sepeda Motor dan Desain Komunikasi Visual
5. Meningkatkan manajemen pengelolaan sekolah yang mendorong kemajuan
mutu sekolah
6. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan
tuntutan program pembelajaran berbasis kompetensi yang berorientasi kepada
pendidikan kecakapan hidup
7. Melaksanakan layanan pelatihan bagi peserta didik sesuai kompetensinya
7
E. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan Desain
Komunikasi Visual
Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan Desain
Komunikasi Visual secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal
15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan Desain
Komunikasi Visual adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan
dan sikap agar kompeten:
Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan Desain Komunikasi
Visual (DKV) agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis dan
Sepeda Motor dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan Desain
Komunikasi Visual pada SMK Mandalla Entrepreneur School adalah membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar kompeten dalam
1. Menghasilkan tamatan yang berkompeten dalam bidang Teknik Bisnis dan
Sepeda Motor dan Desain Komunikasi Visual
2. Memiliki keahlian dalam bidang Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan Desain
Komunikasi Visual sesuai dengan kebutuhan perusahaan
3. Memiliki sikap dan kepribadian yang kreatif dan inovatif yang mendukung
pelayanan Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan Desain Komunikasi Visual.
4. Mengembangkan kemampuan dan kemandirian dalam berwirausaha.
8
yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda
Motor Dan Desain Komunikasi Visual pada jenjang SMK antara lain adalah:
1. Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Dan Desain Komunikasi Visual Yunior.
2. Operator Komputer.
3. Operator Telepon
4. Arsiparis / Agendaris
5. Juru Tik
6. Juru Stenografi
7. Resepsionis
8. Tata Usaha Yunior
9. Resepsionis,
10. Personalia,
11. Asisten Manajer,
Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada,
lulusan program keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Dan Desain Komunikasi
Visual juga dimungkinkan mengelola Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Dan Desain
Komunikasi Visual untuk usaha mandiri.
9
BAB III
PROFIL LULUSAN DAN
STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) SMK
A. Profil Lulusan
Dimensi Kualifikasi
Memiliki (melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi) pengetahuan prosedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
Pengetahuan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian (pada bidang kerja spesifik) sesuai bakat dan
minatnya
Sikap Memiliki (melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan) perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia (jujur, santun,
peduli, disiplin, demokratis, patriotic), percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
10
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMK KURIKULUM 2013
Dimensi Kualifikasi
menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Memiliki (melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, mencipta) kemampuan pikir
dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
Keterampilan
konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri (pada bidang kerja spesifik) sesuai
dengan bakat dan minatnya
13
n. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
o. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
14
D. Kelompok A (Wajib)
15
3. Bahasa Indonesia
a. Tingkat Semenjana
1) Mendengarkan, Memahami wacana lisan dalam kegiatan
penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
2) Berbicara, Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3) Membaca, Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami
wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
4) Menulis, Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam
bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
b. Tingkat Madia
c. Tingkat Unggul
1) Mendengarkan
16
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
4) Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks,
grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
18
h. Menalar informasi mengenai hasil budaya Praaksara Indonesia termasuk
yang berada di lingkungan terdekat dan menyajikannya dalam bentuk
tertulis.
i. Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
j. Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan
kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia serta
menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
k. Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan
Hindu-Buddha dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta
mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
l. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan
unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan
masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.
m. Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Islam di Indonesia.
n. Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan
kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan
menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
o. Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan
Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam
bentuk tulisan.
p. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan
unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih
berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
6. Bahasa Inggris
a. Level Novice
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
19
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
b. Level Elementary
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
pekerjaan
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
20
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan pekerjaan,
c. Level Intermediate
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
keprofesian
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan keprofesian
E. Kelompok B (Wajib)
1. Seni Budaya
a. Seni Rupa
b. Seni Musik
21
1) Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik
dalam kehidupan
2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
c. Seni Tari
1) Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam
kehidupan
2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
d. Teater
1) Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam
kehidupan
2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
22
F. Kelompok C (Kejuruan)
1. C1. Dasar Bidang Kejuruan
a. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
b. Desain Komunikasi Visual
2. C2. Dasar Kompetensi Keahlian
a. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
b. Desain Komunikasi Visual
3. C3. Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Dan Sepeda Motor Dan Tata
Kelola Perkantoran
a. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
b. Desain Komunikasi Visual
23
BAB IV
DESKRIPSI KOMPETENSI
1. Deskripsi Umum
24
3. Rumusan Deskripsi Level 3
a. Mamlpu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan
prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas
yang terukur, yang sebagian merupkan hasil kerja sendiri dengan pengawasan
tidak langsung
b. Memilki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip,
serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga
mampu menyelesaikan berbagai maslah yang lazim dengan metode yang sesuai
c. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup
kerjanya \
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata
pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan,
kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan
penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.
Gambar 1. Skema Hubungan SKL, KI, KD, Penilaian Dan Hasil Belajar
25
Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada
SMK/MAKsesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor … Tahun
2016 tentang Standar Isi PMK sebagai berikut
1. Muatan Nasional
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
mengamalkan ajaran Malaikat-malaikat Allah SWT
agama yang dianutnya 1.2 Berpegang teguh kepada Al-Quran, Hadits dan
Ijtihad sebagai pedoman hidup
1.3 Meyakini kebenaran hukum Islam
1.4 Berpakaian sesuai dengan ketentuan syariat Islam
dalam kehidupan sehari-hari
27
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan
mengamalkan perilaku sehari-hari sebagai implementasi dari
jujur, disiplin, pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, dan Q.S. At-
tanggungjawab, peduli Taubah (9): 119 dan hadits terkait
(gotong royong, kerjasama, 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada
toleran, damai), santun, orangtua dan guru sebagai implementasi dari
responsif dan pro-aktif dan pemahaman Q.S. Al-Isra (17): 23 dan hadits
menunjukkan sikap sebagai terkait
bagian dari solusi atas 2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah
berbagai permasalahan an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan
dalam berinteraksi secara persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi
efektif dengan lingkungan dari pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-
sosial dan alam serta dalam Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits yang terkait
menempatkan diri sebagai 2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari
cerminan bangsa dalam pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai
pergaulan dunia. implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra’ (17):
32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits yang
terkait
2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan
menyampaikannya kepada sesama sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah
(9): 122 dan hadits terkait
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal dan
perilaku adil sebagai implementasi dari
pemahaman Asmaul Husna al-Kariim, al-
Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl,
dan al-Akhiir
2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan semangat
menegakkan kebenaran sebagai implementasi
dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah
2.8 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah sebagai
implementasi dari pemahaman strategi dakwah
Nabi di Madinah
3. Memahami,menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S.
menganalisis pengetahuan Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49) :
faktual, konseptual, 10; serta hadits tentang kontrol diri
prosedural berdasarkan (mujahadah an-nafs), prasangka baik
rasa ingintahunya tentang (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
ilmu pengetahuan, 3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri
teknologi, seni, budaya, (mujahadah an-nafs), prasangka baik
dan humaniora dengan (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah),
wawasan kemanusiaan, dan menerapkannya dalam kehidupan
kebangsaan, kenegaraan, 3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S.
dan peradaban terkait An-Nur (24) : 2, serta hadits tentang larangan
penyebab fenomena dan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
kejadian, serta menerapkan 3.4 Memahami manfaat dan hikmah larangan
pengetahuan prosedural pergaulan bebas dan perbuatan zina.
pada bidang kajian yang 3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-Kariim,
28
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
spesifik sesuai dengan al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’,
bakat dan minatnya untuk al-‘Adl, dan al-Akhiir;
memecahkan masalah. 3.6 Memahami makna beriman kepada malaikat-
malaikat Allah SWT
3.7 Memahami Q.S. At-Taubah (9): 122 dan
hadits terkait tentang semangat menuntut
ilmu, menerapkan dan menyampaikannya
kepada sesama;
3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan
Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3.9 Memahami pengelolaan wakaf
3.10.1 Memahami substansi dan strategi dakwah
Rasullullah saw. di Mekah
3.10.2 Memahami substansi dan strategi dakwah
Rasulullah saw. di Madinah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49) :
konkret dan ranah abstrak 10, sesuai dengan kaidah tajwid dan
terkait dengan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8)
dipelajarinya di sekolah : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-
secara mandiri, dan mampu Hujurat (49) : 10 dengan lancar.
menggunakan metoda 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-
sesuai kaidah keilmuan. Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhrajul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra’ (17)
: 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2 dengan lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dan perilaku adil sebagai
implementasi dari pemahaman makna Asmaul
Husna al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam
semangat mencari ilmu
4.6 Menyajikan macam-macam sumber hukum
Islam
4.7.1 Menyajikan dalil tentang ketentuan wakaf
4.7.2 Menyajikan pengelolaan wakaf
4.8.1 Mendeskripsikan substansi dan strategi
dakwah Rasullullah SAW di Mekah
4.8.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi
dakwah Rasulullah SAW di Madinah
29
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Kitab-
mengamalkan ajaran kitab Allah SWT
agama yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Rasul-
rasul Allah SWT
1.3 Berperilaku taat kepada aturan
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
penyelenggaraan jenazah
1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat
30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kejadian, serta menerapkan kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
pengetahuan prosedural 3.6 Memahami makna toleransi dan kerukunan
pada bidang kajian yang 3.7 Memahami bahaya perilaku tindak kekerasan
spesifik sesuai dengan dalam kehidupan
bakat dan minatnya untuk 3.8 Menelaah prinsip-prinsip dan praktik
memecahkan masalah. ekonomi dalam Islam
3.9 Memahami pelaksanaan tatacara
penyelenggaraan jenazah
3.10 Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh dan
dakwah
3.11 Menelaah perkembangan peradaban Islam
pada masa kejayaan
3.12 Menelaah perkembangan Islam pada masa
modern (1800- sekarang)
4. Mengolah, menalar, dan 4.1.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S.
menyaji dalam ranah Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105
konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul
terkait dengan huruf.
pengembangan dari yang 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-
dipelajarinya di sekolah Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-
secara mandiri, bertindak Taubah (9) : 105 dengan lancar
secara efektif dan kreatif, 4.2.1 Membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan
serta mampu menggunakan Q.S. Al-Maidah (5) : 32sesuai dengan kaidah
metoda sesuai kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
keilmuan. 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus
(10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32
dengan lancar
4.3 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Kitab-kitab Suci Allah swt
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT
4.5 Menampilkan perilaku taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
4.6 Menampilkan contoh perilaku toleransi dan
kerukunan
4.7 Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan
4.8 Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi
Islam
4.9 Memperagakan tatacara penyelenggaraan
jenazah
4.10 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah
4.11 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada
masa kejayaan
4.12 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada
masa medern (1800-sekarang)
31
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada hari
mengamalkan ajaran akhir
agama yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada qada
dan qadar
1.3 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
melaksanakan pernikahan
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
melakukan pembagian harta warisan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan
mengamalkan perilaku sehari-hari sebagai implementasi dari
jujur, disiplin, pemahaman Q.S. At-Taubah (9) : 119 dan Q.S.
tanggungjawab, peduli Lukman (31): 14 serta hadits terkait
(gotong royong, kerjasama, 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti
toleran, damai), santun, kepada orangtua dan guru Q.S. Al-Isra (17): 23
responsif dan pro-aktif dan dan hadits terkait
menunjukkan sikap sebagai 2.3 Menunjukkan sikap kritis dan demokratis
bagian dari solusi atas sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Ali
berbagai permasalahan Imran (3) : 190-191 dan 159, serta hadits terkait.
dalam berinteraksi secara 2.4 Menunjukkan perilaku saling menasihati dan
efektif dengan lingkungan berbuat baik (ihsan)sebagai implementasi dari
sosial dan alam serta dalam pemahaman Q.S. Luqman (31) : 13-14 dan Q.S.
menempatkan diri sebagai Al-Baqarah (2): 83, serta hadits terkait.
cerminan bangsa dalam 2.5 Menunjukkan sikap mawas diri dan taat
pergaulan dunia. beribadah sebagai cerminan dari kesadaran
beriman kepada hari akhir
2.6 Menunjukkansikap optimis, berikhtiar dan
bertawakal sebagasi cerminan dari kesadaran
beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT
2.7 Menunjukkansika semangat melakukan
penelitian di bidang ilmu pengetahuan sebagai
implementasi dari pemahaman dan
perkembangan Islam di dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan
menganalisis dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang
mengevaluasi pengetahuan berpikir kritis dan bersikap demokratis,
faktual, konseptual, 3.2 Menganalisis Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S.
prosedural, dan Al-Baqarah (2): 83, serta hadits tentang saling
metakognitif berdasarkan menasihati dan berbuat baik (ihsan).
rasa ingin tahunya tentang 3.3 Memahami makna iman kepada hari akhir.
ilmu pengetahuan, 3.4 Memahami makna iman kepada Qadha dan
teknologi, seni, budaya, Qadar.
dan humaniora dengan 3.5 Memahami hikmah dan manfaat saling
wawasan kemanusiaan, menasihati dan berbuat baik (ihsan) dalam
kebangsaan, kenegaraan, kehidupan.
dan peradaban terkait 3.6 Memahami ketentuan pernikahan dalam Islam
penyebab fenomena dan 3.7 Memahami hak dan kedudukan wanita dalam
kejadian, serta menerapkan keluarga berdasarkan hukum Islam
32
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengetahuan prosedural 3.8 Memahami ketentuan waris dalam Islam
pada bidang kajian yang 3.9 Memahami strategi dakwah dan perkembangan
spesifik sesuai dengan Islam di Indonesia
bakat dan minatnya untuk 3.10 Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan
memecahkan masalah. kemunduran peradaban Islam di dunia
4. Mengolah, menalar, 4.1.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan
menyaji, dan mencipta Q.S. Ali Imran (3): 159; sesuai dengan kaidah
dalam ranah konkret dan tajwid dan makhrajul huruf.
ranah abstrak terkait 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran
dengan pengembangan dari (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran (3): 159
yang dipelajarinya di dengan lancar
sekolah secara mandiri 4.2.1 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S.
serta bertindak secara Al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan kaidah
efektif dan kreatif, dan tajwid dan makhrajul huruf.
mampu menggunakan 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman
metoda sesuai kaidah (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83
keilmuan. denagn lancar
4.3 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT
4.5 Menyajikan hikmah dan manfaat saling
menasihati dan berbuat baik (ihsan) dalam
kehidupan
4.6 Memperagakan tata cara pernikahan dalam
Islam
4.7 Menyajikan hak dan kedudukan wanita dalam
keluarga berdasarkan hukum Islam
4.8 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian
waris dalam Islam
4.9 Mendeskripsikan strategi dakwah dan
perkembangan Islam di Indonesia
4.10 Mendeskripsikan faktor-faktor kemajuan dan
kemunduran peradaban Islam di dunia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan
mengamalkan ajaran agama kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
yang dianutnya 1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Menghayati dan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
mengamalkan perilaku bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
jujur, disiplin, 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
tanggungjawab, peduli Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
33
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
(gotong royong, kerjasama, Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
toleran, damai), santun, berbangsa dan bernegara.
responsif dan pro-aktif dan 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
menunjukkan sikap sebagai pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara
bagian dari solusi atas Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai
berbagai permasalahan aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi,
dalam berinteraksi secara sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta
efektif dengan lingkungan hukum.
sosial dan alam serta dalam 2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat
menempatkan diri sebagai beragama dan kepercayaan dalam hidup
cerminan bangsa dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..
pergaulan dunia. 2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni
keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia.
2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi
dengan mengutamakan prinsip musyawarah
mufakat dalam kehidupan sehari-hari dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM
menganalisis pengetahuan dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM
faktual, konseptual, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
prosedural berdasarkan rasa kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
ingintahunya tentang ilmu bernegara.
pengetahuan, teknologi, 3.2 Memahami pokok pikiran yang terkandung
seni, budaya, dan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
humaniora dengan wawasan Negara Republik Indonesia Tahun 1945
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan Negara
kenegaraan, dan peradaban sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara
terkait penyebab fenomena Republik Indonesia Tahun 1945.
dan kejadian, serta 3.4 Memahami hubungan struktural dan fungsional
menerapkan pengetahuan pemerintahan pusat dan daerah menurut
prosedural pada bidang Undang-Undang Dasar Negara Republik
kajian yang spesifik sesuai Indonesia Tahun 1945.
dengan bakat dan minatnya 3.5 Memahami sistem hukum dan peradilan
untuk memecahkan masalah nasional dalam lingkup NKRI.
3.6 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
3.7 Menganalisis indikator ancaman terhadap
negara dalam membangun integrasi nasional
dengan bingkai BhinnekaTunggal Ika.
3.8 Memahamipentingnya kesadaran berbangsa dan
bernegara dilihat dari konteks sejarah dan
geopolitik Indonesia.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam
menyaji dalam ranah rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai
konkret dan ranah abstrak dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
terkait dengan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
pengembangan dari yang 4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran
34
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dipelajarinya di sekolah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
secara mandiri, dan mampu Republik Indonesia Tahun 1945.
menggunakan metoda 4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan kedaulatan
sesuai kaidah keilmuan negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.4 Menyaji hasil telaah hubungan struktural dan
fungsional pemerintahan pusat dan daerah
menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
4.5 Menyaji hasil telaah sistem hukum dan
peradilan nasional dalam lingkup NKRI
4.6 Menyaji analisis penanganan kasus pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
negara
4.7 Menyaji hasil analisis tentang indikator
ancaman terhadap negara dalam membangun
integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
4.8 Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran
berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks
sejarah dan geopolitik Indonesia
4.9.1 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku, agama,
ras, budaya, dan gender
4.9.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan
yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsip-
mengamalkan ajaran agama prinsip solidaritas yang dilandasi ajaran agama
yang dianutnya dan kepercayaan yang dianutnya
1.2 Mengamalkan isi pasal 28E dan 29 ayat 2
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
1.3 Menghayati persamaan kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan,
gender, golongan, budaya, dan suku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
2. Menghayati dan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
mengamalkan perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
jujur, disiplin, bernegara.
tanggungjawab, peduli 2.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
(gotong royong, kerjasama, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
toleran, damai), santun, Republik Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan
35
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
responsif dan pro-aktif dan berbangsa dan bernegara.
menunjukkan sikap sebagai 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
bagian dari solusi atas pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara
berbagai permasalahan Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai
dalam berinteraksi secara aspek kehidupan (ipoleksosbudhankam dan
efektif dengan lingkungan hukum).
sosial dan alam serta dalam 2.4 Menghayati berbagai dampak dan bentuk
menempatkan diri sebagai ancaman terhadap negara dalam mempertahankan
cerminan bangsa dalam Bhinneka Tunggal Ika.
pergaulan dunia 2.5 Menghayati budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat dan
kesadaran bernegara kesatuan dalam konteks
NKRI.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran HAM dalam
dan menganalisis rangka pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan
pengetahuan faktual, HAM
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang mengatur tentang
metakognitif berdasarkan wilayah negara, warga negara dan penduduk,
rasa ingin tahunya tentang agama dan kepercayaan, pertahanan dan
ilmu pengetahuan, keamanan
teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menganalisis perkembangan demokrasi dalam
humaniora dengan wawasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
kemanusiaan, kebangsaan, bernegara
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Menganalisis sistem pembagian kekuasaan
terkait penyebab fenomena pemerintahan negara, kementerian negara, dan
dan kejadian, serta pemerintahan daerah menurut Undang-Undang
menerapkan pengetahuan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
prosedural pada bidang 3.5 Menganalisis praktik perlindungan dan penegakan
kajian yang spesifik sesuai hukum dalam masyarakat untuk menjamin
dengan bakat dan minatnya keadilan dan kedamaian
untuk memecahkan masalah 3.6 Menganalisis kasus pelanggaraan hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
3.7 Menganalisisstrategi yang telah diterapkan oleh
negara dalam mengatasi ancaman untuk
membangun integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
3.8 Menganalisis dinamika kehidupan bernegara
sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai konsep
federal dilihat dari konteks geopolitik
3.9 Menganalisis macam-macam budaya politik di
Indonesia
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji hasil análisis tentang kasus pelanggaran
menyaji dalam ranah HAM dalam pelindungan, pemajuan, dan
konkret dan ranah abstrak pemenuhan HAM
terkait dengan 4.2 Menyaji hasil kajian pasal-pasal yang mengatur
pengembangan dari yang tentang wilayah negara, warga negara dan
dipelajarinya di sekolah penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan
secara mandiri, bertindak dan keamanan
secara efektif dan kreatif, 4.3 Menyaji hasil análisis tentang perkembangan
36
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
serta mampu menggunakan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
metoda sesuai kaidah berbangsa, dan bernegara
keilmuan 4.4 Menyaji hasil analiasis tentang sistem pembagian
kekuasaan pemerintahan negara, kementerian
negara dan pemerintahan daerah menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4.5 Menyaji hasil analisis praktik perlindungan dan
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan
kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.6 Menyaji hasil analisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
4.7 Menyaji hasil análisis tentang strategi untuk
mengatasi ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.8 Menyaji hasil análisis tentang dinamika
kehidupan bernegara sesuai konsep NKRI dan
bernegara sesuai konsep federal dilihat dari
konteks geopolitik
4.9 Menyaji hasil analisis tentang budaya politik di
Indonesia
4.10 Menyaji hasil análisis tentang perkembangan
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.10.1 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan gender
4.10.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan
yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mengamalkan ketaatan terhadap agama dan
mengamalkan ajaran agama kepercayaan yang dianut dalam kehidupan
yang dianutnya berbangsa dan bernegara.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1.3 Menghayati jiwa toleransi antarumat beragama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.4 Menghargai karakter berakhlak mulia dalam
memperkuat komitmen negara kesatuan.
2. Menghayati dan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai
mengamalkan perilaku pandangan hidup dan ideologi nasional dalam
37
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
jujur, disiplin, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
tanggungjawab, peduli bernegara.
(gotong royong, kerjasama, 2.2 Mengamalkan kesadaran berkonstitusi
toleran, damai), santun, berdasarkan pemahaman latar belakang, proses
responsif dan pro-aktif dan perumusan dan pengesahan, serta perkembangan
menunjukkan sikap sebagai aktualisasi Undang-Undang Dasar Negara
bagian dari solusi atas Republik Indonesia Tahun 1945
berbagai permasalahan 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
dalam berinteraksi secara Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
efektif dengan lingkungan Republik Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan
sosial dan alam serta dalam berbangsa dan bernegara
menempatkan diri sebagai 2.4 Mengamalkan tanggungjawab warga negara
cerminan bangsa dalam untuk mengatasi ancaman terhadap negara
pergaulan dunia 2.5 Mengamalkan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat,
dan integrasi nasional dalam konteks NKRI.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM
menganalisis dan secara argumentatif dan saling keterhubungan
mengevaluasi pengetahuan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-
faktual, konseptual, sila Pancasila
prosedural, dan 3.2 Memahami pelaksanaan pasal-pasal yang
metakognitif berdasarkan mengatur tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan
rasa ingin tahunya tentang kehakiman
ilmu pengetahuan, 3.3 Menganalisis dinamika pengelolaan kekuasaan
teknologi, seni, budaya, dan negara di pusat dan daerah berdasarkan Undang-
humaniora dengan wawasan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
kemanusiaan, kebangsaan, 1945dalam mewujudkan tujuan negara
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan
terkait penyebab fenomena pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
dan kejadian, serta 3.5 Mengevaluasi peran Indonesia dalam hubungan
menerapkan pengetahuan Internasional
prosedural pada bidang 3.6 Menganalisis strategi yang diterapkan negara
kajian yang spesifik sesuai Indonesia dalam menyelesaikan ancaman
dengan bakat dan minatnya terhadap negara dalam memperkokoh persatuan
untuk memecahkan masalah dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.7 Menganalisis dinamika penyelenggaraan negara
dalam konsep NKRI dan konsep negara federal
4. Mengolah, menalar, 4.1 Menyaji pembahasan kasus pelanggaran HAM
menyaji, dan mencipta secara argumentatif dan saling keterhubungan
dalam ranah konkret dan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-
ranah abstrak terkait dengan sila Pancasila
pengembangan dari yang 4.2 Menyaji pelaksanaan pasal-pasal yang mengatur
dipelajarinya di sekolah tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan
secara mandiri serta kehakiman
bertindak secara efektif dan 4.3 Menyaji hasil analisis dinamika pengelolaan
kreatif, dan mampu kekuasaan negara di pusat dan daerah
menggunakan metoda berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
sesuai kaidah keilmuan Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
mewujudkan tujuan negara
38
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.4 Menyaji analisis penanganan kasus pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
negara
4.5 Menyaji hasil evaluasi dari berbagai media massa
tentang peran Indonesia dalam hubungan
internasional.
4.6 Menyaji hasil analisis strategi yang diterapkan
negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman
terhadap negara dalam memperkokoh persatuan
bangsa.
4.7 Menyaji hasil analisis dinamika penyelenggaraan
negara dalam konsep NKRI dan konsep negara
federal
4.8.1 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku, agama,
ras, budaya, dan gender.
4.8.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan
yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional.
c. Bahasa Indonesia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk
mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan
dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan
hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar,
dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui
teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,
prosedur kompleks, dan negosiasi
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,
mengamalkan perilaku responsif, dan santun dalam menggunakan
jujur, disiplin, bahasa Indonesia untuk membuat anekdot
tanggungjawab, peduli mengenai permasalahan sosial, lingkungan, dan
(gotong royong, kerjasama, kebijakan publik
toleran, damai), santun, 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
39
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
responsif dan pro-aktif dan jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
menunjukkan sikap sebagai Indonesia untuk melaporkan hasil observasi
bagian dari solusi atas 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
berbagai permasalahan dan disiplin dalam menggunakan bahasa
dalam berinteraksi secara Indonesia untuk menunjukkan tahapan dan
efektif dengan lingkungan langkah yang telah ditentukan
sosial dan alam serta dalam 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
menempatkan diri sebagai santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
cerminan bangsa dalam untuk bernegosiasi dalam perundingan
pergaulan dunia. 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan
tanggung jawab dalam penggunaan bahasa
Indonesia untuk memaparkan pendapat mengenai
konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan
publik
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot,
menganalisis pengetahuan eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur
faktual, konseptual, kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan
prosedural berdasarkan rasa maupun tulisan
ingintahunya tentang ilmu 3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil
pengetahuan, teknologi, observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik
seni, budaya, dan melalui lisan maupun tulisan
humaniora dengan wawasan 3.3 Menganalisis teks anekdot, laporan hasil
kemanusiaan, kebangsaan, observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
kenegaraan, dan peradaban baik melalui lisan maupun tulisan
terkait penyebab fenomena 3.4 Mengevaluasi teks anekdot, eksposisi, laporan
dan kejadian, serta hasil observasi, prosedur kompleks, dan
menerapkan pengetahuan negosiasi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik
prosedural pada bidang melalui lisan maupun tulisan
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi,
menyaji dalam ranah laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
konkret dan ranah abstrak negosiasi baik secara lisan maupun tulisan
terkait dengan 4.2 Memproduksi teks anekdot, eksposisi, laporan
pengembangan dari yang hasil observasi, prosedur kompleks, dan
dipelajarinya di sekolah negosiasi yang koheren sesuai dengan
secara mandiri, dan mampu karakteristik teks yang akan dibuat baik secara
menggunakan metoda lisan mupun tulisan
sesuai kaidah keilmuan 4.3 Menyunting teks anekdot, eksposisi, laporan
hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah teks
baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Mengabstraksi teks anekdot, eksposisi, laporan
hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi baik secara lisan maupun tulisan
4.5 Mengonversi teks anekdot, eksposisi, laporan
hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi ke dalam bentuk yang lain sesuai
40
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan
maupun tulisan
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk
mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan
dan tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita
ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
film/drama
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar,
dan menyajikan informasi lisan dan tulis
melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
film/drama
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab,
mengamalkan perilaku responsif dan imajinatif dalam menggunakan
jujur, disiplin, bahasa Indonesia untuk berekspresi
tanggungjawab, peduli 2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
toleran, damai), santun, Indonesia untuk memahami dan menyampaikan
responsif dan pro-aktif dan permasalahan
menunjukkan sikap sebagai 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
bagian dari solusi atas dan disiplin dalam menggunakan bahasa
berbagai permasalahan Indonesia untuk bercerita ulang
dalam berinteraksi secara 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
efektif dengan lingkungan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
sosial dan alam serta dalam untuk menyampaikan paparan
menempatkan diri sebagai 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan
cerminan bangsa dalam tanggung jawab dalam penggunaan bahasa
pergaulan dunia Indonesia untuk menyampaikan penjelasan
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita
dan menganalisis pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi
pengetahuan faktual, kompleks, dan ulasan/reviu film/drama baik
konseptual, prosedural, dan melalui lisan maupun tulisan
metakognitif berdasarkan 3.2 Membandingkan teks cerita pendek, pantun,
rasa ingin tahunya tentang cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan
ilmu pengetahuan, ulasan/reviu film/drama baik melalui lisan
teknologi, seni, budaya, dan maupun tulisan
humaniora dengan wawasan 3.3 Menganalisis teks cerita pendek, pantun, cerita
kemanusiaan, kebangsaan, ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
41
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kenegaraan, dan peradaban film/drama baik melalui lisan maupun tulisan
terkait penyebab fenomena 3.4 Mengevaluasi teks cerita pendek, pantun, cerita
dan kejadian, serta ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
menerapkan pengetahuan film/drama berdasarkan kaidah-kaidah baik
prosedural pada bidang melalui lisan maupun tulisan
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek,
menyaji dalam ranah pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan
konkret dan ranah abstrak ulasan/reviu film/drama baik secara lisan
terkait dengan maupun tulisan
pengembangan dari yang 4.2 Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita
dipelajarinya di sekolah ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
secara mandiri, bertindak film/drama yang koheren sesuai dengan
secara efektif dan kreatif, karakteristik yang akan dibuat baik secara lisan
serta mampu menggunakan mupun tulisan
metoda sesuai kaidah 4.3 Menyunting teks cerita pendek, pantun, cerita
keilmuan ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
film/drama sesuai dengan struktur dan kaidah
baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Mengabstraksi teks cerita pendek, pantun, cerita
ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
film/drama baik secara lisan maupun tulisan
4.5 Mengonversi teks cerita pendek, pantun, cerita
ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu
film/drama ke dalam bentuk yang lain sesuai
dengan struktur dan kaidah baik secara lisan
maupun tulisan
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
mengamalkan ajaran agama bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai
yang dianutnya dengan kaidah dan konteks untuk
mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan
dan tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar,
dan menyajikan informasi lisan dan tulis
melalui teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, responsif dan
42
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
mengamalkan perilaku santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
jujur, disiplin, untuk menyampaikan cerita sejarah tentang
tanggungjawab, peduli tokoh-tokoh nasional dan internasional
(gotong royong, kerjasama, 2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli,
toleran, damai), santun, dan santun dalam menggunakan bahasa
responsif dan pro-aktif dan Indonesia untuk memahami dan menyampaikan
menunjukkan sikap sebagai berita
bagian dari solusi atas 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
berbagai permasalahan dan disiplin dalam menggunakan bahasa
dalam berinteraksi secara Indonesia untuk memahami dan menyampaikan
efektif dengan lingkungan penjelasan dan ajakan
sosial dan alam serta dalam 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
menempatkan diri sebagai santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
cerminan bangsa dalam untuk memaparkan editorial/opinin tentang
pergaulan dunia konflik sosial, politik, ekonomi, kebijakan
publik, dan lingkungan hidup
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan
tanggung jawab dalam penggunaan bahasa
Indonesia untuk memahami dan menyajikan
cerita fiksi dalam novel
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita
menganalisis dan sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita
mengevaluasi pengetahuan fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun
faktual, konseptual, tulisan
prosedural, dan 3.2 Membandingkan teks cerita sejarah, berita,
metakognitif berdasarkan iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam
rasa ingin tahunya tentang novel baik melalui lisan maupun tulisan
ilmu pengetahuan, 3.3 Menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan,
teknologi, seni, budaya, dan editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik
humaniora dengan wawasan melalui lisan maupun tulisan
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Mengevaluasi teks cerita sejarah, berita, iklan,
kenegaraan, dan peradaban editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
terkait penyebab fenomena berdasarkan kaidah-kaidah baik melalui lisan
dan kejadian, serta maupun tulisan
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah,
menyaji, dan mencipta berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi
dalam ranah konkret dan dalam novel baik secara lisan maupun tulisan
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan,
pengembangan dari yang editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel yang
dipelajarinya di sekolah koheren sesuai dengan karakteristik teks baik
secara mandiri serta secara lisan maupun tulisan
bertindak secara efektif dan 4.3 Menyunting teks cerita sejarah, berita, iklan,
kreatif, dan mampu editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
menggunakan metoda sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik
43
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
sesuai kaidah keilmuan secara lisan maupun tulisan
4.4 Mengabstraksi teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik
secara lisan maupun tulisan
4.5 Mengonversi teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel ke
dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur
dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
d. Matematika
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
yang dianutnya
2. Menghayati dan 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan
mengamalkan perilaku bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
jujur, disiplin, percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan
tanggungjawab, peduli strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan
(gotong royong, kerjasama, strategi menyelesaikan masalah.
toleran, damai), santun, 2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku
responsif dan proaktif dan jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan
menunjukkan sikap sebagai disiplin dalam melakukan tugas belajar
bagian dari solusi atas matematika.
berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa
dalam berinteraksi secara ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan.
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan
menganalisis pengetahuan logaritma sesuai dengan karakteristik
faktual, konseptual, permasalahan yang akan diselesaikan dan
prosedural berdasarkan rasa memeriksa kebenaran langkah-langkahnya.
ingintahunya tentang ilmu 3.2 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai
pengetahuan, teknologi, mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan
seni, budaya, dan serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
humaniora dengan wawasan nyata.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan linear
kenegaraan, dan peradaban dua dan tiga variabel serta pertidaksamaan linear
terkait penyebab fenomena dua variabel dan mampu menerapkan berbagai
dan kejadian, serta strategi yang efektif dalam menentukan
menerapkan pengetahuan himpunan penyelesaiannya serta memeriksa
prosedural pada bidang kebenaran jawabannya dalam pemecahan
kajian yang spesifik sesuai masalah matematika.
dengan bakat dan minatnya 3.4 Mendeskripsikan konsep matriks sebagai
44
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
untuk memecahkan representasi numerik dalam kaitannya dengan
masalah. konteks nyata.
3.5 Mendeskripsikan operasi sederhana matriks serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
3.6 Mendeskripsikan daerah asal, daerah kawan, dan
daerah hasil suatu relasi antara dua himpunan
yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik,
himpunan pasangan terurut, atau ekspresi
simbolik)
3.7 Mengidentifikasi relasi yang disajikan dalam
berbagai bentuk yang merupakan fungsi.
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika
dan geometri atau barisan lainnya melalui
pengamatan dan memberikan alasannya.
3.9 Mendeskripsikan berbagai bentuk ekspresi yang
dapat diubah menjadi persamaan kuadrat.
3.10 Mendeskripsikan persamaan dan fungsi kuadrat,
memilih strategi dan menerapkan untuk
menyelesaikan persamaan dan fungsi kuadrat
serta memeriksa kebenaran jawabannya.
3.11 Menganalisis fungsi dan persamaan kuadrat
dalam berbagai bentuk penyajian masalah
kontekstual.
3.12 Menganalisis grafik fungsi dari data terkait
masalah nyata dan menentukan model matematika
berupa fungsi kuadrat.
3.13 Mendeskripsikan konsep jarak dan sudut antar-
titik, garis dan bidang melalui demonstrasi
menggunakan alat peraga atau media lainnya.
3.14 Mendeskripsikan konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku melalui
penyelidikan dan diskusi tentang hubungan
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam
beberapa segitiga siku- siku sebangun.
3.15 Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar
perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-
siku.
3.16 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan
perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap
kuadran, memilih dan menerapkan dalam
penyelesaian masalah nyata dan matematika.
3.17 Mendeskripsikan konsep fungsi Trigonometri
dan menganalisis grafik fungsinya serta
menentukan hubungan nilai fungsi Trigonometri
dari sudut-sudut istimewa.
3.18 Mendeskripsikan konsep limit fungsi aljabar
dengan menggunakan konteks nyata dan
menerapkannya.
3.19 Merumuskan aturan dansifat limit fungsi aljabar
45
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
melalui pengamatan contoh-contoh.
3.20 Mendeskripsikan berbagai penyajian data dalam
bentuk tabel atau diagram/plot yang sesuai untuk
mengomunikasikan informasi dari suatu
kumpulan data melalui analisis perbandingan
berbagai variasi penyajian data.
3.21 Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau
diagram/plot tertentu yang sesuai dengan
informasi yang ingin dikomunikasikan.
3.22 Mendeskripsikan konsep peluang suatu kejadian
menggunakan berbagai objek nyata dalam suatu
percobaan menggunakan frekuensi relatif.
3.23 Mendeskripsikan dan menganalisis aspek-aspek
sederhana argumentasi logis yang digunakan
dalam matematika yang sudah dipelajari, seperti
penalaran induktif dan deduktif, hipotesis dan
simpulan dalam deduksi logis, dan contoh
penyangkal
4. Mengolah, 4.1 Menyajikan masalah nyata menggunakan operasi
menalar, dan menyaji dalam aljabar berupa eksponen dan logaritma serta
ranah konkret dan ranah menyelesaikannya menggunakan sifat- sifat dan
abstrak terkait dengan aturan yang telah terbukti kebenarannya.
pengembangan dari yang 4.2 Menerapkan konsep nilai mutlak dalam
dipelajarinya di sekolah persamaan dan pertidaksamaan linear dalam
secara mandiri, dan mampu memecahkan masalah nyata.
menggunakan metoda 4.3 Membuat model matematika berupa persamaan
sesuai kaidah keilmuan. dan pertidaksamaan linear dua variabel yang
melibatkan nilai mutlak dari situasi nyatadan
matematika, serta menentukan jawab dan
menganalisis model sekaligus jawabnya.
4.4 Menggunakan SPLDV, SPLTV dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV)
untuk menyajikan masalah kontekstual dan
menjelaskan makna tiap besaran secara lisan
maupun tulisan.
4.5 Membuat model matematika berupa SPLDV,
SPLTV, dan SPtLDV dari situasi nyata dan
matematika, serta menentukan jawab dan
menganalisis model sekaligus jawabnya.
4.6 Menyajikan model matematika dari suatu
masalah nyata yang berkitan dengan matriks.
4.7 Menerapkan daerah asal, dan daerah hasil fungsi
dalam menyelesaikan masalah.
4.8 Menyajikan hasil menemukan pola barisan dan
deret dan penerapannya dalam penyelesaian
masalah sederhana.
4.9 Mengidentifikasi dan menerapkan konsep fungsi
dan persamaan kuadrat dalam menyelesaikan
masalah nyata dan menjelaskannya secara lisan
46
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan tulisan.
4.10 Menyusun model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
dan menyelesaikan serta memeriksa kebenaran
jawabannya.
4.11 Menggambar dan membuat sketsa grafik fungsi
kuadrat dari masalah nyata berdasarkan data
yang ditentukan dan menafsirkan
karakteristiknya.
4.12 Mengidentifikasi hubungan fungsional kuadratik
dari fenomena sehari-hari dan menafsirkan
makna dari setiap variabel yang digunakan.
4.13 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan
ruang serta dalam menyelesaikan masalah nyata
berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik,
garis dan bidang.
4.14 Menerapkan perbandingan trigonometri dalam
menyelesaikan masalah.
4.15 Menyajikan grafik fungsi trigonometri.
4.16 Memilih strategi yang efektif dan menyajikan
model matematika dalam memecahkan masalah
nyata tentang limit fungsi aljabar.
4.17 Menyajikan data nyata dalam bentuk tabel atau
diagram/plot tertentu yang sesuai dengan
informasi yang ingin dikomunikasikan.
4.18 Menyajikan hasil penerapan konsep peluang
untuk menjelaskan berbagai objek nyata melalui
percobaan menggunakan frekuensirelatif.
4.19 Menganalisis aspek-aspek sederhana argumentasi
logis yang digunakan dalam matematika yang
sudah dipelajari dan dalam kehidupan sehari-
hari.
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
yang dianutnya
2. Menghayati dan 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan
mengamalkan perilaku bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
jujur, disiplin, percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan
tanggungjawab, peduli strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan
(gotong royong, kerjasama, strategi menyelesaikan masalah.
toleran, damai), santun, 2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku
responsif dan pro-aktif dan jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan
menunjukkan sikap sebagai disiplin dalam melakukan tugas belajar
bagian dari solusi atas matematika.
berbagai permasalahan 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa
dalam berinteraksi secara ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan.
47
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan dan
dan menganalisis pertidaksamaan linear dua variabel dan
pengetahuan faktual, menerapkannya dalam pemecahan masalah
konseptual, prosedural, dan program linear.
metakognitif berdasarkan 3.2 Menerapkan prosedur yang sesuai untuk
rasa ingin tahunya tentang menyelesaikan masalah program linear terkait
ilmu pengetahuan, masalah nyata dan menganalisis kebenaran
teknologi, seni, budaya, dan langkah-langkahnya.
humaniora dengan wawasan 3.3 Menganalisis bagaimana menilai validitas
kemanusiaan, kebangsaan, argumentasi logis yang digunakan dalam
kenegaraan, dan peradaban matematika yang sudah dipelajari terkait
terkait penyebab fenomena pemecahan masalah program linear.
dan kejadian, serta 3.4 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dasar
menerapkan pengetahuan operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks
prosedural pada bidang serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
kajian yang spesifik sesuai 3.5 Mendeskripsikan konsep fungsi dan menerapkan
dengan bakat dan minatnya operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan,
untuk memecahkan perkalian, dan pembagian) pada fungsi.
masalah. 3.6 Menganalisis konsep dan sifat suatu fungsi dan
melakukan manipulasi aljabar dalam menentukan
invers fungsi dan fungsi invers.
3.7 Mendeskripsikan dan menganalisis sifat suatu
fungsi sebagai hasil operasi dua atau lebih fungsi
yang lain..
3.8 Mendeskripsikan konsep komposisi fungsi
dengan menggunakan konteks sehari-hari dan
menerapkannya.
3.9 Mendeskripsikan konsep barisan tak hingga
sebagai fungsi dengan daerah asal himpunan
bilangan asli.
3.10 Menganalisis sifat dua garis sejajar dan saling
tegak lurus dan menerapkannya dalam
menyelesaikan masalah.
3.11 Mendeskripsikan dan menganalisis aturan sinus
dan kosinus serta menerapkannya dalam
menentukan luas daerah segitiga.
3.12 Mendeskripsikan dan menggunakan berbagai
ukuran pemusatan, letak dan penyebaran data
sesuai dengan karakteristik data melalui aturan
dan rumus serta menafsirkan dan
mengkomunikasikannya.
3.13 Mendeskripsikan dan menerapkan berbagai
aturan pencacahan melalui beberapa contoh
nyata serta menyajikan alur perumusan aturan
48
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pencacahan (perkalian, permutasi dan kombinasi)
melalui diagram atau cara lainnya.
3.14 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip
permutasi dan kombinasi dalam pemecahan
masalah nyata.
3.15 Mendeskripsikan konsep ruang sampel dan
menentukan peluang suatu kejadian dalam suatu
percobaan.
3.16 Mendeskripsikan dan menerapkan aturan/rumus
peluang dalam memprediksi terjadinya suatu
kejadian dunia nyata serta menjelaskan alasan-
alasannya.
3.17 Mendeskripsikan konsep peluang dan harapan
suatu kejadian dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
3.18 Mendeskripsikan konsep persamaan lingkaran
dan menganalisis sifat garis singgung lingkaran
dengan menggunakan metode koordinat.
3.19 Mendeskripsikan konsep dan kurva lingkaran
dengan titik pusat tertentu dan menurunkan
persamaan umum lingkaran dengan metode
koordinat.
3.20 Menganalisis sifat-sifat transformasi geometri
(translasi, refleksi garis, dilatasi dan rotasi)
dengan pendekatan koordinat dan
menerapkannya dalam menyelesaikan masalah.
3.21 Mendeskripsikan konsep turunan dengan
menggunakan konteks matematik atau konteks
lain dan menerapkannya.
3.22 Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsi aljabar
dari aturan dan sifat limit fungsi.
3.23 Memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan
masalah dunia nyatadan matematika yang
melibatkan turunan dan integral tak tentu dan
memeriksa kebenaran langkah-langkahnya.
3.24 Mendeskripsikan konsep turunan dan
menggunakannya untuk menganalisis grafik
fungsi dan menguji sifat-sifat yang dimiliki
untuk mengetahui fungsi naik dan fungsi turun.
3.25 Menerapkan konsep dansifat turunan fungsi
untuk menentukan gradien garis singgung kurva,
garis tangen, dan garis normal.
3.26 Mendeskripsikan konsep dan sifat turunan fungsi
terkaitdan menerapkannya untuk menentukan
titik stasioner (titik maximum, titik minimum
dan titik belok).
3.27 Menganalisis bentuk model matematika berupa
persamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan
sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah
49
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
maximum dan minimum.
3.28 Mendeskripsikan konsep integral tak tentu suatu
fungsi sebagai kebalikan dari turunan fungsi.
3.29 Menurunkan aturan dan sifat integral tak tentu
dari aturan dan sifat turunan fungsi.
4. Mengola 4.1 Merancang dan mengajukan masalah nyata
h, menalar, dan menyaji berupa masalah program linear, dan menerapkan
dalam ranah konkret dan berbagai konsep dan aturan penyelesaian sistem
ranah abstrak terkait dengan pertidaksamaan linear dan menentukan nilai
pengembangan dari yang optimum dengan menggunakan fungsi selidik
dipelajarinya di sekolah yang ditetapkan..
secara mandiri, bertindak 4.2 Memadu berbagai konsep dan aturan operasi
secara efektif dan kreatif, matriks dan menyajikan model matematika dari
serta mampu menggunakan suatu masalah nyata dengan memanfaatkan nilai
metoda sesuai kaidah determinan atau invers matriks dalam
keilmuan. pemecahannya.
4.3 Mengolah data masalah nyata dengan menerapkan
aturan operasi dua fungsi atau lebih dan
menafsirkan nilai variabel yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
4.4 Memilih strategi yang efektif dan menyajikan
model matematika dalam memecahkan masalah
nyata terkait fungsi invers dan invers fungsi.
4.5 Merancang dan mengajukan masalah dunia nyata
yang berkaitan dengan komposisi fungsi dan
menerapkan berbagai aturan dalam
menyelesaikannya.
4.6 Menerapkan konsep barisan dan deret tak hingga
dalam penyelesaian masalah sederhana.
4.7 Menganalisis kurva-kurva yang melalui beberapa
titik untuk menyimpulkan berupa garis lurus,
garis-garis sejajar, atau garis-garis tegak lurus.
4.8 Merancang dan mengajukan masalah nyata
terkait luas segitiga dan menerapkan aturan sinus
dan kosinus untuk menyelesaikannya.
4.9 Menyajikan dan mengolah data statistik
deskriptif kedalam tabel distribusi dan histogram
untuk memperjelas dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan kehidupan nyata.
4.10 Memilih dan menggunakan aturan pencacahan
yangsesuai dalam pemecahan masalah nyata
serta memberikan alasannya.
4.11 Mengidentifikasi masalah nyata dan menerapkan
aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam
pemecahan masalah tersebut.
4.12 Mengidentifikasi, menyajikan model matematika
dan menentukan peluangdan harapan suatu
kejadian dari masalah kontektual.
4.13 Mengolah informasi darisuatu masalah nyata,
50
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
mengidentifikasi sebuah titik sebagai pusat
lingkaran yang melalui suatu titik tertentu,
membuat model matematika berupa persamaan
lingkaran dan menyelesaikan masalah tersebut.
4.14 Merancang dan mengajukan masalah nyata
terkait garis singgunglingkaran serta
menyelesaikannya dengan melakukan manipulasi
aljabar dan menerapkan berbagai konsep
lingkaran.
4.15 Menyajikan objek kontekstual, menganalisis
informasi terkait sifat-sifat objek dan
menerapkan aturan transformasi geometri
(refleksi, translasi, dilatasi, dan rotasi) dalam
memecahkan masalah.
4.16 Memilih strategi yang efektif dan menyajikan
model matematika dalam memecahkan masalah
nyata tentang turunan fungsi aljabar.
4.17 Memilih strategi yang efektif dan menyajikan
model matematika dalam memecahkan masalah
nyata tentang fungsi naik dan fungsi turun.
4.18 Merancang dan mengajukan masalah nyata serta
menggunakan konsep dan sifat turunan fungsi
terkait dalam titik stasioner (titik maximum,titik
minimum dan titik belok)
4.19 Menyajikan data dari situasi nyata, memilih
variabel dan mengkomunikasikannya dalam
bentuk model matematika berupa persamaan
fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat
turunan fungsi dalam memecahkan masalah
maximum dan minimum.
4.20 Memilih strategi yang efektif dan menyajikan
model matematika dalam memecahkan masalah
nyata tentang integral tak tentu dari fungsi
aljabar.
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
yang dianutnya
2. Menghayati dan 2.1 Menghayati perilaku disiplin, sikap kerjasama,
mengamalkan perilaku sikap kritis dan cermat dalam bekerja
jujur, disiplin, menyelesaikan masalah kontekstual.
tanggungjawab, peduli 2.2 Memiliki dan menunjukkan rasa ingin tahu,
(gotong royong, kerjasama, motivasi internal, rasa senang dan tertarik dan
toleran, damai), santun, percaya diri dalam melakukan kegiatan belajar
responsif dan pro-aktif dan ataupun memecahkan masalah nyata.
menunjukkan sikap sebagai
51
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis konsep, nilai determinan dan sifat
menganalisis dan operasi matriks serta menerapkannya dalam
mengevaluasi pengetahuan menentukan invers matriks dan dalam
faktual, konseptual, memecahkan masalah.
prosedural, dan 3.2 Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada
metakognitif berdasarkan konteks dunia nyata, seperti bunga, pertumbuhan,
rasa ingin tahunya tentang dan peluruhan.
ilmu pengetahuan, 3.3 Mendeskripsikan prinsip induksi matematika dan
teknologi, seni, budaya, dan menerapkannya dalam membuktikan rumus
humaniora dengan wawasan jumlah deret persegi dankubik.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang,
kenegaraan, dan peradaban diagonal bidang, dan bidang diagonal dalam
terkait penyebab fenomena bangun ruang dimensi tiga serta menerapkannya
dan kejadian, serta dalam memecahkan masalah.
menerapkan pengetahuan 3.5 Memahami konsep jumlah Rieman dan integral
prosedural pada bidang tentu suatu fungsi dengan menggunakan fungsi-
kajian yang spesifik sesuai fungsi sederhana non-negatif.
dengan bakat dan minatnya 3.6 Menggunakan Teorema Fundamental Kalkulus
untuk memecahkan untuk menemukan hubungan antara integral
masalah. dalam integral tentu dan dalam integral tak tentu.
4. Mengolah, menalar, 4.1 Menyajikan dan menyelesaikan model
menyaji, dan mencipta matematika dalam bentuk persamaan matriks dari
dalam ranah konkret dan suatu masalah nyata yang berkaitan dengan
ranah abstrak terkait dengan persamaan linear.
pengembangan dari yang 4.2 Mengidentifikasi, menyajikan model matematika
dipelajarinya di sekolah dan menyelesaikan masalah keseharian yang
secara mandiri serta berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika,
bertindak secara efektif dan geometri dan yang lainnya.
kreatif, dan mampu 4.3 Mengidentifikasi, menyajikan model matematika
menggunakan metoda dan menyelesaikan masalah induksi matematika
sesuai kaidah keilmuan. dalam membuktikan rumus jumlah deret persegi
dan kubik.
4.4 Menggunakan berbagai prinsip konsep dan sifat
diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang
diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta
menerapkannya dalam memecahkan.
4.5 Mengolah data dan membuat model fungsi
sederhana non-negatif dari masalah nyata serta
menginterpretasikan masalah dalam gambar dan
menyelesaikan masalah dengan mengunakan
konsep dan aturan integral tentu.
52
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.6 Mengajukan masalah nyata dan mengidentikasi
sifat fundamental kalkulus dalam integral tentu
fungsi sederhana serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
e. Sejarah Indonesia
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agamanya.
yang dianutnya 1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam
toleransi antar umat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli
mengamalkan perilaku terhadap berbagai hasil budaya pada zaman
jujur, disiplin, praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.
tanggungjawab, peduli 2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta damai,
(gotong royong, kerjasama, responsif dan pro aktif yang ditunjukkan oleh
toleran, damai), santun, tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial
responsif dan pro-aktif dan dan lingkungannya.
menunjukkan sikap sebagai 2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam
bagian dari solusi atas mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
berbagai permasalahan sejarah.
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami dan menerapkan konsep berpikir
menganalisis pengetahuan kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan
faktual, konseptual, waktu dalam sejarah.
prosedural berdasarkan rasa 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada
ingintahunya tentang ilmu zaman praaksara.
pengetahuan, teknologi, 3.3 Menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa
seni, budaya, dan Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan
humaniora dengan wawasan Melanesoid).
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya
kenegaraan, dan peradaban Praaksara Indonesia termasuk yang berada di
terkait penyebab fenomena lingkungan terdekat.
dan kejadian, serta 3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses
menerapkan pengetahuan masuk dan berkembangnya agama dan
prosedural pada bidang kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
kajian yang spesifik sesuai 3.6 Menganalisis karakteristik kehidupan
dengan bakat dan minatnya masyarakat, pemerintahan, dan kebudayaan pada
untuk memecahkan masalah masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti
53
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini.
3.7 Menganalisis berbagai teori tentang proses
masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Islam di Indonesia.
3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan
masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan
menunjukan contoh bukti-bukti yang masih
berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyajikan informasi mengenai keterkaitan
menyaji dalam ranah antara konsep berpikir kronologis (diakronik ),
konkret dan ranah abstrak sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah .
terkait dengan 4.2 Menyajikan hasil penalaran mengenai corak
pengembangan dari yang kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
dipelajarinya di sekolah dalam bentuk tulisan.
secara mandiri, dan mampu 4.3 Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari
menggunakan metoda informasi mengenai asal-usul nenek moyang
sesuai kaidah keilmuan bangsa Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan
Melanesoid) dalam bentuk tulisan.
4.4 Menalar informasi mengenai hasil budaya
Praaksara Indonesia termasuk yang berada di
lingkungan terdekat dan menyajikannya dalam
bentuk tertulis.
4.5 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan
perkembangan kerajaan Hindu-Buddha dengan
menerapkan cara berpikir kronologis, dan
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini serta mengemukakannya
dalam bentuk tulisan.
4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan
tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang
berkembang pada masa kerajaan Hindu-Buddha
dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa
Indonesia pada masa kini.
4.7 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan
perkembangan kerajaan Islam dengan
menerapkan cara berpikir kronologis, dan
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini serta mengemukakannya
dalam bentuk tulisan.
4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan
tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang
berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih
berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia
pada masa kini.
54
f. Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari
mengamalkan ajaran agama bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
yang dianutnya komunikasi international yang diwujudkan dalam
semangat belajar.
2. Menghayati dan 2.1. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
mengamalkan perilaku melaksanakan komunikasi interpersonal dengan
jujur, disiplin, guru dan teman.
tanggungjawab, peduli 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya
57
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
(gotong royong, kerjasama, diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
toleran, damai), santun, komunikasi transaksional dengan guru dan
responsif dan pro-aktif dan teman.
menunjukkan sikap sebagai 2.3. Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli,
bagian dari solusi atas kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan
berbagai permasalahan komunikasi fungsional.
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
dan menganalisis unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran
pengetahuan faktual, dan tawaran, serta responnya, sesuai dengan
konseptual, prosedural, dan konteks penggunaannya.
metakognitif berdasarkan 3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
rasa ingin tahunya tentang unsur kebahasaan untuk menyatakan dan
ilmu pengetahuan, menanyakan tentang pendapat dan pikiran, sesuai
teknologi, seni, budaya, dan dengan konteks penggunaannya.
humaniora dengan wawasan 3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
kemanusiaan, kebangsaan, unsur kebahasaan pada ungkapan harapan dan
kenegaraan, dan peradaban doa bersayap (extended), serta responnya, sesuai
terkait penyebab fenomena dengan konteks penggunaannya.
dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
menerapkan pengetahuan unsur kebahasaan dari teks undangan resmi,
prosedural pada bidang sesuai dengan konteks penggunaannya.
kajian yang spesifik sesuai 3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan bakat dan minatnya unsur kebahasaan dari teks surat pribadi, sesuai
untuk memecahkan masalah dengan konteks penggunaannya.
3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks prosedur berbentuk
manual dan kiat-kiat (tips), sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan untuk menyatakan dan
menanyakan tentang tindakan/kegiatan/kejadian
tanpa perlu menyebutkan pelakunya dalam teks
ilmiah, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan untuk menyatakan dan
menanyakan tentang pengandaian jika terjadi
suatu keadaan/kejadian/peristiwa di waktu yang
akan datang, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.9 Menganalisis struktur teks dan unsur kebahasaan
untuk melaksanakan fungsi sosial teks factual
report dengan menyatakan dan menanyakan
tentang teks ilmiah faktual tentang orang,
58
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
binatang, benda, gejala dan peristiwa alam dan
sosial, sederhana, sesuai dengan konteks
pembelajaran di pelajaran lain di Kelas XI.
3.10 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks eksposisi analitis
tentang topik yang hangat dibicarakan umum,
sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.11 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks biografi pendek dan
sederhana tentang tokoh terkenal, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.12 Menyebutkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan
dalam lagu.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan,
menyaji dalam ranah menanyakan, dan merespon ungkapan memberi
konkret dan ranah abstrak saran dan tawaran, dengan memperhatikan fungsi
terkait dengan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
pengembangan dari yang benar dan sesuai konteks.
dipelajarinya di sekolah 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan
secara mandiri, bertindak dan merespon ungkapan menyatakan pendapat
secara efektif dan kreatif, dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial,
serta mampu menggunakan struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
metoda sesuai kaidah dan sesuai konteks.
keilmuan 4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan harapan
dan doa bersayap (extended), dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.4 Menangkap makna teks undangan resmi.
4.5 Menyunting undangan resmi dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.6 Menyusun teks tulis undangan resmi, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.7 Menangkap makna teks surat pribadi.
4.8 Menyusun teks surat pribadi, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.9 Menangkap makna teks prosedur, lisan dan tulis,
berbentuk manual dan kiat-kiat (tips).
4.10 Menyunting teks prosedur berbentuk manual dan
kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.11 Menyusun teks lisan dan tulis, untuk menyatakan
dan menanyakan tentang
tindakan/kegiatan/kejadian tanpa perlu
menyebutkan pelakunya dalam teks ilmiah,
59
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.12 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan
dan menanyakan tentang pengandaian jika terjadi
suatu keadaan/kejadian/peristiwa di waktu yang
akan datang, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.13 Menangkap makna dalam teks ilmiah faktual
(factual report), lisan dan tulis, sederhana,
tentang orang, binatang, benda, gejala dan
peristiwa alam dan sosial, terkait dengan Mata
pelajaran lain di Kelas XI.
4.14 Menangkap makna dalam teks eksposisi analitis
tentang topik yang hangat dibicarakan umum.
4.15 Menangkap makna teks biografi pendek dan
sederhana tentang tokoh terkenal.
4.16 Menangkap pesan dalam lagu.
KELAS XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari
mengamalkan ajaran agama bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
yang dianutnya komunikasi international yang diwujudkan
dalam semangat belajar.
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
mengamalkan perilaku melaksanakan komunikasi interpersonal dengan
jujur, disiplin, guru dan teman.
tanggungjawab, peduli 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
(gotong royong, kerjasama, percayadiri, dan bertanggungjawab dalam
toleran, damai), santun, melaksanakan komunikasi transaksional dengan
responsif dan pro-aktif dan guru dan teman.
menunjukkan sikap sebagai 2.3 Menunjukkan perilaku tanggungjawab, peduli,
bagian dari solusi atas kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan
berbagai permasalahan komunikasi fungsional.
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
menganalisis dan unsur kebahasaan pada ungkapan menawarkan
mengevaluasi pengetahuan jasa, serta responnya, sesuai dengan konteks
faktual, konseptual, penggunaannya.
prosedural, dan 3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
metakognitif berdasarkan unsur kebahasaan pada ungkapan mengawali
60
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
rasa ingin tahunya tentang penyampaian berita atau informasi yang
ilmu pengetahuan, mengejutkan, serta responnya, sesuai dengan
teknologi, seni, budaya, dan konteks penggunaannya.
humaniora dengan wawasan 3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
kemanusiaan, kebangsaan, unsur kebahasaan pada ungkapan meminta
kenegaraan, dan peradaban perhatian bersayap (extended), serta responnya,
terkait penyebab fenomena sesuaidengan konteks penggunaannya.
dan kejadian, serta 3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
menerapkan pengetahuan unsur kebahasaan dari surat lamaran kerja, sesuai
prosedural pada bidang dengan konteks penggunaannya.
kajian yang spesifik sesuai 3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan bakat dan minatnya unsur kebahasaan dari teks penyerta gambar
untuk memecahkan masalah (caption), sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.6 Menganalisis struktur teks, unsur kebahasaan,
dan fungsi sosial dari teks factual report
berbentuk teks ilmiah faktual tentang orang,
binatang, benda, gejala dan peristiwa alam dan
sosial, sesuai dengan konteks pembelajaran di
pelajaran lain di Kelas XII.
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan untuk menyatakan dan
menanyakan tentang keharusan, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks yang menyatakan
fakta dan pendapat, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.9 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks news item berbentuk
berita sederhana dari koran/radio/TV, sesuai
dengan konteks penggunaannya.
3.10 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan untuk menyatakan dan
menanyakan tentang pengandaian diikuti oleh
perintah/saran, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.11 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks prosedur berbentuk
resep, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.12 Menyebutkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan
dalam lagu.
4. Mengolah, menalar, 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyaji, dan mencipta mengucapkan dan merespon ungkapan
dalam ranah konkret dan menawarkan jasa, dengan memperhatikan
ranah abstrak terkait dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
pengembangan dari yang kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
dipelajarinya di sekolah 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
secara mandiri serta mengucapkan dan merespon ungkapan yang
bertindak secara efektif dan mengawali penyampaian berita atau informasi
61
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kreatif, dan mampu yang mengejutkan, dengan memperhatikan
menggunakan metoda fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
sesuai kaidah keilmuan kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan
meminta perhatian (extended), dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.4 Menangkap makna surat lamaran kerja.
4.5 Menyunting surat lamaran kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.6 Menyusun surat lamaran kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.7 Menangkap makna teks penyerta gambar
(caption).
4.8 Menyusun teks penyerta gambar (caption),
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.9 Menangkap makna dalam teks ilmiah faktual
(factual report) lisan dan tulis tentang benda,
binatang dan gejala/peristiwa alam, terkait
dengan Mata pelajaran lain di Kelas XII.
4.10 Menyusun teks ilmiah faktual (factual report),
lisan dan tulis, sederhana, tentang orang,
binatang, benda, gejala dan peristiwa alam dan
sosial, terkait dengan Mata pelajaran lain di
Kelas XII, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.
4.11 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
keharusan, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.
4.12 Menyusun teks lisan dan tulis, untuk
menyatakan fakta dan pendapat, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai
konteks.
4.13 Menangkap makna dalam teks berita sederhana
dari koran/radio/TV.
4.14 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
62
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengandaian diikuti perintah/saran, dengan
memperhatikan fungsisosial, struktu rteks, dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.15 Menangkap makna dalam teks prosedur lisan
dan tulis berbentuk resep
4.16 Menangkap makna lagu.
2. MUATAN KEWILAYAHAN
a. SENI RUPA
KELAS X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
mengamalkan ajaran agama pengamalan serta bangga terhadap karya seni
yang dianutnya rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
mengamalkan perilaku jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
jujur, disiplin, tanggung berkesenian
jawab, peduli, (gotong 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
royong, kerjasama, toleran, dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
damai), santun, responsif 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
dan proaktif, dan peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
menunjukkan sikap sebagai menghargai karya seni dan pembuatnya
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam
menganalisis pengetahuan proses berkarya seni rupa.
faktual, konseptual, 3.2 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam
prosedural berdasarkan rasa konsep seni rupa.
keingintahuannya tentang 3.3 Memahami pameran karya seni rupa
ilmu pengetahuan, 3.4 Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis
teknologi, seni, budaya, dan dalam kritik karya seni rupa.
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat
63
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi
menyaji dalam ranah berdasarkan melihat model
konkret dan ranah abstrak 4.2 Membuatkarya seni rupa tiga dimensi
terkait dengan berdasarkan melihat model
pengembangan dari yang 4.3 Memamerkan hasil karyaseni rupa
dipelajarinya di sekolah 4.4 Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai
secara mandiri, dan mampu jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan
menggunakan metoda sesuai hasil pengamatan
kaidah keilmuan
SENI MUSIK
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
mengamalkan ajaran pengamalan serta bangga terhadap seni musik
agama yang dianutnya sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah
Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
mengamalkan perilaku jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
jujur, disiplin, tanggung berkesenian
jawab, peduli, (gotong 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
royong, kerjasama, toleran, dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
damai), santun, responsif 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
dan proaktif, dan peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
menunjukkan sikap sebagai menghargai karya seni dan pembuatnya
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami karya musik berdasarkan simbol,
menganalisis pengetahuan jenis nilai estetis dan fungsinya
faktual, konseptual, 3.2 Menganalisis karya musik berdasarkan simbol,
prosedural berdasarkan rasa jenis nilai estetis dan fungsinya
keingintahuannya tentang 3.3 Memahami rancangan pergelaran musik
ilmu pengetahuan, 3.4 Menganalisis karya-karya musik dan kegiatan
teknologi, seni, budaya, dan pergelaran musik
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
64
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Menyanyikan lagu-lagu berdasarkan jenisnya
menyaji dalam ranah 4.2 Menampilkan permainan musik berdasarkan
konkret dan ranah abstrak jenisnya
terkait dengan 4.3 Mempergelarkan musik dengan memperhatikan
pengembangan dari yang nilai-nilai estetis
dipelajarinya di sekolah 4.4 Membuat tulisan tentang beragam musik dan
secara mandiri, dan mampu lagu-lagunya
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
SENI TARI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
mengamalkan ajaran serta bangga terhadap karya seni tari sebagai
agama yang dianutnya bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
mengamalkan perilaku jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
jujur, disiplin, tanggung berkesenian
jawab, peduli, (gotong 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
royong, kerjasama, toleran, dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
damai), santun, responsif 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
dan proaktif, dan peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
menunjukkan sikap sebagai menghargai karya seni dan pembuatnya
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam
menganalisis pengetahuan meniru ragam gerak dasar tari
faktual, konseptual, 3.2 Menerapkansimbol, jenis, dan nilai estetis dalam
prosedural berdasarkan rasa meniru ragam gerak dasar tari
keingintahuannya tentang 3.3 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam
ilmu pengetahuan, pergelaran meniru ragam gerak dasar tari
teknologi, seni, budaya, dan 3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan
humaniora dengan wawasan fungsinya dalam kritik tari
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural
65
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan
menyaji dalam ranah hitungan/ketukan
konkret dan ranah abstrak 4.2 Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai
terkait dengan dengan iringan
pengembangan dari yang 4.3 Mempergelarkanragam gerak dasar tari sesuai
dipelajarinya di sekolah dengan unsur pendukung pertunjukan
secara mandiri, dan mampu 4.4 Membuat tulisan kritik karya seni tari mengenai
menggunakan metoda jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan
sesuai kaidah keilmuan hasil pengamatan
SENI TEATER
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan
mengamalkan ajaran agama serta bangga terhadap karya seni teater sebagai
yang dianutnya bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung
mengamalkan perilaku jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas
jujur, disiplin, tanggung berkesenian
jawab, peduli, (gotong 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai
royong, kerjasama, toleran, dalam mengapresiai seni dan pembuatnya
damai), santun, responsif 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
dan proaktif, dan peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta
menunjukkan sikap sebagai menghargai karya seni dan pembuatnya
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur
menganalisis pengetahuan berkarya teater
faktual, konseptual, 3.2 Menerapkansimbol, jenis, dan nilai estetis dalam
prosedural berdasarkan rasa konsep teater
keingintahuannya tentang 3.3 Memahami pergelaran teater berdasarkan
ilmu pengetahuan, konsep, teknik dan prosedur.
teknologi, seni, budaya, dan 3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan
humaniora dengan wawasan fungsinya dalam kritik teater.
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
66
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan 4.1 Menerapkan watak tokoh sesuai dengan naskah
menyaji dalam ranah yang dibaca
konkret dan ranah abstrak 4.2 Menampilkan teater berdasarkan naskah
terkait dengan 4.3 Mempergelarkan teater sesuai dengan tata pentas
pengembangan dari yang 4.4 Membuat tulisan kritik teater mengenai jenis,
dipelajarinya di sekolah fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan hasil
secara mandiri, dan mampu pengamatan
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
67
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
menganalisis pengetahuan gerak salah satu permainan bola besar untuk
faktual, konseptual, menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
prosedural berdasarkan rasa 3.2 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
ingintahunya tentang ilmu permainan bola kecil untuk menghasilkan
pengetahuan, teknologi, koordinasi gerak yang baik.
seni, budaya, dan 3.3 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
humaniora dengan wawasan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat
kemanusiaan, kebangsaan, dan lempar) untuk menghasilkan koordinasi
kenegaraan, dan peradaban gerak yang baik.
terkait penyebab fenomena 3.4 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
dan kejadian, serta olahraga beladiri untuk menghasilkan koordinasi
menerapkan pengetahuan gerak yang baik.
prosedural pada bidang 3.5 Menganalisis konsep latihan,pengukuran, dan
kajian yang spesifik sesuai hasilpengembangan komponen kebugaran
dengan bakat dan minatnya jasmani.
untuk memecahkan masalah 3.6 Menganalisis dua jenis rangkaian keterampilan
senam. lantai untuk menghasilkan koordinasi
gerak yang baik.
3.7 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
rangkaian aktivitas gerak ritmik untuk
menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
3.8 Menganalisis keterampilan tiga gaya renang yang
berbeda, dan mengidentifikasi teknik dan
peralatan yang digunakan untuk tindakan
penyelamatan di air. *
3.9 Menganalis berbagai jenis makanan dan
minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
3.10 Menganalisis peran aktivitas fisik dalam
pencegahan penyakit dan pengurangan biaya
perawatan kesehatan.
3.11 Mengidentifikasi jenis-jenis dan menganalisis
bahaya penggunaan NARKOBA dan psikotropika
terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat
luas.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
menyaji dalam ranah keterampilan dalam memainkan salah satu
konkret dan ranah abstrak permainan bola besar dengan koordinasi gerak
terkait dengan yang baik.
pengembangan dari yang 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dipelajarinya di sekolah keterampilan dalam memainkan salah satu
secara mandiri, dan mampu permainan bola kecil dengan koordinasi gerak
menggunakan metoda yang baik.
sesuai kaidah keilmuan 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
keterampilan salah satu nomor atletik (jalan
cepat, lari, lompat dan lempar) dengan koordinasi
gerak yang baik.
4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
68
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
keterampilan olahraga beladiri dengan koordinasi
gerak yang baik.
4.5 Mempraktikkan latihan, pengukuran, dan analisis
hasil latihan pengembangan komponen
kebugaran jasmani.
4.6 Mempraktikkan dua jenis rangkaikan
keterampilan senam lantai dengan koordinasi
gerak yang baik.
4.7 Mempraktikkan variasi dan kombinasi rangkaian
aktivitas gerak ritmik dengan koordinasi gerak
yang baik.
4.8 Mempraktikkan keterampilan tiga gaya renang
yang berbeda dengan koordinasi yang baik, dan
teknik penyelamatan kecelakaan di air dengan
menggunakan peralatan yang ada (tali,
pelampung, galah, skoci dan lain sebagainya).*
4.9 Menyajikan hasil analisis berbagai jenis makanan
dan minuman yang bermanfaat terhadap
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
tubuh.
4.10 Menyajikan hasil analisis peran aktivitas fisik
dalam pencegahan penyakit dan pengurangan
biaya perawatan kesehatan.
4.11 Menyajikan hasil identifikasi dan analisis bahaya
penggunaan NARKOBA dan psikotropika
terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat luas.
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat
mengamalkan ajaran agama gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan
yang dianutnya yang tidak ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus
dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur
kepada sang Pencipta.
2. Menghayati dan 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
mengamalkan perilaku 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
jujur, disiplin, kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
tanggungjawab, peduli sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan
(gotong royong, kerjasama, prasarana pembelajaran.
toleran, damai), santun, 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual
responsif dan pro-aktif dan dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
menunjukkan sikap sebagai 2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam
bagian dari solusi atas melakukan berbagai aktivitas fisik.
berbagai permasalahan 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam
dalam berinteraksi secara penggunaan peralatan dan kesempatan.
efektif dengan lingkungan 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas
69
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
sosial dan alam serta dalam fisik.
menempatkan diri sebagai 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu
cerminan bangsa dalam permainan.
pergaulan dunia 2.8 Memiliki perilaku hidup sehat untuk tidak
merokok, mengkonsumsi alkohol dan
narkoba/psikotropika, serta menghindari perilaku
seks bebas, dan HIV/AIDS.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
dan menganalisis gerak salah satu permainan bola besar serta
pengetahuan faktual, menyusun rencana perbaikan.
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
metakognitif berdasarkan gerak salah satu permainan bola kecil serta
rasa ingin tahunya tentang menyusun rencana perbaikan.
ilmu pengetahuan, 3.3 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
teknologi, seni, budaya, dan gerak salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari,
humaniora dengan wawasan lompat, dan lempar) serta menyusun rencana
kemanusiaan, kebangsaan, perbaikan.
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan
terkait penyebab fenomena bayangan (shadow fighting) olahraga beladiri.
dan kejadian, serta 3.5 Menganalisis konsep pengukuran komponen
menerapkan pengetahuan kebugaran jasmani terkait kesehatan dan
prosedural pada bidang keterampilan menggunakan instrumen terstandar.
kajian yang spesifik sesuai 3.6 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
dengan bakat dan minatnya gerak senam ketangkasan menggunakan meja
untuk memecahkan masalah lompat serta menyusun rencana perbaikan.
3.7 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak ritmik.
3.8 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan
dasar empat gaya renang, dan keterampilan dasar
penyelamatan, serta tindakan pertolongan
kegawatdaruratan di air.*
3.9 Memahami upaya pencegahan dan
penanggulangan bahaya NARKOBA dan
psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga,
lingkungan, bangsa dan negara.
3.10 Memahami dampak seks bebas terhadap diri
sendiri, keluarga dan masyarakat luas.
3.11 Memahami bahaya, penularan, dan cara
mencegah HIV dan AIDS.
3.12 Menganalisis perencanaan program kesehatan
pribadi.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah
menyaji dalam ranah satu permainan bola besarsesuai hasil analisis dan
konkret dan ranah abstrak kategorisasi.
terkait dengan 4.2 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah
pengembangan dari yang satu permainan bola kecilsesuai hasil analisis dan
dipelajarinya di sekolah kategorisasi.
secara mandiri, bertindak 4.3 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah
secara efektif dan kreatif, satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan
70
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
serta mampu menggunakan lempar) sesuai hasil analisis dan kategorisasi.
metoda sesuai kaidah 4.4 Mempraktikkan strategi dalam pertarungan
keilmuan bayangan (shadow fighting) olahraga beladiri
dengan lancar dan koordinasi gerak yang baik.
4.5 Mempraktikkan pengukuran derajat komponen
kebugaran jasmani terkait kesehatan dan
keterampilan menggunakan instrumen terstandar.
4.6 Mempraktikkan perbaikan keterampilan dua jenis
gerak dasar senam ketangkasan menggunakan
meja lompat sesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.7 Mempraktikkan perbaikan keterampilan
rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak ritmik
sesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.8 Mempraktikkan keterampilan dasar empat gaya
renang dengan koordinasi yang baik, dan
keterampilan dasar penyelamatan, serta tindakan
pertolongan kegawatdaruratan di air.*
4.9 Menyajikan informasi berkaitan dengan upaya
pencegahan dan penanggulangan bahaya
NARKOBA dan psikotropika.terhadap diri
sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.
4.10 Menyajikan informasi tentang dampak seks bebas
terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat
luas.
4.11 Menyajikan informasi berkaitan dengan bahaya,
penularan, dan cara mencegah HIV dan AIDS.
4.12 Merancangprogram perencanaan kesehatan
pribadi untuk 1 semester.
2. Muatan Kejuruan
a. C1. Dasar Bidang Keahlian
b. C2. Dasar Program Keahlian
c. C3. Dasar Kompetensi Keahlian
71
BAB V
STRUKTUR KURIKULUM SMK DAN PERATURAN AKADEMIK
A. Struktur Kurikulum
72
harus mengacu pada Visi SMK Mandalla Entrepreneur School, yaitu: “Mencetak
pribadi Islami yang unggul, berilmu, dan bertakwa”.
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
73
Struktur Kuriklum Program Keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor dan
Desain Komunikasi Visual
KELAS X dan XI (Sesuai Peraturan Dikdasmen Nomor 7/D.D5/KK/2018)
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasil dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 320
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bhasa Inggris dan bahasa asing lainnya 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Ekonomi Bisnis 72
3 Administrasi Umum 72
4 IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1 Teknologi Perkantoran 144
2 Korespondensi 180
3 Kearsipan 144
C3. Dasar Program Keahlian
1 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Kepegawaian 454
2 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Keuangan 420
3 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Sarana dan
420
Prasarana
4 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Humas dan
420
Keprotokolan
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C (C1 + C2 + C3) 3.030
Total 5.016
A. MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
2 Kewarganegaraan
74
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 2 2 2 2 2 2
5 Sejarah Indonesia 3 3
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 3 3 3 3 4 4
JUMLAH A 19 19 15 15 15 15
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2 2 2 - -
Kesehatan
JUMLAH B 5 5 2 2
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. DASAR BIDANG KEAHLIAN
1 Teknologi Perkantoran 4 4
2 Korepondensi 5 5
3 Kearsipan 4 4
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN 6
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
1 Kelola Kepegawaian 6 6 7 7
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
2 Kelola Keuangan 6 6 7 7
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
3 Kelola Sarana dan Prasarann 6 6 7 7
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
4 Kelola Humas dan Keprotokolan 6 6 7 7
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 7 8 8
JUMLAH C (C1 + C2 + C3) 22 22 31 31 33 33
TOTAL 46 46 48 48 48 48
75
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasil dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 354
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bhasa Inggris dan bahasa asing lainnya 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Ekonomi Bisnis 72
3 Administrasi Umum 72
4 IPA 72
C2. Dasar Program Keahlian
1 Teknologi Perkantoran 144
2 Korespondensi 180
3 Kearsipan 144
C3. Dasar Program Keahlian
1 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Kepegawaian 454
2 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Keuangan 420
3 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Sarana dan
420
Prasarana
4 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata Kelola Humas dan
420
Keprotokolan
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1 + C2 + C3) 2.856
Total 4.876
A. MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
2 Kewarganegaraan
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 2 2 2 2 2 2
5 Sejarah Indonesia 3 3
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 3 3 3 3 4 4
JUMLAH A 19 19 15 15 15 15
76
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2 2 2 - -
Kesehatan
JUMLAH B 5 5 2 2
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. DASAR BIDANG KEAHLIAN
1 Teknologi Perkantoran 4 4
2 Korepondensi 5 5
3 Kearsipan 4 4
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN
6
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
1 Kelola Kepegawaian 6 6 7 7
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
2 Kelola Keuangan 6 6 6 6
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
3 Kelola Sarana dan Prasarann 6 6 6 6
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
4 Kelola Humas dan Keprotokolan 6 6 6 6
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5 5
JUMLAH C (C1 + C2 + C3) 22 22 29 29 30 30
TOTAL 46 46 46 46 46 46
A. MUATAN NASIONAL
77
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 2 2
1 Nama Guru : Moh. Zubair, S.Pd.I 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
2 Nama Guru : Nur Arif, S.Pd
Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 3 3 2 2
3 Nama Guru : Fatchur Rochman, S.Pd
Matematika 4 4 3 3 2 2
4 Nama Guru: Lutfiyah Supriyanto, S.Pd
Sejarah Indonesia 3 2 2 2 2
5 Nama Guru: Rubiatun Adawiyah, S.Pd 3
Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 3 3 3 2 2
6 Nama Guru: Muawanah, S.Pd 3
JUMLAH A 19 19 16 16 12 12
B. MUATAN KEWILAYAHAN
Seni Budaya 3 2 2 2 2
1 Nama Guru: Salim Hidayat, S.Pd 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 Kesehatan 2 2 2 2 2 2
Nama Guru: Ali Sadikin
JUMLAH B 5 5 4 4 4 4
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. DASAR BIDANG KEAHLIAN
3 Administrasi Umum 2 2
Nama Guru: Aris Nurachman, S.Pd
4 IPA
Nama Guru: Ummu Habibeh, S.Pd 3 3
C2. DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN
Teknologi Perkantoran
1 Nama Guru: Nur Amalatus Sholeha, 2 2
S.Pd
Korepondensi
2 Nama Guru: Agus Lutfianto, S.Pd 4 4
Kearsipan 4 4
3 Nama Guru: Aris Nurachman, S.Pd
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN
6
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
Kelola Kepegawaian 5 5 5 5
1 Nama Guru: Aris Nurachman, S.Pd
2 Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata 5 5 6 6
Kelola Keuangan
Nama Guru: Arisanti Indah Kurniati,
78
S.E
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
Kelola Sarana dan Prasarana
Nama Guru: Nur Amalatus Sholeha, 5 5 5 5
3 S.Pd
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
Kelola Humas dan Keprotokolan 5 5 5 5
4 Nama Guru: Ummu Habibah, S.Pd
Produk Kreatif dan Kewirausahaan 5 7
5 Nama Guru: Nur Jannah, S.Pd 5 7
JUMLAH C (C1 + C2 + C3) 16 16 25 25 28 28
D. MUATAN LOKAL
Bahasa Sunda
1 Nama 2
Guru : Moh. Zubair, S.Pd.I 2 2 2 2 2
2 Nama Guru: Menjahit/TataBusana
Keterampilan
Musrifah, S.Pd 2 2 2 2 2 2
JUMLAH
TOTAL 48 48 48 48 48 48
B. Peraturan Akademik
Beban belajar yang diatur pada SMK Mandalla Entrepreneur School adalah
beban belajar sistem paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMK Mandalla Entrepreneur School.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran @ 45 menit.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada SMK Mandalla Entrepreneur School ditetapkan seperti berikut
ini.
79
1) Jumlah jam pelajaran 48 perminggu.
2) Pembelajaran berlangsung selama 45 menit.
3) Jumlah beban belajar dalam kelas X-XII dalam satu tahun 36-40 minggu
4) Jumlah beban belajar pada kelas X-XII sebanyak 20 minggu.
5) Jumlah beban belajar khusus kelas XII semeseter genap sejumlah 16 minggu.
6) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
7) Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
8) Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
2. Pengaturan Penjurusan
80
SMK Mandalla Entrepreneur School melakukan seleksi bakat dan minat
sesuai dengan bidang keahlian/programkeahlian/kompetensi keahlian yang
dipilihnya denganmenggunakan kriteria yang ditetapkan oleh SMK Mandalla
Entrepreneur School. Kriteria ini disusun oleh Panitia Penerimaan Peserta Didik
Baru mengacu pada peraturan yang berlaku terutama petunjuk teknis dari Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan setiap tahun.
81
Mekanisme PKL diuraikan sebagai berikut:
a. Pemetaan Industri
Dalam Hal ini SMK BEZAB melaksanakan kegiatan Pemetaan disesuaikan
dengan kebuthan industry, maka semakin dalam hal ini sekolah masih dalam
tahap memperluas jalinan industri dengan DU/DI.
b. Program PKL
Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil bagi kelas XI dengan Pola
bulanan (6-10 bulan) sebagaimana di jelaskan dalam bahan bacaan tentang
Pedoman Praktik Kerja Lapangan.
c. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan di DUDI, Maka Peserta didik dilakukan tahap
pembinaan selama 1 minggu mulai dari pembinaan mental, etos kerja, dan
pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
d. Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan penetapan oleh
kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan bahwa siswa tersebut
layak diterjukan kelokasi DU/DI.
4. Sistem Penilaian
82
2) Peserta didik dapat mengikuti ulangan harian bila telah mengikuti
kegiatan pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan dengan
syarat persentase kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada KD
yang diujikan minimal 85%.
3) Alokasi waktu pelaksanaan ulangan harian ditentukan oleh masing-
masing guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal
dan tingkat kesukaran soal.
b. Ulangan Tengah Semester (UTS)
84
1) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian
Nasional (UN) dan/atau bentuk lain dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan;
2) Penyelenggaraan UN oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerjasama
dengan instansi terkait untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan.
3) Hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk sertifikat hasil
UN selain itu hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk
dijadikan masukan dalam
perbaikan proses pembelajaran;
4) Hasil UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
dasar untuk:
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; pertimbangan seleksi
masuk
jenjang pendidikan berikutnya; serta pembinaan dan pemberian bantuan
kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh guru dalam waktu satu semester dibuat dalam bentuk Buku Rapor.
85
Buku Rapor merupakan buku hasil penilaian yang dilaporkan meliputi pencapaian
kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Laporan kompetensi sikap diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan
pengetahuan danketerampilan diberikan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 –
100), predikat dan dilengkapidengan deskripsi. Seluruh hasil penilaian yang
dilakukan guru dijadikan bahan untuk penyusunan buku rapor dan disimpan dalam
bentuk portofolio perkembangan peserta didik yang dapat ditunjukkan pada peserta
didik dan orang tua/wali. Format Buku Rapor dan cara pengisiannya terdapat di
dalam lampiran Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK tahun
2017.
86
Guru atau pendidik di SMK Mandalla Entrepreneur School sepakat bahwa
penentuan KKM berorientasi pada dua hal pokok, yaitu:
a. Obyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang dikelola dan
menjadi tanggung jawab guru, yaitu: Kemampuan rata-rata Peserta Didik,
Tingkat kerumitan Materi Pembelajaran, dan Fasilitas Belajar;
b. Subyek Pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang bertindak
sebagai manajer dalam pembelajaran, yaitu menentukan cara pengelolaan
pembelajaran agar berlangsung dengan optimal, meliputi: Penggunaan
Model Pembelajaran yang efektif, Penyajian Media Pembelajaran yang
mempermudah dan memperjelas materi pembelajaran, dan Kreativitas Guru
yang bisa memanfaatkan fasilitas dan sumber belajar secara optimal.
Secara garis besar KKM di SMK Mandalla Entrepreneur School ditentukan
berdasarkan:
c. Obyek Pembelajaran dengan memperhatikan:
1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik);
2) Kompleksitas (indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi
dasar);
3) Daya dukung (berorientasi pada sumber belajar).
d. Subyek Pembelajaran dengan memperhatikan:
1) Model Pembelajaran (melayani dan memfasilitasi cara mengajar
pendidik dan cara belajar peserta didik berdasarkan potensi peserta
didik)
2) Media Pembelajaran(melayani dan memfasilitasi gaya belajar peserta
didik: Audiotory, Visiotory, dan Kinestetik dalam pembelajaran)
3) Kreativitas Guru (berorientasi pada pemenuhan fasilitas dan sumber
belajar yang mengoptimalkan sumberdaya sekolah dan lingkungan yang
dilakukan oleh guru atau pendidik).
Tahapan penetapan KKM adalah guru atau kelompok guru menetapkan KKM
indikator mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria Obyek dan
Subyek Pembelajaran di atas. KKM indikator berlanjut pada KKM Kompetensi
Dasar sehingga diperoleh KKM mata pelajaran. Contoh perhitungan KKM seperti
pada Gambar 2. Hasil penetapan KKM mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah
untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian. KKM yang ditetapkan
disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang
87
tua, dan dinas pendidikan. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor
pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
Pencantuman KKM ini sangat penting, karena KKM dan nilai yang diperoleh
peserta didik sangat berpengaruh pada kenaikan kelas peserta didik.
88
masing –masing mata pelajaran kelompok normatif dan adaptif pada SMK
Mandalla Entrepreneur School adalah sebagai berikut
KKM Kompetensi Produktif
KKM kompetensi produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD kompetensi produktif
pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta
didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 75. Penentuan nilai
ketuntasan belajar kompetensi produktif dapat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
o Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap
sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah
pada kebutuhan ranah taksonomi.
o Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan
minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan
minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan
menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP
Perangkat Penilaian).
o Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya
sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.Peserta didik yang telah
mencapai standar minimal sesuai dengan indikator dinyatakan kompeten
dan memperoleh nilai konversi 70. Gradasi nilai hanya diberikan kepada
peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 70 telah
dapat dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki
performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam
aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih
kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh
nilai lebih dari 70. (Ini sistem penilaian yg lama.. disesuaikan dg kondisi
sekolah masing-masing)
89
Dengan memperhatikan pada hasil musyawarah dewan guru dan tim
pengembang kurikulum maka nilai KKM tiap mata pelajaran ditetepkan sebagai
berikut:
A. MUATAN NASIONAL
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Pancasila dan 75 75 75
2 Kewarganegaraan 75 75 75
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75 75 75
5 Sejarah Indonesia 75 75 75 75 75 75
6 Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 75 75 75 75 75 75
B. MUATAN KEWILAYAHAN
1 Seni Budaya 75 75 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 75 75 75 75 - -
Kesehatan
C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN
C1. DASAR BIDANG KEAHLIAN
1 Teknologi Perkantoran 75 75
2 Korepondensi 75 75
3 Kearsipan 75 75
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN 6
90
Teknik Bisnis dan Sepeda Motor Tata
4 75 75 75 75
Kelola Humas dan Keprotokolan
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 75 75
75 75
9. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Mandalla Entrepreneur School
ditetapkan berdasarkan:
a. Permendikbud nomor 03 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
b. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2018/2019
c. Pedoman Penyelenggaraan UKK Th 2018/2019 Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Rapat Dewan Guru.
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Mandalla Entrepreneur School adalah
sebagai berikut:
92
menyerahkan surat keterangan pindah dari sekolah dan laporan hasil belajar/rapor
asli lengkap.
Persyaratan mutasi masuk adalah sebagai berikut :
a. Adanya surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan
dari orang tua / wali bermaterai Rp. 6.000, dengan melampirkan : (a) Surat
keterangan pindah dari sekolah asal, (b) Rapor (Asli dan Fotocopy) lengkap
dari sekolah;
b. Bagi peserta didik yang berasal dari sekolah asing harus
mendapatkan/membawa rekomendasi dari Kementerian Pendidikan
Nasional.
Mekanisme mutasi masuk: SMK Mandalla Entrepreneur School menerima dan
melakukan seleksi berkas usulan mutasi peserta didik sesuai dengan persyaratan
dan memvalidasi NISN peserta didik.
93
b. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau
keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill)
atau kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan
akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau
kerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih
memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan
vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus
(occupational skill).
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian
untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Pendidikan berorientasi
kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan
memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri,
warga masyarakat, maupun sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat dicapai,
maka ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, yang berakibat
pada meningkatnya angka pengangguran, dapat diturunkan, yang berarti
produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal
berikut:
a. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia
b. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan
iman dan takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan
kerukunan antar umat beragama dengan mempertimbangkan norma-norma
agama yang berlaku
c. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,
kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
d. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupanuntuk membekali
peserta didik dalam memasuki dunia kerja/usaha serta relevan
dengankebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik
94
e. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan
personal, sosial, akademis, dan vokasional
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
g. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
h. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
i. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
j. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
k. Kelompok mata pelajaran estetika
l. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
95
BAB VI
PROGRAM MUATAN LOKAL, EKSTRAKURIKULER,
PENUMBUHAN KARAKTER, LITERASI DAN
BIMBINGAN KONSELING
A. Muatan Lokal
B. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian
2. Tujuan Ekstrakurikuler
3. Fungsi
98
b. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya.
c. Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi
informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya.
d. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, dan Baca Tulis
Al-quran (BTQ).
6. Prinsip-Prinsip Ekstrakurikuler
99
f. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
g. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-
nilai pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.
h. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya
pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan
sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.
8. Pengembangan
100
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan mempertimbangkan
penggunaan sumber daya bersama yang tersedia pada gugus/ klaster sekolah.
Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah Provinsi atau pemerintah Kabupaten/
Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing. Program Kegiatan Ekstrakurikuler
disosialisasikan kepada peserta didik dan orangtua/ wali pada setiap awal tahun
pelajaran.
9. Pelaksanaan
10. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang
dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik”
pada pendidikan Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh
padapendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan
terus menerus untuk mencapainya.
C. Penumbuhan Karakter
1. Rasional
Transformasi pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter
sebagai ruh atau dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan
intelektualitas yang tercermin dalam kompetensi yang dapat diwujudkan. Dengan
karakter yang kuat-tangguh beserta kompetensi yang tinggi, yang dihasilkan oleh
pendidikan yang baik, pelbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat
101
dipenuhi atau diatasi. Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas,
pengembangan karakter peserta didik sangatlah penting menempatan potensi-potensi
intelektual dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Pendidikan abad XXI bersandar
pada lima tiang pembelajaran sejagat (five pillar of learning), yaitu learning to know,
learning to do, learning to live together, dan learning to transform for oneself and
society.
105
Selalu melakukan yang terbaik, menggunakan kontrol diri dan disiplin. Berpikir
sebelum bertindak, mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas
pilihan yang telah diambil.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, mengambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka,
mendengarkan orang lain. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain dengan
cara yang tidak baik dan tidak menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kepedulian, mengungkapkan rasa
syukur, maafkan orang lain, dan membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama, melibatkan
diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan
aturan, menghormati otoritas, dan melindungi lingkungan hidup.
Isi pendidikan karakter adalah nilai-nilai dalam bentuk pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dalam
rangka membentuk karakter peserta didik. Delapan belas nilai-nilai dalam
pendidikan karakter menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada peraturan yang ada.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku semangat bekerja dengan etos kerja tinggi.
6. Kreatif
106
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya agar berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati perbedaan dan keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
107
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri, melainkan pendidikan yang
terintegrasi secara total oleh seluruh komponen sekolah.
1) Pendidik (Guru)
Pemberian materi pendidikan karakter yang berupa norma-norma dan
kearifan lokal tidak dapat diajarkan secara paksa, melainkan melalui bimbingan
secara persuasif dan terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan
pada peserta didik yang menjadi penyebab tidak dapat tersampaikannya materi moral
yang diberikan. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memahami, merasakan, menimbang situasi serta tanggung jawab pada
dirinya.Pemberian kesempatan semacam ini, akan memberikan kesan yang lebih
mengena pada diri peserta didik. Dengan demikian, penyampaian nilai moral dan
kearifan lokan akan lebih bermanfaat dan dapat diwujudkan secara nyata.
Guru di SMK terbagi menjadi tiga golongan, yaitu guru mata pelajaran kelompok A
(Muatan Nasional), guru mata pelajaran kelompok B (Muatan Kewilayahan) dan
guru mata pelajaran kelompok C (Muatan Kejuruan). Dikarenakan sifat muatan
materi yang berbeda, maka diperlukan metode yang berbeda pula dalam
penyampaian materi pendidikan karakter tersebut.
a) Guru Mata Pelajaran Kelompok A
Mata pelajaran kelompok A merupakan mata pelajaran muatan nasional yang
bersifat menanamkan dan mengambangkan nilai-nilai secara konstruktif yang
berlaku secara nasional. Pengembangan metode pembelajaran yang dapat dilakukan
oleh pendidik adalah:
(1) Memberikan keteladanan kepada siwa dengan pribadi yang baik.
(2) Mengingatkan peserta kepada agar ingat bahwa mereka adalah makhluk Tuhan
YME (kembali kepada fitrah). Hal ini dilakukan untuk membangun pengertian
yang mendalam bahwa manusia hidup di dunia ini dengan aturanTuhan, tidak
boleh hidup dengan seenaknya.
(3) Membangun motivasi yang kuat pada diri peserta didik.
108
b) Guru Mata Pelajaran Kelompok B
Mata pelajaran kelompok B merupakan mata pelajaran muatan kewilayahan
yang memerlukan pendekatan integral dalam memadukan antara kemampuan
kognitif dan kemapuan afektif pada peserta didik. Pengembangan metode
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah:
(1) Memberikan teladan untuk memberikan kesan keyakinan peserta didik.
(2) Mengklarifikasi nilai karakter/kepribadian yang harus dimiliki kepada peserta
didik.
c) Guru Mata Pelajaran Kelompok C
Mata pelajaran kelompok C merupakan mata pelajaran muatan kejuruan yang
hanya dipelajari oleh peserta didik di SMK sesuai kompetensi keahliannya. Peserta
didik akan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap materi kompetensi keahlian
yang dimiliki. Oleh karena itu, kesabaran dari sang pendidik dalam memberikan
materi kepribadian/karakter yang menyatu dalam mata pelajaran kejuruan.
Mata pelajaran kejuruan, terdiri dari mata pelajaran teori dan praktik. Oleh
karena itu, pendidik harus dapat memilah dalam memberikan metode penyampaian
kepribadian pada peserta didik. Adapun metode yang dapat dilakukan oleh guru
adalah:
1) Memberikan teladan yang baik pada peserta didik
2) Memberikan kepada para peserta didik untuk berlatih dan bekerja secara tim
selama melaksanakan praktik.
3) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menarik kesimpulan atas
pelajaran yang telah diberikan.
d) Peserta Didik (Peserta didik)
1) Mentaati peraturan yang ada. Peraturan tersebut adalah peraturan tata tertib
peserta didik di sekolah, tata tertib peserta didik di kelas, tata tertib peserta didik
di luar sekolah, serta tata tertib lain yang dibuat oleh sekolah.
e) Sekolah
1) Memberlakukan norma-norma di sekolah,
109
2) Memberikan kearifan lokal kepada peserta didik lewat kegiatan intra dan
ekstrakulikuler,
D. Literasi
110
Pengertian literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan
memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Literasi
memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan,
pengetahuan tentang genre dan kultural.Istilah literasi atau dalam bahasa Inggris
literacy berasal dari bahasa Latin literatus, yang berarti "a learned person" atau
orang yang belajar. Dalam bahasa Latin juga dikenal dengan istilah littera (huruf)
yang artinya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi
yang menyertainya.Serbuan teknologi informasi yang semakin gencar, dalam dunia
pendidikan menggunakan istilah multiliterasi. Literasi dianggap merupakan inti
kemampuan dan modal utama bagi peserta didik maupun generasi muda dalam
belajar dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Pembelajaran literasi yang
bermutu adalah kunci dari keberhasilan peserta didik di masa depan. Untuk itu
dibutuhkan pembelajaran literasi yang bermutu pada semua mata pelajaran oleh
semua guru yang dianggap sebagai guru literasi (teachers of literacy).
Dalam perkembangan waktu, pengertian literasi bukan hanya berkaitan
dengan keaksaraan atau bahasa, namun berkembang menjadi konsep yang berkaitan
dengan berbagai fungsi dan keterampilan hidup. Konsep Literasi dipahami sebagai
seperangkat kemampuan mengolah informasi, jauh di atas kemampuan menganalisa
dan memahami bahan bacaan.Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis,
namun mencakup moral (moral literacy) dan keterampilan berpikir menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di
abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.
Pelaksanaan literasi harus merupakan suatu gerakan yang disebut Gerakan
Literasi Sekolah (GLS). GLS memiliki tiga tahapan yaitu, pembiasaan,
pengembangan, dan pembelajaran.
1. Pembiasaan. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca
(Permendikbud No. 23 Tahun 2015). Tujuan kegiatan literasi di tahap pembiasaan
adalah:
a. Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran;
b. Meningkatkan kemampuan memahami bacaan;
c. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan
d. Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.
e. Kegiatan membaca ini didukung oleh penumbuhan iklim literasi sekolah yang
baik. Dalam tahap pembiasaan, iklim literasi sekolah diarahkan pada
111
pengadaan dan pengembangan lingkungan fisik, seperti:buku-buku
nonpelajaran (novel, kumpulan cerpen, buku ilmiah populer, majalah, komik,
dsb.);sudut baca kelas untuk tempat koleksi bahan bacaan; danposter-poster
tentang motivasi pentingnya membaca.
Kegiatan pembiasaan litersai di SMK Mandalla Entrepreneur School dilakukan
dengan memberi kebebasan pada siswa untuk membaca berbagai buku yang ada di
sekolah atau siswa diperbolehkan membawa buku sendiri yang mereka sukai..
2. Pengembangan. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi
buku pengayaan.Pada prinsipnya, kegiatan literasi pada tahap pengembangan sama
dengan kegiatan pada tahap pembiasaan namun yang membedakan adalah bahwa
kegiatan 15 menit membaca diikuti oleh kegiatan tindak lanjut pada tahap
pengembangan. Dalam tahap pengembangan, peserta didik didorong untuk
menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dengan proses membaca melalui
kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan. Perlu dipahami bahwa kegiatan
produktif ini tidak dinilai secara akademik. Mengingat kegiatan tindak lanjut
memerlukan waktu tambahan di luar 15 menit membaca, sekolah didorong untuk
memasukkan waktu literasi dalam jadwal pelajaran sebagai kegiatan membaca mandiri
atau sebagai bagian dari kegiatan kokurikuler. Bentuk, frekuensi, dan durasi
pelaksanaan kegiatan tindak lanjut disesuaikan dengan kondisi masing-masing
sekolah.Tujuan kegiatan literasi di tahap pengembangan adalah sebagai tindak lanjut
dari kegiatan di tahap pembiasaan, kegiatan 15 menit membaca di tahap pengembangan
diperkuat oleh berbagai kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk:
a. Mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku pengayaan
secara lisan dan tulisan;
b. Membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan guru
tentang buku yang dibaca;
c. Mengasah peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif;
d. Mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang
dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Prinsip-prinsip kegiatan Literasi di tahap pengembangan dalam melaksanakan
kegiatan tindak lanjut, beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dipaparkan
sebagai berikut.
112
a. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku selain buku teks pelajaran. Buku
yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta
didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah.
b. Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh tugas-
tugas presentasi singkat, menulis sederhana, presentasi sederhana, kriya, atau
seni peran untuk menanggapi bacaan, yang disesuaikan dengan jenjang dan
kemampuan peserta didik.
c. Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya, atau seni peran dapat dinilai secara
nonakademik dengan fokus pada sikap peserta didik selama kegiatan. Tugas-
tugas yang sama nantinya dapat dikembangkan menjadi bagian dari penilaian
akademik bila kelas/sekolah sudah siap mengembangkan kegiatan literasi ke
tahap pembelajaran.
d. Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam suasana yang
menyenangkan. Untuk memberikan motivasi kepada peserta didik, guru
sebaiknya memberikan masukan dan komentar sebagai bentuk apresiasi.
e. Terbentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS) bertugas untuk merancang,
mengelola, dan mengevaluasi program literasi sekolah. Pembentukan TLS
dapat dilakukan oleh kepala sekolah. Adapun TLS beranggotakan pendidik,
tenaga kependidikan, dan pustakawan sekolah.
Kegiatan pengembangan literasi di SMK MANDALLA ENTREPRENEUR
SCHOOL dilakukan khususnya pada bulan bahasa dengan mengadakan acara
bedah buku.
3. Pembelajaran. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran
dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata
pelajaran.
Kegiatan berliterasi pada tahap pembelajaran bertujuan:
a. Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
c. Mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual,
digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.
d. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata
pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic organizers).
113
e. Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif, dan akademik disertai beragam
bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks
pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
Prinsip-prinsip Kegiatan Literasi di tahap pembelajaran ini dilakukan untuk
mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca
buku nonteks pelajaran. Pembacaan buku nonteks pelajaran sebagai upaya untuk
memperluas wawasan berfikir peserta didik agar semakin banyak pengetahuan yang
diserap. Beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pembelajaran ini,
antara lain:buku yang dibaca berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran,
minat khusus, atau teks multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran
tertentu; danada tagihan yang sifatnya akademis (terkait dengan mata pelajaran). Pada
tingkatan yang lebih tinggi, peserta didik membuat karya tulis ilmiah sesuai dengan
kompetensi keahliannya yang menggunakan berbagai referensi yang harus dibaca.
Semakin banyak referensi yang dibaca akan semakin memperluas khazanah berfikir
peserta didik dalam mengembangkan konsep dan idenya. Pembuatan karya tulis ini bisa
dalam bentuk penugasaan dari masing-masing guru mata pelajaran atau berupa lomba
karya tulis oleh sekolah atau mengikuti lomba karya tulis di luar sekolah.
Kegiatan literasi pembelajaran di SMK MANDALLA ENTREPRENEUR
SCHOOL dilakukan dengan memberi tugas pad siswa untuk membuat makalah,
laporan, atau karya ilmiah
E. Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang
dewasa. Bantuan tersebut berupaarahan, nasihat, saran, serta kritik membangun agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri
dengan memanfaatkan potensi individu dan sarana yang ada. Bimbingan diadakan
dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi
tentang dirinya sendiri untuk menyesuaikan dan mengembangkan potensi diri
berdasarkan norma-norma yang berlaku, sehingga pengembangan diri berlangsung
secara optimal dan tidak terjadi pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang yaitu konselor dan konseli. Melalui hubungan itu dengan konselor dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar
114
dansituasi pengembangan potensi diri secara optimal pada konseli. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan
keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang
dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-
kebutuhan yang akan datang. Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara
seorang konselor yang terlatih dengan konseli. Hubungan ini biasanya bersifat
individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua
orang dan dirancang untuk membantu konseli memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya.
Dengan demikian, maka bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
optimal.
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli atau semua
peserta didik. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau
konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun
wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang
digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada
penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan
(individual).
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat
unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk
memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa
yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli
yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang
sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut,
bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan
kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang
positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
115
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bersama. Bimbingan bukan hanya
tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah
sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork yang
bekerja secara sistematis dan sinergis.
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan
dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan
informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam
mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan
memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk
membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus
dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli
untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi
juga di lingkungan keluarga, dunia usaha/industri (DUDI), lembaga-lembaga
pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun
bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan
(karir).
Tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang terkait dengan aspek
pribadi-sosial adalah agar konseling:
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan
dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya, teman sekolah, teman di tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif
antara yang menyenangkan (anugerah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), dan
mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik
maupun psikis.
5. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
116
6. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung
jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
8. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim
dengan sesama manusia.
9. Memiliki kemampuan mdalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
10. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang terkait dengan aspek
akademik (belajar) adalah :
1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang
dialaminya.
2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran,
dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
3. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat (long life
education).
4. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian.
5. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan
diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi
tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Bagi peserta didik SMK Mandalla Entrepreneur School yang tujuan utamanya
adalah bekerja setelah lulus, maka tujuan bimbingan dan konseling bagi peserta didik
yang terkait dengan aspek karir adalah :
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan setelah lulus nanti.
117
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya,
dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang
menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Misal:
apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang petani maju, maka dia senantiasa
harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir petani
maju tersebut.
8. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang
dimiliki.
Fungsi Bimbingan Koseling bagi peserta didik adalah:
4. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu
konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
5. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor
untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan
atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
6. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk
118
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan
konseli. Konselor dan personal di SMK Negeri 1Labang lainnya secara sinergi sebagai
teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program
bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan
disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat
(brain storming),home visit, dan sebagainya.
7. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar,
maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
8. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian
dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu
bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
9. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan,
kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara
tepat, baik dalam memilih dan menyusun mata pelajarandi SMK Mandalla Entrepreneur
School, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran
sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
10. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif. Penyesuaian diri ini penting bagi peserta didik karena ketika
mereka magang industri, praktik kerja lapangan, dan memasuki dunia kerja akan
melakukan penyesuaian diri. Jika mereka berhasil menyesuaikan diri, maka mudah
diterima di lingkungannya dan mereka akan betah dalam lingkungan itu.
11. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan
dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan)
terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki
119
perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau
kehendak yang produktif dan normatif.
12. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseli.
13. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif
yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari
kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan
fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif
(pilihan) sesuai dengan minat konseli.
Sedangkan manfaat Bimbingan Konseling adalah:
1. Bimbingan konseling akan membuat diri peserta didik merasa lebih baik,
merasa lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut
membantu kita untuk menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita.
2. Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan
menghilangkan tingkat tingkat stress dan depresi yang dialami peserta didik karena
dibantu untuk mencari sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara
penyelesaian terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu.
3. Bimbingan konseling membantu peserta didik untuk dapat memahami
dan menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang
efektif dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri.
4. Perkembangan personal peserta didik akan meningkat secara positif.
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat
ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut :
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut
dirahasia-kannya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran
pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Dalam
hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang
diperlukan baginya.
120
3., yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang
Asas keterbukaan menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak
berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun
dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan
keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas
kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran
pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
konseli yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu
mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan
konseling yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk
pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli sebagai sasaran pelayanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-
ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya
mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam
kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa
lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang
diperbuat sekarang.
7. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan konseli yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan
oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu.
121
Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
9. Asas Kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan
pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan
norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan
yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan
norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik
dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun
dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli
(konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru
pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli
lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru
mata pelajaran/praktik dan lain-lain.
12. Asas Tutwuri Handayani, yaitu walaupun berbeda – beda konseli yang
dihadapi namun tujuan nya tetap satu yaitu terentaskannya masalah konseli oleh konseli
dengan dampingan dari konselor
13. Asas Kebersamaan, yaitu dalam konseling harus dilakukan bersama –
sama antara konselee dengan konselor, hal ini untuk manjaga keharmonisan, saling
percaya, dan kebersamaan yang kuat, konselee tidak bisa hanya diberi pengarahan,
kadang kala konseli membutuhkan pendamping untuk menyelesaikan masalahnya.
namun, bukan berarti konselor yang menyelesaikan masalah konseli.
122
BAB VII
KALENDER PENDIDIKAN
123
2. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan program keahlian.
3. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi
kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
4. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
5. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran
tatap muka.. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran
praktik di DU/DI setara
dengan satu jam tatap muka.
6. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran
Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
B. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif , waktu libur, dan kegiatan lainnya dapat
dijabarkan sebagaimana berikut ini;
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Digunakan untuk kegiatan
Minimum 34 minggu dan
1 Minggu Efektif pembelajaran efektif pada
maksimum 38 minggu
setiap satuan pendidikan
Maksmum tiap semeste 2
2 Jeda tengah semester Satu minggu setiap semester
minggu
3 Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
Digunakan untuk kegiatan
4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 - 4 minggu Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
124
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Disesuaikan dengan
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 1 minggu Peraturan
Pemerintah
Maksimum 1 minggu Untuk Untuk satuan pendidikan
satuan pendidikan sesuai dengan ciri
7 Hari libur khusus
kekhususan
masing-masing
Digunakan untuk kegiatan
yang
dikelompokkan secara
Kegiatan khusus khususoleh
8 Maksimum 3 minggu
sekolah/madrasah sekolah/madrasah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
125
Minggu Efektif Semester Genap
Jumlah Minggu Keterangan
Jumlah Jumlah
No Tidak (pertemuan tidak
Minggu Minggu Efektif
Efektif efektif)
1 Januari 5 5 0
2 Februari 4 4 0
4 1 minggu UTS, 1
3 Maret 2 2
minggu USBN
4 April 4 3 1 1 minggu UNBK
1 minggu libur awal
Ramadhan, 1
5 Mei 5 2 3
minggu UAS, 1
minggu pasca UAS
1 minggu pasca UAS
Libur akhir semester
6 Juni 4 0 4
dan hari raya Idul
Fitri
JUMLAH 26 16 10
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi yang
tertera pada Jadwal tatap muka, tiap semester satu Mata Pelajaran/kompetensi
kemungkinan berbeda.
2. Untuk menentukan jumlah dari masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi
bedasarkan analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang telah divalidasi.
B. Kalender Akademik
Kalender akademik SMK MANDALLA ENTREPRENEUR SCHOOL terbagi
atas dua (2) semester yaitu semester ganjil dan semester genap.
NO. TANGGAL KEGIATAN SEMESTER 1
2 – 14 Juli 2018 LIBUR SEM. 2017/2018
16 Juli 2018 Masuk hari pertama tapel 2018/2019
16 – 18 Juli 2018 MPLS
17 Agustus 2018 Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
22 Agustus 2018 Lilbur Hari Raya Idul Adha 1439 H
11 September 2018 Libur Tahun Baru Hijriyah 1440 H
17 – 25 September 2018 Ulangan Tengah Semester (UTS)
27 – 29 September 2018 Kegiatan Tengah Semester
24 September – 22 Desember 2018 PRAKERIN (KELAS XI)
1 Oktober 2018 Kegiatan Upacara Memperingati Hari Kesaktian
126
Pancasila
Kegiatan Upacara Memperingati Hari Sumpah
28 Oktober 2018
Pemuda
10 November 2018 Kegiatan Upacara Memperingati Hari Pahlawan
20 November 2018 LIBUR Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H
28 November – 8 Desember 2018 Ulangan Akhir Smester Ganjil 2018/2019
10- 13 Desember 2018 Ulangan Susulan dn Persiapan Penyerahan Raport
16 Dsember 2018 Penyerahan Raport
17 – 31 Dsember 2018 LIBUR SEM. GANJIL 2018/2019
25 Desember 2018 LIBUR Hari Raya Natal
1 Januari 2019 LIBUR Tahun Baru Masehi 2019
127