Lampiran 1
STATISTIKA
1 | M a t e m a t i k a Wa j i b - X I I P M I A
BAHAN AJAR : STATISTIKA
kesimpulan yang sahih sehingga keputusan yang diambil dapat diterima. Dari uraian
diatas, secara umum statistika dibagi dua macam.
a. Statistika Deskriptif yang meliputi kegiatan mengumpulkan dan mengelompokkan
data, serta menyusun dan menyajikan data kedalam bentuk yang mudah
dimengerti dan dipahami.
b. Statistika Inferensia yang meliputi kegiatan menyimpulka dan meramalkan
kondisi dari data yang diperoleh.
Nilai – nilai ukuran data yang didapatkan dari perhitungan seperti rataan, median,
modus, kuartil, jangkauan, dan lain – lain merupakan nilai statistic. Pada pembahasan
ini kita hanya akan mempelajari statistika deskriptif.
2. Pengertian Populasi dan Sampel
Misalnya seorang bagian Quality Control suatu pabrik sepatu ingin
mengetahui berapa persen produknya yang mengalami cacat produksi. Untuk itu, ia
tidak mungkin mengamati keseluruhan sepatu yang diproduksi panrik itu. Akan
tetapi, ia akan memilih beberapa sepatu untuk diteliti.
Beberapa sepatu yang dipilih untuk diteliti disebut sample, sedangakan
keseluruhan sepatu yang diproduksi pabrik tersebut disebut populasi. Pada saat
pengambilan sample, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar sample tersebut
memberikan gambaran dari populasi.
a. Ukuran sample. Jika sample terlalu sedikit, maka ada kemungkinan sample tidak
mempresentasikan populasi secara benar. Sample juga jangan terlalu besar, Karen
sample yang besar akan memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang besar pula.
b. Metode pengambilan sample. Perlu diingat bahwa pengambilan sample dilakukan
secara acak (radom). Artinya tiap objek dalam populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih sebagai sample.
3. Pengertian Datum dan Data
Misalnya kita melakukan pengamatan terhadap hasil ulangan matematika 10
orang siswa. Hasilnya sebagai berikut:
6 8 6 5 7 6 5 9 10 10
Angka – angka 6, 8, 6, …, 10 masing – masing disebut Datum. Keseluruhan
angka – angka tersebut disebut Data. Jadi, datum merupakan informasi yang di dapat
dari pengamatan terhadap objek. Datum dapat berupa angka atau lambing. Data
adalah kumpulan dari datum – datum secara keseluruhan.
4. Jenis – Jenis Data
Berdasarkan jenisnya, data dikelompokkan menjadi dua macam.
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan ukuran objek yang diamati.
Karena berupa ukuran, maka data kuantitatif disajikan dalam bentuk angka atau
bilangan. Data kuantitatif dibagi dua macam.
2 | M a t e m a t i k a Wa j i b - X I I P M I A
BAHAN AJAR : STATISTIKA
1) Data Diskrit, yaitu data yang diperoleh dengan cara menghitung banyak objek
yang diamati. Misalnya data tentang banyaknya anak SMA kelas 3 yang tidak
lulus UAN.
2) Data Kontinu, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengukur objek yang
diamati. Misalnya data tentang tinggi badan anak SMA kelas XI IPS.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang menunjukkan keadaan fisik suatu objek yang
diamati. Data kuantitatif dibagi menjadi dua macam.
1) Data Nominal, yaitu data yang memerlukan subbagian untuk melengkapi
deskripsi data. Contoh: warna kulit: coklat, kuning langsat, dan hitam,
2) Data Ordinal, yaitu data yang memerlukan pemeringkatan untuk mendiskripsikan
data. Contoh: kecepatan siswa dalam mengerjakan soal: cepat, sedang, dan
lambat.
B. Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi sangat cocok untuk menyajikan data dalam beberapa
kelompok. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu diberikan istilah-
istilah yang digunakan dengan contoh sebuah tabel distribusi frekuensi berikut ini.
TABEL 3.7
NILAI DP3 UNTUK 34 PNS
NILAI DP3 f
48 - 54 1
55 - 61 2
62 - 68 7
69 - 75 12
76 - 82 7
83 - 89 3
90 – 967 2
34
Nilai 48 - 54 disebut kelas interval. Urutan kelas interval disusun mulai data
terkecil sampai data terbesar. Urutan kelas interval pertama (48 - 54) disebut kelas
interval pertama. Dan urutan kelas interval kedua (55 - 61) disebut kelas interval kedua.
Demikian seterusnya. Semua kelas interval berada di kolom kiri. Sedangkan nilai yang
berada di kolom kanan adalah nilai frekuensi yang disingkat f. f = 1 berarti pegawai
yang mempunyai nilai antara 48 sampai 54 adalah satu orang. Nilai-nilai di kiri kelas
interval (48,55,62,69,76,83 dan 90) disebut ujung bawah kelas. Nilai 48 disebut ujung
bawah kelas pertama, nilai 55 disebut ujung bawah kelas kedua. Demikian seterusnya.
Nilai-nilai di kanan kelas interval (54,61, 68,75,82,89, dan 96) disebut ujung atas kelas.
Nilai 54 disebut ujung atas kelas pertama, nilai 61 disebut ujung atas kelas kedua.
3 | M a t e m a t i k a Wa j i b - X I I P M I A
BAHAN AJAR : STATISTIKA
Demikian seterusnya. Selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan disebut
panjang kelas interval, yang disingkat dengan p. dalam tabel tersebut p = 55 - 48 = 7.
Semua p sama besarnya, dalam tabel tersebut p = 7. Jika ujung kelas dikurangi 0,5 atau
0,05 atau 0,005 (tergantung ketelitian data yang digunakan) dan ujung atas kelas
ditambah ,5 atau 0,05 atau 0,005, maka nilai tersebut dinamakan batas kelas. Dalam tabel
tersebut, batas kelasnya adalah 47,50 - 54,50. Dan seterusnya.
5) Tentukan ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya diambil data terkecil
atau data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari
panjang kelas yang telah didapat.
6) Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung
bawah kelas dengan p tadi kurang 1.
HISTROGRAM
Histrogram ialah penyajian data distribusi frekuensi yang diubah menjadi diagram
batang. Untuk menggambarkan histogram dipakai sumbu mendatar yang menyatakan
batas-batas kelas interval dan sumbu tegak yang menyatakan frekuensi absolut atau
frekuensi relatif.
POLIGON FREKUENSI
4 | M a t e m a t i k a Wa j i b - X I I P M I A
BAHAN AJAR : STATISTIKA
Contoh :
Buatlah histogram dan poligon frekuensi dari data berikut:
Nilai ulangan Frekuensi
55-59 7
60-64 12
65-69 23
70-74 21
75-79 18
80-84 10
85-89 8
90-94 1
Jumlah 100
Solusi:
Sebelum membuat histogram dan poligon frekuensi, harus diketahui hal-hal berikut :
1. Batas kelas
Batas bawah = 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90
Batas atas = 59, 64, 69, 74, 79, 84, 89, 94
2. Tepi kelas
Tepi bawah kelas = batas bawah – 0,5
Tepi atas kelas = batas atas + 0,5
3. Titik tengah = 57, 62, 67, 72, 77, 82, 87, 92
Setelah mengetahui batas kelas, tepi kelas, dan titik tengah kelas, maka data dapat
disajikan dalam bentuk histogram.
5 | M a t e m a t i k a Wa j i b - X I I P M I A
BAHAN AJAR : STATISTIKA
Selanjutnya, dari sebuah histogram kita dapat membuat poligon frekuensi, yaitu garis-
garis patah yang menghubungkan setiap titik tengah atas persegi panjang pada histogram.
6 | M a t e m a t i k a Wa j i b - X I I P M I A
BAHAN AJAR : STATISTIKA
Daftar Pustaka
Kemendikbud Republik Indonesia. Matematika Wajib XII PMIA Edisi Revisi 2018
Kurikulum 2013. Jakarta : 2018.
7 | M a t e m a t i k a Wa j i b - X I I P M I A