Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA

BAYI BARU LAHIR


TAHUN 2018

Pembimbing :
Vonny Khresna Dewy,S,Pd,M.Pd

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan

Kelompok 2:

1. Dewi Erika Adriani P07124118179


2. Erlinawati P07124118189
3. Maria Ulfah P07124118207
4. Maulanda Febrianti P07124118209
5. Nida Rahmi P07124118217
6. Putu Angriani P07124118228
7. Sylvie Septianita Kanty P07124118250
8. Wahdatul Misbah P07124118254

D3 KEBIDANAN SEMESTER 1B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN

TAHUN 2018
KONSEP DASAR
BAYI BARU LAHIR NORMAL

A. Pengertian
1. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
minggu dengan berat lahir antara 2500-4000 gram (Sarwono, 2005)
2. Asuhan pada bayi baru lahir dalah asuhan yang diberikan pada bayi selama
jam pertama selama kelahiran.

B. Ciri-Ciri Bayi Normal


1. BB 2500 – 4000 gram
2. Panjang badan lahir 48 – 52 cm
3. Lingkar dada 30 – 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. Bunyi jantung pada menit pertama 180x/menit, kemudian turun 140-120
x/menit pada saat bayi berumu 30 menit.
6. Pernafasan cepat pada menit pertama 80x/menit, kemudian turun menjadi
40x/menit.
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan di lapisi verniks kasiosa.
8. Rambut lanogo tidak terlihat, rambut kepala sudah sempurna.
9. Kuku agak panjang dan lemas.
10. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (perempuan). testis
sudah turun di dalam scrotum (laki-laki).
11. Reflek hisap, menelan sudah terbentuk baik.
12. Reflek moro baik, bila dikagetkan bayi akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk.
13. Graff reflek baik, bila diletakkan beda pada telapak tangan bayi akan
menggenggam.
14. Eliminasi baik, urine dan meconium normalnya keluar dalam 24 jam
pertama. Mekonium memiliki karakteristik hitam kehijauan dan lengket.

C. Penilaian Bayi Baru Lahir


Penilaian keadaan umum bayi di mulai 1 menit setelah lahirdengan menggunkan
nilai APGAR. Penilaian berikutnya di lakukan pada menit ke 5 dan ke 10. Penilaian
ini untuk mengetahui apakah bayi menderita aspeksia atau tidak. Menurut Mochtar,
Rustam (2013), Penilaian umum keadaan bayi berdasarkan nilai APGAR, antara
lain:

Tanda 0 1 2
Appearence Badn merah Seluruh tubuh
Pucat
(warna kulit) Ekstrimitas Biru Kemerah-merahan
Pulse Rate
(Frekuensi denyut Tidak ada <100 >100
jantung)
Grimace
Sedikit, gerakan
(Reaksi terhadap Tidak ada Batuk/bersin
mimik
rangsangan)
Activity Ekstrimitas dalam
Tidak ada Gerakan aktif
(Tonus Otot) sedikit fleksi
Respiration Lemah/tidak
Tidak ada Batuk/menagis
(Pernapasan) teratur

Klasifikasi klinik nilai APGAR:


1. Nilai 7-10 : Bayi Normal
2. Nilai 4-6 : Bayi Asfeksia ringan-sedang
3. Nilai 0-3 : Bayi Asfeksia berat
D. Aspek penting dari asuhan bayi baru lahir
1. Klem dan potong tali pusat
a. Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm
dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira 1 cm diantara klem-klem
tersebut).
b. Potonglah tali pusat di antara kedua klem sambil melindungi bayi dari
gunting dengan tangan kiri.
c. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Ganti sarung
tangan bila sudah kotor. Potong tali pusat dengan pisau atau gunting yang
steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).
d. Periksa tali pusat 15 menit. Apabila masih terjadi perdarahan, lakukan
pengikatan ulang yang lebih ketat.

2. Menjaga bayi agar tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan kulit
ibu.
a. Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu.
b. Ganti handuk / kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan
selimut dan memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik
untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15
menit.
d. Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.
e. Apabila suhu bayi kurang dari 36,5°C, segera hangatkan bayi

3. Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
mungkin.
a. Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin. Kontak dini antara ibu dan
bayi penting untuk kehangatan mempertahankan panas yang benar pada
bayi baru lahir dan ikatan batin serta pemberian ASI.
b. Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tetap siap dengan
menunjukkan rooting reflek. Jangan paksakan bayi untuk menyusu.
c. Jangan pisahkan bayi sedikitnya satu jam setelah pesalinan.

4. Menjaga pernafasan
a. Memeriksa pernafasan dan warna kulit seiap 5 menit.
b. Jika tidak bernafas, lakukan hal-hal sebagai berikut : keringkan bayi
dengan selimut atau handuk hangat, gosoklah punggung bayi dengan
lembut.
c. Jika belum bernafas setelah satu menit resisutasi.
d. Bila bayi sianosis / kulit biru, atau sukar bernafas / frekuensi pernafsan
30>60 kali / menit, berikan oksigen dengan kateter nasal.
5. Merawat mata
Berikan Eritromicin 0,5% atau Tetrasiklin 1% untuk pencegahan penyakit mata
karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata perlu diberikan pada
jam pertama setelah persalinan. Yang lazim dipakai adalah larutan Perak Nitrat
atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah lahir.

E. Refleks Untuk Menilai Keadaan Bayi


1. Refleks moro
Refleks moro biasanya muncul ketika bayi terkejut. Ketika bayi Anda terkejut
misalnya karena suara yang berisik atau gerakan yang terjadi secara tiba-tiba,
bayi akan mengeluarkan refleks ini. Bayi akan melakukan gerakan dengan
memanjangkan lengan dan menekuk kakinya. Refleks ini muncul sejak lahir
dan bertahan hingga usia 4 bulan.

2. Refleks menggenggam

pada bayi muncul ketika Anda menyentuh telapak tangannya. Bayi akan
menutup jari-jarinya seperti gerakan menggenggam. Refleks ini muncul sejak
lahir dan bertahan hingga usia 3-4 bulan.
3. Rooting refleks

Refleks ini terjadi ketika Anda menyentuh pinggir mulut bayi Anda. Bayi akan
mengikuti arah sentuhan tersebut sambil membuka mulutnya. Hal ini membantu
bayi ketika ia sedang ingin menyusu. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan
hingga usia 3-4 bulan.

4. Refleks menghisap (sucking reflex)

Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi akan mulai
menghisap. Refleks menghisap mulai muncul saat usia 32 minggu kehamilan
dan menjadi sempurna saat usia 36 minggu kehamilan. Oleh karena itu, bayi
prematur biasanya belum bisa menghisap dengan baik.

5. Refleks Glabella

pada refleks ini menilai kedipan kedua mata bayi. Cara melakukannya dengan
mengetuk pelan pada bagian os frontal anterior atau dahi bayi, kemudian
menggesernya ke bawah dikit sejajar dengan hidung. Lalu dilihat kedipan mata
yang terjadi. Ini normal terjadi berarti kalau refleks ini tidak terjadi maka kita
curiga ada sesuatu.

6. Gland reflek
Apabila bayi disentuh pada lipatan paha kanan dan kiri dengan jari tangan, maka
bayi akan berusaha untuk mengangkat kedua pahanya.

7. Tonick neck reflek


Saat badan bayi diangkat bayi berrusaha mengadakan tahanan.
F. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir
dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun, berikanlah asuhan
sebagai berikut :
1. Pertahankan suhu tubuh bayi
a. Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya 6 jam dan hanya setelah itu
jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhunya 36,5°C atau lebih.
b. Bungkus bayi dengan kain kering yang hangat, kepala bayi harus tetap
tertutup.

2. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir


Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. Ketika memeriksa bayi baru
lahir ingat butir-butir pentingsebagai berikut :
a. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan
dan bertindak lembut pada saat menangani bayi.
c. Lihat, dengarkan, dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan
berlanjut secara sistemik menuju jari kaki.
d. Jika ditemukan factor risiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjutyang
memang diperlukan.
e. Rekam hasil pengamatan (dan setiap tindakan yang jika diperlukan
bantuan lebih lanjut).

3. Berikan Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi
baru lahir, lakukan hal-hal berikut :
a. Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu iberi vitamin K
peroral 1mg/hari selama 3 hari.
b. Bayi risiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dengan dosis 0,5 – 1
mg IM.
4. Identifikasi Bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang segera
pascapersalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap
bayi baru lahir dan harus ditempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
a. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas.
b. Pada alat / gelang identifikasi harus tercantum :
1) Nama (bayi dan ibunya),
2) Tanggal lahir,
3) Nomor bayi,
4) Jenis kelamin dan
5) Unit.
5. Perawatan lain-lain
a. Lakukan perawatan tali pusat:
1) Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena
udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar.
2) Lipatlah popok dibawah tali pusat.
3) Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci tangan dengan sabun
dan air bersih, keringkan betul-betul.
b. Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan kerumah,
berikan imunisasi BCG, polio oral dan hepatitis B.
c. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi dan beritahu pada orang tua agar
merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut jika ditemui tanda-
tanda bayaha.
d. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi dan perawatan harian untuk
bayi baru lahir.
1) Berikan ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling
sedikit setiap 4 jam) mulai dari hari pertama.
2) Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu.
3) Jaga bayi dalam keadaan bersih dangat dan kering dengan
mengganti popok dan selimut sesuai dengan kebutuhan. Pastikan
tubuh bayi pada suhu normal. Ukur suhu bayi jika tampak sakit
atau menyusu kurang baik.
4) Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
G. Pemantauan bayi baru lahir
untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah bayi
baru lahir yang memerlukan perhatian dan penolong persalinan serta tindak lanjut
petugas kesehatan.
1. Dua jam pertama sesudah lahir

Hal-hal yang perlu dinilai pada saat pemantauan :

a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah.


b. Bayi ampak aktif atau lunglai.
c. Bayi kemerahan atau biru.
2. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya penolong
persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya
masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
a. Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan.
b. Gangguan pernapasan.
c. Hipotermi.
d. Infeksi.
e. Cacat bawaan dan trauma lahir.

H. Yang perlu diperhatikan pada BBL


1. Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling
Perlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit, atau suara
keras yang mengejutkan atau mainan.
2. Simetris
Apakah secara keseluruhan badan seimbang.
3. Kepala
Apakah simetris, berupa tumor lunakdibelakang atas yang menyebabkan
kepala tampak lebih panjang, sebagai akibat proses kelahiran, atau tumor lunak
hanya disebelah kiri atau kanan saja, atau di sisi kiri atau kanan tetapi tidak
melampaui garis tengah bujur kepala, ukur lingkar kepala.

4. Muka/ wajah
Bayi tanpa ekspresi.
5. Mata
Perhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan
menghilang dalam waktu 6 minggu.
6. Mulut
Salvias tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat secret yang berlebihan,
kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.
7. Leher, dada dan abdomen
Melihat adanya oedem akibatpersalinan, ukur lingkar dada.
8. Punggung
Adakah benjolan / tumor atau tulangpunggung dengan lekukan yang kurang
semprna.
9. Bahu, tangan, sendi dan tungkai
Perlu diperhatiakan bentuk, gerakan, fraktur dan faresis
10. Kulit dan kuku
Dlaam keadaan normal kulit berwarna kemerahan, kadang-kadang didapatkan
kulit mengelupas ringan. Pengelupasan yang berlebihan harus diperkirakan
kemungkinan adanya kelainan. Waspadai timbulya kulit dengan warna yang
tidak rata ( cutis mermorata ) telapak tangan, telapak kaki atau kuku menjadi
biru yang sering terdapat disekitar bokong ( Mongolian spot ) akan menghilang
pada umur 1-5 tahun.
11. Kelancaran menghisap dan pencernaan
Harus diperhatikan
12. Tinja dan kemih
Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama, waspadai bila perut yang tiba-tiba
membesar, tanpa ada keluarnya tinja, disertai muntah dan mungkin dengan
kulit biru kebiruan harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
13. Reflex

14. Berat badan


Sebaiknya setiap hari dipantau, penurunan berat badan lebih dari 5% berat
badan waktu lahir menunjukkan kekurangan cairan.

DOKUMENTASI KASUS SEMU ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU


LAHIR
PENGKAJIAN

Hari/Tanggal : Senin, 05 September 2009

Jam : 12.00 WITA

DATA SUBJEKTIF (S)

DATA BAYI

Nama : By Ny.S

Tanggal Lahir : 05 September 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 2 (dua )

DATA ORANG TUA

Keterangan Ibu Ayah


Nama Ny S Tn A
Umur 19 tahun 26 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Tani
Alamat Jl. Simpang Ijen 37 Malang

PROLOG

Ini adalah anak kedua, Anak pertama lahir dengan usia kehamilan 9 bulan.
Lahir normal, BBL: 3000 gram, PBL: 50 cm, dan ditolong oleh bidan. Anak
kedua lahir pada tanggal 05 september 2009 jam 07.30 WIB kondisi bayi
dan ibu sehat dengan BBL: 3250 gram, PBL: 50 cm.
DATA OBJEKTIF (O)

KU : lemah , Nadi: 140 kali/menit, RR: 60 kali/menit, Suhu: 36,2derajat celcius

1. Pemeriksaan fisik

Kepala : Tidak terdapat caput succedaneum, tidak ada cepal


hematoma, tidak ada
kelainan
Muka : Warna kulit merah, simetris, tidak ada cepal hematoma.

Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, seklera tidak ikterus.

Hidung : Lubang simetris, bersih, tidak ada pernapasan cuping


hidung .

Mulut : Refleks mengisap baik, bibir tidak kering, tidak ada


kelainan platum.

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada kelainan.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kandungan vena


jugularis.

Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada


kelainan.

Tali Pusat : Bersih, tidak ada perdarahan, terbungkus kasa.

Abdomen : Simetris, tidak ada massa, tidak ada perdarahan tali pusat,
tidak ada Tanda-tanda infeksi.
Genitalia : Testis sudah turun.

Anus : Terdapat lubang anus.

Ekstremitas : Simetris, jumlah jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada
polidaktili/sindaktili.

2. Data Penunjang
Nilai APGAR :

A(appearance/warna kulit) :2

P(puls/denyut nadi) :2

G(gerimace/reaksi rangsangan) :2

A(activity/tonus otot) :2

R(respiration/pernfasan) :2

Total : 10
Kriteria : Bayi Normal

3. Pemeriksaan Neurologis
Refleks moro (+)
Refleks menggenggam (+)
Refleks Rooting (+)
Refleks mengisap (+)
GlabellaRefleks (+)
Gland Refleks (+)
Tonick neck refleks (+)

4. Pemeriksaan Antroponetri
Berat badan : 3250 gram
Panjan Badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 35 cm
Lingkar Lengan atas: 11 cm
Ukuran Kepala :
a. Diameter suboksipitobregmatika 10 cm
b. Diameter suboksipitofronatalis 11 cm
c. Diameter prontoksipitalis 12,2 cm
d. Diameter mentooksipitalis 13,5 cm
e. Diameter submentobrematika 9,5 cm
f. Diameter biparietalis 9 cm
g. Diameter Bitemprotalis 8 cm

INTERVENSI

a. Melakukan informed consent


b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
c. Memberi identitas bayi
d. Membungkus bayi dengan kain kering yang lembut
e. Merawat tali pusat dengan cara membungkus dengan kasa
f. Menimbang berat badan setiap hari setelah di mandikan
g. Mengukur suhu tubuh bayi, denyut jantung, dan respirasi setiap jam
h. Menganjurkan ibu untuk mengganti popok setelah BAK
i. Menganjurkan ibu agar memberi ASI eksklusif
j. Menganjurkan ibu cara menyusui yang benar agar bayi merasa nyaman dan
tidak tersedak.

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal Perkembangan
S : Ibu mengatakan sudah mengerti dan paham
Senin, 05 September tentang penjelasan yang diberikan
2009 O : KU = Baik
Pukul 12.00 WIB HR = 140 kali/menit
RR = 50 kali/menit
Suhu = 36,6 C
BB = 3250 gram
PB = 50 cm
BBL terbungkus, tangisan kuat, warna kulit
merah dan tunos otot baik
A : BBL Ny.S berusia 3 jam dengan BBL normal
P : Melanjutkan intervensi : Menganjurkan ibu
agar. memberikan ASI eksklusif dan
menganjurkan ibu agar merawat bayi di rumah

DAFTAR PUSTAKA
Jenny J.S. Sondakh. (2013) dalam buku Asuha kebidanan Persalinan & Bayi Baru
Lahir. Penerbit: Erlangga; Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai