Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI MODUL4 KB2

Kita mengenal pengiriman tenaga listrik jarak jauh SUTET (Saluran Utama
tegangan Ekstra Tinggi). Pada SUTET listrik dikirim pada tegangan 150.000 volt.
sementara pengiriman listrik yang masuk ke rumah-rumah penduduk
bertegangan 220 volt.

Mengapa pada SUTET tegangannya dibuat tinggi sekali?

Penjelasan :

SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi. Kekuatannya
minimal 500 kilovolt, lebih dari dua ribu kali lipat tegangan listrik di rumah.

Kenapa energi listrik dikirimkan dengan tegangan tinggi dan arus rendah bukannya arus
tinggi dan tegangan rendah? Padahal dayanya tetap sama saja, karena daya adalah
hasil kali arus dan tegangan. Kenapa pengiriman dilakukan dengan arus bolak balik (AC
yang ukuran dan arah arusnya berbolak-balik) ketimbang arus searah (DC, yang arah
dan ukurannya tidak berubah)

Kenapa harus Tegangan Tinggi?


Saat listrik dikirimkan lewat sebuah saluran, sebagian energi listriknya lenyap
sebagai energi panas, karena elektron (yang menyusun arus listrik) bertabrakan
dengan atom dan molekul yang ada sepanjang jalur distribusi. Jumlah energi listrik
yang hilang ini sama dengan hasil kali hambatan saluran dan kuadrat arus.
Karenanya, agar rugi-rugi ini rendah, energi listrik harus dikirimkan dengan arus
rendah. Tapi, untuk mempertahankan permintaan daya, ini artinya tegangan yang
harus dinaikkan, hingga mencapai ratusan ribu volt misalnya (tegangan listrik di
rumah hanya 220 volt). Pada titik penyebaran dimana energi dikirim ke rumah-rumah,
sebuah trafo (transformator) menurunkan tegangan listrik tersebut menjadi lebih
rendah (berarti lebih aman) dan arusnya dinaikkan (yang dapat dibatasi dengan
sekering atau stud (MCB – Miniatur Circuit Breaker). Kenapa harus AC?. Listrik arus
searah (DC) awalnya dipakai untuk distribusi oleh Thomas Edison di AS. Kemudian,
George Westinghouse menawarkan penggunaan arus bolak-balik (AC). Persaingan
antara kedua orang ini cukup sengit, masing-masing meencoba menunjukkan kalau
metode pengiriman mereka lebih aman daripada metode saingannya. Pendukung
Edison memiliki beberapa demonstrasi di depan umum yang kadang horor dimana
mereka menyetrum anjing untuk menunjukkan betapa berbahayanya AC. Walau
begitu, Westinghouse pada akhirnya menang, terutama karena metodenya jauh lebih
praktis. Ia dapat mengirim tegangan tinggi lalu menurunkannya dengan trafo di
rumah. Edison, di sisi lain, tidak dapat mengirim dengan tegangan tinggi dan
karenanya harus membangun pembangkit listrik setiap empat atau lima kilometer,
yang jelas sangat tidak praktis.
Ketika seorang teknisi mendekati sebuah jalur tegangan tinggi yang menyala
untuk memperbaikinya, medan listrik di sekitar kabel di dekat tubuh teknisi tersebut
membuat tubuh sang teknisi hampir dalam potensial listrik yang sama dengan kabel.
Untuk menyesuaikan kedua potensial, teknisi tersebut menjulurkan tongkat konduktor
ke saluran; listrik melompat dari kabel ke ujung tongkat, yang dapat melumpuhkan
lengan beberapa saat. Agar tidak tersetrum, sang teknisi harus terisolasi dari apapun
yang dapat menyalurkan listrik ke tanah. Agar memastikan kalau tubuh selalu pada
potensial yang sama – yaitu potensial saluran yang dikerjakan – sang teknisi
memakai baju, sarung tangan dan sepatu, semuanya terhubung ke kabel lewat
tongkat tersebut.

DISKUSI MODUL 4 KB 2

Dibeberapa kasus pengajaran IPA SD tentang materi listrik ditemukan beberapa


pengajaran yang masih berorientasi pada "sastra sains", pengajaran belum
sampai kepada esensi dari IPA sendiri yaitu mengembangkan rasa ingin tahu
siswa, mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap kritis dan
kreatif, mengembangkan kesadaran akan peran penting sains dalam kehidupan
sehari-hari, serta mengembangkan rasa keimanan dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME.

Pertanyaaanya adalah bagaimana tanggapan Anda tentang fenomena tersebut?


Apakah pengajaran IPA hanya cukup berorientasi pada "sastra sains" atau
perlu juga dikembangkan aspek-aspek lainnya juga seperti yang sudah
dijelaskan pada orientasi di atas. Jika dipandang perlu, berikan masukan
terbaik Anda tentang pengalaman belajar (learning experience) siswa seperti
apa untuk mencapai target tersebut.

Menurut saya, Pengajaran IPA SD tidak cukup hanya berorientasi pada


“sastra sains”, tetapi perlu dikembangkan dengan memuat aspek yaitu ranah kognitif,
psikomotorik, dan afektif, yang melibatkan aktivitas siswa. Hal ini dikuatkan dalam
kurikulum Sains yang menganjurkan bahwa pembelajaran Sains di sekolah
melibatkan siswa dalam penyelidikan yang berorientasi inkuiri, dengan interaksi
antara siswa dengan guru dan siswa lainnya. Melalui kegiatan penyelidikan, siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan
ilmiah yang ditemukannya pada berbagai sumber, siswa menerapkan materi Sains
untuk mengajukan pertanyaan, siswa menggunakan pengetahuannya dalam
pemecahan masalah, perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok, dan
siswa memperoleh asesmen yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif untuk
belajar.
Dengan demikian, pembelajaran Sains di sekolah yang berpusat pada siswa
dan menekankan pentingnya belajar aktif berarti mengubah persepsi tentang guru
yang selalu memberikan informasi dan menjadi sumber pengetahuan bagi siswa
seperti terdapat kegiataan pembelajaran di bawah ini :

a. Rangkaian listrik sederhana


Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian listrik yang tersusun atas
sumber energi listrik (baterai), kabel, dan lampu pijar. Rangkaian listrik sederhana
terdiri atas rangkaian terbuka dan tertutup. Pada saat kabel dihubungkan pada
kutub positif dan kutub negatif maka akan ada arus listrik. Adanya arus listrik ini
dalam kawat kabel dapat menyebabakan lampu dalam rangkaian itu menyala.
Rangkaian ini disebut rangkaian tertutup. Jika salah satu kabel tidak terhubung
dengan sumber listrik, maka tidaka akan terjadi arus listrik sehingga lampu tidaka
akan menyala. Begitu juga jika kabel hanya terhubung pada salah satu kutub., tidaka
akan terjadi arus listrik. Rangkaian ini disebut rangkaian terbuka.

b. Rangkaian Listrik Seri dan Pararel


Rangkaian listrik seri adalah rangkaian yang lampu atau baterai disusun
secara berurutan. Rangkaian listrik pararel adalah rangkaian listrik yang lampu
atau baterainya disusun secara pararel atau sejajar. Biasanya pada rumah tangga
dipasang rangkaian listrik pararel karena bila salah satu sambungan listrik terputus
maka lampu pada sambungan listrik yang lain tidak akan ikut mati.

1. Kegiatan awal ( 5 menit )


 Guru memberi salam kepada siswa kemudian meminta ketua kelas untuk
memimpin doa
 Presensi siswa
 Apersepsi : Guru memasang dan mencabut kabel, kemudian guru bertanya
kepada siswa “ Mengapa setelah kabel dipasang semua lampu menyala dan
setelah dipasang kembali semua lampu mati?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

2. Kegiatan inti ( 15 menit )


Eksplorasi
 Guru mendemonstrasikan rangkaian listrik seri tanpa menggunakan saklar
dan menggunakan saklar.
 Guru menjelaskan rangkaian listrik seri.
Elaborasi
 Beberapa siswa diminta mencoba percobaan yang telah didemonstrasikan
oleh guru.
 Setelah siswa selesai mencoba kegiatan sebelumnya, siswa diberi
kesempatan untuk berfikir dan menganalisis.
Konfirmasi
 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang diketahui melalui
kegiatan pembelajaran tadi;
 Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman tentang materi
pembelajaran, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3. Kegiatan Akhir ( 5 menit )


 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
mana yang belum di mengerti
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup

Anda mungkin juga menyukai