Tes Wawancara
Tes Wawancara
» Langkah VI : Implementasi
Pada langkah ke enam ini konsep asuhan menyeluruh seperti yg sudah diuraikan pada
langkah ke lima dilaksanakan dengan cara aman & efisien. Perencanaan ini dibuat &
dilaksanakan semua oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya. Meski bidan tidak melakukannya sendiri, bidan tetap bertanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaannya. Dalam kondisi di mana bidan berkolaborasi dengan
dokter untuk menangani klien yg mengalami komplikasi, sehingga keterlibatan bidan
dalam penatalaksanaan asuhan bagi klien ialah tetap bertanggung jawab pada
terlaksananyarencana asuhan bersama yg menyeluruh tersebut. Pelaksanaan yg efisien
dapat menyangkut waktu & biaya serta meningkatkan kualitas & asuhan klien
3. Hapalkan Definisi APD (Alat Pelindung Diri) dan tujuan rerta sebutkan jenis-jenisnya!
» Definisi
Alat Pelindung Diri ( APD ) ialah sebuah seperangkat alat yang biasa digunakan oleh
tenaga kerja untuk dapat melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
terjadinya suatu potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD umumnya dipakai sebagai usaha
terakhir dalam mencegah/melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering)
dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. APD juga merupakan sebuah
kelengkapan yang wajib digunakan disaat ketika sedang bekerja sesuai kebutuhan untuk
menjaga keselamatan.
» Curretage-set
a. Tenaculum
b. Speculum sim
c. Sonde uterus
d. Pinset anatomis panjang
e. Tampon tang
f. Sendok kuret tajam dan tumpul M
g. Abortus tang
6. Hapalkan Hal-hal yang menyangkut Sectio Caesaria (SC), misalnya Pengertian, Faktor
Indikasi SC, Jenis – jenis SC dll)
» Pengertian
Sectio caesaria ialah suatu jenis persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan
melakukan suatu insisi pada dinding depan perut & dinding rahim dengan syarat rahim
dalam kondisi/keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2009)
» Faktor Indikasi SC
a. KPD (Ketuban Pecah Dini)
b. PEB (Pre-Eklamsi Berat)
c. Chepalo Pelvik Disproportion (CPD)
d. Faktor Hambatan Jalan Lahir ( kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya )
e. Letak Janin\
f. Riwayat SC
g. Memiliki Hipertensi/Jantung
» Jenis – jenis SC
a. Sectio cesaria transperitonealis profunda
Dengan teknik melakukan insisi di segmen bawah uterus. insisi pada bawah rahim, dapat
dengan teknik melintang atau memanjang. Keunggulan pembedahan ini ialah :
1) Bahaya peritonitis tidak besar.
2) Pendarahan luka insisi tak seberapa banyak.
3) Perut uterus biasanya kuat sehingga bahaya ruptur uteri dikemudian hari tidak besar
lantaran terhadap nifas segmen bawah uterus tidak seberapa banyak mengalami kontraksi
seperti korpus uteri sehingga luka bisa sembuh secara lebih sempurna.
b. Sectio cacaria klasik atau section cecaria korporal
Pada cectio cacaria klasik ini di untuk kepada korpus uteri, pembedahan ini yg agak mudah
dilakukan,hanya di selenggarakan apabila ada hambatan dalam melakukan section cacaria
transperitonealis profunda. Insisi memanjang pada segmen atas uterus.
7. Hapalkan Rumus menghitung tetesan infus! Tempat lokasi pemasangan infus (di arteri
mana saja, inget jangan sampai tertuker sama vena yah… :hhahahah) dibuka lagi buku
KDPK nya…
» Rumus Menghitung Tetesan Infuse
Yang butuh di ingat yaitu mengenai factor tetes (FT) MIKRO = 60 MAKRO = 20
√ Rumus bila ingin mencari TETES/MENIT?
Volume x FT
Jam x 60 menit
Sample kasus :
Tn.T usia 57 thn dgn sebuah diagnose DHF, Tn.T memperoleh terapi cairan infus NaCl 0,9%
2000 ml/ 24 jam (makro). Berapakah tetes/ menit cairan yg diberikan kepada Tn. T?
Jawab :
2000 ml x 20 = 27,7
24 jam x 60m
Jadi jumlah cairan infuse diberikan 27,7 tetes/menit (rata rata di bulatkan menjadi 28).
Nah, dari 1 sampel kasus diatas kita bisa belajar mengenai rumus mencari lamanya dalam
JAM & VOLUME. Kita tinggal memasukkan sesuai rumus yg ada di atas.
» lokasi pemasangan infus
Tempat atau lokasi vena perifer yg biayanya sering digunakan pada pemasangan infus
ialah vena supervisial/perifer kutan berada di dalam fasia subcutan & merupakan akses
paling mudah untuk terapi intaravena. Daerah tempat infus yg memungkinkan ialah
permukaan dorsal tangan (Vena supervisial dorsalis, vena sefalika vena basalika,),
lengan bagian dalam (vena basalika, vena kubital median, vena sefalika, vena median
lengan bawah, dan vena radialis), permukaan dorsal (Vena safena magna, ramus
dorsalis). ( Perry dan Potter 2005)