DISAMPAIKAN DALAM PENGAJIAN RUTIN FAKULTAS PSIKOLOGI, 8 MARET 2019 KEMUNCULAN SOSIAL MEDIA • Masyarakat menjadi konsumen media digital dalam berbagai bentuk, seperti komputer, telepon pintar, piranti permainan/game maupun internet. • Internet diharapkan membuat kita semakin terhubung dengan orang lain. • Disisi lain, kualitas hubungan semakin renggang karena pribadi sibuk dengan gawai masing-masing. • Dunia menjadi global, tapi kualitas cara pandang, cara berpikir kita semakin lokal. • Internet harusnya membuat kita semakin terbuka dengan berbagai macam fenomena. • Idealnya media digital membuat kita semakin kuat relasi dengan sesama karena kesediaan menerima pandangan yang berbeda. PANDUAN RELASI SOSIAL
Tabayyun (cek dan ricek). Saring sebelum sharing.
Pertama, pembawa berita; dan kedua, isi berita. Bahwa pembawa berita yang perlu di-tabayyun dalam pemberitaannya adalah orang fasiq. Yaitu, orang yang aktivitasnya diwarnai oleh pelanggaran agama. Sedangkan menyangkut isi berita, penyelidikan kebenaran sebuah berita menjadi perhatian khusus dalam ayat tersebut. Penyeleksian informasi dan budaya literasi adalah komponen yang tidak bisa diabaikan. • Bijaksana, memberi nasihat yang baik, serta argumentasi yang jelas, terstruktur, dan baik pula (QS. An-Nahl: 125). • َّْك ُه َو أَعْ ََ ُم ِب َمن َ ك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع َظ ِة ْال َح َس َن ِة ۖ َو َجا ِد ْل ُه ْم ِبالَّ ِتي ِه َي أَحْ َسنُ ۚ إِنَّ َرب ِ ْاد ُع إِلَ ٰى َس ِب َ يل َر ِّب َ ض َّل َعنْ َس ِبيَِ ِه ۖ َوه َُو أَعْ ََ ُم ِب ْال ُم ْه َت ِد ين َ • Terjemah Arti: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. • Karakter, pola pikir, kadar pemahaman orang lain dalam jejaring pertemanan di media sosial umumnya beragam sehingga informasi yang disampaikan harus mudah dibaca dan dicerna, dengan tata-bahasa yang baik dan jelas. • Tidak mengolok-olok, mencaci-maki, atau melakukan tindakan penghinaan sehingga menumbuhkan kebencian (QS. Al-Hujarat: 11). • ِين آ َم ُنوا ََل َيسْ َخرْ َق ْو ٌم ِمنْ َق ْو ٍم َع َس ٰى أَنْ َي ُكو ُنوا َخيْرً ا ِم ْن ُه ْم َو ََل ن َِسا ٌء ِمنْ ن َِسا ٍء َع َس ٰى أَنْ َي ُكنَّ َخيْرً ا ِم ْنهُنَّ ۖ َو ََل َ َيا أَ ُّي َها الَّذ ُون َ الظالِم َّ ِك ُه ُم َ ان ۚ َو َمنْ لَ ْم َي ُتبْ َفأُو ٰلَئ ِ ْ َُوق َبعْ د ِ اْلي َم ُ س ِاَلسْ ُم ْالفُس َ ب ۖ ِب ْئِ َت َْ ِم ُزوا أَ ْنفُ َس ُك ْم َو ََل َت َنا َب ُزوا ِب ْاْلَ ْل َقا • Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. • Karakteristik dunia maya yang cair dan sangat bebas, memungkinkan melakukan tindakan-tindakan negatif kepada pihak lain dengan modus tanpa indetitas (anonim) sehingga memicu provokasi dan adu domba (flamming dan trollling), untuk itu pengguna media sosial perlu menjaga kehati-hatian dalam bertutur kata dalam bentuk verbal dan nonverbal. • Hindari berlebihan mengeluh di media sosial. • Rasulullah SAW bersabda: ”Setiap umatku mendapat pemaafan kecuali orang yang menceritakan (aibnya sendiri). Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang melakukan suatu perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah swt kemudian di pagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu.” (HR. Bukhori dan Muslim). • Menghindari prasangka/su’udzon (Al-Hujarat: 12). Dalam bahasa hukum, penyampai informasi melalui media sosial hendaknya memegang teguh “asas praduga tak bersalah”. Prasangka dan stereotip tidak berdasar membahayakan karena memicu bullying dan pembunuhan karakter. PENUTUP
• Menjadikan media sosial sebagai sarana untuk
wahana silaturahim, bermuamalah, bertukar informasi serta berdakwah amar ma’aruf nahi mungkar. • Materi yang disebarkan harus dapat dipertanggung jawabkan secara personal dan kelembagaan. • Sifat materi harus bersifat mencerahkan dan tidak bertentangan dengan norma sosial, agama dan etika. • Saling mengingatkan menasehati dengan etika tinggi dan sanggup mengoreksi dan meminta maaf jika melakukan kesalahan. 3 K NILAI DIGITAL