Chapter I-Dikonversi
Chapter I-Dikonversi
Chapter I-Dikonversi
PENDAHULUAN
koreksi terutama pada anak usia sekolah akan sangat mempengaruhi kemampuan
sering kali kesehatan mata kurang terperhatikan, sehingga banyak penyakit yang
terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi
cahaya yang berlebihan yang diterima mata, di antaranya adalah radiasi cahaya
komputer dan televisi. Pada gangguan yang disebabkan komputer, hal ini akan
menyebabkan otot yang membuat akomodasi pada mata akan bekerja semua
(Gondhowiharjo, 2009).
vision di dunia dan dapat menyebabkan kebutaan. Data dari VISION 2020, suatu
(IAPB) dan WHO, menyatakan bahwa pada tahun 2006 diperkirakan 153 juta
penduduk dunia mengalami gangguan visus akibat kelainan refraksi yang tidak
anak-anak usia 5-15 tahun dimana prevalensi tertinggi terjadi di Asia Tenggara
(WHO, 2004).
mengenai masalah kelainan refraksi khususnya pada anak. Hal ini terbukti dengan
adanya program pemeriksaan kesehatan anak sekolah dasar yang lebih difokuskan
pada kesehatan gigi dan mulut, padahal lingkungan sekolah menjadi salah satu
tulisan di papan tulis dengan jarak yang terlalu jauh tanpa didukung oleh
pencahayaan kelas yang memadai, anak membaca buku dengan jarak yang terlalu
dekat, dan sarana prasarana sekolah yang tidak ergonomis saat proses belajar
dan beragam jenisnya. Permainan merupakan model dari suatu kehidupan nyata
penerus bangsa. Kualitas bangsa dimasa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak
saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak
Pada masa sekolah anak memasuki masa belajar didalam dan diluar sekolah.
keteladanan dan identitas. Anak-anak pada masa ini harus menjalani tugas-tugas
Bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik,
emosi, mental, intelektual, kreativitas, dan sosial. Anak usia sekolah adalah usia
berkelompok atau sering disebut sebagai usia penyesuaian diri. Pada masa
mulai meningkat dan hal ini makin meningkatkan pula jumlah pengguna
komputer di dunia. Setidaknya dari 15% pengguna internet dan komputer pribadi
mengalami perkembangan yang pesat. Game online adalah game yang berbasis
elektronik dan visual . Game online dimasa sekarang begitu populer di berbagai
keluarga dan masyarakat. Seorang anak yang memiliki kebiasaan bermain game,
beresiko mengalami stres, kerusakan mata, pola tidur yang terganggu dan maag.
Sedangkan dalam pendidikannya, anak yang suka bermain game online memiliki
teknologi yang semakin canggih. Semua orang dapat mengakses berbagai macam
permainan melalui jaringan internet yang sering disebut game online. Game
online tentunya dimainkan melalui media komputer. Dewasa ini, anak telah
memperoleh kesenangan maka hal ini dapat menjadi suatu kebiasaan. Hal tersebut
dapat berarti bahwa kebiasaan bermain game online mengharuskan anak berlama-
lama berkontak mata di depan layar komputer yang tentu akan berdampak pada
Tyag Murti Sharma, seorang dokter spesialis mata, Rumah Sakit Medfort,
mengatakan bahwa anak-anak yang terus bermain video game selama berjam-jam
akan berisiko menyebabkan masalah mata seperti sakit kepala, penglihatan kabur,
susah melihat objek yang jauh, dan sering menyipitkan mata ketika melihat obyek
tahun yang sangat rentan menderita myopia atau rabun jauh (Erin, S. 2012).
(NIOSH) (1999), gejala keluhan kelelahan mata ditandai dengan mata merah,
rangkap, sakit kepala, dan kesulitan fokus. Rangkaian keluhan yang di awali
dengan adanya keluhan kelelahan mata tersebut sering di sebut dengan Computer
air mata ke mata atau disebabkan oleh terlalu besarnya refleksi maupun silau dari
monitor. Saat kita menatap komputer, maka kedipan mata berkurang sebesar 2/3
teriritasi, tegang, dan lelah. Pencahayaan komputer yang tidak tepat juga
2004 membuktikan bahwa 61% masyarakat Amerika Serikat sangat serius dengan
permasalahan mata akibat bekerja dengan komputer dalam waktu yang lama.
komputer. Seseorang yang menggunakan komputer lebih dari dua jam setiap
2008).
ini akan terus aktif hingga meluruh habis selama 20 tahun. Kerusakan pada mata
lainnya, dan masalah visual lainya yang timbul adalah soal gangguan sakit kepala
dan sakit leher atau bahu. Selain itu, disebutkan pula bahwa pengguna komputer
ternyata lebih jarang mengedipkan mata. Padahal kedipan mata sangat penting
untuk mengurangi risiko mata kering. Semakin lama mata terbuka, semakin tinggi
kemungkinan kornea mata mengalami dehidrasi, merasa panas dan sakit, atau
seperti ada pasir di kelopak mata hingga terasa berat (Kangarul, 2009).
Penerangan yang terlalu kuat juga dapat menyebabkan kesilauan. Untuk itu,
mata (Budiono, 2008), sedangkan pencahayaan yang terlalu buram hanya dan
membuat mata bekerja lebih keras untuk melihat. Hal ini akan membuat mata
yang kurang, berisiko sebesar 10,7 kali mengalami kelelahan mata dibanding
akan sangat terasa pada kelelahan mata. Terjadinya kelelahan otot mata dan
kelelahan saraf mata sebagai akibat tegangan yang terus menerus pada mata,
92%. Karena itu, penting diperhatikan posisi duduk, posisi mata terhadap monitor
Oleh sebab itu orang tua wajib berperan aktif dalam menanggulangi CVS
yang terjadi pada anak. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
keluhan kelelahan mata pada anak yang gemar bermain game online. Batasi waktu
bermain game bagi anak. Waktu maksimum yang ideal adalah 1-2 jam perhari.
Sediakan kegiatan alternatif yang menarik dan penuh pengalaman bagi anak.
kegiatan atau aktivitas anak. Jika kecenderung adiksi tetap bertahan, segera
Dari hasil wawancara dengan seseorang penjaga warnet disalah satu warung
internet yang berlokasi di jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan, bahwa anak
sekolah dasar dengan usia berkisar antara 10 – 18 tahun setiap hari selalu bermain
fasilitas yang memadai membuat mereka tanpa hentinya bermain game online
depan komputer.
waktu di warung internet. Tidak memandang umur dan jenis kelamin game online
memungkinkan kan pengunjung warnet khususnya anak yang masih sekolah lebih
dampak yang akan terjadi pada kesehatannya terutama kesehatan mata. Maka hal
ini membuat peneliti tertarik mengambil judul “Hubungan Perilaku Anak Remaja
ini adalah “Hubungan perilaku anak remaja mengenai permainan game online
dengan keluhan kelelahan mata di Kelurahan Padang Bulan Medan tahun 2013”.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan perilaku anak remaja mengenai permaianan game
online dengan keluhan kelelahan mata di Kelurahan Padang Bulan Medan tahun
2013.
bangku kuliah.