Prosiding Saifi MTT Ok
Prosiding Saifi MTT Ok
ABSTRAK
Sebagai komponen utama pertahanan di laut, TNI AL wajib untuk menjaga
integritas wilayah NKRI dan mempertahankan stabilitas keamanan di laut serta
melindungi sumber daya alam di laut dari gangguan keamanan dan pelanggaran
hukum di wilayah yuridiksi nasional Indonesia. Dalam menjalankan tugas menjaga
keamanan di laut, TNI AL akan sangat bergantung pada kesiapan armada kapal-kapal
perang yang dimiliki baik untuk kegiatan operasional, latih, maupun tempur. Untuk
itu diperlukan pemeliharaan dan perawatan fisik dan teknis secara berkala. Masalah
yang ada saat ini dalam melakukan reparasi, kapal-kapal tersebut banyak dikerjakan
digalangan-galangan BUMN dan swasta nasional. Sehingga berakibat pada biaya
yang mahal, waktu yang lebih lama karena harus mengikuti jadwal dock terkait, juga
mempengaruhi jadwal kegiatan operasional AL dan faktor kerahasiaan sulit terjaga.
Sesuai dengan Master Plan 2005 – 2020 DBAL Ujung Surabaya dan Rencana
Pembangunan Fasharkan Armatim Surabaya, yang memuat perencanaan fasilitas
pemeliharaan dan perbaikan kapal (Fasharkan) yang berfungsi sebagai pendukung
Armada TNI AL dalam hal fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kapal. Disamping itu
berkaitan dengan Blue Print TNI AL tahun 2003 untuk sepuluh tahun kedepan (2003-
2013) akan menambah jumlah armada kapal perang disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan konstelasi geografis bagi keamanan wilayah perairan kita, untuk itu perlu
adanya fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kapal yang sanggup melayani semua
jenis kapal perang TNI AL baik untuk perawatan dan perbaikan kapal. Dengan
pertimbangan tersebut di atas, pembangunan galangan kapal untuk melayani reparasi
kapal-kapal perang milik TNI AL sendiri sangat diperlukan. Dalam penelitian ini,
perencanaan galangan reparasi kapal ini menggunakan metode ZOPP (Ziel Orientierte
Projekt Planung) diperkenalkan oleh GTZ tahun 1983, yang kemudian akan
dibandingkan dengan rancangan galangan reparasi kapal dari TNI AL. Hasil akhir
dari penelitian ini berupa layout galangan reparasi kapal yang secara teknis dan
ekonomis menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kata kunci: hankam, master plan DBAL, kapal perang, biaya reparasi, galangan
kapal, Fasharkan, ZOPP.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
PENDAHULUAN
Sebagai komponen utama pertahanan di laut, TNI AL berkewajiban untuk
menjaga integritas wilayah NKRI dan mempertahankan stabilitas keamanan di laut serta
melindungi sumberdaya alam di laut dari berbagai bentuk gangguan keamanan dan
pelanggaran hukum di wilayah yuridiksi nasional Indonesia. Dalam setiap operasi
pengamanan di laut, kapal-kapal TNI AL memerlukan pemeliharaan dan perawatan dari
segi fisik maupun teknis dari kapal-kapal tersebut. Untuk itu keberadaan galangan kapal
sangat penting dalam mendukung kesiapan dan kelancaran kapal-kapal TNI AL dalam
operasional tugas pengamanan di laut.
DASAR TEORI
Galangan kapal adalah merupakan suatu tempat untuk membangun atau
mereparasi kapal – kapal (R.L.Storch, 1995) . Galangan kapal terdiri dari bengkel–
bengkel kerja yang tetap yang mengerjakan bangunan – bangunan baru dan reparasi
kapal dari suatu konstruksi benda terapung yang cukup berat yang terbuat dari baja atau
bukan baja pada suatu tempat yang mempunyai suatu perairan yang cukup luas dan
dalam untuk mengapungkan konstruksi tersebut, mempunyai luasan tertentu dan bekerja
terus – menerus sepanjang tahun jadi secara mendasar suatu galangan kapal harus
memiliki (Soeharto dan Soejitno, 1996 ).
Berdasarkan aktifitasnya, galangan kapal dapat diklasifikasikan menjadi
(Soeharto dan Soejitno, 1996 ):
1. Galangan kapal khusus bangunan baru
Galangan yang hanya khusus membangun kapal – kapal baru. Jangka waktu
pembangunan kapal baru relative panjang.
2. Galangan kapal khusus reparasi
Galangan yang khusus melakukan pekerjaan reparasi kapal, baik annual repair
maupun special repair.
3. Galangan kapal untuk bangunan baru dan reparasi (Gabungan)
Galangan yang mempunyai aktifitas ganda yaitu bangunan baru dan reparasi.
Berdasarkan letak geografisnya, galangan kapal dibagi menjadi 2 (dua) macam,
yaitu (Soeharto dan Soejitno, 1996 ):
1. Galangan kapal daerah terbuka
Yaitu suatu galangan kapal yang dibangun menghadap langsung ke perairan terbuka.
2. Galangan kapal daerah tertutup
Yaitu galangan kapal yang dibangun di tepi kanal atau sungai yang mana mempunyai
daerah pengapungan terbatas.
Pelaksanaan pekerjaan reparasi dikategorikan dalam 3 macam yaitu (Soeharto
dan Soejitno, 1996 ):
1. Docking repair
Docking repair dilaksanakan khususnya untuk mereparasi ataupun merawat bagian
– bagian kapal yang berada dibawah garis air. Pekerjaan tersebut meliputi:
Pergantian pelat
Pergantian zinc anode
Reparasi propeller dan pelepasan poros
Pembersihan dan pengecatan pelat dibawah garis air
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
2. Floating repair
Floating repair dilaksanakan untuk mereparasi atau merawat kapal pada tempat –
tempat yang berada diatas garis air atau di dalam kapal.
3. Running repair
Running repair merupakan pelaksanaan reparasi kapal dimana kapal yang akan di
reparasi berada diluar area galangan. Dengan demikian tenaga galangan
mendatangi tempat / lokasi dimana kapal tersebut berada.
Berdasarkan waktu pelaksanaan dan volume pekerjaan yang dilakukan, reparasi
kapal dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu (Soeharto dan Soejitno, 1996 ):
1. Annual repair
Annual repair dilakukan setiap tahun. Pekerjaan yang dilakukan adalah
pengedokan, pembersihan badan kapal dibawah garis air (bottom cleaning),
pengecatan kembali badan kapal dibawah garis air, pemasangan / penggantian zinc
anode.
2. Special repair
Special repair dilakukan setiap empat tahun sekali. Pekerjaan yang dilakukan
seperti annual repair ditambah penggantian pelat di beberapa tempat yang
ketebalannya sudah tidak memenuhi syarat lagi.
3. Rehabilitasi
Rehabilitas adalah perbaikan yang dilakukan secara besar – besaran atau yang
dapat juga dusebut rebuild.
4. Emergency (perbaikan tak terduga).
Adalah perbaikan yang dilaksanakan diatas dock atau dapat dilaksanakan dalam
keadaan terapung / floating repair. Kerusakan dapat disebabkan oleh tabrakan,
kandas dan sebab – sebab lain.
Sarana pokok untuk pekerjaan bangunan baru dan reparasi meliputi (W. P.
Shepherd and Baron, 1968):
1. Graving Dock
Graving Dock atau dok kolam atau dry dock, merupakan suatu struktur permanent
yang seluruhnya digali pada tanah atau dibuat dengan mengeruk dan
menempatkan material (pasir, batu dan beton) disamping area dock (R.L. Storch,
1995)
2. Slipway
Konstruksi slipway terdiri dari rel yang dipasang pada landasan beton seperti pada
building berth, dan kereta (cradle) diatasnya. Cradle dapat naik turun diatas rel
dengan bantuan kabel baja (slink) yang ditarik mesin derek (Winch)
3. Floating Dock
Merupakan tipe dok yang portable sehingga dapat dipindahkan. Proses
pengedokan dilakukan dengan cara menenggelamkan dock kemudian diapungkan
pada sarat air tertentu dimana dalam pengoperasianya dibantu dengan pompa-
pompa pengisi.
4. Lifting Dock
Lift dock atau ship lift merupakan sebuah tipe dari dry dock yang diangkat atau
dinaik - turunkan. Landasan tempat pengerjaan kapal-kapal dari lift dock berupa
sebuah platform dan diturunkan kedalam air secara vertikal dan dihentikan sampai
kedalaman tertentu. Naik turunnya platform dibantu dengan pesawat angkat
(hoist)
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
METODOLOGI
Pengerjaan penelitian pembangunan galangan reparasi kapal untuk kapal-kapal
perang milik TNI AL ini sesuai dengan master plan TNI AL 2005 – 2020 untuk
pengembangan kawasan ARMATIM, apalagi ada wacana di masa datang untuk
menggabungankan antara TNI AL AMATIM dengan TNI AL ARMABAR yang
berpusat di Surabaya. Dalam menjalankan tugas pengamanan di laut, kapal-kapal
perang akan mengalami kerusakan baik itu secara alami atau karena kecelakaan,
sehingga kapal akan melakukan pengedokan di galangan nasional (BUMN) maupun
swasta.
Sementara itu kawasan ARMATIM memiliki lahan yang bisa digunakan untuk
pembangunan galangan reparasi kapal-kapal perang. TNI AL ARMATIM sendiri telah
memiliki rencana kearah tersebut, tetapi karena suatu hal maka rencana tersebut belum
bisa terwujud sampai sekarang. Maka dari itu, kami melakukan penelitian untuk
memberikan alternatif pilihan dalam membangun galangan reparasi kapal-kapal perang
milik TNI AL ARMATIM. Dalam membandingkan rencana pembangunan galangan
reparasi kapal, penulis menggunakan metode ZOPP (Objectives Oriented Project
Planning), metode ini pertamakali diperkenal kan oleh GTZ “The Deutsche Gesellshaft
fur Technische Zusammenarbeit” pada tahun 1983, metode ini juga sering disebut
dengan TOPP (Target-Oriented Project Palanning). Metode ini diaplikasikan dalam
semua persiapan perencanaan sebuah proyek dan diterapkan dalam setiap fase dari
perencanaan proyek.
Metode ini dipilih karena penyajian struktur masalah dan penganalisaan menjadi lebih
jelas karena dibuat dalam bentuk PPM (Project Planning Matrix) dan pohon masalah
dan solusi. Dalam PPM dan pohon masalah dan solusi, aspek-aspek penting dibuat
berdasarkan teori-teori yang mendukung dan yang utama tetap mengacu pada kanyataan
di lapangan, sehingga secara teknis dan ekonomis akan memberikan solusi yang terbaik
dan mengguntungkan. Pengambilan keputusan menjadi lebih berdasar, karena dilakukan
atas berbagai perhitungan, pertimbangan-pertimbangan dan keadaan dilapangan, bukan
sekedar intuisi atau keuntungan sesaat, sehingga keputusan yang diambil dapat
dipertanggung jawabkan.
Dalam penelitian ini diawali dari studi literature yang digunakan sebagai dasar
penelitian, kemudian diikuti dengan survey terhadap lokasi yang direncanakan sebagai
lokasi pembangunan, selain survey terhadap lokasi juga dilakukan survey untuk
mendapatkan informasi berupa data-data, dokumen, peta wilayah dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan dari TNI AL yang bersangkutan dengan rencana pembanguanan galangan
reparasi kapal.
Setelah semua semua literature dan data dari survey lapangan terkumpul maka
dimulai perencanaan galangan reparasi kapal secara teknis dan ekonomis. Selain itu
juga dilakukan analisa biaya serta perhitungan biaya reparasi tiap kapalnya. Untuk
selanjutnya total dari biaya reparasi tiap kapal akan dianggap sebagai pendapatan
galangan dan dijadikan sebagai acuan perhitungan dalam perhitungan titik impas dari
pembangunan galangan. Dari hasil perhitungan secara teknis dan ekonomis akan
dilakukan perbandingan rencana pembangunan galangan reparasi kapal antara
perencanaan TNI AL dengan perencanaan penelitian dan hasil dari penelitian ini akan
disajikan dalam bentuk dokumen.
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Berdasar Tabel 2 dan Tabel 3, diketahui bahwa ukuran graving dock antara
perencanaan dari TNI AL lebih besar dari perencanaan penelitian. Dalam pembuatan
graving dock diperlukan pembuatan jalan baru untuk kemudahan akses dari luar
kedalam graving dock dan sebaliknya, dari perencanaan TNI AL pembuatan jalan baru
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
lama.untuk menuju dalam proses reparasi peralatan umum dan kayu akan lebih lama.
Jumlah tenaga kerja tidak langsung pada perencanaan pembangunan galangan reparasi
kapal berdasar TNI AL berjumlah 83 orang, dimana jumlah tersebut jauh lebih banyak
jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang berjumlah 10 orang. Selain itu luas
rumah pompa pada perencanaan berdasar TNI AL sebesar 120 m2 dimana luas tersebut
jauh lebih besar dari hasil penelitian yang hanya 25 m2. Untuk menguras kolam graving
dock, perencanaan TNI AL menggunakan 3 buah pompa dengan kapasitas 100 m3/jam,
120 m3/jam dan 150 m3/jam, sedangkan perencanaan hasil penelitian menggunakan 1
buah pompa dengan kapasitas 360 m3/jam.
Tabel 4. Data ekonomis galangan reparasi kapal berdasar perencanaan TNI AL
Uraian Jumlah (Rp)
Biaya bangunan dan tanah 18.256.588.000
Biaya graving dock 48.238.172.734
Biaya bengkel persiapan dan 954.750.000
gudang pelat
Biaya bengkel mesin dan 1.051.500.000
listrik
Biaya bengkel outfitting 646.500.000
Biaya kantor dan 1.129.500.000
administrasi
JUMLAH BIAYA 70.277.010.734
LANGSUNG
Biaya perencanaan dan 7.027.701.073
pengawasan, 10% dari biaya
langsung
Contingency diambil 5 % 3.513.850.537
dari biaya langsung
JUMLAH BIAYA TIDAK 10.541.551.610
LANSUNG
TOTAL INVESTASI 80.818.562.345
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Dalam penelitian ini, yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu investasi
berupa galangan reparasi kapal adalah dengan metode nilai bersih sekarang (Net Present
Value) atau NPV. Metode ini digunakan untuk menganalisa investasi yang memiliki
umur ekonomis t, dimana t (tahun) mulai dari 1 sampai dengan ke-n tahun,
penganalisaan investasi dengan menggunakan formula :
NPV = - I0 + DF
DF = A x [ 1/ (1+i)n]
NPV = -I0 + { A x [1/(1+i)n)] }
Dimana :
NPV : Nilai bersih sekarang pada tingkat interest rate I per return
I0 : Investasi awal
A : Annual revenue
i : Tingkat suku bunga
n : Periode waktu (tahun)
(1+i)n : Faktor nilai sekarang (PF) atau factor diskon (DF) yang merupakan factor
koreksi pengaruh waktu terhadap nilai uang pada periode n.
Dalam penelitian ini perhitungan NPV dihitung menggunakan Microsoft Excell
yang telah teruji hasilnya, sehingga proses perhitungan menjadi mudah dan tidak
diperlukan pembacaan table PF dan DF, serta hasil lebih akurat dari pada menggunakan
table.
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
KESIMPULAN
Perencanaan galangan reparasi berdasar hasil penelitian secara teknis dan ekonomis
lebih menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan
DAFTAR PUSTAKA
R.L. Storch, 1995, “Ship Production, Second Edition”, Cornell Maritime Press,
Centreville, Maryland.
J.M. Apple, 1990, “Plant Layout and Material Handling, Third Edition”, John
Wiley & Sons, Inc., Georgia.
Cornic, H.F, 1968, “Dock and Harbour Engineering, Volume I: The Design of
Docks”, Charles Griffin & Company Limited, London.
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-12
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Assauri, Sofjan, 1999, “Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi (1999)”,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
R.G. Murdick, 1997, “Information Systems for Modern Management, 3rd Edition”,
International Bussiness Machines, Armonk, New York.
Soejitno, 1997, “Teknik Reparasi Kapal”, “Teknik Produksi Kapal” Fakultas
Teknologi Kelautan-ITS, Surabaya.
Andjar Soeharto, Soejitno, 1996, “ Galangan Kapal ”, Diktat Perkuliahan Jurusan
Teknik Perkapalan FTK – ITS, Surabaya.
Schlott, Hans, 1984, “Shipbuilding Technology”, Fakultas Teknologi Kelautan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Sasongko, Broto, 1991, “Analisa Biaya Industri Perkapalan & Galangan Kapal”,
Surabaya.
“Journal Of Material, Building Construction And Interior”, Edisi XVIII Tahun IX
2002
Japan Intrenational Coorperation Agency, 2002 “ Standar Teknis Sarana-Sarana
Pelabuhan di Jepang.
Gegory P. Tsinker, 1994 , “Marine Structure Engineering Specialized Aplication”,
Chapman And Hall An International Thompson Publishing Company.
I Nyoman Pujawan, 1995, “ Ekonomi Teknik”, PT. Guna Widya, Jakarta.
Sriutomo Wignjosoebroto, 1992, ”Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”,
Gunawijaya , Jakarta.
N Rudenko, 1964, “Material Handling Equipment”, Jurusan Teknik Perkapalan FTK-
ITS.
Reksohadiprojo, S, 1995, “Manajemen Produksi dan Operasi”, Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Voughan, R, “Productivity in Shipbuilding”, Excerp from The Institution Transaction,
Volume 100, New Castle Upon Tyne NE2 4HE, New Castle, 1983-1984.
Supomo, H, 2005, ” Analisa Perbandingan Biaya / CGT dan J.O / CGT Antara
Tenaga Organik dan Subkontraktor Dalam Hubungannya Dengan Daya
Saing Galangan Papal”, Lemlit, ITS, Surabaya.
Manfaat, Dj. 2004, “ SLADA A Computer – Based Multi – Approach Pattern Matching
Technique For Retrieving Past Shipyard Layout Designs, FTK-ITS, Surabaya
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-13
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-14
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
ISBN : 979-99735-1-1
E-5-15