Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

ACARA VIII

FOTOSINTESIS 2

DISUSUN OLEH :

NAMA : HIDAYANI

NIM : E1A016022

KELAS :B/VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
ACARA VIII

FOTOSINTESIS 2

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : a. Untuk membuktikan bahwa pada proses
fotosintesis menggunakan CO2 dan
menghasilkan O2.
b. Untuk mengetahui pengaruh spektum
warna terhadap proses fotosintesis.
c. Untuk mengetahui pengaruh warna daun
terhadap laju fotosintesis.
d. Untuk mengetahui pengaruh jenis air
terhadap hasil fotosintesis berupa O2.
e. pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis
pada tumbuhan Hydrilla.
f. Untuk mengetahui pengaruh umur daun
terhadap laju fotosintesis.
2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 27 Juni 2019
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP, Universitas
Mataram.
B. Landasan Teori
Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molekul
makanan yang kompleks dan berenergi tinggi dari kompenen-komponen
yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik
lainnya dengan keberadaan energi cahaya. Dalam proses fotosintesis,
foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh molekul-molekul pigmen yang
spesifik. Elektron-elektron didalam molekul-melekul pigmen tersebut
dieksitasi oleh foton-foton yang diserap, dan elektron-elektron yang
tereksitasi itu pun ahirnya akan membebaskan energi ke dalam sel saat
elektron-elektron itu kembali ke keadaan tak tereksitasi. Banyak sel
menggunakan energi ini untuk mereduksi karbon dioksida menjadi
karbohidrat. Panjang gelombang cahaya yang digunakan untuk fotosintesis
hanya sebuah fraksi kecil dari spektum total radiasi elektromagnetik. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, jingga, biru, dan merah tampaknya adalah yang
paling efektif dalam mendorong terjainya fotosintesis. Warna-warna dari
spektum cahaya tampak itu memiliki panjang gelombang yang kira-kira
berkisar anatara 380 hingga 750 nm secara berturut-turut (Fried, 2005:68).
Fotosintesis merupakan suatu proses dimana terjadi sintesa
karbohidrat tertentu dari karbondioksida dan air yang dilakukan oleh sel-
sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari dan di hasilkan atau
dibebaskan gas oksigen. Proses fotosintesis juga dinamakan asimulasi
karbon, salah satu kemampuan tumbuhan hijau ada memanfaatkan zat
karbon udara untuk diubah menjadi bahan organik bila tersedia cahaya
yang cukup. Secara umum persamaan reaksi kimia pada pristiwa pada
fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut: 6CO2+6H2O cahaya
matahari C6H12O6+6O2. persamaan reaksi ini tidaklah menunjukkan
mekanisme dari proses fotosintesiss, melainkan menunjukkan hasil akhir
yabg dihasilkan dalam proses fotosintesis (Prawirahartono, 1998: 89).
Tumbuhan memerlukan cahaya sebagai syarat terjadinya
fotosintesis. Tanpa fotosintesis, tumbuhan tidak dapat menyintesis
makanannya. Hal ini berakibat terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Bukti yang sangat jelas terlihat pada tumbuhan
yang hidup di tempat gelap. Tumbuhan tersebut tumbuh cepat dengan
batang yang lebih panjang, ramping, dan rapuh serta daun yang tidak lebar
dan pucat, sedangkan tumbuhan yang tumbuh di tempat terang, tumbuh
lebih pendek, batang kokoh, dan daun hijau, lebar, serta lebih tebal
(Firmansyah,et al., 2007:80).
Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dengan bantuan energi cahaya
matahari foton dan berlansung dalam 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang
dan reaksi gelap, adapun percobaan yang membuktikan fotosintesis adalah
sebagai berikut : Percobaan Engelmann, dengan bakteri thermo dan
Spirogyra, Fotosintesis menghasilkan oksigen, Percobaan Ingenhouse,
dengan hydrilla, Fotosintesis menghasilkan oksigen, Percobaan Sach’s,
dengan daun yang ditutup dan terbuka, fotosintesis menghasilkan
karbohidrat (Maniam dan Syulasmi, 2006:35).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Kelompok 1
1) Alat tulis,
2) Syring
3) Pembolong Kertas,
4) Cawan Petri
5) Pengaduk,
6) Gelas Plastik Bening,
7) Erlenmeyer,
8) Sinar Matahari.
b. Kelompok 2
1). Erlenmayer
2) Tabung reaksi
c. kelompok 3
1). labu Erlenmeyer,
2) neraca analitik,
3) gunting,
4) alluminium foil,
5) tabung reaksi.
d. kelompok 4
1) Alattulis,
2) gelas beaker
3) pipettetes, dan
4) stopwatch hp.
e. kelompok 5

1) Tabung reaksi,
2) rak tabung reaksi,
3) corong,
4) gelas kimia,
5) kawat penyangga,
6) penangas,
7) ember,
8) termometer air,
9) penggaris, dan
10) alat tulis.
f. kelompok 6
1) Cawan petri.
2) Gelas kimia.
3) Hot plate.
4) Kamera hp.
5) Penjepit tabung reaksi.
6) Pinset.
7) Pipet tetes.
8) Rak tabung reaksi.
9) Spidol.
10) Stopwatch.
11) Tabung reaksi.
2. Bahan
a. Kelompok 1
1) Daun Bayam/Sayur,
2) 3 gr Baking Soda (NaHCO3), dan
3) Aluminium fiol.
b. Kelompok 2
1) Air
2) Kertas bening warna hijau, kuning, merah dan biru
3) Hydrilla verticillata.
c. Kelompok 3
1) Daun puring (Codieaum variegatum).
2) Tissue.
d. Kelompok 4
1) Air detergen,
2) air kali,
3) air keran,
4) aquades
5) Hydrillaverticillata,
6) indikatorph,
7) kertas label, dan
8) plastikbening.
e. Kelompok 5
1) Hydrilla,
2) air biasa,
3) es batu, dan
4) air panas.
f. Kelompok 6
1) Alcohol 95%.
2) Alumunium foil.
3) Daun kelor.
4) Karet gelang.
5) Kertas label.
6) Larutan lugol.
7) Plastik bening.
8) Tissue.
D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dalam praktikum ini anatara lain :
a. Kelompok 1
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum,
2. Membuat leaf disk menggunakan pembolong kertas sebanyak 40
disk,
3. Mencampurkan aquadest dengan baking soda sehingga terbentuk
larutan bikarbonat,
4. Meneteskan 3 tetes larutan detergent ke dalam larutan bikarbonat,
5. Memasukkan 10 leaf disk ke dalam syring,
6. Menyedot larutan bikarbonat menggunakan syring dengan semua
leaf disk berada di dasar syring,
7. Membuka syring dan menuangkan larutan bikarbonat bersama leaf
disk ke dalam gelas plastic,
8. Menambahkan larutan bikarbonat hingga setengah dari volume
gelas plastic,
9. Mengulangi langkah kerja 5-8 untuk 30 leaf disk berikutnya,
10. Menempatkan masing – masing gelas plastic berisi 20 leaf disk,
11. Member perlakuan berbeda dimana gelas pertama ditempatkan di
tempat gelap dan gelas kedua di tempat terang,
12. Mengamati perubahan yang terjadi pada leaf disk yang awalnya
berada di dasar gelas (sunk) selama 15 menit,
13. Mencatat dan mendokumentasikan hasil percobaan,
14. Memberikan kesimpulan atas percobaan yang dilakukan.
b. Kelompok 2
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan daun hydrilla Hydrilla verticillata dan masukkan ke
dalam 5 tabung reaksi sebanyak 3 tangkai pada masing-masing
tabung reaksi.
3. Meletakkan tabung reaksi dengan posisis terbalik di dalam
erlemayer.
4. Mengisi air dalam erlenmayer.
5. Menutup bagian ujung tabung reaksi yang berisi air sampai penuh
dengan meletakkannya terbalik. Diusahakan tidak terbentuk ruang
udara.
6. Membungkus masing-masing seperangkat peraga dengan kertas
bening warna hijau, biru, kuning dan merah dan sisakan satu tanpa
ditutupi sebagai kontrol
7. Meletakkan semua instrumen percobaan di tempat yang terpapar
cahaya matahari langsung selama 30 menit.
8. Amati dan hitung jumlah gelembung setiap interval 10 menit.
9. Mencatat hasil yang diperoleh dari tiap pengamatan.
10. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan yang telah
digunakan.
c. Kelompok 3
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. memotong daun puring yang berwarna hijau, kuning, dan merah,
3. menimbang masing-masing daun seberat 1 gram,
4. memasukkan daun dalam tabung reaksi dan ditambahkan air
sampai penuh,
3
5. mengisi labu Erlenmeyer dengan air sampai bagian,
4

6. memasukan tabung reasi yang berisi air dan daun tadi ke dalam
labu Erlenmeyer dengan posisi lubang tabung menghadap ke
bawah.,
7. menempatkan pada kondisi lingkungan dengan cahaya yang terik,
8. mencatat hasil pengamatan setiap 5 menit dalam 20 menit,
9. mendokumentasikan hasil pengamatan, dan
10. membersihkan dan merapihkan alat dan bahan yang telah
digunakan.
d. Kelompok 4
1. Menyiapkan alat dan bahan,
2. Memotong 4 potongan hydrilla verticillata pada bagian pangkal
dengan setiap panjang mencakup 4 buku dengan setiap buku
terdiri dari 5 daun,
3. memberi label pada setiap gelas beaker untuka quadest, air keran,
air kali, dan air detergen,
4. memasukkan 150 ml aquadest, air keran, air kali, dan air
detergen kedalam masing-masing gelas beaker yang telah diberi
label,
5. mengukur pH masing-masing jenis air pada gelas beaker,
6. memasukkan potongan hydrilla verticillata kedalam masing-
masing gelas beaker,
7. menutup bagian atas masing-masing gelas beaker menggunakan
plastic bening,
8. meletakkan secara bersamaan masing-masing gelas beaker di
tempat terkena sinar matahari,
9. membiarkan selama 5 menit sebagai waktua klimatisasi,
10. mendokumentasikan setiap perlakuan sebagai gambar sebelum
11. mengamati gelembung udara pada masing-masing gelas beaker
setiap 10 menit 1, 10 menitke 2 dan 10 menitke 3,
12. mencatat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan,
13. mendokumentasikan setiap perlakuan sebagai gambar sesudah,
dan
14. membersihkan dan merapikan alat dan bahan praktikum.
e. Kelompok 5
1. Menyiapkan alat dan bahan,
2. menyusun (mengeset) peralatan yang akan digunakan,
3. memanaskan air di atas penangas,
4. memotong Hydrilla dengan panjang ± 5 cm,
5. memasukan Hydrilla ke dalam corong masing-masing sebanyak 5
buah,
6. mengisi gelas kimia hingga penuh, dan tabung reaksi juga terisi,
dimana gelas kimia A diberikan air dingin, gelas kimia B
diberikan air normal, dan gelas kimia C air panas,
7. mengukur suhu tiap gelas kimia, dimana gelas kimia A memiliki
suhu 5OC, gelas kimia B memiliki suhu 20OC, dan gelas kimia C
40OC,
8. menghitung banyaknya gelembung yang dihasilkan pada menit ke-
30, di setiap perlakuan tersebut, dan
9. mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
f. Kelompok 6
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang digunakan.
2. Mengambil 20 helai daun kelor (bagian pucuk).
3. Membungkus 10 helai daun kelor (bagian pucuk) menggunakan
alumunium foil dan 10 helai daun yang tidak dibungkus.
4. Memasukkan daun kelor yang telah dibungkus ke dalam plastik
bening, kemudian diberi label P1.
5. Mengulangi langkah kerja poin b) sampai d) untuk daun kelor
muda (bagian tengah) dan daun kelor tua (bagian bawah).
6. Memberi label P2 untuk plastik berisi daun kelor muda dan P3
untuk daun kelor tua.
7. Menyimpan plastik bening yang berisi daun kelor ditempat terkena
sinar matahari selama 20 menit.
8. Memasukkan masing-masing daun kedalam tabung reaksi yang
berisi alcohol 95%, kemudian memanaskan kedalam gelas kimia
yang berisi air mendidih.
9. Memanaskan daun sampai berubah warna menjadi putih,
kemudian mengeluarkan daun dengan menggunakan pinset.
10. Meletakkan daun pada cawan petri, kemudian meneteskan larutan
lugol pada masing-masing daun.
11. Mengamati hasil percobaan, kemudian mendokumentasikan hasil
percobaan.
12. Membersihkan dan merapikan alat beserta bahan praktikum.
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
a. Kelompok 1
Tempat terang Tempat gelap
No. Sebelum Setelah 15 menit
1.

Keterangan:
Keterangan:
a. Semua daun mengapung
a. Daun tenggelam di
di permukaan
dasar gelas
b. Terdapat gelembung udara
b. Tidak ada gelembung
udara

2.
Keterangan: Keterangan:
a. Daun tenggelam di a. Daun tenggelam di dasar
dasar gelas gelas
b. Tidak ada gelembung b. Tidak ada gelembung
udara udara

b. Kelompok 2

N Spektru Wakt Gambar


o m Warna u
Sebelum Sesudah
1 Hijau 30

Keterangan :
Gelembung 51

2 Merah 30

Keterangan :
Gelembung 165

3 Kontrol 30
Keterangan :
Gelembung 142

4 Kuning 30

Keterangan :
Gelembung 60

5 Biru 30

Keterangan :
Gelembung 143

c. Kelompok 3
Banyak Gelembung yang Terbentuk
Waktu/ 5 menit
Merah Kuning Hijau
I 5 12 49
II 8 27 60
III 12 19 62
IV 18 27 66
Total 43 85 237
d. Kelompok 4

No Jenis air Sebelum Sesudah


Aquadest
1

Keterangan: Keterangan:
 Jumlah gelembung: 0  Jumlah gelembung: 0
 pH air: 6  pH air: 6

Air keran
2
Keterangan:
Keterangan:
 Jumlah gelembung:
 Jumlah gelembung: 0 28
 pH air: 8  pH air: 8

Air
3 detergen

Keterangan: Keterangan:
 Jumlah gelembung: 0  Jumlah gelembung: 0
 pH air: 10  pH air: 10
Air kali
4

Keterangan:
Keterangan:
 Jumlah gelembung: 0
 Jumlah gelembung:
 pH air: 7
41
 pH air: 7
e. kelompok 5

Volume udara yang


Sampel dikeluarkan
(Gelembung)
30 menit

A (Dingin)

++++

B (Normal)
+++++++

C (Panas)

Ket : +++++++ = Banyak


++++ = Sedikit
- = Tidak ada

f. kelompok 6
No Percobaan Hasil Percobaan
1 Menghasilka Daun Bagian Pucuk
n O2

Ket : Ket :
- Setelah diteteskan - Setelah diteteskan
lugol. lugol.
- Dibungkus - Terkena sinar
alumunium foil. matahari.
- Berwarna coklat. - Berwarna coklat.
Daun Dewasa

Ket : Ket :
- Setelah diteteskan - Setelah diteteskan
lugol. lugol.
- Dibungkus alumunium - Terkena sinar
foil. matahari.
- Berwarna sangat - Berwarna sangat
gelap. gelap.

Daun Tua
Ket : Ket :
- Setelah diteteskan - Setelah diteteskan
lugol. lugol.
- Dibungkus alumunium - Terkena sinar
foil. matahari.
- Berwarna gelap. - Berwarna gelap.

F. Pembahasan
Praktikum tentang fotosintesis dimana bertujuan untuk
membuktikan bahwa pada proses fotosintesis menggunakan CO2 dan
menghasilkan O2, untuk mengetahui pengaruh spektum warna terhadap
proses fotosintesis, untuk mengetahui pengaruh warna daun terhadap laju
fotosintesis, untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap hasil
fotosintesis berupa O2, pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis pada
tumbuhan Hydrilla, dan untuk mengetahui pengaruh umur daun terhadap
laju fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya
dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu
penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi matahari
(cahaya). Cahaya terdiri atas beberapa spectrum, masing-masing memiliki
panjang gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap
fotosintesis juga berbeda.
Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang
dapat mempengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun
faktor yang tidak mempengaruhi secara langsung seperti terganggunya
beberapa fungsiorgan yang penting bagi proses fotosintesis. Fotosintesis
sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran
cahaya matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2).
Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan
berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesi.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok 1 untuk membuktikan
bahwa pada proses fotosintesis menggunakan CO2 dan menghasilkan O2
dengan menggunkan daun bayam. Dari hasil pengamatan ketika bayam
diletakkan ditempat yang terang daun tenggelam di dasar gelas dan tidak
ada gelembung udara. Sedangkan ketika ditaruh ditemapat yang gelap,
setelah 15 menit semua daun mengapung di permukaan gelas dan terdapat
gelembung udara. Sedangkan pada pengamatan yang kedua ketika
ditempat terang daun tenggelam di dasar gelas dan tidak ada gelembung
udara. Ketika diberlakukan ditempat yang gelap setelah 15 menit daun
tenggelam di dasar gelas dan tidak ada gelembung udara yang terdapat.
Fotosintesis merupakan reaksi sintesis glukosa pada organisme autotrof
dengan menggunakan sumber energi cahaya matahri. Jadi, fotosintesis
dapat berlangsung jika ada cahaya, klorofil, CO2 dan H2O.
Pada percobaan kedua yang dilakukan oleh kelompok 2 untuk
mengetahui pengaruh spektum cahaya terhadap proses fotosintesis dengan
melihat pengeluaran oksigen pada tumbuhan yang diletkkan didalam air
dan disinari oleh berbagai spektum cahaya. Dalam percobaan ini spektum
cahaya yang digunakan yaitu, ketika disinari spektum cahaya berwarna
hijau selama 30 menit terlihat gelembung udara sebanyak 51, sedangkan
ketika disinari dengan spektum cahaya berwarna merah terdapat
gelembung udara sebanyak 165. Pada spektum warna kuning terdapat
gelembung sebanyak 60. Sedangkan pada spektum warna dengan
menggunkan warna biru terbentuk gelembung sebanyak 243. Sedangkan
dengan pada pencahayaan kontrol yaitu dengan menggunkan spektum
cahaya langsung dari matahari terbentuk gelembung sebanyak 142.
Spektum cahaya yang banyak terbentuk gelembung adalah pada
pencahayaan dengan warna merah. Fotosintesis berasal dari kata foton
yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis
dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang
memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas beberapa
spectrum, masing-masing memiliki panjang gelombang yang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda. Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa
kimia kompleks yang memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya
terdiri atas beberapa spectrum, masing-masing memiliki panjang
gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga
berbeda.
Pada percobaan ketiga untuk mengetahui pengaruh warna daun
terhadap laju fotosintesis. Yang dimana warna daun yang digunakan
adalah daun berwarna merah, kuning dan hijau. Ketika diletakkan dibawah
sinar matahari, pada lima menit pertama gelembung yang terbentuk pada
daun berwarna merah, kuning dan hijau berturut-turut adalah 5, 12 dan 49.
Pada lima menit kedua 8, 27 dan 60. Pada 5 menit ketiga terbentuk
gelembung sebanyak 12, 19 dan 62. Dan pada 5 menit keempat terbentuk
gelembung berturut-turut sebanyak 18, 27 dan 66. Sehingga total
gelembung yang terbentuk pada daun berwarna merah, kuning dan hijau
berturut-turut adalah 43, 85 dan 237. Terlihat bahwa oksigen yang
dihasilkan dari proses fotosintesis terbanyak adaa pada tumbuhan
berwarna hijau, karena kandungan klorofil pada tumbuhan hijau atau daun
hijau lebih banyak dari daun berwarna lainnya.
Hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan kelompok 4 yaitu
untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap hasil fotosintesis berupa O2.
Dalam percobaan ini jenis air yang digunakan adalah air keran, kali, air
deterjen, dan aquades sebagai kontrol. Dari hasil pengamatan tumbuhan
hydrilla verticillata diletakkna didalam air dengan jenis air berbeda-beda.
Dari jenis air tersebut terlihat kandungan air yang mengadung banyak CO2
dan tidak, terlihat dari gelembung yang terbentuk pada masing-masing air
ketika diletakkan di bawah sinar matahari selama 30 menit. Pada air
kontrol yaitu menggunakan aquades tidak terbentuk gelembung. PH air
pada aquades yaitu sebelum diletakkan disinar matahari dan sesudah yaitu
sebesar 6. Pada air keran sebelum diletakkan dibawah sinar matahari tidak
terdapat gelembung, setelah diletakkan dibawah sinar matahari selama 30
menit terbentuk gelembung sebanyak 28, dengan ph air sebesar 8.
Sedangan percobaan dengan menggunakan air deterjen tidak terbentuk
gelembung sama sekali,ph dari air deterjen tersebut sebesar 10 dengan
larutan yang sangat basa. Sedangkan menggunakan air kali dengan ph air
tersebut sebesar 7. Sebelum diletakkan diabawah sinar matahari tidak
terbentuk gelembung dan setelah diletakkan dibawah sinar matahari
selama 30 menit terbentuk gelembung sebanyak 41. Dari hasil pengamatan
ini air kali memiliki banyak kandungan karbon dioksida dan airnya dalam
keadaan asam. Dilihat dari hasil gelembung yang dihasilkan banyak dalam
proses fotosintesis air kali mengahsilkan oksigen lebih banyak dari air
yang lainnya dalam percobaan ini.
Pengamatan selanjutnya yaitu untuk melihat pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Pada percobaan ini air
yang digunakan yaitu air dengan suhu dingin, panas dan kontrol atau
sedang. Ketika tumbuhan Hydrilla dimasukkan kedalam air dengan suhu
dingin 5OC selama 30 menit tidak terbentuk gelembung udara sama sekali.
Sedangkan ketika Hydrilla dimasukkan kedalam air panas dengan sushu
40OC selama 30 menit terbentuk gelembung yang banyak, ini menandakan
suhu panas menghasilkan oksigen yang banyak pada tumbuhan Hydrilla.
Sedangkan pada air normal dengan suhu 20OC terbentuk gelembung udara
tidak terlalu banyak. Terjadinya gelembung atau tidak terbentuk karena
faktor suhu pada lingkungan tumbuhan tersebut. Proses fotosintesis
dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat mempengaruhi secara
langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak
mempengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa
fungsiorgan yang penting bagi proses fotosintesis. Fotosintesis sebenarnya
peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya
matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2).
Pada pengamatan terakhir uji fotosintesis Untuk mengetahui
pengaruh umur daun terhadap laju fotosintesis. Daun yang digunakan yaitu
daun bagian pucuk, daun deawasa dan daun muda. Dari hasil pengamatan
daun-daun tersebut mengahsilkan oksigen yang berbeda-beda. Pada daun
pucuk Setelah diteteskan lugol dan dibungkus alumunium foil daun
berwarna coklat. Sedangkan setelah diteteskan lugol dan erkena sinar
matahari daun berwarna coklat. Sedangkan pada daun dewasa daun setelah
diteteskan lugol dan dibungkus alumunium foil dan berwarna sangat gelap.
Sedangkan setelah diteteskan lugol dan terkena sinar matahari daun
berwarna sangat gelap. Pada daun berumur tua setelah diteteskan lugol dan
dibungkus alumunium foil daun berwaran gelap. Sedangkan setelah
diteteskan lugol dan terkena sinar matahari dan berwarna gelap.larutan
lugol yang digunakan untuk melihat apakah suatu zat tersebut
mengandung amilum atau tidak. Semakin gelap daun ketika ditambahakan
lugol maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat. Terjadinya
perubahan warna tersebut karena adanya proses fotosinteis yang terjadi
pada daun tersebut.
G. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa:
a. Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molekul
makanan yang kompleks dan berenergi tinggi dari kompenen-
komponen yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan
organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan energi cahaya.
b. Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang
dapat mempengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan,
cahaya, suhu, dan konsentarsi CO2 maupun faktor yang tidak
mempengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa
fungsiorgan yang penting bagi proses fotosintesis.
c. Fotosintesis membuktikan bahwa pada proses fotosintesis
menggunakan CO2 dan menghasilkan O2 dengan bantuan cahaya
matahari.
d. Pada tumbuhan tingkat tinggi, jingga, biru, dan merah tampaknya
adalah yang paling efektif dalam mendorong terjainya fotosintesis.
Warna-warna dari spektum cahaya tampak itu memiliki panjang
gelombang yang kira-kira berkisar anatara 380 hingga 750 nm
secara berturut-turut. Dilihat dari hasil pengamatan merah
menghasilkan gelembung yang banyak.
e. Semakin hijau warna daun semakin banyak kandungan klorfil pada
daun tersebut, sehingga proses fotosintesisdapat berjalan lancar.
Begitupun dengan umur daun semakin muda semakin besar laju
fotosintesis yang terjadi.
f. Air memilik pengaruh terhadap proses laju fotosintesis, semakin
banyak kandungan CO2 pada air maka semakin tinggi laju
fotosintesisnya sehingga menghasilkan oksigen yang lebih banyak.
g. Laju fotosintesis juga dipengaruhi oleh suhu. Dalam percobaan ini
laju fotosintesis menghasilkan oksigen yang lebih banyak terdapat
pada suhu panas.
2. Saran
Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, R. Mawardi, A. dan Riandi, U., 2007. Mudah Dan Aktif Belajar
Biologi. Bandung: PT. Setia Purna Inves.

Fried, George H.,George Hademenos. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:


Erlangga.

Maniam, Mbs dan Syukasmi, A., 2006. Persiapan Ujian Nasional Biologi.
Bandung: Grafindo Media Pratama.

Prawiraharto. 1996. Anatomi Tumbuhan. Surabaya: Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai