RPP Model 2017
RPP Model 2017
A. Kompetensi Inti
KI 1 dan 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, Menunjukkan keterampilan menalar,
menganalisis dan mengevaluasi mengolah, dan menyaji secara:
pengetahuan faktual, konseptual, a. efektif,
prosedural, dan metakognitif pada b. kreatif,
tingkat teknis, spesifik, detil, dan c. produktif,
kompleks berdasarkan rasa ingin d. kritis,
tahunya tentang e. mandiri,
a. ilmu pengetahuan, f. kolaboratif,
b. teknologi, g. komunikatif, dan
c. seni, h. solutif,
d. budaya, dan Dalam ranah konkret dan abstrak
e. humaniora terkait dengan pengembangan dari
Dengan wawasan kemanusiaan, yang dipelajarinya di sekolah, serta
kebangsaan, kenegaraan, dan mampu menggunakan metoda sesuai
peradaban terkait penyebab dengan kaidah keilmuan.
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C.Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model project based learning peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam mempelajari materi
Perkembangan Model Atom dengan kreatif dapat menganalisis perkembangan model atom
dan terampil mengolah informasi tentang nomor atom dan nomor massa dapat
membedakan isotop,isobar dan isoton dengan penuh kejujuran, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, kritis, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam.
D.Materi Pembelajaran
Dalam teori Dalton mulai membangkitkan minat para peneliti mengenai Model Atom.
Yang tetapi teori Dalton begitu kurang untuk suatu penjelasan bahwa suatu larutan
bisa menghasilkan arus listrik atau bagai mana mugkin bola pejat itu dapat
menghantarkan arus listrik, padahal arus listrik tersebut adalah elektron yang
bergerak, jadi para peneliti bertanya-tanya bahwa ada partikel lain yang dapat
menghantarkan arus listrik.
J.J Thomson
J.J Thomson adalah orang memperbaiki kelemahan teori Dalton. Ia melakukan
ekperimen didalam tabung sinar kotoda, Hasilnya menyatakan ada pertikel
bermuatan negatif dalam Atom yang disebut elektron (Gambar 1.2). Kelebihan model
Atomnya membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam Atom,
yang artiya Atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Sedangkan
kelemahan model Atom Thomson, tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif
dan negatif dalam bola atom tesebut.
Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar alfa (λ) pada lempengan
emas. Sebelumnya ia menentukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan
positif dan bergerak lurus,serta berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis emas. Berdasarkan hasil pengamatan/percobaan tersebut iya
mengusulkan model atom yang dikenal dengan model atom Retherford yang
menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dan Elektron yang mengelilinginya dengan bermuatan negatif. Retherford juga
menduga bahwa dalam nti atom terdapat partiel netral yang berfungsi mengikat
partikel tersebut agar tidak saling tolak menolak. Dalam kelemahannya iya tidak
menjelaskan mengapa elektron tidak jauh ke dalam inti atom.
Klemahan model atom Bohr itu tidak menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack, serta
tidak dapat menjelaskan kejadian-kejadian dalam ikatan terhadap atom-atom itu, dan
spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
Yang disebut model atom modern atau model atom mekanika kantum adalah suatu
model atom dengan orbital lintasan elektron. Model ini berlaku sampai sekarang ini,
digambarkan seperti gambar dibawah ini :
-Pendekatan : Saintifik
-Metode dan model pembelajaran : Problem Based Learning
G.Langkah-langkah Pembelajaran
Religius
Pertemuan Pertama
Religius
No. Kegiatan Rincian Waktu (menit)
1. Pendahuluan Ketua kelas menyiapkan dan memimpin 15
berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
Guru mendata kehadiran siswa
Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang terkait dengan Literasi
materi yang akan dibahas sekarang
Memberi motivasi siswa dengan
menunjukkan gambar model
atom(mengamati), sambil guru bertanya
ada berapa perkembangan model atom
Dalton sampai ke model atom
modern(menanya) (Saintifik)
Membuat rangkuman
Melakukan refleksi sekaligus evalusi terhadap
pembelajaran hari ini ( menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan).
Guru :
Melakukan penilaian
Merencanakan kegiatan tindak lanjut
(memberikan tugas)
Meminta peserta didik untuk membuat laporan
(partofolio) dikumpulkan pertemuan
berikutnya.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Rincian Waktu (menit)
1. Religius Ketua kelas menyiapkan dan memimpin 15
Pendhuluan berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
Guru mendata kehadiran siswa
Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang terkait dengan
materi yang akan dibahas sekarang
Memberi motivasi siswa dengan
menunjukkan gambar partikel penyusun
atom(mengamati), sambil guru bertanya
ada berapa partikel penyusun atom
(menanya) (saintifik).
2. Inti Mengelompokkan siswa 90
Membagikan Lembar Kerja Siswa yang harus
didiskusikan dalam kelompok masing-masing
Peserta didik melihat dan mencermati tayangan
Animasi model atom ( mengamati ). PPK, C4
Peserta didik menyampaikan pertanyaan
terkait dengan LKS yang akan
dikerjakan(menanya).
Setiap kelompok melakukan diskusi, guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi untuk memperoleh data dalam
menyelesaikan permasalahan penyusun inti
atom, nomor atom,nomor massa, isotop, isobar
dan isoton ( mencoba, menalar,
mengkomunikasikan)
Membimbing setiap kelompok untuk mengolah
informasi untuk menjawab pertanyaan dari
LKS( mencoba, mengkomunikasikan). C4
Peserta didik menganalisis dan
memperesentasikan data tentang partikel-
partikel penyusun atom, nomor atom-nomor
Literasi
massa , dan isotop-isobar-isoton (LKS) yang
diperoleh dari hasil diskusi.
Memperhatikan sikap dan keaktifan peserta
didik dalam diskusi kelompok.
Guru menampilkan video partikel penyusun
atom untuk penjelasan presentasi seluruh
kelompok sebagai penguatan.
Membuat rangkuman
Melakukan refleksi sekaligus evalusi terhadap
pembelajaran hari ini ( menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan).
Guru :
Melakukan penilaian
Merencanakan kegiatan tindak lanjut
((tugas/pengayaan).
Melakukan remidial
Meminta peserta didik untuk mengumpulkan
LKS yang dibuat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
HOTS/
IPK Indikator Soal Rumusan Soal MOTS No.
/LOTS Soal
Dua atom yang sekalipun memiliki nomor atom dan nomor massa
3 2
berbedadapat memiliki jumlah netron dalam inti yang sama. Misalnya atom A
memiliki nomor massa 23 nomor atom 11 dan atom B memiliki nomor massa
24 nomor atom 12 bila pada atom A dan B nomor massanya dikurangi
dengan nomor atom maka akan memiliki jumlah elektron yang sama yakni
12.
4 Membandingkan model atom Bohr dengan model-model sebelumnya yang 4
terdekat adalah dengan model atom Rutherford. Kelebihan model atom Bohr
adalah dapat menjelaskan peredaran elektron mengililingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu yang mengakibatkan elktron tidakmungkin jatuh ke inti.
JUMLAH 10
NILAI = Jumlah skor Essay x 100
10
PENILAIAN KETRAMPILAN
Rubrik Penilaian Kinerja
Hari / Tanggal : 18 April 2017
KD : 4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
Kegiatan : Diskusi PBL
PENILAIAN PORTOFOLIO
Rubrik Portofolio
Nama Siswa : RIFQI HERA ATHALLAH
Kelas : X IPA 3
Guru : ATI SUSIATI, S.Pd
35,5
17Cl
40
20Ca