Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 RIAU SILIP


MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/SEMESTER : XI MIPA / GENAP
PROGRAM : Peminatan MIPA
MATERI POKOK : KOLOID
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti

KI 1 dan 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, Menunjukkan keterampilan menalar,
menganalisis dan mengevaluasi mengolah, dan menyaji secara:
pengetahuan faktual, konseptual, a. efektif,
prosedural, dan metakognitif pada b. kreatif,
tingkat teknis, spesifik, detil, dan c. produktif,
kompleks berdasarkan rasa ingin d. kritis,
tahunya tentang e. mandiri,
a. ilmu pengetahuan, f. kolaboratif,
b. teknologi, g. komunikatif, dan
c. seni, h. solutif,
d. budaya, dan Dalam ranah konkret dan abstrak
e. humaniora terkait dengan pengembangan dari
Dengan wawasan kemanusiaan, yang dipelajarinya di sekolah, serta
kebangsaan, kenegaraan, dan mampu menggunakan metoda sesuai
peradaban terkait penyebab dengan kaidah keilmuan.
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)


3.14 Mengelompokkan berbagai tipe 4.14 Membuat makanan atau
sistem koloid, dan menjelaskan produk lain yang berupa koloid
kegunaan koloid dalam atau melibatkan prinsip koloid.
kehidupan berdasarkan sifat-
sifatnya.
No Indikator Pencapaian No Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi
(IPK) (IPK)

3.14.1 Menjelaskan perbedaan koloid, 4.14.1 Merancang dan melakukn


suspensi dan larutan sejati. percobaan tentang pembuatan
makanan atau produk lain
berupa koloid atau yang
3.14.2 Mengelompokkan berbagai tipe melibatkan prinsip koloid dan
sistem koloid berdasarkan jenis melaporkan hasil percobaan.
fase terdispersi dan
pendispersinya dan interaksi Menyimpulkan hasil percobaan
4.14.2 tentang pembuatan makanan
fase terdispersi dan
pendispersinya ( koloid liofil dan atau produk lain berupa koloid
koloid liofob). atau yang melibatkan prinsip
koloid dan melaporkan hasil
Mengidentifikasi berbagai jenis percobaan.
3.14.3 produk yang termasuk sistem
Menyajikan hasil percobaan
koloid dalam kehidupan sehari-
hari 4.14.3 pembuatan makanan atau
produk lain berupa koloid atau
yang melibatkan prinsip koloid
dan melaporkan hasil
Menjelaskan sifat-sifat koloid
3.14.4 percobaan.

Menjelaskan pembuatan koloid,


3.14.5 dan peranannya dalam
kehidupan sehari-hari

C.Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran model project based learning peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam mempelajari materi
Perkembangan Model Atom dengan kreatif dapat menganalisis perkembangan model atom
dan terampil mengolah informasi tentang nomor atom dan nomor massa dapat
membedakan isotop,isobar dan isoton dengan penuh kejujuran, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, kritis, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam.
D.Materi Pembelajaran

 Partikel-partikel penyusun atom


 Nomor atom dan nomor massa
 Isotop, isobar, dan isoton
 Model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Modern/Mekanika Kuantum.
John Dalton
John Dalton adalah seorang guru di Inggris, iya memikirkan tentang Atom. Bayangan
Dalton dan Democritus yaitu bahwa Atom itu berbentuk bola pejal (gambar 1.0).
Dalton mengemukakan postulatnya tentang Atom, yaitu :
1. Setiap unsur terdiri dari partikel kecil yang dinamakan dengan Atom,
2. Atom dari unsur yang sama memiliki sifat yang sama, begitu pula Atom yang
berbeda unsurnya,
3. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi unsur lain dengan reaksi
kimia, maupun dihancurkan atau dimusnahkan,
4. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan yang disebut molekul,
5. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsurnya tetap.

Dalam teori Dalton mulai membangkitkan minat para peneliti mengenai Model Atom.
Yang tetapi teori Dalton begitu kurang untuk suatu penjelasan bahwa suatu larutan
bisa menghasilkan arus listrik atau bagai mana mugkin bola pejat itu dapat
menghantarkan arus listrik, padahal arus listrik tersebut adalah elektron yang
bergerak, jadi para peneliti bertanya-tanya bahwa ada partikel lain yang dapat
menghantarkan arus listrik.

J.J Thomson
J.J Thomson adalah orang memperbaiki kelemahan teori Dalton. Ia melakukan
ekperimen didalam tabung sinar kotoda, Hasilnya menyatakan ada pertikel
bermuatan negatif dalam Atom yang disebut elektron (Gambar 1.2). Kelebihan model
Atomnya membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam Atom,
yang artiya Atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Sedangkan
kelemahan model Atom Thomson, tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif
dan negatif dalam bola atom tesebut.
Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar alfa (λ) pada lempengan
emas. Sebelumnya ia menentukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan
positif dan bergerak lurus,serta berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis emas. Berdasarkan hasil pengamatan/percobaan tersebut iya
mengusulkan model atom yang dikenal dengan model atom Retherford yang
menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dan Elektron yang mengelilinginya dengan bermuatan negatif. Retherford juga
menduga bahwa dalam nti atom terdapat partiel netral yang berfungsi mengikat
partikel tersebut agar tidak saling tolak menolak. Dalam kelemahannya iya tidak
menjelaskan mengapa elektron tidak jauh ke dalam inti atom.

Model Atom Niels Bohr


Niels Bohr meneruskan dan memperbaiki teori model atom Rutherford pada.
Pendekatan yang dilakukannya adalah sifat dualisme yang dapat bersifat sebagai
partikel dan dapat sebagai gelombang, membuktikan bahwa Bohr dengan melihat
spektrum dari atom hidrogen yang dipanaskan. Spektrum menghasilkan sangat
spesifikasi hanya cahaya dari frekuensi tertentu. Yang dihasilkan Spektrum tersebut
merupakan suatu gambaran bahwa elektron mengelilingi inti, beberapa Spektrum
menhasilkan mengidentifikasi bahwa elektron mengelilingi inti dalam berbagai
tingkat energi. Hasil dari yang dikembangkan oleh Bohr bahwa Atom tersusun atas
inti bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Elektron
tersebut mengelilingi inti atom pada orbit tertentu, yang dapat berpindah lebih tinggi
dengan menyerap energi, sebaliknya elektron tesebut dapat berpindah dari orbit
yang lebih tinggi ke rendah dengan melepaskan energi, dan stasionernya tetap
dengan tingkat energi tertentu. Pada keadaan normal yang tanpa pengaruh luar,
elektron menepati tingkat energi terendah yang disebut tingkat dasar (Groud State).
Niels Bohr menganjurkan untuk teori atom ini hanya dapt ,emjelaskan hubunga
memuaskan untuk atom yang lebih besar.

Klemahan model atom Bohr itu tidak menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack, serta
tidak dapat menjelaskan kejadian-kejadian dalam ikatan terhadap atom-atom itu, dan
spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

Model Atom Modern


Selanjutnya model atom dikembangkan oleh Erwin Schroddinger yang sebelumnya
dari seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberd, mengembangkan teori mekanika
kuantum yang dikenal dengan prinsif ketidak pastian atau yang dimaksud " Tidak
mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan. Yang dapat ditentukan itu adalah keboleh jadian elektron pada
jarak tertentu dari inti atom.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger, iya
memecahkan suatu persamaan, untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan, serta ditemukannya elektron dalam tiga
dimensi.

Yang disebut model atom modern atau model atom mekanika kantum adalah suatu
model atom dengan orbital lintasan elektron. Model ini berlaku sampai sekarang ini,
digambarkan seperti gambar dibawah ini :

Model Atom Mutakhir atau


Model Atom Mekanika Gelombang
Awan elektron yang ada pada sekitar inti atom menunjukan tempat kebolehan jadian
elektron. Orbital mengambarkan tingkatan energi elektron. Pada beberapa sub kulit
tersebut, terdiri dari beberapa sub kulit dan sub kulit terdiri dari beberapa
orbital. Orbital-orbital dengan tingkatan energi yang tinggi dan sama atau hampir
sama serta membentuk sub kulit. Walau pun posisi kulitnya sama, tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama.

E.Pendekatan,Metode dan Model Pembelajaran

-Pendekatan : Saintifik
-Metode dan model pembelajaran : Problem Based Learning

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

a.Media : Animasi model atom, power point, artikel-artikel (partikel penyusun


atom, nomoor atom dan nomor massa, isotop-isobar-isoton, model
atom), dan LKS.
b. Alat dan Bahan : -

c. Sumber belajar : -Buku teks kimia yang relevan


-Sudarno, Unggul ,2014 Kimia untuk SMA/ MA kelas X, Jakarta :
Jakarta.

G.Langkah-langkah Pembelajaran

Religius
Pertemuan Pertama
Religius
No. Kegiatan Rincian Waktu (menit)
1. Pendahuluan  Ketua kelas menyiapkan dan memimpin 15
berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
 Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
 Guru mendata kehadiran siswa
 Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang terkait dengan Literasi
materi yang akan dibahas sekarang
 Memberi motivasi siswa dengan
menunjukkan gambar model
atom(mengamati), sambil guru bertanya
ada berapa perkembangan model atom
Dalton sampai ke model atom
modern(menanya) (Saintifik)

2. Inti  Mengelompokkan siswa 105


 Menayangkan gambar/animasi salah satu
model atom
 Peserta didik melihat dan mencermati tayangan
Animasi model atom ( mengamati ).
 Peserta didik menyampaikan pertanyaan
terkait dengan konten yang ditayangkan
(menanya). PPK, C4
 Setiap kelompok melakukan diskusi, guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi untuk memperoleh data dalam
menyelesaikan permasalahn perkembangan
model atom ( mencoba, menalar,
mengkomunikasikan). PPK

Membimbing setiap kelompok untuk merumuskan


strategi pemecahan masalah dalam bentuk laporan
tertulis ( mencoba, mengkomunikasikan).
C4
 Peserta didik menganalisis dan
memperesentasikan data tentang
perkembangan model atom yang diperoleh dari
hasil diskusi.
Literasi
 Memperhatikan sikap dan keaktifan peserta
didik dalam diskusi kelompok.
 Guru menampilkan video beberapa
perkembangan model atom untuk penjelasan
presentasi seluruh kelompok sebagai
penguatan.
3. Penutup
Guru bersama peserta didik : 15

 Membuat rangkuman
 Melakukan refleksi sekaligus evalusi terhadap
pembelajaran hari ini ( menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan).

Guru :

 Melakukan penilaian
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
(memberikan tugas)
 Meminta peserta didik untuk membuat laporan
(partofolio) dikumpulkan pertemuan
berikutnya.
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Rincian Waktu (menit)
1. Religius  Ketua kelas menyiapkan dan memimpin 15
Pendhuluan berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
 Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
 Guru mendata kehadiran siswa
 Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang terkait dengan
materi yang akan dibahas sekarang
 Memberi motivasi siswa dengan
menunjukkan gambar partikel penyusun
atom(mengamati), sambil guru bertanya
ada berapa partikel penyusun atom
(menanya) (saintifik).
2. Inti  Mengelompokkan siswa 90
 Membagikan Lembar Kerja Siswa yang harus
didiskusikan dalam kelompok masing-masing
 Peserta didik melihat dan mencermati tayangan
Animasi model atom ( mengamati ). PPK, C4
 Peserta didik menyampaikan pertanyaan
terkait dengan LKS yang akan
dikerjakan(menanya).
 Setiap kelompok melakukan diskusi, guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi untuk memperoleh data dalam
menyelesaikan permasalahan penyusun inti
atom, nomor atom,nomor massa, isotop, isobar
dan isoton ( mencoba, menalar,
mengkomunikasikan)
 Membimbing setiap kelompok untuk mengolah
informasi untuk menjawab pertanyaan dari
LKS( mencoba, mengkomunikasikan). C4
 Peserta didik menganalisis dan
memperesentasikan data tentang partikel-
partikel penyusun atom, nomor atom-nomor

Literasi
massa , dan isotop-isobar-isoton (LKS) yang
diperoleh dari hasil diskusi.
 Memperhatikan sikap dan keaktifan peserta
didik dalam diskusi kelompok.
 Guru menampilkan video partikel penyusun
atom untuk penjelasan presentasi seluruh
kelompok sebagai penguatan.

3. Penutup Guru bersama peserta didik : 30

 Membuat rangkuman
 Melakukan refleksi sekaligus evalusi terhadap
pembelajaran hari ini ( menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan).

Guru :

 Melakukan penilaian
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
((tugas/pengayaan).
 Melakukan remidial
 Meminta peserta didik untuk mengumpulkan
LKS yang dibuat.

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No Aspek No.IPK IPK Tes Bentuk


Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan 3.2.1 Menganalisis partikel- Tes Uraian
partikel penyusun atom. Tertulis
3.2.2 Menjelaskan nomor atom Tes Uraian
dan nomor massa. Tertulis
3.2.3 Membedakan isotop, Tes Uraian
isobar, dan isoton. Tertulis
3.2.4 Menganalisis Tes Uraian
perkembangan model Tertulis
atom.
2 Keterampilan 4.2.1 Melakukan kajian Tes Uraian
terhadap informasi Tertulis
mengenai partikel-partikel
penyusun atom.
4.2.2 Mengolah informasi Tes Uraian
tentang nomor atom dan Tertulis
nomor massa.
4.2.3 Melakukan kajian Tes Uraian
terhadap perbedaan Tertulis
antara isotop, isobar, dan
isoton.
4.2.4 Melakukan kajian Tes
mengenai perkembangan Tertulis Portofolio
model atom.
4.2.5 Menyajikan hasil analisis Kinerja Portofolio
perkembangan model
atom.

Mengetahui, Tanjungpandan, 18 April 2017


Kepala SMA 1 Tanjungpandan Guru Mata Pelajaran Kimia,

Drs. Haryanto Ati Susiati, S.Pd


NIP. 19650922 199512 1 001 NIP. 19730809 200501 2 007

LAMPIRAN-LAMPIRAN
HOTS/
IPK Indikator Soal Rumusan Soal MOTS No.
/LOTS Soal

3.2.1 Disajikan data Jelaskan pendapatmu mengapa Rutherford berpendapat LOTS 1


eksperimen bahwa proton menempati inti atom
Rutherford
(penghamburan
sinar alfa)peserta
didik menjelaskan
mengapa proton
menenmpati inti
atom.
3.2.2 Disajikan data Perhatikan notasi unsur berikut ; MOTS 2
notasi unsur
39
peserta didik
menentukan
19K
Tentukan jumlah neutron unsur kalium tersebut!
jumlah netron
unsur K
3.2.3 Disajikan Perhatian pasangan unsur berikut ; HOTS 3
10
beberapa notasi 5B dengan 6C10 ; 1H1 dengan 1H2 ; 6C12 dengan 7N
12,
,
unsur, peserta
didik dapat Manakah dari pasangan berikut yang merupakan isobar,
menunjukan jelaskan!
pasangan isobar
3.2.4 Disajikan model Bagaimana kamu menjelaskan kelebihan atom Bohr HO 4
perkembangan dibanding model atom sebelumnya!
atom Rutherford, TS
Thomson, Bohr
peserta didik
menjelaskan
kelebihan atom
Bohr dengan
model atom
lainnya.

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN


ESAI ESAI
NO JAWABAN SKOR
1 Dalam salah satu kesimpulan eksperimennya Rutherford mendapatkan bahwa 2
partikel alfa yang ditembakkan ternyata lebih banyak diteruskan seolah-olah
tidak mengenai apapun dan sedikit sekali yang dibelokkan atau dipantulkan.
Partikel alfa bermuatan positif oleh karena itu “sesuatu” yang terkena
tembakan sinar alfa pasti bermuatan positif dan karena sinar alfa tidak ditarik
oleh “sesuatu” tersebut.
2 Inti atom berisi proton dan netron dan jumlah keduanya disebut nomor 2
massa sedangkan jumlah elektron pada atom netral yang mengelilingi inti
disebut nomor atom sebagaimana jumlah proton dalam inti. Jumlah netron
dalam inti dapat ditentukan apabila nomor massa dan nomor atom
diketahui, oleh sebab itu bila massa suatu atom tiga puluh sembilan dan
memiliki elektron sembilan belas maka jumlah netronnya adalah duapuluh

Dua atom yang sekalipun memiliki nomor atom dan nomor massa
3 2
berbedadapat memiliki jumlah netron dalam inti yang sama. Misalnya atom A
memiliki nomor massa 23 nomor atom 11 dan atom B memiliki nomor massa
24 nomor atom 12 bila pada atom A dan B nomor massanya dikurangi
dengan nomor atom maka akan memiliki jumlah elektron yang sama yakni
12.
4 Membandingkan model atom Bohr dengan model-model sebelumnya yang 4
terdekat adalah dengan model atom Rutherford. Kelebihan model atom Bohr
adalah dapat menjelaskan peredaran elektron mengililingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu yang mengakibatkan elktron tidakmungkin jatuh ke inti.
JUMLAH 10
NILAI = Jumlah skor Essay x 100
10
PENILAIAN KETRAMPILAN
Rubrik Penilaian Kinerja
Hari / Tanggal : 18 April 2017
KD : 4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
Kegiatan : Diskusi PBL

KEGIATAN YANG DIAMATI

Terlibat dalam Melaksanakan Aktif dalam


NO NAMA SISWA diskusi diskusi sesuai presentasi NILAI
pemecahan prosedur
masalah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
1 Antika V V V
2 Aprilesa V V V
3 Charunia V V V
4 Rifqi Hera V V V
dst

NILAI = Jumlah skor diperoleh X 100


Jumlah skor total

PENILAIAN PORTOFOLIO

Rubrik Portofolio
Nama Siswa : RIFQI HERA ATHALLAH
Kelas : X IPA 3
Guru : ATI SUSIATI, S.Pd

No Kriteria/ Aspek Ada Tidak


1 Kumpulan karya siswa V
2 Kumpulan hasil tes dan latihan. V
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Mata Pelajaran : KIMIA
Materi pelajaran : Nomor atom, nomor massa, isotop, isobar dan isoton
Nama anggota kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas : X MIPA

1. Lengkapi tabel berikut :


atom Nomor atom Nomor massa Jumlah Jumlah Jumlah
proton neutron elektron
1
1H
12
6C
14
7N

35,5
17Cl
40
20Ca

2. Lengkapi tabel berikut, tentuk pasangan isotop, isobar, dan isoton :


No. Notasi isotop isobar isoton
2 3
1. 1H dengan 1H
12 12
2. 6C dengan 7N
39 40
3. 19K dengan 20Ca

Anda mungkin juga menyukai