Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mungkin tidak menyadari bahwa sejak lahir hingga sekarang kita
senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Kita dilahirkan dan
dibesarkan dalam sebuah kelompok yang dinamakan keluarga, selain keluarga
kita juga termasuk anggota kelompok agama tertentu, anggota kelompok suku
bangsa tertentu, anggota kelompok olahraga tertentu, anggota kelompok
organisasi seperti OSIS, anggota kelompok pramuka, anggota kelompok partai
politik, dan sebagainya.
Terlihat bahwa kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting
dalam kehidupan kita karena sebagian besar kegiatan kita berlangsung
didalamnya. Pada umumnya kita dilahirkan ke dunia ini seorang diri akan tetapi
tidak berarti bahwa manusia secara alami merupakan mahluk individu semata.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama
dengan manusia-manusia lain. Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi satu
dengan lingkungan alamnya.
Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi
sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup
sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan
masyarakat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja maka akan membentuk
kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai
dengan kelompok sosial yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk
karena adanya kesamaan kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi
peran sosial yang kita terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan
peran yang sangat penting dalam struktur sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kelompok dan Kelompok Sosial?
2. Apa saja syarat-syarat Kelompok Sosial?
3. Apa saja ciri-ciri Kelompok Sosial?

1
4. Apa saja macam-macam Kelompok Sosial?
5. Apa saja pendorong timbulnya Kelompok Sosial?
6. Apa saja faktor pembentuk Kelompok Sosial?
7. Bagaimana hubungan antar kelompok dalam masyarakat?
8. Apa saja fungsi Kelompok?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertia Kelompok dan Kelompok Sosial.
2. Untuk mengetahui syarat-syarat Kelompok Sosial.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri Kelompok Sosial.
4. Untuk mengetahui macam-macam Kelompok Sosial.
5. Untuk mengetahui pendorong timbulnya Kelompok Sosial.
6. Untuk mengetahui faktor pembentuk Kelompok Sosial.
7. Untuk mengetahui hubungan antar kelompok dalam masyarakat.
8. Untuk mengetahui fungsi Kelompok.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok dan Kelompok Sosial


1. Pengertian Kelompok
a. Brown (1991:3)
Kelompok adalah koleksi orang-orang yang penuh tatap muka, yang
berinteraksi untuk menyelesaikan beberapa tujuan.
b. Zastrow (1999:18), Kelompok adalah dua orang atau lebih yang
berinteraksi secara tatap muka, dimana setiap anggotanya mempunyai
kepedulian terhadap anggota lainnnya, adanya rasa kebersamaan antara
satu sama lain, merasa memiliki, adanya saling ketergantungan dan
saling membantu dalam mencapai tujuan kelompok.
Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi
satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk
meningkatan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah
kelompok suatu waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang
memiliki kesamaan dalam aktifitas umum namun dengan arah interaksi
terkecil. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh
anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para
anggotanya.
2. Pengertian Kelompok Sosial
a. R.M. Macler & Charles H. (1961: 213)
Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang saling
hidup bersama dan menjalani saling ketergantungan dengan sadar dan
tolong menolong.
b. Soejono Soekanto (2006:104)
Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan
manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara
mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal

3
balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling
menolong .
B. Syarat-syarat Kelompok Sosial
a. Robert K. Merton Menyebutkan tiga kriteria atau kelompok yaitu:
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota
kelompok
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota
kelompok
b. Menurut Soerjono soekanto himpunan manusia baru bisa dikatakan sebagai
kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan yang
lainnya dalam kelompok itu.
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat
4. Memiliki struktur , kaidah, dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem dan berproses
c. Menurut Baron dan Byrne, yaitu :
1. Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
2. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan
mempengaruhi perilaku anggota yang lain.
3. Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa
minggu, bulan dan tahun).
4. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
5. Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur
sehingga mereka memiliki set peran.
6. Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari
kelompok.

4
C. Ciri-ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri klompok sosial menurut Muzafer Sherif
1. Adanya dorongan/motif yang sama pada setiap individu, sehingga terjadi
interaksi sosial dengan sesamanya dan diarahkan pada pencapaian tujuan
bersama.
2. Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda di antara individu satu dengan
yang lain, akibat terjadinya interaksi sosial.
3. Adanya struktur kelompok yang jelas, yang terdiri dari peranan dan
kedudukan yang berkembang dengan sendirinya di dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
4. Adanya norma-norma sebagai pedoman tingkah laku bagi anggota
kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam
merealisasi tujuan kelompok.
D. Macam-macam Kelompok Sosial
1. Berdasarkan ada tidaknya organisasi hubungan sosial antara kelompok dan
kesadaran
a. Kelompok Statis
Merupakan kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan
sosial dan kesadaran jenis diantara individu tersebut. Contohnya seperti
Kelompok penduduk usia 5-15 tahun di sebuah desa.
b. Kelompok Kemasyarakatan
Merupakan kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai
organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
c. Kelompok Sosial
Merupakan kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan
organisasi. Contohnya seperti kelompok pertemuan, ikatan alumni,
organisasi mahasiswa dan sebagainya.
d. Kelompok Asosiasi
Merupakan lelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
mempunyai persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan

5
bersama. Contohnya seperti negara, universitas, perusahaan-perusahaan
tertentu.
2. Berdasarkan interaksi sosial
a. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang
anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam
kehidupan, sedangkan menurut Goerge Homan, kelompok primer
merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang
acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu
berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya, keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-
lain.
b. Kelompok Sekunder
Hal ini terjadi ketika interaksi sosial tidak terjadi secara langsung. Juga
terjadi secara berjauhan dan ikatannya juga kurang erat. Sehingga
hubungan tersebut lebih bersifat objektif. Contohnya seperti partai
politik, himpunan serikat kerja dan sebagainya
c. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang mempunyai peraturan seperti Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang biasa disebut
dengan AD/ART. Kelompok ini memiliki peranan (hierarki), pembagian
kerja yang jelas dan terstruktur. Contohnya seperti organisasi mahasiswa,
organisasi kepemerintahan, perusahaan yang memiliki AD/ART, OSIS,
dan lain sebagainya.
d. Kelompok Informal
Merupakan kelompok yang terbentuk dari proses interaksi yang
dilakukan berulang kali, memiliki daya tarik, dan kebutuhan individu.
Individu pada kelompok ini biasanya tidak memiliki strukturisasi dan
peran yang baik didalam keanggotaan kelompok sosial ini. Tugas yang
dimiliki individu biasanya hanya dibagikan berdasarkan kekeluargaan

6
dan rasa simpati. Contohnya seperti kelompok arisan, persatuan ibu
rumah tangga, dan sebagainya.
3. Berdasarkan solidaritas yang terbentuk antar anggota
a. Solidaritas Organik
Merupakan solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks
dan sudah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan
oleh saling ketergantungan antaranggota. Peranan dan struktur yang
terbentuk juga sudah jelas.
b. Solidaritas Mekanik
Merupakan solidaritas yang muncul pada individu yang masih sederhana
sederhana dan diikat oleh kesadaran kesadaran keseluruhan serta belum
mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
Sehingga peranan dan struktur yang terbentuk belum begitu jelas.
4. Berdasarkan ikatan dalam kelompok
a. Paguyuban
Disebut juga dengan gemeinschaft, yaitu kelompok sosial yang memiliki
ikatan erat, intim dan harmonis. Antar anggta memiliki ikatan batin, dan
hubungan ini bersifat informal.
Paguyuban memiliki 3 ciri yaitu:
1) Intimate, hubungan yang menyeluruh dan mesra
2) Private, hubungan bersifat pribadi dan tidak terlalu luas cakupannya
3) Exclusive, hubungan hanya untuk “kita”, dan tidak termasuk orang
diluar ”kita”.
Contohnya seperti ikatan kumpulan mahasiswa yang berasal dari kota
yang sama, keluarga, RT, RW, Partai politik berlatar belakangkan agama.
b. Patembayan
Disebut juga dengan gesellschaft, yaitu kelompok sosial atau kehidupan
publik yang sifatnya sementara dan semu. Bentuk kelompok ini lebih
sering terdapat didalam hubungan atau ikatan perjanjian berdasarkan
ikatan timbal balik. Contohnya seperti ikatan antar pedagang, organisasi
didalam sebuah industri maupun pabrik, dan lain lain.

7
5. Berdasarkan identifikasi diri
a. In-Group
Merupakan Kelompok sosial di mana individu mengidentifikasikan
dirinya dengan kelompok sosialnya. Sifat-sifat ingroup pada umumnya
didasarkan pada faktor simpati simpati , dan selalu mempunyai
mempunyai perasaan yang dekat dengan anggota-anggota kelompok.
Contohnya: kumpulan guru.
b. Out-Group
Merupakan Kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan
in-group-nya. Sifat outgroup selalu ditandai dengan sifat kelainan yang
berwujud antagonisme dan antipati. Hal tersebut memiliki kaitan dengan
istilah kami, kita dan mereka. Contohnya: kami adalah guru, sedangkan
mereka adalah dosen. Kami adalah polisi dan mereka adalah tentara.
6. Berdasarkan hubungan antar individu
a. Kelompok primer (primary group)
Merupakan kelompok sosial yang memiliki perasaan kebersamaan dan
saling mengenal dekat, lebih akrab, erat, dan intensif. Anggota kelompok
sering bertatap muka dan kerap berdialog, sehingga lebih akrab seperti
keluarga. Kelompok ini disebu juga dengan kelompok “face to face”.
Kelompok ini tidak mengenal pembagian tugas secara terpaksa. Sehingga
pembagian peranan dan tugas dibagi berdasarkan sukarela, simpati, dan
kekeluargaan. Contoh kelompok ini adalah : RT, RW, anggota kelas
siswa.
b. Kelompok sekunder (secondary group)
Merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya kepentingan yang
sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi. Anggota
kelompok menerima dan membagikan tugas berdasar keahlian, dan
dituntut untuk kerja secara maksimal untuk mencapai target bersama.
Contohnya seperti partai politik, kumpulan organisasi seprofesi, dan
sebagainya.

8
E. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada dorongan-
dorongan tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia
menjadi bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor
tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam
suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial
yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha
mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin
akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya
kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia
pergi akan senantiasa merasa aman.
b. Dorongan untuk meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat
alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial
itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga
dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai.
c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan
pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang
maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok
formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang
dihasilkan akan dapat maksimal.
F. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari
diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam
keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua

9
faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan
dan kesamaan.
1. Kedekatan
a. Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun
atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat,
berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan
peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan
terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi,
yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.
b. Kedekatan geografis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan
orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama,
maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum
saling mengenal ketika masih di daerah asal.
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah
menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang
memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah
kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-
karakter personal lain.
Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :
a. Kesamaan kepentingan

10
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka
kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan
yang sama tersebut.
b. Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan
keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali
persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling
berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk
menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.
c. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk
kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun
kinerja masing-masing anggotanya.
G. Hubungan antar Kelompok dalam Masyarakat
1. Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch, hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a. Kriteria fisiologis
b. Kriteri kebudayaan
c. Kriteria ekonomi
d. Kriteria perilaku
Dalam hubungan antara kelompok juga terdapat berbagai macam
dimensi diantaranya adalah dimensi demoghrafi, dimensi sikap, dimensi
institusi ,dimensi gerakan sosial , dan dimensi type utama hubungan
atarkelompok.
2. Pola Hubungan Antar Kelompok
Diantaranya adalah proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme,
dan integrasi.
a. Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai
bertemu berbaur dan berpadu.

11
b. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain.
Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan
proses yang dapt terjadi dalam suatu hubungan antar kelompok yaitu sbb:
1) Genosida yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap
anggota kelompok tertentu.
2) Pengusiran
3) Perbudakan
4) Segregasi yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan
kulit hitam diafrika selatan pada masa politik apartheid.
5) Asimilasi
c. Peternalisme yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang dan
kelompok ras pribumi. Banton membedakan tiga macam masyarakat sbb;
1) Masyarakat metropolitan
2) Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian
masyarakat dari pribumi.
3) Masyarakat pribumi yang dijajah
4) Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian
khusus pada perbedaan ras terseebut.
d. Pluralisme yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan
hak polotik dan hak perdata masyarakat.
H. Fungsi Kelompok
1. Fungsi Kelompok bagi Anggotanya
Kelompok, bagi anggotanya, dapat berfungsi sebagai
(Schein,1980,Robbina, 1988)
a. Fungsi Kelompok sebagi pemenuh kebutuhan para anggotnya
Kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan, ketidakpastian.
Kelompok menimbulkan rasa mampu mengatasi ancaman
terhadapdirinya. Tenaga kerja yang baru mudah mengatso ancaman
terhadap diirmya. Tenaga kerja yang baru mudah merasa diisolasi dan

12
memerlukan bantuan, emnginginkan kepastian. Kelompok dapat
memberikan rasa kepastian pada diiri seseorang.
Kelompok dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasi dan kenginna
untuk berhubungan dengan orang lain, akan rasa diperhatikan dan
diterima oleh kelompok. Sekaligus tenaga kerja dapat merasakan bahwa
harga dirinya diperhatikan. Kelompok juga memberikan status sosial
pada dirinya. Anggota Kelompokkerja yang bertugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan bagi perusahaabbya dan telah berhasil
memberikan produk-produk yang baru dan merasa mempunyai status
yang dinilai tinggi dan penting.
Kelompok juga memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan akan
kekuasaan. Berdasarkan upaya yang dapat dilakukan bersama-sama
dengan anggota kelompok lain timbul rasa memiliki kekuasaan tertentu
untuk dapat merealisasi apa yang diinginkan kelompok. Kelompok
dapat menentukan tinggi produktivitas yang diinginkan, kelompok
dapat melakukan pemogokan bila dirasakan perlu, kelmpok dapat
menentukan mutu dari hasil kerja mereka.
Anggota kelompok merasa memiliki kekuasaan tertentu karena
merasa ditunjang oleh anggota-anggota kelompok lainnya.
Kebutuhan untuk berprestasi dapat ditimbulkan dan dipenuhi oleh
kelompok. Kelompok dapat merangsang anggotanya untuk mencapai
prestasi yang bermutu dan dapat memenuhi keingininan mereka unyuk
dapat berprestasi yang tinggi.
b. Fungsi Kelompok sebagai Pengembang, Penunjang da Pemantap dari
Identitas dan Pemelihara dari Harga Diri
Dalam bekerja anggota memperoleh identitasnya dari kelompok
kerjanya. Anggota kelompok kerja memperoleh identitasnya dari
kelompok kerja pabrik, kelompok kerja auditor, kelompok kerja
ketenagakerjaan, dan sebagainya. Identitas kelompok kerja
dikembangkan berdasarkan tugas pekerjaannya untuk menunjang dan

13
memantapakan identitas setiap anggota kelompoknya. Selanjutnya
identitas anggotanya memilihara harga diri mereka.
c. Fungsi Kelompok sebagai Penetap dan Penguji Kenyataan/Realitas
Sosial
Melalui diskusi dengan orang lain dan pengembangan dari
perspektif dan konsensus, kita dapat mengurangi ketidakpastian dalam
lingkungan social kita. Jika misalnya beberapa tenaga kerja merasa
bahwa penyelia mereka merupakan orang yang keras yang menuntut
terlalu banyak dari tenaga kerjanya, maka pandangan ini tdapat
dianggap sebagai realitas oleh anggota kelompok lainnya dan mereka
dapat menentukan strategi bagaimana mereka dalam kelompok
mempersepsika sesutau dan menguji sesuatu sebagai kenyataan atau
realitas. Persepsi kelompok memberikan kepastian kepada para anggota
kelompok lepas dari benar tidaknya, tepat tidaknya pandangan tersebut.
JIka kelompok menganggap suatu keadaan sebagai nyata, maka
keadaan tersebut nyata dan akan menimbulkan akibatnya yang nyata.
d. Fungsi Kelompok sebagai Mekanisme Pemecahan Msalah dan
Pelaksanaan Tugas
Setiap tenaga kerja dalam melaksanakan tugas pekerjaannya akan
menemui kesulitan, menemui masalah yang bersifat perorangan dapat
juga yang bersangkutan dengan pelaksanaan tugas oleh seluruh
kelompok. Kelompok dapat membantu memecahkan masalah, yang
dialamai salah seorang anggotnya, para anggota kelompok dapat saling
mengisi dalam usaha dan sumbangan mereka memecahkan masalah
kelompoknya. Misalnya kelompok gugus kendali mutu memecahkan
masalah kelompok secara bersama-sama
2. Fungsi Kelompok bagi Organisasi
Untuk dapat memberikan sumbangannya dalam rangka pencapaian
sasaran kelompok kerja dan sasaran keseluruhan organisasu serta dalam
usaha merealisasi misi perusahaannya, maka kelompok dapat berfungsi
sebagai (Schein, 1980).

14
a. Fungsi Kelompok sebagai Pelaksana Tugas yang Majemuk dan Saling
Tergantung
Ada tugas pekrjaan yang dapat diselesaikan oleh seseorang.
Namun cukuo banyak tugas yang majemuk, selain tidak dapat
dilakukan oleh satu orag, juga tidak dapat dipecah-pecah kedalam
beberapa tugas yang dapat dilaksanakan secara tersendiri. Misalknya
tugas mempersiapkan, melaksanakan operasi dan perawatan
sesudahnya. Tugas-tugas yang harus dilakukan semuanya khusus tapi
juga saling tergantung. Contoh yang lain ialah kelompok pengebor
minyak. Masing-masing anggota kelompok mempunyai tugasnya
masing-masing yang saling tergantung.
b. Fungsi Kelompok sebagai Mekanisme Pemecahan Masalah
Dalam menghadapi masalah, jika masalahnya memerlukan
pengolahan yang majemuk, interaksi antara para anggota yang memiliki
informasi yang berbeda, pertimbangan cermat dari alternative
penyelesainnya, maka pemecahan masalah secara kelompok akan
memberikan penyelesaian yang paling baik. Selian kelompok
sementara, seperti satuan-satuan tugas, panitia, komite.
c. Fungsi Kelompok sebagai Penghasil Gagasan Baru dan Jawaban
Kreatif
Dalam proses pemecahan masalah,jika data yang diperlukan
tersebar pada beberapa orang, atau jika diperlukan rangsangan bersama
bagi para anggota kelompok untuk menjadi kreatif, maka kelompok
merupakan wadah untuk dapat menghasilkan gagasan baru dan jawaban
yang kreatif. Para anggota kelompok saling merangsang dalam
memberikan gagasan dan jawaban atau penyelesaian masalah yang
kreatif.
d. Fungsi Kelompok sebagai Pelancar dari Pelaksanaan Keputusan yang
Majemuk
Jika telah diambil suatu keputusan yang majemuk, misalknya satu
bank memutuskan untuk membangun kantor besarnya yang baru, maka

15
akan bermanfaat untuk membentuk kelompok yang terdiri dari tenaga
kerja dari berbagai divisi dari bank tersebut untuk merencanakan
pelaksanaan dan memantau pelaksanaan keputusan tersebut.
e. Fungsi Kelompok sebagai Vehicle/Wahana dari Sosialisasi dan
Pelatihan
Para tenaga kerja baru dapat dikumpulkan dalam satu kelompok
untuk diberi pelatihan orientasi untuk dapat mempercepat dan
memperlancar proses sosialisasi. Pelatihan keterampilan teknik tertentu
juga dapat lebih cermat, tepat dan murah jika dilakukan dalam
kelompok.
f. Fungsi Kelompok sebagai Penghubung atau Koordiator Utama Antara
beberapa Departemen
Untuk menghindari dan mengurangi gangguan dalam komunikasi,
timbulnya konflik dan untuk memelihara upaya kordinasi antarbagian,
maka dapat dibentuk kelompok sementara yang terdiri dari para
muwakil dari berbagai bagian yang saling ketergantungan sampai
derajat tertentu.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

Schriver, Joe M.. 2004. Human Behavior and The Social Environment. United
State of America: Pearson Education, Inc.

https://slideplayer.info/slide/3661983/ (Diakses pada tanggal 31 Maret 2019,


pukul 19.08)

https://www.gurupendidikan.co.id/9-pengertian-kelompok-sosial-menurut-para-
ahli-beserta-macam-dan-contohnya/ (Diakses pada tanggal 28 Maret 2019,
pukul 20.07)

http://sumberilmupsikologi.blogspot.com/2015/06/fungsi-kelompok-bagi-
organisasi.html (Diakses pada tanggal 31 Maret 2019, pukul 19.16)

http://sumberilmupsikologi.blogspot.com/2015/06/fungsi-kelompok-bagi-
anggotanya.html (Diakses pada tanggal 31 Maret 2019, pukul 18.45)

https://thegorbalsla.com/kelompok-sosial/ (Diakses pada tanggal 28 Maret 2019,


pukul 20.15)

https://blog.ruangguru.com/pengertian-kelompok-sosial-menurut-pakar-sosiologi?
hs_amp=true (Diakses pada tanggal 28 Maret 2019, pukul 19.12)

18

Anda mungkin juga menyukai