Anda di halaman 1dari 9

III.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di laksanakan di kandang ayam milik Bpk. Suryana yang

bertempat di Dsn. Babakan RT 02/ RW 07 Ds. Suka sirnarasa, Kec. Rancakalong,

Kab. Sumedang.

3.2. Bahan dan Peralatan Percobaan

3.2.1. Bahan Percobaan

1. Ternak Percobaan

Ternak yang akan di teliti menggunakan 96 ekor Ayam broiler (CP

- 707) berumur satu hari DOC (Day Old Chick) tanpa pemisahan jenis

kelamin, penempatanya di lakukan secara acak dengan lama

pemeliharaan 35 hari.

2. Pakan Penelitian

Ransum yang di gunakan adalah ransum komersial yang beredar di

pasaran dengan Komposisi zatzat makanan sebagai berikut :

19
20

Tabel 1. Komposisi Zat-Zat Makanan dalam Ransum

Zat makanan Kandungan

EM (Kkal/kg) 3100 – 3200 kkal/kg


Kadar Air 13 %
Protein 21 %
Lemak 5%
Serat Kasar 4%
Kalsium 0,9 %
Phospor 0,7 %

Sumber : Label Pakan Ayam Broiler Komersial

3. Air Minum

Air minum yang di gunakan adalah air tawar yang berasal dari sumur di

sekitar tempat percobaan dengan menambahkan EM-4 cair.

4. Vaksin

 Pemberian Vaksin New Castle Disease (ND) pada umur 1 hari,

dengan metode Subcutan (SC) yaitu di berikan memalui tetes

mata.

 Pemberian vaksin Infectious Bursal Disease (IBD) pada umur 1

hari dengan metode Subcutan (SC) melalui tetes mulut dan 10-14

hari dengan metode intra muscular (IM) yaitu di suntikan pada

jaringan otot (dada atau paha)


21

5. Vitamin

Diberikan pada umur 10 hari masa sapih (brooder) yang di campurakn

dengan air minum.

6. EM- 4 peternakan yang beredar di pasaran yang berikan umur 11 hari

setelah masa sapih.

3.2.2. Peralatan Percobaan

1. Kandang indukan terbuat dari kayu dan bambu dengan ukuran 200 cm X

200 cm X 50 cm sebanyak dua buah di lengkapi dengan dua lampu pijar

100 watt sebagai pemanas yang di atur sesuai kebutuhan. Tempat pakan

dan air minum masing – masing dua buah. Lantai kandang terbuat dari

sekam padi dengan di alasi koran agar kandang tetap kering dan

mempermudah sanitasi kandang.

2. Kandang percobaan yang digunakan beralas litter dengan jumlah

kandang 24 petak. Kandang terbuat dari kayu dan bambu beralaskan

sekam dengan ketebalan 3-5 cm. Masing-masing petakan berukuran

panjang 60 cm X 60 cm X 75 cm. setiap kandang diberi nomor sesuai

dengan perlakuan dan ulangan serta dilengkapi tempat ransum, tempat

minum, sebuah lampu berkekuatan 10 watt untuk penerangan kandang,

dan kertas koran untuk penutup alas kandang agar kandang indukan tetap

kering dan mempermudah sanitasi kandang.

3. Tempat pakan kapasitas1 kilogram sebanyak 24 buah ditempatkan pada

masing-masing petak kandang.


22

4. Tempat air minum kapasitas 1 liter sebanyak 24 buah ditempatkan

pada masing-masing petak kandang.

5. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,01 gram untuk

menimbang DOC, ransum, dan bobot badan.

6. Termometer dan higrometer untuk mengukur temperatur dan kelembaban

di dalam kandang

7. Ember, gelas ukur dan spuit untuk keperluan pengukuran dosis dan

pencampuran EM-4 dengan air minum.

8. Tirai plastik untuk menghindari angin dan air yang masuk di saat musim

hujan.

9. `Sapu lidi, pemanas buatan, alat tulis dan kalkulator.

10. Tambang ,kabel, lampu pemanas ,lampu penerangan dan lain-lain.

2.3. Metode Penelitian

3.3.1. Tahap Persiapan

Tahapan Persiapan meliputi :

1. Membersihkan kandang dengan penyemprotan desinfektan pada seluruh

ruangan kandang secara merata. Desinfektan yang digunakan dicampur

dengan air dengan perbandingan 15 ml / 10 liter air, disemprotkan pada

kandang secara merata yaitu satu minggu sebelum datangnya DOC.

2. Pemasangan 2 buah lampu untuk pemanas pada kandang indukan dan 4

buah lampu pijar untuk penerangan kandang.


23

3. Menyalakan pemanas selama 1 jam sebelum DOC di masukan pada

kandang indukan untuk mencapai suhu 29-32 0C.

4. Pemberian nomor setiap kandang , dilakukan dengan cara acak.

5. Peralatan untuk satu petak kandang satu buah tempat ransum dan satu

buah tempat air minum .

6. Meletakan termometer dan hygrometer di dalam bangunan kandang

masing-masing 2 buah.

3.3.2. Tahap Pelaksanaan

1. Saat DOC datang di lakukan penimbangan untuk mengetahui bobot awal.

2. DOC diberi larutan gula merah 2%, setelah larutan gula habis diberi air

minum bervitamin, lalu ditempatkan dalam kandang indukan selama 10

hari.

3. Ransum DOC menggunakan ransum komersial, ransum diberikan lebih

10 % dari standar pabrik pakan berdasarkan umur :

 Umur 1-7 hari 14,58 g/ekor/hari, standar pemberian 13 g/ekor/hari.

 Umur 8-14 hari 35,41 g/ekor/hari, standar pemberian 33 g/ekor/hari.

 Umur 15-21 hari 40,62 g/ekor/hari, standar pemberian 48 g/ekor/hari.

 Umur 22-28 hari 68,75 g/ekor/har,i standar pemberian 65 g/ekor/hari.

 Umur 29-35 hari 100,08 g/ekor/hari, standar pemberian 88 g/ekor/hari

waktu pemberianya pagi pukul 07.00 WIB , siang pukul 14.00 , dan sore

pukul 17.00 WIB.


24

4. Pencampuran probiotik dengan air menggunakan ember atau sejenisnya

dengan cara di campur sampai homogen, jumlah pemberian air minum 10

% dari standar berdasarkan umur , setengah jam sebelum diberi ransum

5. Ayam umur 10 hari dipilih secara acak, menimbang bobot badannya

kemudian dihitung koefisien variasi bobot badannya, kemudian

dimasukan ke petak kandang masing-masing 4 ekor.

6. Temperatur dan kelembaban kandang dicatat setiap hari pukul 07.00

WIB, 13.00 WIB dan 21.00 WIB.

7. Kandang dibersihkan setiap pagi pada pukul 06.30 WIB

8. Penimbangan bobot badan dilakukan pada umur 1 hari (DOC).

9. Sisa ransum dikumpulkan dan ditimbang pada pagi hari dari setiap

perlakuan untuk menghitung konsumsi ransum (gram).

10. Sisa air minum diambil pada pagi hari dari setiap perlakuan untuk

diukur jumlah konsumsi air minum (ml).

3.3.3. Peubah yang Diamati

Peubah yang di amati selama penelitian adalah sebagai berikut :

a) Konsumsi Ransum

Diukur berdasarkan jumlah ransum yang di konsumsi ayam setiap hari

(gram/ekor) dari ransum yang disediakan pada pagi hari dikurangi sisa

ransum pada pagi keesokan harinya , kemudian dijumlahkan untuk

mendapatkan konsumsi ransum setiap minggu kemudian dijumlahkan

lagi selama pemeliharaan.


25

b) Konsumsi Air Minum

Pengukuran setiap hari (ml/ekor) berdasarkan air yang di sediakan di

pagi hari di kurangi dengan air pada keesokan harinya, kemudian

dijumlahkan setiap minggu untuk selanjutnya mendapat konsumsi air

selama penelitian.

c) Pertambahan Bobot Badan

Pengukuran pertambahan bobot badan ( gram/ekor) di lakukan setiap

minggu dengan cara mengurangi bobot badan pada akhir minggu dengan

bobot badan awal minggu sebelumnya, sampai di dapat pertambahan

bobot badan pada akhir pemeliharaan.

d) Konversi Ransum

Dihitung dengan membagi jumlah ransum yang di konsumsi selama

pemeliharaan di bagi dengan bobot badan akhir pemeliharaan.

3.4. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap 4

perlakuan dan 6 ulangan, yaitu :

A-0 : Air minum tanpa perlakuan EM-4 ( kontrol )

A-1 : dosis 0,50 ml EM-4 / 1 liter air minum

A-2 : dosis 1,00 ml EM-4 / 1 liter air minum

A-3 : dosis 1,50 ml EM-4 / 1 liter air minum

data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dengan uji F

untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Bila ada pengaruh perlakuan yang berbeda
26

nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Wilayah Berganda Duncan’s (Steel dan

Torrie, 1991). Model matematika Steel dan Torrie (1991) sebagai berikut:

Yij = µ + ti + €ij

Keterangan :

Yij : Hasil pengamatan pada perlakuan ke – i ulangan ke – j

i : Perlakuan (A0, A1, A2, A3)

j : Ulangan ke – j (I, II, III, IV, V, VI)

µ : Nilai rata – rata umum dari seluruh perlakuan

ti : Jumlah pemberian EM – 4 cair

€ij : Perlakuan ke – i dan ulangan ke – j

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan anasisis ragam

Tabel 2. Analisis Sidik Ragam

Sumber DB JK KT F hit F tab

Ragam

Perlakuan t–1 JKP KTP KTP/KTG Lihat Tabel

Galat t (r-1) JKG KTG

Total (t.r-1) JKT

Sumber : Steel dan Torrie, 1991.

Pengujian hipotesis sebagai berikut :

H0 : A1 = A2 = A3 = A4
27

H1 : A1 ≠ A2 ≠ A3 ≠ A4 atau paling tidak ada sepasang perlakuan yang tidak


sama.

Perbedaan antar perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s.

LSR = SSR X Sx

Sx = √KTG
r

Keterangan :
SE = Standard Error

KTG = Kuadrat Tengah Galat

r = Ulangan

LSR = Least Significant Range

SSR = Studentized Significant Range

Kaidah keputusan

Bila : Fhit ≤ Ftab, berbeda tidak nyata

Fhit > Ftab, berbeda nyata

Anda mungkin juga menyukai