Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi
pakan yang baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda sehingga
sirkulasi pemeliharaannya lebih cepat dan efisien serta menghasilkan daging yang
broiler di pelihara sampai berumur kurang dari 6 minggu dengan berat kurang
lebih 1,5 kilogram (Siregar, dkk. 1982; Rasyaf, 1993; North.1984; dan
Anggrorodi, 1994).
rekomendasikan para oleh para peneliti salah satunya adalah pemberian bahan
Probiotik berasal dari bahasa Yunani yang artinya “untuk hidup” istilah ini
dulunya di gunakan oleh Liley dan Stillwey, yang kemuadian di kutip oleh Fuller
7
8
Produk ini berupa media kultur berbentuk cairan yang dapat di simpan lama
dengan pH 4,5 dan berwarna kuning coklat. EM-4 ini sering digunakan pada
ternak rumiansia karena dapat mencerna serat kasar, sedang kan pada non
yang telah teidentifikasi ialah bakteri penghasil asam laktat , Streptomyces sp,
jamur pengurai selulosa, bakteri pelarut fosfat dan ragi (Soeharsono 1996 ).
EM dapat digunakan dengan empat cara yaitu sebagai larutan stok EM-1, larutan
organik dan menghasilkan senyawa- senyawa organik berupa asam amino, asam
laktat, gula, alkohol, vitamin, protein dan senyawa organik lainya yang mudah di
serap oleh akar. Melalui hasil proses fermentasi tersebut, sehingga dapat : a).
limbah dan kotoran ternak, sehingga lingkungan kandang menjadi tidak bau,
ternak tidak mengalami stress, dan performan ternak menjadi lebih baik
yang terdiri dari saluran pencernaan yang di lengkapi dengan beberapa organ yang
pencernaan terdiri dari saluran pencernaan yang dapat di bagi atas rongga mulut
10
empedu, pankreas, hati, usus halus (duedenum, ileum dan jejenum), usus buntu,
usus besar, dan kloaka (Technical center for agricultural and Rural Co-
yang di hasilkan oleh berbagai kelenjar, sedangkan sejumlah bakteri yang terdapat
organik, sedangkan di bagian usus halus (jejenum dan ileum) terjadi penyerapan
jasad renik yang terjadi di usus buntu dan usus besar, yang mensintesa vitamin B
terdiri atas makhluk-makhluk biotik dan benda non biotik, dan umumnya
tersebut antara lain suhu yang baik, penyediaan zat nutrisi yang kesinambungan
hubungannya dengan epithel usus dan kedua adalah mikrobial yang terdapat bebas
bahwa setiap saat ternak tersebut akan mempunyai keseimbangan mikrobial yang
lingkungan yang tepat untuk membuat populasi mikrobial ideal di dalam saluran
menekan bakteri lainnya yang tidak diinginkan. Biakan bakteri khusus yang dapat
12
karbohidrat sederhana dan bersamaan dengan itu dapat tahan terhadap derajat
soliditas tinggi yang biasanya fatal bagi bakteri lainnya. Asam laktat dan HCl
yang terbentuk mengatur pH medium agar menjadi 4,5. Efek yang terjadi
pertumbuhan E. Colli dan daya hambat asam hidrokhlorat adalah identik dengan
yang diperoleh dari asam laktat. Dilaporkan pula bahwa hambatan E. Colli di
lingkungan dan nutrisi yang sesuai. Ayam yang diberi makan biakan
ransum atau air minum, dapat meningkatkan kembali populasi mikrobial yang
juga menghasilkan enzim-enzim yang mampu mencerna serat kasar, protein kasar,
gula, vitamin, asam laktat, asam amino, dan senyawa organik lainnya. Fermentasi
yang terjadi juga tidak melepaskan gas yang berbau busuk. Effective
pemanfaatan dari zat-zat makanan dan mengefisienkan makanan. Selain itu EM-4
ayam dan telah disusun mengikuti aturan tertentu yang meliputi nilai kebutuhan
gizi bagi ayam dan nilai kandungan gizi dari bahan makanan yang digunakan
(Rasyaf, 1999).
Pakan yang dikonsumsi sebagian dicerna dan diserap tubuh. Sebagian yang
tidak dicerna diekskresikan dalam bentuk feses. Zat-zat makanan (nutrien) dari
14
tubuh, serta mengganti dan memperbarui sel-sel tubuh dan jaringan. Penggunaan
dan berat badan, kondisi fisiologis ternak serta gerak laju dari makanan tersebut di
dalam alat pencernaan ternak. Laju makanan dalam alat pencernan dapat
makanan dalam alat pencernaan makin banyak pula jumlah makanan yang
dan selera. Palatabilitas dipengaruhi oleh bau, rasa, tekstur, dan suhu makanan
yang diberikan. Selera merupakan faktor internal yang merangsang rasa lapar.
Faktor lain yang juga mempengaruhi konsumsi adalah ternak, lingkungan, dan
pemberian ransum juga harus sesuai dengan umur ayam karena nilai gizi dan
dinyatakan bahwa fungsi makanan yang diberikan pada dasarnya untuk memenuhi
15
mineral, dan air. Semuanya harus ada dalam ransum yang dimakan Rasyaf (2004).
jaringan tubuh seperti urat daging, tulang, jantung, otak, dan semua jaringan tubuh
badan dengan melakukan penimbangan berulang-ulang dalam waktu tiap hari, tiap
minggu atau tiap bulan (Tillman dkk., 1991). Kecepatan pertumbuhan mempunyai
variasi yang cukup besar, keadaan ini bergantung pada tipe ayam, jenis kelamin,
galur, tata laksana, temperatur lingkungan, tempat ayam tersebut dipelihara serta
mengandung protein, zat ini berfungsi sebagai pembangun, pengganti sel yang
rusak dan berguna untuk pembentukan telur. Kebutuhan protein perhari ayam
sedang bertumbuh dibagi menjadi tiga bentuk kebutuhan yaitu protein yang
16
dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan, protein untuk hidup pokok dan protein
cepat. Pertumbuhan ayam pedaging sengat cepat dan pertumbuhan dimulai sejak
perlahan-lahan pada awalnya, kemudian cepat dan pada tahap terakhir perlahan-
lahan kembali dan kemudian berhenti sama sekali. Dijelaskan lebih lanjut dalam
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ayam broiler antara lain faktor
nutrisi yang meliputi energi, protein, vitamin, mineral dan kalsium. Pertumbuhan
Menurut Tillman dkk., (1991) pertumbuhan dapat dilihat pada kenaikan bobot
badan yang diperoleh dengan cara menimbang ayam broiler secara harian,
konsumsi ransum pada satu minggu dengan pertambahan bobot badan yang
dicapai pada minggu itu, bila rasio kecil berarti pertambahan bobot badan ayam
memuaskan atau ayam makan dengan efisien. Hal ini dipengaruhi oleh besar
badan dan bangsa ayam, tahap produksi, kadar energi dalam ransum, dan
badan dalam jangka waktu tertentu. Salah satu ukuran efisiensi adalah dengan
membandingkan antara jumlah ransum yang diberikan (input) dengan hasil yang
Nilai suatu ransum selain ditentukan oleh nilai konsumsi ransum dan
tingkat pertumbuhan bobot badan juga ditentukan oleh tingkat konversi ransum,
menyatakan bahwa nilai konversi ransum dapat dipenuhi oleh beberapa faktor,
sewaktu dipanen sekarang ini sudah mencapai nilai dibawah 2. Nilai ini berarti
biaya ransum, karena semakin tinggi konversi ransum maka biaya ransum akan
badan dalam jangka waktu tertentu semakin tinggi. Nilai konversi ransum yang
badan semakin meningkat dan efisiensi ransum semakin rendah (Card dan
Nesheim, 1972).