PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
NOMOR:…/DIR/RSIA-CAMC/…/2019
TENTANG
PROGRAM KERJA TB (DOTS)
RSIA CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis sejak dahulu dikenal sebagai penyakit menular dan merupakan salah
satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini terlihat dari masih
banyaknya penderita tuberkulosis ditemukan di masyarakat dan kematian yang
disebabkannya. Pada tahun 1990, hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi tuberkulosis
dan diperkirakan ada 9 juta penderita tuberkulosis baru dan 3 juta kematian akibat penyakit
tuberkulosis. Sekitar 95% kasus dan 98% kematian akibat tubekulosis di dunia, terdapat di
negara-negara berkembang.
Indonesia adalah penyumbang pasien tuberkulosis ketiga terbesar didunia, setelah
india, dan cina. Berdasarkan hasil survey pravelensi 2004, setiap tahun di Indonesia terjadi
sekitar 245.000 kasus tuberkulosis baru, dengan jumlah tuberkulosis menular (BTA+)
sejumlah 107.000 kasus, sedangkan kematia karena TB sekitar 46.000 setiap tahunnya.
Tuberkulosis menyerang sebagian besar kelompok usia produktif, kelompok ekonomi
lemah, dan pendidikan rendah.
Data surveilens program nasional sampai dengan tahun 2005 menunjukkan
tinggnya penemuan pasien tuberkulosis BTA negatif di Rumah Sakit dengan foto rontgen
toraks sebagai dasar penegakkan diagnosis. Selain itu angka kesembuhan pengobatan di RS
pada umumnya masih dibawah 50% dengan angka putus berobat pada sebagian besar
rumah sakit mencapai 50% sampai 80%. Keadaan tersebut beresiko menciptakan masalah
yang lebih besar, yaitu munculnya kasus tuberkulosis dengan kekebalan ganda terhadap
Obat Anti Tuberkulosis (OAT), atau biasa disebut dengan Multi Drug Resistent Tuberkulosis
(MDR TB). Untuk itu RS. Keluarga Sehat dalam menegembangkan Strategi DOTS yang
selektif dan bertahap perlu membentuk suatu jejaring yang kuat agar pasien putus berobat
dapat ditangani.
II. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dalam penerapan DOTS di rumah sakit adalah komitmen
yang kuat pimpinan rumah sakit. Komite medik dan prifesi lain yang terkait dalam penerapan
straregi DOTS di rumah sakit termasuk dukungan administrasi dan nasional. Untuk itu perlu
dibentuk tim DOTS RS yang terdiri dari seluruh komponen yang terkait dalam penanganan
pasien tuberkulosis.
RS Keluaga Sehat adalah salah satu rumah sakit sakit swasta di pati yang sangat
mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan strategi DOTS. Dengan
menerapkannya di RS Keluarga Sehat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap upaya penemuan dan pengobatan pasien tuberculosis. Pelaksanaan
DOTS di RS.Keluarga Sehat mengacu pada International Standart for Tuberculosis Care (ISTC)
yang dikembangkan oleh semua organisasi profesi international pada tahun 2005, dan juga
didukung oleh organisasi di Indonesia. Oleh karena itu sangatlah penting disusun sautu
program kerja Tim DOTS sebagai acuan dalam menilai kinerja dan evaluasi program itu
sendiri.
TAHUN 2014
NO KEGIATAN BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan -
Melakukan rapat koordinasi Tim DOT x x x x x x x x x x x x
setiap bulan
Pembuatan laporan kinerja TB DOTS x x x x x x x x x x x x
bulanan
Mendokumentasikan semua kegiatan
Menyesuaikan waktu kegiatan
DOTS
2 Analisa Indikator TB x x x x -
3 Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap x x x x x x x x x x x x