Anda di halaman 1dari 4

Tauhid Uluhiyah

À=2ne ã p < ;neã p x äQ 9îe äa À 8 äçReã d äRY ýæ


Àêã 9~1 q% qtY á Ö~s qe ö 9~1 q% ÁÙ
ÁP qN> ã Si ÀÖQ äËe ãp À Öîîîç2Uã p À ga q&e ã p À ïY
q> ã p À x ä- =e ã p
Tauhid Uluhiyah, adapun tauhid uluhiyah itu mengesakan Allah dengan perbuatan
hambanya, seperti, berdoa, nadzar, berqurban, berharap, takut, tawakal, cinta, taat, disertai
ketundukan.

Perbuatan : Semua perbuatan baik yang didorong kepercayaan ghoib atau kebutuhan
lahiriyah harus ditujukan dan disandarkan kepada Allah saja. Perbuatan didorong
kepercayaan ghoib selain Allah = syirik. Perbuatan didorong kebutuhan lahiriyah ditujukan
selain allah ada 2 akibat :

a. Perbuatan berlawanan dengan syariat =syirik akbar


b. Perbuatan tidak berlawanan syariat =tidak apa apa

A. Jin dan manusia diciptakan untuk merealisasikan tauhid uluhiyyah.


awal dan akhir kehidupan.

ِ ‫س ِإ ََّّل ِل َي ْعبُد‬
‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adzdhariyat
56).

Untuk beribadah kepada Allah bukan meniru orang orang kafir (Qs Muhammad 12)

“Tidak ada seorang anak yang dilahirkan melainkan dilahirkan di atas fithroh. Lalu kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya yahudi, nashrani atau majusi”(Hr. Bukhari muslim)
“Talqinkanlah orang yang sakarat diantara kalian kalimat Laa Ilaaha Illallah”(Hr.Muslim)

B. Sebab inti permusuhan antara para rosul dengan kaumnya adalah dalam hal tauhid
uluhiyyah.

Tauhid ini yang ada perselisihan antara islam dan orang musrik sejak zaman nabi sampai
sekarang. Orang musyik itu kecuali beribadah kepada allah juga beribadah kepada selain
allah, seperti berpengharap kepada benda benda yang keramat, memohon kepada roh
nenenk moyang, atau takut kepada roh roh halus. Contoh nabi muhammad dengan kaum
kafir, luth dengan kaum sadum,
.
C. Tauhid ini juga yang di dakwahkan para rasul pertama kali dan terakhir kali.
“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang berseru: Sembahlah Allah dan
jauhilah thaghut/sesembahan selain Allah.” (QS. an-Nahl: 36).

َٰ ُ ‫س ْلنَا ِم ْن قَ ْب ِل َك ِم ْن َر‬
ِ ‫وحي ِإلَ ْي ِه أَنَّهُ ََّل ِإلَهَ ِإ ََّّل أَنَا فَا ْعبُد‬
‫ُون‬ ِ ُ‫سو ٍل ِإ ََّّل ن‬ َ ‫َو َما أَ ْر‬
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Kami mengutus kepada seorang rasul pun sebelum
kami -Muhammad- melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan -yang benar-
kecuali Aku, oleh sebab itu sembahlah Aku saja.” (QS. al-Anbiyaa’: 25)
D. Tauhid ini tak lain makna la ilaha illallah karena ilah ialah yang disembah,

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),“Dan ilah (sesembahan) kalian adalah ilah yang satu saja. Tidak
ada ilah yang benar selain Dia. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah: 163).
Oleh sebab itu orang-orang musyrik ketika mendengar dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada kalimat laa ilaha illallah maka mereka pun mengatakan (yang artinya),“Apakah dia -
Muhammad- akan menjadikan ilah-ilah itu menjadi satu ilah saja. Sungguh, ini adalah perkara yang
sangat mengherankan.” (QS. Shaad: 5). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya
mereka itu apabila dikatakan kepada mereka laa ilaha illallah, maka mereka menyombongkan diri.
Mereka mengatakan, “Apakah kami harus meninggalkan ilah-ilah/sesembahan-sesembahan kami gara-
gara ucapan seorang penyair gila?”.” (QS. ash-Shaffat: 35-36)

E. Dengan tauhid ini juga manusia dibagi menjadi mukmin dan kafir

َّ ‫الش ْر ِك َو ْال ُك ْف ِر ت َ ْركُ ال‬


‫صالَ ِة‬ ِ َ‫الر ُج ِل َوبَيْن‬
َّ َ‫بَيْن‬
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.”
(HR. Muslim no. 257).

F. Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik
yang zhahir maupun batin
. Dalilnya:

ُ ‫َّاك نَ ْست َ ِع‬


‫ين‬ َ ‫َّاك نَ ْعبُ ُد َو ِإي‬
َ ‫ِإي‬
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan”
(Al Fatihah: 5)

َ‫ب ْال َعالَ ِمين‬ ِ َّ ِ ‫اي َو َم َماتِي‬


ِ ‫ّلِل َر‬ َ ‫س ِكي َو َم ْح َي‬ َ ‫قُ ْل إِ َّن‬
ُ ُ‫ص َالتِي َون‬
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. (Al An’am 162)

BERDOA :

Adalah permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap Allah SWT

ُ ‫عا ُء ُه َو ال ِع َبا َدة‬


َ ‫ال ُّد‬
”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

‫ان فَ ْليَ ْستَ ِجيبُوا ِلي‬


ِ ‫ع‬ ُ ‫يب أ ُ ِج‬
َ ‫يب َد ْع َوةَ الدَّاعِ ِإذَا َد‬ ٌ ‫عنِي فَإِنِي قَ ِر‬ َ ‫سأَلَ َك ِع َبادِي‬ َ ‫َو ِإ َذا‬
َ‫شدُون‬ ُ ‫َو ْليُؤْ ِمنُوا بِي لَعَلَّ ُه ْم يَ ْر‬
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

ۚ ‫عونِي أَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم‬


ُ ‫َوقَا َل َربُّ ُك ُم ا ْد‬
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. [Surat Ghafir 60]

Taat :
‫سو َل َوأُو ِلي ْاْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَإِ ْن‬ ُ ‫الر‬َّ ‫َّللا َوأَ ِطيعُوا‬
َ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ِطيعُوا‬
‫اّلِل َو ْاليَ ْو ِم‬
ِ َّ ِ‫سو ِل ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم تُؤْ ِمنُونَ ب‬ُ ‫الر‬ ِ َّ ‫ش ْيءٍ فَ ُردُّوهُ ِإلَى‬
َّ ‫َّللا َو‬ َ ‫تَنَازَ ْعت ُ ْم فِي‬
َ ‫ْاْل ِخ ِر ۚ َٰ َذ ِل َك َخي ٌْر َوأ َ ْح‬
ً ‫س ُن تَأ ْ ِو‬
‫يال‬
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati Rasul-Nya dan Ulil Amri diantara kamu, kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur`an) dan Rasul
(sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa: 59)

Qs. Muhammad : 33

‫سو َل َو ََّل تُب ِْطلُوا أ َ ْع َمالَ ُك ْم‬ َّ ‫َّللا َوأَ ِطيعُوا‬


ُ ‫الر‬ َ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ِطيعُوا‬
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan
(pahala) amal-amalmu.

Takut, harap,

َ‫غبًا َو َر َهبًا َو َكانُوا لَنَا خَا ِش ِعين‬ ِ ‫عونَ فِي ْال َخي َْرا‬
ُ ‫ت َويَ ْد‬
َ ‫عونَنَا َر‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫س‬َ ُ‫ِإنَّ ُه ْم َكانُوا ي‬
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-
perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-
orang yang khusyu kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 90)

ُ ‫عونَ يَ ْبتَغُونَ إِلَى َربِ ِه ُم ْال َو ِسيلَةَ أَيُّ ُه ْم أَ ْق َر‬


ُ‫ب َويَ ْر ُجونَ َر ْح َمتَه‬ ُ ‫أُولَئِ َك الَّذِينَ يَ ْد‬
ً ُ‫اب َر ِب َك َكانَ َم ْحذ‬
‫ورا‬ َ ‫ع َذ‬ َ َ‫َو َيخَافُون‬
َ ‫ع َذابَهُ ِإ َّن‬
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapakah di antara
mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya.
Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.” (QS. Al-Isra’ [17]: 57)

‫اجدًا َوقَائِ ًما يَ ْح َذ ُر ْاْل ِخ َرةَ َويَ ْر ُجو َر ْح َمةَ َربِ ِه‬
ِ ‫س‬َ ‫ت آنَا َء اللَّ ْي ِل‬
ٌ ِ‫أَ َّم ْن ُه َو قَان‬
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu
malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya?” (QS. Az-Zumar [39]: 9)

NADHAR

َ ‫ع ِن النَّ ْذ ِر قَا َل « إِنَّهُ َّلَ َي ُر ُّد‬


‫ َو ِإنَّ َما‬، ‫ش ْيئًا‬ َ – ‫ى – صلى هللا عليه وسلم‬ ُّ ‫نَ َهى النَّ ِب‬
‫» يُ ْستَ ْخ َر ُج ِب ِه ِمنَ ْالبَ ِخي ِل‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernazar, beliau bersabda: ‘Nazar sama sekali tidak bisa
menolak sesuatu. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang bakhil (pelit)’.” (HR. Bukhari no. 6693 dan
Muslim no. 1639)

ِ ‫ َو َم ْن نَ َذ َر أَ ْن يَ ْع‬، ُ‫َّللا فَ ْليُ ِط ْعه‬


ِ ‫صيَهُ فَالَ يَ ْع‬
‫ص ِه‬ َ َّ ‫َم ْن نَ َذ َر أَ ْن يُ ِطي َع‬
“Barangsiapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barangsiapa yang
bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah memaksiati-Nya. ” (HR. Bukhari no. 6696)

QURBAN :

‫ص ِل ِل َربِ َك َوا ْن َح ْر‬


َ َ‫ف‬
Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah).al kautsar 2
Tauhid uluhiyah juga disebut tauhid ibadah

Anda mungkin juga menyukai