Anda di halaman 1dari 34

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM
INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL
OTO.KR02.017.03

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

DAFTAR ISI

Daftar Isi
1

BAB I PENGANTAR
2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi


2
1.2. Penjelasan Modul
2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
3
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
4

BAB II STANDAR KOMPETENSI


6

2.1. Peta Paket Pelatihan


6
2.2. Pengertian Unit Standar
6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
7
2.3.1. Judul Unit
..................................................................................
7
2.3.2. Kode Unit
..................................................................................
7
2.3.3. Deskripsi Unit
..................................................................................
7
2.3.4. Elemen Kompetensi
..................................................................................
8
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
..................................................................................
8
2.3.6. Batasan Variabel

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 1 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

..................................................................................
9
2.3.7. Panduan Penilaian
..................................................................................
10
2.3.8. Kompetensi Kunci
..................................................................................
11

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN


12

3.1. Strategi Pelatihan


.................................................................................................
12
3.2. Metode Pelatihan
.................................................................................................
13

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI


14

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI
30

5.1. Sumber Daya Manusia


.................................................................................................
30
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
.................................................................................................
31
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
.................................................................................................
32

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 2 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual
/ mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.

Isi Modul

Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.

 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan


peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan
praktik kerja.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 3 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

 Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 4 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan


keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 5 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 6 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain
yang berkaitan diantaranya :
1. OTO.KR01.016.03 : Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatankerja
2. OTO.KR01.017.03 : Menggunakan dan memelihara peralatan dan perlengkapan
kerja

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Unit Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :


a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk


“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian


kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 7 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

2.3. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1. Judul Unit : Memelihara /Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel

2.3.2 Kode Unit : OTO.KR02.017.03

2.3.3 Deskripsi Unit


Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk pemeliharaan/servis
sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel untuk kendaraan ringan

Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental
pengenalan didalam pemelihara/ServisSistem Injeksi Bahan Bakar Diesel

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 8 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

2.3.4 Elemen Kompetensi


2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )


Menerapkan Keselamatan 1.1 Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
dan Kesehatan Kerja dilaksanakan.
1.2 Peralatan kerja digunakan sesuai dengan SOP.
K.3 untuk lingkungan kerja dilaksanakan sesuai
1.3 dengan SOP.

Pemeliharaan/servis sistem dan komponen


Memelihara/servis Sistem 2.1 injeksi bahan bakar diesel dilaksanakan tanpa
Injeksi Bahan Bakar Diesel menyebabkan kerusakan terhadap komponen
atau sistem lainnya.

Informasi yang benar diakses dari spesifikasi


2.2 pabrik dan dipahami.

2.3 Pemeliharaan/servis pompa/komponen injeksi


bahan bakar diesel dilaksanakan berdasarkan
spesifikasi pabrik.
2.4 Pompa/komponen injeksi bahan bakar diesel
diuji dengan persyaratan kerja.
2.5 Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis sistem
dan komponen dilaksanakan berdasarkan SOP
(Standard Operation Procedures ), undang-
undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundang-undangan dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 9 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

2.3.6 Batasan Variabel

1. Batasan konteks:

Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

2.1. spesifikasi pabrik kendaraan


2.2. persyaratan ditempat kerja/industri
2.3. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
2.4. perundang-undangan pemerintah

3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:

3.1. undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


3.2 ketentuan di bidang industri.
4. Sumber-sumber dapat termasuk:

4.1. peralatan tangan/hand tool, peralatan pembersih


4.2. pengukur waktu imajinasi, peralatan pembersih injektor, peralatan penguji
injektor, manometer, pengukur tekanan dan pengukur vacuum

5. Kegiatan:

Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus


meliputi:

5.1. pembersihan komponen, pengukuran, penginspeksian visual, penilaian,


pelumasan, pengujian
5.2. pengeluaran dan penggantian injektor

6. Variabel-variabel lain dapat termasuk:

Pompa/lift pump, penyalur/fuel strainer, saringan udara/air filter, busi


pemanas/glow plug.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 10 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

2.3.7 Panduan Penilaian


1. Konteks:

1.1. Pengetahuan dasar dapat dinilai di atau luar pekerjaan.


1.2. Penilaian ketrampilan praktis harus mengambil tempat hanya sesudah
periode pelatihan pengawasan dan pengalaman yang sama. Jika kondisi
tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan pada kondisi
simulasi tempat kerja.
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
1.4. Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang
diperhatikan.

2. Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan


kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:

2.1 mengikuti prosedur pengujian dan pemeliharaan/servis komponen


2.2. pemeliharaan/servis injektor (nasel)

3. Pengetahuan dasar:

3.1. prosedur pemeliharaan/servis (termasuk pengeluaran)


3.2. prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel dan komponen
3.3. persyaratan keamanan peralatan/bahan
3.4. bagan spesifikasi pabrik
3.;5. prosedur pengujian
3.6. persyaratan keselamatan diri

4. Penilaian praktek:

4.1 mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik


4.2 menggunakan peralatan dan perlengkapan secara sesuai
4.3 memeriksa sistem pada kerja normal
4.4 menyimpan catatan-catatan pelanggan
4.5 memelihara menggunakan prosedur pengujian
4.6 memelihara/servis sistem injeksi bahan bakar diesel

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 11 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

5.1 melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan
ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
5.2 melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh
pengawas.
5.3 melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan
bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

2.3.8 Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa 1
informasi
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

5. Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 12 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang


sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung
jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan
belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat
pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau
orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
a. Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 13 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur


dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar
memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok
memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar tersetruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang


dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup
topic tertentu

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 14 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

1. Uraian
Pada Sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki
bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air yang tedapat pada
bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan
bakar.

Rakitan pompa injeksi terdiri dari pompa injeksi, governor, timer dan feed
pump, ada dua tipe pompa injeksi : tipe distributor dan tipe line. Dengan
digerakan oleh mesin, pompa injeksi menekan bahan bakar dan mengalirnya
melalui delivery line ke injection nozzle dan selanjutnya diinjeksikan kedalam
silinder menurut urutan pengapian.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 15 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

2. Saringan Bahan Bakar dan Water Sedimenter

Pompa injeksi dan nozzle dibuat dengan presisi pada ketelitian 1/1000 mm (1/40)
kemampuan mesin akan sangat terpengaruh bila bahan bakar tercampur debu atau air.
Saringan bahan bakar dan fuel sedimenter digunakan untuk menyaring debu dan air
semacam itu.

2.1 Untuk Pompa Injeksi Tipe Distributor

Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung dengan
priming pump dan water sedimenter, priming pump adalah bagian manual yang berisi
piston gerak lurus untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat mengeluarkan
udara palsu dari sistem bahan bakar dan biasanya dilengkapi dengan pengunci agar
tidak bekerja selama motor hidup.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 16 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Udara akan masuk kedalam sistem bahan bakar bila tangki kosong pada saat motor
hidup atau pada saat saluran bahan bakar dibongkar untk perbaikan, bila udara masuk
ke sistem bahan bakar, maka pompa injeksi akan menekan udara dan tidak
membangkitkan tekanan bahan bakar, hal ini akan sangat mengganggu motor untuk
hidup, priming pump berfungsi untuk mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar
untuk mencegah masalah ini timbul.
Water sedimenter memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan perbedaan
berat jenis, bila tinggi air dan pelampung naik melebihi bats tertentu magnet yang ada
didalam pelampung akan menutup reed switch dan menyalakan lampu indikator pada
meter kombinasi untuk peringatan pengemudi bahwa air telah terkumpul pada water
sedimenter, Sedimenter mempunyai kran dibawahnya, air dapat dikeluarkan dengan
membuka kran dan menggerakan priming pump.

Air lebih berat dari bahan bakar diesel sehingga akan berada dibawah, pelampung lebih
ringan dari air tetapi lebih berat dari bahan bakar, oleh sebab itu, pelampung akan naik
bila permukaan air dibawah bahan bakar naik. Pada saat mencapai ketinggian water
detection switch ( reedswitch ) magnet didalam pelampung akan menghubungkan
switch, dan lampu indikator akan menyala.

SWITCH UNTUK MENDETEKSI TINGGI AIR

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 17 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

2.2. Untuk Pompa Injeksi Tipe In – line

Pompa Injeksi tipe in line menggunakn filter dengan elemen kertas, pada bagian atas
filter body terdapat sumbat ventilasi udara yang dipergunakan untuk mengeluarkan
udara yang mungkin dapat tercampur dengan bahan bakar. Pada saat sumbat ventilasi
udara dilonggarkan, gerakan priming pump akan mengeluarkan udara dari sistem bahan
bakar. Priming pump pada pompa injeksi tipe in line merupakan satu unit bersama feed
pump yang dipasangkan pada body pompa injeksi
Water sedimenter yang dipergunakan tipenya sama dengan pada tipe distributor,
biasanya dipasangkan terpisah dari sarigan bahan bakar.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 18 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

3. Pemanas Bahan Bakar

Lilin yang tidak larut yang terdapat pada bahan bakar diesel akan membeku sebagian
pada temperature udara yangmendekati nol derajat Celcius dan akan menyumbat filter
bahan bakar, untuk mengatasi hal ini maka ditambahkan pemanas bahan bakar sebagai
option pada sistem bahan bakar, bagian utama bahan bakar terdiri dari elemen pemanas
dan vaccum switch.
3.1. Vaccum Switch

Vaccum switch dipasang pada bagian atas fuel filter untuk menghindari perbedaan
tekanan bagian inlet dan outlet pada fuel filter. Bila perbedaan tekanannya lebih besar
dari ketentuan, magnet akan bergerak kearah bagian outlet dan menghubungkan reed
switch. Ini mengakibatkan arus listrik mengalir melalui elemen pemanas bahan bakar.

3.2. Elemen Pemanas Bahan Bakar

Elemen pemanas dipasang didalam fuel filter hpusing, memanaskan housing dan
selanjutnya bahan bakar mengalir melalui housing. Elemen ini dibuat dari bahan keramik
yang tahanannya dapat naik tajam bila temperaturnya naik, oleh karena itu elemen
dapat digunakan sebagai alat kontrol temperatur yang dapat menghentikan arus listrik
bila temperaturnya telah mencapai batas tertentu, cara ini kerjanya lebih aman dari
pada dengan elemen pemanas konvensional.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 19 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

3.3. Cara Kerja

Pada saat temperatur rendah, lilin yang terkandung didalam bahan bakar akan
memadat sebagian dan menyumbat filter, hal ini akan menyebabkan terjadinya
perbedaan tekanan bahan bakar pada bagian inlet dan outlet, bila perbedaan ini
melebihi dari 150 mmHg, vaccum switch akan ON dan mengalirkan arus listrik melalui
elemen pemanas bahan bakar. Ini akan mencairkan lilin agar tidak menyumbat filter, bila
perbedaan tekanan turun dibawah 120 mmHg, maka vaccum switch OFF menghentikan
aliran arus listrik ke elemen pemanas bahan bakar.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 20 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

4. Feed Pump

Feed Pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke
pompa melalui fuel filter. Feed pump adalah single acting pump yang dipasang pada
bagian sisi pompa injeksi dan digerakan oleh camshaft pompa injeksi, manual pump juga
dipasang disini untuk mengeluarkan udara dari saluranbahan bakar bila diperlukan
sebelum mesin dihidupkan.
Ruang bahan bakar pada pompa injeksi harus terus menerus terisi bahan bakar dalam
jumlah yang cukup, tetapi fuel pump sendiri tidak dapat memberikan bahan bakar yang
cukup pada saat mesin kecepatan tinggi, oleh karena itu bahan bakar diesel harus
dialirkan ke pompa injeksi pada tekanan tertentu dan untuk tujuan itu tekanan
pengaliran dipertahankan pada 1,8 - 2,2 kg/cm2 (25-31 psi, 177 – 216 kpa )

Cara kerja :
Feed pump digerakan oleh camshaft pompa injeksi yang menyebabkan piston bergerak
bolak-balik sehingga dapat menghisap dan mengeluarkan bahan bakar dengan tekanan.
Pada saat camshaft (1) tidak mendorong tappet roller (2), piston (4) mendorong push
rod (5) ke bawah karena adanya tegangan piston spring (6) pada saat itu volume pada
pressure chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan
bakar.
Camshaft terus berputar dan kadang-kadang mendorong piston melalui tappet roller dan
push rod.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 21 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Naik piston menekan bahan bakar didalam pressure chamber, menutup inlet valve (8)
dan bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan.
Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki prssure chamber (9) yang terletak
dibelakang piston. Bila tekanan bahan bakar (tekanan pengeluaran) dibelakang piston
naik mencapai 1,8 – 2,2 kg/cm 2 (25-31 psi, 177 – 216 kpa ) maka tegangan pegas tidak
cukup kuat untuk menurunkan piston, akibatnya piston tidak dapat lagi bergerak bolak-
balik dan pompa berhenti bekerja.

5. Pompa Injeksi

Pompa injeksi biasanya dipasang dibagian sisi mesin dan digerakan oleh crankshaft
melalui timing gear atau sebuah timing belt.
Ada dua tipe pompa injeksi : Tipe distributor dan tipe in line

5.1. Pompa Injeksi Tipe Distributor


Bahan bakar diesel dibersihkan oleh water sedimenter dan fuel filter kemudian ditekan
ke rumah pompa injeksi oleh vane type feed pump yang mempunyai empat buah vane,
bahan bakar melumasi komponen pompa pada saat mengalir ke pump plunger, sebagian
bahan bakar kembali ke tangki melalui overflow screw sambil mendinginkan bagian-
bagian pompa yang dilewatinya.
Pump plunger bergerak lurus bolak-balik samil berputar karena bergeraknya drive shaft,
camplate, tappet rolers, plunger spring dan bagian-bagian lainnya.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 22 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Gerakan bolak-balik plunger menaikan tekanan bahan bakar dan menekan bahan bakar
melalui delivery valve ke injection nozzle. Mechanical governor mengatur banyaknya
bahan bakar yang diseprotkan dari nozzle dengan menggerakan spiil ring sehingga
merubah saat akhir langkah efektif plunger.
Fuel injection timing diatur oleh pressure timer, timer sendiri diatur oleh tekanan
pengirim dari feed pump. Posisi tapped roller diubah-ubah oleh timer untuk mengatur
Injection timing.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 23 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Mesin mati bila injeksi bahan bakar berakhir : pada saat starter switch off, arus yang
mengalir ke fuel cut off solenoid terputus dan saluran bahan bakar tertutup oleh
solenoid plunger, akibatnya penginjeksian bahan bakar akan berhenti danmesin akan
mati.

5.2. Pompa Injeksi Tipe In Line

Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar dan menekan bahan bakar
yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in line mempunyai
cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin> Cam
menggerakan plunger sesuai dengan firing order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari
plunger ini menekan bahan bakar dan mengalirkannnya ke injection nozzle melalui
delivery valve.
Delivry valve memegang dua peranan penting : mencegah aliran bahan bakar balik dari
saluran bahan bakar ke daerah plunger dan menghisap bahn bakar dari injection nozzle
untuk menghentikan injeksi dengan cepat.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 24 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Plunger dilumasi oleh bahan bakar diesel dan cam shaft oleh minyak pelumas mesin.
Governor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection nozzle
dengan menggeser control rack. Governor dibedakan dalam dua tipe yaitu : simple
mechanical sentrifugal governor dan combined governor yang merupakan kombinasi
antara pneumatic governor dengan mechanical centrifugal governor. Timing injeksi
bahan bakar diatur oleh automatic centrifugal timer. Timer mengatur putaran
camshaft.Mesin mati jika control rack digerakan kearah akhir bahan bakar.
6. Injection Nozzle dan Nozzle Holder
Injection Nozzle terdiri dari nozzle body dan needle. Nozzle menyemprotkan bahan bakar
dari pompa injeksi ke dalam selinder dengan tekanan tertentu untuk mengatomisasi
bahan baker secara merata.
Pompa injeksi adalah sejenis katup yang dikerjkan dengan sangat presisi dengan
toleransi 0,001 mm, oleh karena itu bila nozzle perlu diganti maka nozzle body dan
needle harus diganti bersama-sama.
Injection nozzle harus dilumasi dengan bahan bakar diesel. Nozzle holder memegang
nozzle dengan retaining nut dan distance piesce, nozzle holder terdiri dari adjusting
washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan tekanan
membukanya katup nozzle.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 25 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Cara kerja

1. Sebelum Penginjeksian

Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak
pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.

2. Penginjeksian Bahan Bakar

Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung needle,
bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas
oleh tekanan bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini
menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 26 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

3. Akhir Penginjeksian

Bila pompa injeksi berhenti mengalir bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan
tekanan pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada
saat ini needle tertekan kuat pada nozzle body seat dan menutup saluran bahan bakar.

Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body, antara pressure
pin dan nozzle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen dan kembali ke over
flow pipe
Seperti terlihat diatas, nozzle needle dan nozzle body membentuk sejenis katup untuk
mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan tekanan bahan bakar.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 27 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

7. Model Nozzle

Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang dan model pin.

Nozzle Model Lubang Lubang satu


Lubang Banyak
Nozzle Model Pin Jenis Throttle
Jenis Pintle

Jenis Nozzle sangat menentukan bagi proses pembakaran dan bentuk ruang bakar, Jenis
lubang banyak umumnya digunakan untuk mesin semprot langsung, sedangkan model
pin umumnya digunakan untuk mesin yang mempunyai ruang bakar muka dan ruang
bakar model pusar.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 28 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Kebanyakan Nozzle model pin adalah jenis Throttle, karena bentuk khusus dari jenis
pintle, maka pada saat permulaan injeksi, hanya sedikit jumlah bahan bakar yang
ditekan kedalam ruang bakar muka, tetapi pada akhir penyemprotan jumlah yang
disemprotkan bertambah banyak, bila sejumlah bahan yang dibutuhkan disalurkan.
Dengan demikian, kemungkinan terjadinya detonasi sangat kecil sekali dan
pemakaianbahan bakar lebih hemat, permukaan luncur antara nozzle body dan
jarumnya diberi sedikit kelonggaran untuk memungkinkan bahan bakar dapat melumasi
permukaan tersebut.

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 29 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

BAB V

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 30 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat


kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja / sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesame peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 31 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber daftar pustaka dan bacaan yang dapat dipergunakan :

Judul : OPKR 20-017B


Pengarang : IAPSD
Penerbit : IAPSD
Tahun terbit : 2000

Judul : New Step 1


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul : Diesel Engine Step 2


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul : Engine Grup Step 2


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 32 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan OTO.KR02.017.03

5.3 Daftar Peralatan / mesin dan Bahan

1. PERALATAN

1. kunci momen
2. Kunci set nosel Injeksi (SST)
3. Ragum
4. Tester nosel injeksi
5. Peralatan Pembersih ( Batang Kayu dan Sikat Kawat )

2. BAHAN

1. Gasket/ Perapat/seal/shim
2. Solar
3. Bak penampung / Nampan
4. Nosel Injeksi
5. majun

Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Injeksi Bahan Bakar


Diesel Halaman: 33 dari 32
Buku Informasi Versi: 18-05-2006

Anda mungkin juga menyukai