Anda di halaman 1dari 2

Pengertian hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah distolik
lebih dari 90mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013). Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka
waktu lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal, jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara dini
dan mendapat pengobatan yang memadai (Kemenkes RI, 2003)

Faktor faktor yang mempengaruhi hipertensi

1. Umur

Sugiharto dkk (2003), kejadian hipertensi berbanding lurus dengan peningkatan usia. Pembuluh darah
arteri kehilangan elastisitas atau kelenturan seiring bertambahnya usia, kebanyakan orang tekanan
darahnya meningkat ketika usia 50-60 tahun keatas.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin perempuan memang lebih menonjol dari pada laki-laki, hal ini dapat dihubungkan
dengan faktor hormonal yang lebih besar terdapat didalam tubuh perempuan dibandingkan dengan
laki-laki. Faktor hormonal inilah yang menyebabkan peningkatan lemak dalam tubuh atau obesitas.
Selain faktor hormonal yang menyebabkan timbulnya obesitas pada perempuan, obesitas juga
disebabkan karena kurangnya aktifitas pada kaum perempuan dan lebih sering menghabiskan waktu
untuk bersantai dirumah. (Junaidi, 2010).

3. Pendidikan

Sugiharto dkk (2003), tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan dan pengetahuan
seseorang dalam menerapkan perilaku hidup sehat, terutama mencegah penyakit hipertensi. Semakin
tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula kemampuan seseorang dalam menjaga pola
hidupnya agar tetap sehat.

4. Pekerjaan

Perempuan yang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga berisiko lebih tinggi menderita
hipertensi dibandingkan dengan perempuan yang bekerja. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
kurangnya aktivitas yang dilakukan ibu rumah tangga , dimana kebanyakan hanya berdiam diri
dirumah dengan rutinitas yang membuat suntuk.

5. Kepatuhan

Pada umummya masyarakat tidak patuh untuk melakukan diet hipertensi. Hal ini dapat dipengaruhi
oleh pengetahuan ataupun sikap penderita hipertensi itu sendiri. Pengetahuan yang kurang
dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh oleh penderita, baik dari petugas kesehatan maupun
media cetak atau elektronik.
upaya mengatasi hipertensi melalui diet
1. Diet rendah garam
Batasi mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam atau nattium tinggi seperti
ikan asin, telur asin, kecap asin, cmailan asinn, serta makanan yang diawetkan dan
mengandung zat konosodium glutamat, seperti ikan sarden, daging kalengan, sayur kalengan,
serta jus dan buah kalengan. Natrium bisa menyebabkan menumpuknya cairan tubuh yang
pada banyak orang bisa menimbulkan tekanan darah tinggi
2. Diet Rendah Lemak
Kurangi konsumsi makanan berlemak atau berminyak, seperti daging berlemak, daging
kambing, susu full cream, dan kuning telur. Hindari konsumsi daging kambing, buah durian,
serta minuman berkafein seperti kopi.
3. Berolahraga secara teratur
Olahraga seperti lari, aerobik, atau bersepeda yang dilakukan secara teratur ddapat
membantu menurunkan tekanan darah. Keadaan ini dapat dilakukan jika mendapatkan izin
atau nasehat dari dokter. Karena aerobik membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Untuk
penderita yang sudah berumur, atau 45 tahun ke atas biasanya dianjurkan jalan pagi 30-45
menit, 3-4 kali per minggu, dilakukan teratur.

Daftar pustaka
Rini, S. S., & Hairitama, R. (2014). Kepatuhan lansia penderita hipertensi dalam pemenuhan diet
hipertensi. Sorot (Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Ekonomi), 6(1), 46-53.
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JS/article/download/2001/1969

Utami, Prapti. (2009). Solusi Sehat mengatasi Hipertensi. Jakarta: Agromedia Pustaka

https://books.google.co.id/books?id=lSWAlmEt6_UC&pg=PA16&dq=upaya+mengatasi+hipertensi&h
l=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=upaya%20mengatasi%20hipertensi&f=false

Anda mungkin juga menyukai