Anda di halaman 1dari 10

1) DAYA HANTAR LISTRIK DAN SIFAT LARUTAN

Di lks fc
2) PENGENCERAN (TITRASI)

Di Buku uprak/ di WA

3) CIRI – CIRI TERJADINYA REAKSI

Di gmail

4) TERMOKIA KALORIMETER
Alat dan Bahan
1. Kalorimeter
2. Termometer
3. Kain Perca (untuk lap)
4. 2 buah wadah minuman polistirena berukuran 250 gr
5. 50 mL larutan NaOH
6. 50 mL larutan HCl
Cara Kerja

1. Sediakan kalorimeter sederhana yang terbuat dari 2 wadah minuman polistirena


berukuran 250 mL. Tutup wadah dengan gabus yang sudah dilubangi untuk penempatan
termometer.
2. Ambil 50 mL larutan NaOH 0,2 M dan 50 mL larutan HCl 0,2 M. Ukur suhu masing-
masing larutan. Ambil nilai rata-ratanya dan catat.
3. Masukkan larutan NaOH ke dalam kalorimeter lalu tambahkan larutan HCl. Tutup
kalorimeter dan aduk rata dengan termometer.
4. Ukur dan catat suhu tersebut.
Pertanyaan :
1) Apakah yang terjadi termasuk eksoterm atau endoterm?
2) Hitung kalor reaksi per mol NaOH. Asumsikan kalor jenis = 4,18 J/g oC dan
kerapatan larutan = 1.000 g/L!
3) Berapa perubahan entalpi reaksi?
4) Tulis persamaan termokimianya!

Data Hasil Pengamatan


 Suhu dari 50 mL larutan NaOH adalah 29oC
Suhu dari 50 mL larutan HCl adalah 29oC
Suhu rata-rata = 29o + 29o
2
o
= 29 C
 Suhu dari campuran larutan NaOH dan HCl adalah 31oC

Jawaban Pertanyaan
1) Reaksi yang terjadi termasuk eksoterm (penjelasan di no.2)
2) Kalor reaksi,
qreaksi = - m x c x ΔT
= - (ρ x Vlarutan) x c x ΔT
= - (ρ x (VNaOH + VHCl) ) x c x ΔT
= - 1.000 g x (0,050 L + 0,050 L) x 4,18 J x
L g oC
(31- 29)oC
= - 836 J (reaksi eksoterm)
Jadi kalor reaksi per mol NaOH :
qreaksi per mol = qreaksi / nNaOH
= - 836 J
0,05 mol
= - 16.720 J/mol atau –16,72 kJ/mol
3) Perubahan entalpi (ΔH) yang terjadi,
ΔH = qreaksi per mol
= -16,72 kJ/mol
4) Persamaan termokimia,
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
ΔH = -16,72kJ/mol

5) LAJU REAKSI
LANDASAN TEORI
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi
kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi
menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan
tiapdetik reaksi. Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia yang
berlangsung lambat, sedangkan peledakan mesiu atau kembang
api adalah contoh reaksi yang cepat.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa factor seperti, luas permukaan
sentuh, suhu dan konsentrasi.
ALAT DAN BAHAN
NO ALAT DAN UKURAN/SATUAN JUMLAH/VOLUME
BAHAN
1 Tabung reaksi dan 5 cm3 1
rak
2 Bejana air - 1
3 Alat pengukur - 1
waktu
4 Batu pualam Keping, sebesar pasir >4
5 Asam klorida 3 M, 2 M, 1 M, 0,5 secukupnya
M
6 Silinder ukur 25 cm3 2
7 Gelas kimia 125 cm3 2
8 Alat pembakar, - 1
kaki tiga, dan kasa
9 Thermometer 0-1000C 1
10 Larutan natrium 0,1 M 200 cm3
tiosulfat

LANGKAH KERJA
Percobaan 1
a. Siapkan empat keping batu pualam yang sama besar ( sebesar butir
pasir ) yang luas permukaannya kira-kira sama.
b. Siapkan sumbat tabung reaksi dan buatlah saluran kecil pada sisi
sumbat tabung reaksi.
c. Isilah tabung reaksi dengan asam klorida 3M sampai hampir penuh.
Masukkan keeping pualam yang telah dipersiapkan, segera sumbat tabung
itu, balikkan dan celupkan ke dalam bejana berisi air. Pegang tabung itu
tegak lurus. Catat waktu sampai tabung itu penuh berisi gas.

Percobaan 2
a. Masukkan 0,3 gram batu pualam butiran sebesar pasir ke dalam
salah satu kaki tabung Y terbalik. Sementara itu, ke dalam kaki yang lain 5
cm3 larutan HCl 3M. Tutuplah mulut tabung dengan sumbat berpipa,
kemudian reaksikan kedua zat itu. Tamping gas yang terjadi dalam gelas
ukur. Catat waktu untuk menampung 10 cm3 gas.
b. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan satu keping batu
pualam dengan massa yang sama.
Percobaan 3
a. Buat tanda silang yang sama pada dua helai kertas dan tempatkan
kertas itu pada dua gelas kimia dengan tanda silang menghadap ke dalam
b. Masukkan 100 cm3 larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia I,
ukur, dan catat temperaturnya. Tambahkan 10 cm3 HCl 3M. catatlah waktu
sejak penambahan itu sampai tanda silang tepat tidak terlihat lagi.
Temperatu 28oC. waktu 52 detik
c. Masukkan 100 cm3 larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia II,
panaskan hingga 100C di atas temperatur kamar, catat temperaturnya.
Tambahkan 10 cm3 HCl 3 M dan catat waktu seperti diatas. Temperatur
380C. Waktu 25 detik.

TABEL HASIL PENGAMATAN


1. Percobaan 1
No Konsentrasi Asam Waktu yang diperlukan (detik)
Klorida (M)
1 3 72
2 2 145
3 1 430
4 0,5 1130

Percobaan 2
No Asam Batu Pualam 0,3 g Waktu (detik)
Klorida (M)
1 3 Butiran sebesar pasir 20
2 3 1 keping 200

Percobaan 3
No Natrium Tiosufat Temperatur Waktu (detik)
(cm3)
1 50 28 52
2 50 38 25

ANALISIS DATA
Dari hasil praktikum, pasti ada hasil yang kurang tepat yang disebabkan oleh
factor-faktor sebagai berikut,
1. Tidak samanya ukuran batu pualam.
2. Tidak tepatnya menekan tombol stopwatch.
3. Tidak tepatnya mengukur volume larutan.
4. Tidak tepatnya mengukur suhu thermometer.

JAWABAN PERTANYAAN
a. Percobaan 1
1. Buatlah grafik hubungan antara konsentrasi asam klorida 1/t
Jawab : Sudah Terlampir
2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi asam klorida pada beberapa reaksi
antara batu pualam dengan asam klorida?
Jawab : Semakin besar konsentrasi asam klorida, semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi dengan batu pualam sehingga laju reaksinya semakin
cepat. Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi asam klorida semakin lama waktu
bereaksi dengan batu pualam sehingga laju reaksinya semakin lama.

b. Percobaan 2
1. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana pengaruh luas permukaan sentuh
batu pualam terhadap laju reaksi diatas?
Jawab : Semakin besar luas permukaan sentuh batu pualam semakin cepat waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi sehingga laju reaksinya semakin cepat. Sebaliknya
semakin kecil luas permukaan sentuh batu pualam semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi sehingga laju reaksinya semakin lama.
2. Sebutkan variable-variable yang ada dalam percobaan ini?
Jawab : Variabel-variabel yang ada dalam percobaan itu adalah
- Variabel bebas : Luas permukaan batu pualam
- Variabel terikat : Perubahaan waktu reaksi
- Variabel control : Larutan asam klorida
c. Percobaan 3
1. Bagaimana pengaruh temperature terhadap laju reaksi pada reaksi antara
larutan natrium trisulfat dengan larutan asam klorida?
Jawab : Semakin tinggi temperature semakin cepat laju reaksinya sehingga waktu
yang dibutuhkan semakin cepat. Sebaliknya semakin rendah temperature semakin
lama laju reaksinya sehingga waktu yang dibutuhkan semakin lama.
2. Sebutkan variable yang ada pada percobaan ini!
Jawab : Variabel yang ada pada percobaan ini adalah
- Variabel bebas : Temperatur
- Variabel terikat : Perubahan waktu reaksi
- Variabel terkontrol : Larutan Natrium Triosulfat

6) ELEKTROLISIS
Dasar Teori

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik


menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini
adalah elektroda dan elektrolit.

Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan


menjadi dua, yaitu:
a) Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt),
dan emas (Au).
b) Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan bahwa
“jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya
muatan listrik yang melewati suatu elektrolisis”. Hukum kedua tentang
elektrolisis menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu arus listrik
menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu
elektrolisis” (Petrucci, 1985).

Alat dan Bahan

- Statif, klem
- Pipa U
- Corong
- Pipet
- Kabel
- Batrai
- Plate pipet
- Pengaduk
- Elektrode karbon
- Larutan KI
- Larutan CuSO4
- Larutan pp
- Larutan amilum
Langkah Kerja :

 KI
1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini, lalu masukkan cairan KI
2. Masukkan larutan KI pada tabung U, lalu jepitkan kabel pada elektroda
karbon, lalu celupkan
3. Lihat perubahannya
4. Masukkan larutan KI yang mengelarkan elembung ke dalam plat pipet
dengan pipet tetes, lalu tambahkan larutan pp, lalu aduk, lihat
perubahannya
5. Masukkan larutan KI yang berubah warna menjadi kuning, lalu
tambahkan larutan amilum, aduk, lalu lihat perubahannya.
 CuSO4
1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini, lalu masukkan cairan KI

2. Masukkan larutan KI pada tabung U, lalu jepitkan kabel pada elektroda


karbon, lalu celupkan

3. Lihat perubahannya

Data

a) Elektrolisis KI

PADA KATODA PADA ANODA


1. Warna Larutan + indikator PP 1. Warna Larutan + amilum

Warna larutan berubah menjadi pink Warna larutan berubah menjadi ungu
2. Reaksi yang terjadi 2. Reaksi yang terjadi

2H2O + 2e 2OH- + H2 2 I- I2 + 2e
3. Zat yang dihasilkan 3. Zat yang dihasilkan

H2 I2

b) Elektrolisis CuSO4
PADA KATODA PADA ANODA
1. Warna Larutan + indikator PP 1. Warna Larutan + indikator PP

Tetap berwarna biru bening Tetap berwarna biru bening


2. Reaksi yang terjadi 2. Reaksi yang terjadi

CuSO4(aq) Cu2+ + SO42- CuSO4(aq) Cu2+ + SO42-


Kat : Cu2+ + 2e Cu An : 2H2O O2 + 4H+ + 4e
3. Zat yang dihasilkan 3. Zat yang dihasilkan

Cu O2
4. Pengamatan lain 4. Pengamatan lain

Dihasilkan banyak gelembung- Tidak dihasilkan gelembung udara.


gelembung udara yang berukuran besar. Warna electrode berubah seperti merah
bata

7) UJI NYALA ZAT


Dasar Teori
Nyala menjadi cirri khas setiap unsure. Dalam mempelajari sifat – sifat
unsure dapat dilihat dari kecenderungan sifat – sifat ini dapat
dikelompokkan menurut periode dan golongan sepanjng periode dari kiri
ke kanan nomor atom bertambah dan muatan bertambah besar.
Alat dan Bahan

- Kawat nikrom - Kristal NaCl


- Spirtus - Kristal SrCl2
- 4 tabung reaksi - Kristal KCl
- Rak tabung reaksi - Kristal KBr
- Gelas reaksi 50 ml - Kristal CuCl2
- Gelas reaksi 100 ml - Kristal Ba(OH)2
- Penjepit besi - Kristal MgCl2

Langkah Kerja

1) Ambil kertas dan tulislah 7 bahan dalam kertas tersebut


2) Ambil HCl yang sudah tersedia dalam tabung reaksi
3) Siapkan bahan – bahan dan taruh diatas kertas bertuliskan bahan tersebut
4) Masukkan kawat nikrom ke HCl, netralkan hingga berwarna seperti api
5) Bakar kawat tersebut dengan api spirtus
6) Masukkan kembali HCl , lalu tempelkan ke kertas berisi bahan satu persatu
7) Lakukan langkah 4-6 lagi pada bahan – bahan berikutnya

Data
NO Senyawa Warna Kristal Warna Jika Dibakar
1 NaCl Putih Hijau
2 SrCl2 Hijau Hijau kebiruan
3 KCl Coklat muda Merah bata
4 KBr Putih Sama dengan api
5 CuCl2 Putih Biru keunguan
6 Ba(OH)2 Putih Ungu kebiruan
7 MgCl2 Putih Putih perak

Analisis Data / Perhitungan


Pada percobaan alkali dan alkali tanah dilakukan uji yaitu uji nyala. Uji
nyala adalah uji nyala warna untuk golongan alkali, alkali tanah dan transisi
dalam system periodic unsure. Jika suatu atom diberi energy (panas radiasi,
listri) maka electron yang terletak di kulit terluar akan tereksitasi ke tingkat
energy yang lebih tinggi. Untuk kembali ke tingkat dasar , atom tersebut akan
mlrpaskan energy dengan cara memancakan emisi yang khas untuk atom
tertentu. Energi yang dilepaskan dapat dideteksi dengan mata atau
menggunakan alat spektorfotometer yang terlihat sebagai warna nyala, yang
mana setiap atom akan menghasilkan warna tertentu. Pada oercoban uji nyala
digunakan kawat nikrom, pemilihan kawat ini karena sifatnya yang stabil,
tidak bereaksi dengan logam atau larutan uji. Sebelum digunkan kawat
nikrom, dicelupkan terlebih dahulu ke HCl, kemudian dipijarkan diatas nyala
api. Tujuannya untuk menghilangkan sisa logam atau kotoran yang masih
menempel pada kawat tersebut. Kawat itu telah bersih jika tidak memberikan
warna nyala, setelah itu kawat tersebut dicelupkan ke HCl, kemudian diberi
serbuk logam , lalu taruh diatas nyala api, amati perubahan nyalanya. Dari
hasil percobaan diperoleh bahwa NaCl menghasilkan warna hijau, SrCl2
menghasilkan warna hijau kebiruan, KCl menghasilkan warna merah bata, KBr
menghasilkan warna sama seperti api, CuCl2 menghasilkan warna biru
keunguan, Ba(OH)2menghasilkan warna ungu kebiruan, MgCl2 menghasilkan
warna putih perak.

Anda mungkin juga menyukai