Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RILMAN IBNU ARFAN

NO.STB : C 301 15 258

LABA (INCOME)

Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam
suatu perioda yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau
ditarik oleh entitas penguasa/pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik kapital
paa awal perioda. Dalam teori akuntansi sendiri, laba diartikan sebagai laba komprehensif yaitu
kenaikan asset bersih selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik. Apabila dilihat
menggunakan PABU, laba adalah selisih pendapatan dan biaya yang diukur dan disajikan atas
dasar prinsip akuntansi berterima umum (PABU).

Tujuan Pelaporan Laba

Berdasarkan pengertian dan cara pengukuran, laba akuntansi diharapkan dapat digunakan
sebagai: pengukur efisiensi, pengukur kinerja entitas dan manajemen, dasar penentuan pajak,
sarana alokasi sumber ekonomik, penentuan tarif jasa publik, optimalisasi kontrak utang-piutang,
basis kompensasi, motivator, dasar pembagian dividen.

Konsep Laba Konvensional

Laba akuntansi menurut konsep konvensional memiliki beberapa kelemahan, yaitu: tidak
bermakna semantik, berfokus pemegang saham, PABU memberi peluang perbedaan antarentitas,
berbasis kos histories, dan hanya sebagian masukan informasi bagi investor.

Konsep Laba Dalam TataranSemantik

konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna yang harus
dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen biaya sehingga laba bermanfat
dan bermakna sebagai informasi.

Pengukur Kinerja

Laba dapat diinterpretasikan sebagai pengukur keefisienan bila dihubungkan


dengan tingkat investasi karena efisiensi secara konseptual merupakan suatu hubungan.
Dalam pengukuran kinerja, laba dapat mempresantikan kinerja efisiensi karena laba
menentukan ROI, ROA, dan ROL sebagai pengukur efisiensi.

Konfirmasi Harapan Investor

Informasi yang tersedia dalam pelaporan keuangan akan mempresentasikan


informasi privat mengenai perusahaan atau laba bila dirujuk secara lebih spesifik.
Kondisi pasar yang efisien ataupun yang tidak efisien akan sangat mempengaruhi
prediksi / harapan investor mengenai laba yang akan diperoleh sehingga akan
mempengaruhi keputusan yang akan diambil investor dalam melakukan sebuah
investasi. Jadi informasi mengenai laba dapat diinterpretasikan sebagai sarana untuk
mengkorfirmasi harapan/ prediksi mengenai keputusan investasi yang akan dilakukan .

Estimator Laba Ekonomik

Laba ekonomik adalah laba dari kaca mata investor karena laba digunakan untuk
menilai investasi. Penilaian laba ekonomik harus menggunkan informasi yang tersaji
dalam pelaporan laba secara akuntansi, sehingga dharapkan laba akuntansi dapat
digunakan sebagai estimator/prediktor laba ekonomik. Maka akuntansi cukup
menyediakan informasi laba dan aliran kas yang layak dan menyerahkan analisis dan
perhitungan laba ekonomik kepada investor, walaupun persepsi dari masing-masing
investorlah yang aakn memegang peranan yang lebih besar dalam penilaian/estimasi
mengenai laba ekonomi suatu entitas.

Makna Laba

Makna laba dapat diartikan sebagai kemakmuran yang dicapai, hal ini dapat dilihat
dengan kenaikan kemakmuran yang dikuasai suatu entitas, prubahan kemakmuran yang dilihat
dari selisih kemakmuran awal dan akhir dari suatu perioda, dan perubahan kemakmuran harus
dapat didistribusikan , dinkmati atau ditari oleh entitas yang menguasai kemakmuran tersebut.

Laba dan kapital

Kapital adalah sediaan atau potensi jasa, maka laba bila dilihat dari pespektif
kapital merupakan kemakmuaran yang bisa diraih ari aliran petensi jasa yang dapat
dinikmati dalam suatu periode tanpa mengurangi tingkat potensi jasa pada awal perioda.

Konsep Pemertahanan Kapital.

Berdasarkan konsep ini laba diartiak sebagai harapan supaya kapital atau investasi
yang tertanam akan terus dan selalu berkembang.

Konsep Laba Dalam Sintatik

Makna semantik laba yang dikembangkan pada akhirnya harus dapat dijabarkan dalam
tataran sintaktik. Salah satu bentuk penjabarannya adalah mendefinisi laba sebagai selisih
pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Konsep laba dalam tataran sintatik
membahas mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan. Terdapat beberapa criteria
atau pendekatan dalam konsep ini, yaitu pendekatan transaksi, pendekatan kegiatan, dan
pendekatan pemertahanan kapital.

Pendekatan transaksi
Berdasarkan pendekatan transaksi laba diukur dan diakui pada saat terjadinya
transaksi yang kemudian terakumulasi sampai akhir perioda. Pengukuran dan pengakuan
laba akan paralel dengan kriteria pengakuan pendapatan dan biaya

Pendekatan Kegiatan

Laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan atau kejadian


bukan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu.

Pendekatan Pemertahanan Kapital

Entitas berhak mendapatkan imbalan dan menikmatinya setelah kapital


dipertahankan keutuhannya atau pulih seperti seperti awal, pada pendekatan ini imbalan
atau laba didefinisikan sebagai konsekuansi dari pengukuran kapital pada dua titik waktu
yang berbeda. Elemen statemen keuangan diukur atas dasar pendekatan aset-kewajiban.

Pengukuran atau Penilaian Kapital

Jenis Kapital

Kapital finansial adalah klaim dari jumlah rupah atau nilai yang melekat pada aset
total badan usaha tanpa memandang jenis atau komponen aset. Laba akan timbul bila
jumlah rupiah aset pada akhir perioda lebih banyak dari jumlah rupiah pada awal perioda.

Kapital fisis, dimaknai sebagai kapasitas produksi fisis, jadi laba akan dinilai
dengan melihat kelebihan antara produksi fisis di akhir perioda dengan awal perioda.

Skala Pengukuran

Skala nominal adalah satuan rupiah yang seperti terjadi tanpa memperhatikan
perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan kondisi ekonomik, skala
nominal lebih menitikberatkan pada jumlah unuit rupiah daripada jumlah unit daya beli.

Skala Daya Beli adalah skala untuk mengatasi kelemahan skala rupiah normal
atas dasar harga indeks tertentu.

Dasar atau Atribut Pengukuran

Kos historis adalah jumlah rupiah sepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat
dalam system pembukuan),

Kos sekarang adalah jumlah rupiah harga pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan
sekarang oleh unit usaha untuk memperoleh asset yang sama jenis dan kondisinya atau
penggantinya yang setara.
Pengukuran Laba dengan Mempertahankan Kapital

Menggambarkan laba secara umum sebagai perubahan kapital atas dasar konsep
pemertahanan kapital. Pendekatan penilaian dan implikasinya terhadap penentuan laba :
Kapitalisasi aliran kas harapan, Penilaian pasar atas perusahaan, Setara kas sekarang, Harga
masukan historis, Harga masukan sekarang, Pemertahanan daya beli.

Konsep Laba dalam tataran Pragmatik

Tataran pragmatik dalam teori komunikasi berkepentingan untuk menentukan apakah


pesan sampai kepada penerima dan mempengaruhi perilaku sebagaimana diarah, sedangkan
dalam teori akuntansi tataran pragmatik membahas mengenai apakah informasi laba bermanfaat
atau apakah informasi laba nyatanya digunakan.

Prediktor Aliran Kas ke Investor

Laba disisni bertujuan membantu investor dan kreditor dalam mengembangkan


model untuk memprediksi aliran kas ke mereka guna menilai investasi atau kapitalnya

Laba dan Harga Saham

Laba merupakan prediktor aliran kas masa depan ke investor digunakan untuk
menentukan apa yang disebut nilai intrinsik sekuritas atau saham, dan nilai intrinsik
inilah yang akan memnentukan harga saham di pasar modal pada saat tertentu.

Perkontrakan Efisien

Kontrak yang efisien adalah kontrak yang tidak banyak menimbulkan


persengketaan dan mendorong pihak yang berkontrak melaksanakan yang diperjanjikan.

Pengendalian Manajemen

Dalam tataran pragmatik, laba juga dapat digunakan sebagai pengendalian


manajemen, yaitu sebagai pengukur kinerja divisi atau manajernya. Perilaku manajer
dikendalikan melalui laba dengan cara mengaitkan kompensasi dengan laba sebagai
pengukur kinerja.

Teori Pasar Efisien

Pasar modal dikatakan efisien terhadap suatu informasi bila harga saham
merefleksi secara penuh informasi tersebut, atau, bila harga sekuritas merefleksi secara
cepat dan penuh semua informasi yang tersedia dalam suatu sistem pelaporan keuangan
Bentuk Efisiensi Pasar Laba Sebagai Signal :

Bentuk lemah, jika harga sekuritas merefleksi secara penuh informasi harga dan
volume sekuritas masa lalu, Bentuk semi-kuat ,jika harga sekuritas merefleksi secara
penuh semua informasi yang tersedia secara public termasuk data statemen keuangan),
Bentuk kuat , jika harga sekuritas merefleksi secara penuh semua informasi termasuk
informasi privat atau dalam yang tidak dipublikasikan).

Pengujian Kandungan Informasi Laba

Terdapat dua bentuk pengujian terhadap kandungan informasi laba yaitu pengujian
peristiwa dan pengujian asosiasi (nilai relevan laba), Pengujian peristiwa adalah pengujian yang
berfokus pada peristiwa pengumuman laba. Pengujian asosiasi dilihat dari kepekaan return
saham terhadap setiap rupiah laba atau laba kejutan.

Laba dan Teori Entitas

Membahas berbagai konsep entitas selain kesatuan usaha dan implikasinya terhadap
pengertian dan penyajian laba. Karena berkaitan dengan siapa yang berhak atas laba, teori entitas
(kesatuan) sering disebut pula dengan teori ekuitas. Terdapat beberapa teori entitas atau teori
ekuitas yang banyak dibahas dalam literatur teori akutansi, yaitu entitas usaha bersama, entitas
usaha atau bisnis, entitas investor, entitas pemilik, entitas pemilik residual, entitas pengendali,
dan entitas dana.

Teori entitas selalu dikaitkan dengan partisipan dalam kegiatan ekonomik. Partispan
tersebut merupakan pihak yang akhirnya meneima manfaat dari nilai tambahan yang timbul
akibat kegiatan ekonomik. Teori kesatuan juga mempunyai implikasi tentang tujuan pelaporan
keuangan dan bentuk atau susunan statemen laba-rugi.

Penyajian Laba

Penyajian laba berdasarkan masalah konseptual adalah pemisahan pelaporan pos – pos
transaksi dengan pemilik. Pos-pos operasi dalam arti luas dilaporkan melalui statemen laba-rugi
sedangkan pos-pos yang jelas merupakan transaksi modal dilaporkan melalui statemen laba
ditahan atau statemen perubahan ekuitas

Anda mungkin juga menyukai