Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Rumah Sakit MH Thamrin


Salemba

DEFIBRILLATOR MONITOR

No. Dokumen Revisi ke- Halaman


Jl. Salemba Tengah No.24–28
Jakarta Pusat 10440
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur

Dr. Handaria Maulidasari

1. Pengertian Defibrillator Monitor adalah alat resusitasi jantungn


pada saat jantung pasien mengalami fibrilasi, dengan
memberikan energi kejut listrik untuk mengaktifkan
kembali aktifitas jantung baik secara invansive
maupun non-invasive. Sinyal jantung ditampilkan
pada monitor,defibrilasi jantung dapat dilakukan
dengan system synchronous atau asynchronous

2. Tujuan 1. Agar alat tetap terpelihara kelangsungan fungsinya.


2. Agar dapat mengoperasionalkan dengan baik dan
selalu dalam kondisi siap pakai.
3. agar dapat mengetahui cara kerja alat

3. Kebijakan 1. Tersedianya tenaga medis terlatih dan berkompeten


2. Tersedianya tenaga perawat terlatih
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
4. Prosedur 1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan
pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia

2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Pasang elektroda sesuai dengan kebutuhan
2.6. Hubungkan alat ke terminal pembumian

3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
ke posisi ON
3.3. Cek sistem perekaman
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya

4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang elektroda ECG pada pasien, dengan
memberikan jelly pada pasien di lokasi elektroda
4.3. Set energi sesuai dengan yang dibutuhkan
4.4. Lakukan pengisian energi dengan menekan
tombol pengisian (charge), perhatikan indikator
4.5. Lakukan tindakan defibrillisasi
4.6. Lakukan pembuangan energi dengan menekan
tombol pembuangan (discharge), perhatikan
indikator
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimal/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke
posisi OFF
5.3. Lepaskan patient cable dari alat
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan elektroda dari pasien dan bersihkan sisa
jelly
5.6. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.7. Bersihkan alat
5.8. Pasang charger/stop kontak PLN jika inikator
baterai di sekitaran 30%-80%
5.9. Lepaskan Charger jika baterai menunjukan 100%
agar baterai terawat.
5.10. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.11. Catat beban kerja alat  dalam jumlah tindakan
5. Unit Terkait Koordinator dan perawat ruangan terkait.

Anda mungkin juga menyukai