Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

INOVASI SABARI NOK

UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA


DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

Jalan Mohammad Ramdhan No 56


Email : pkm.wangunharja@cirebonkab.go.id Jamblang 45157
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS WANGUNHARJA
Jalan Mohammad Ramdan No. 56
Email : pkm.wangunharja@cirebonkab.go.id Jamblang 45157

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INOVASI SABARI NOK

a. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa, yang bertujuan untuk meningkatkan
kasadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
anak.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi Puskesmas
Wangunharja : terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima serta masyarakat
yang sehat dan mandiri, dan misi Puskesmas, yaitu :Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.Pengelolaan dengan optimal
sumber daya kesehatan melalui manajemen Puskesmas yang
berstandar.,Mendorong pemberdayaan masyarakat dalam bidang masyarakat
melalui hubungan kemitraan antara puskesmas dan masyarakat.
Kegiatan ini sejalan dengan tujuan puskesmas wangunharja
yaitu:Terwujudnya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat secara
cepat, tepat dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.Tersedianya sarana dan
prasarana yang sesuai dengan standar,Terciptanya SDM yang terampil dan
santun,Terciptanya tertib administrasi,Terciptanya masyarakat yang mandiri dalam
bidang kesehatan.
Dalam melaksanakan kegiatan setiap pelaksanaan mengimplementasikan
tata nilai yang berlaku di Puskesmas Wangunharja, yaitu: CINTA. (C : Cepat, I:
Inofatif, N: Nyaman, T: Terampil, A: Aman ).

b. Latar belakang
Kemenkes telah mengeluarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2016 tentang SPM Bidang Kesehatan yang memuat 12 jenis pelayanan
dasar yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten/Kota, yaitu: 1) Pelayanan ibu
hamil sesuai standar pelayanan antenatal; 2) pelayanan ibu bersalin; 3) Pelayanan
kesehatan ibu baru lahir; 4) pelayanan kesehatan balita; 5) pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar; 6) Pelayanan kesehatan pada usia produktif; 7)
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut; 8) Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi; 9) Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Mellitus; 10) Pelayanan
kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat; 11) Pelayanan kesahatan orang
dengan Tuberkulosis (TB); 12) Pelayanan kesehatan orang dengan Risiko
Terinfeksi HIV.
Berdasarkan hasil cakupan PKP tahun 2017, program KIA-KB UPT
Puskesmas Wangunharja, masih terjadi 2 Kematian Ibu dan 8 Kematian Bayi dari
target 0%, maka UPT Puskesmas Wangunharja melaksanakan kegiatan inovasi
SABARI NOK (Sadari Bahaya Sendiri) yaitu K adalah kegiatan pendataan yang
dilaksanakan oleh kader untuk mendeteksi bumil resiko melalui pengisian formulir
deteksi resiko

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum :

Untuk menurunkan jumlah kematian ibu dan kematian bayi diwilayah kerja Upt
puskesmas Wangunharja.terdeteksi sedini mungkin resiko tinggi pada ibu hamil
melalui kegiatan promotif, preventif dan kuratif di UPT Puskesmas Wangunharja.
2. Tujuan Khusus :
a. terdeteksi sedini mungkin resiko pada ibu hamil melalui kegiatan pendataan
oleh kader
b. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil, ibu nifas tentang resiko tinggi pada
c. kehamilan, persalitian nan, nifas dan bayi
d. Mempersiapkan ibu dalam menghadapi kehamilan, persalinan dan nifas
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Sosialisasi Sosialisasi ke lintas
program, lintas sektoral
dan kader

2. Membentuk kader Membentuk kader


SABARI NOK di tiap desa

3. Melakukan pelatihan kader Melakukan pelatihan


kader SABARI NOK
4. Kader melakukan pendataan bumil Kader melakukan
pendataan bumil risiko
pada semua ibu hamil dari
rumah ke rumah, meliputi :
1. Kader mengisi formulir
bumil risiko
2. Kader menempelkan
formulir yang sudah
diisi di sampul buku
KIA

5. Pembahasan Kasus 1. Kader melaporkan


data yang diperoleh
ke bidan desanya
2. Bidan desa
melaporkan data
bumil ke Puskesmas
3. Menindaklanjuti bumil
risiko dan dibahas di
pertemuan
pembahasan bumil
dan bayi risiko

e. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas Ket
Pokok Program KIA Program Sektor
Terkait Terkait
1. Sosialisasi 1. Menyusun Promkes Camat
rencana Kepala
kegiatan desa
2. Koordinasi Aparat desa
dengan lintas
program dan
lintas sektor
3. Menentukan
tempat dan
waktu
pelaksanaan
kegiatan
4. Menyiapkan
bahan
sosialisasi
5. Membuat
laporan
kegiatan
2. Membentuk 1. Menyusun Bikor Kepala
kader rencana bides desa
kegiatan
2. Koordinasi
dengan lintas
program dan
lintas sektor
3. Menentukan
tempat dan
waktu
pelaksanaan
kegiatan
4. Pembentukan
kader

5. Membuat
laporan
kegiatan
3. Melakukan 1. Menyusun Dokter Kepala
pelatihan rencana Bikor desa
kader kegiatan bides
2. Koordinasi
dengan lintas
program dan
lintas sektor
3. Menentukan
tempat dan
waktu
pelaksanaan
kegiatan
4. Melakukan
pelatihan
kader
5. Membuat
laporan
kegiatan
4. Kader 1. Menyusun bides Kepala
melakukan rencana desa
pendataan kegiatan
bumil 2. Koordinasi
dengan lintas
program dan
lintas sektor
3. Menentukan
tempat dan
waktu
pelaksanaan
kegiatan
4. Kader
melakukan
pendataan
bumil

5. Membuat
laporan
kegiatan
5. Pembahasan 1. Menyusun Dokter
Kasus rencana Bikor
kegiatan Bides
2. Koordinasi
dengan lintas
program dan
lintas sektor
3. Menentukan
tempat dan
waktu
pelaksanaan
kegiatan
4. Melakukan
pembahasan
kasus
5. Membuat
laporan
kegiatan

f. Sasaran
 Ibu hamil
 Dokter Puskesmas
 Bikor, Bidan Puskesmas, Bidan Desa, Bidan PONED

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tahun 2018
No Kegiatan Ja Feb Mar April Mei Jun Jul agt Sept okt nop Des
n
1 Sosialisasi v
inovasi
SABARI
NOK
2 Pembentuka v
n kader
SABARI
NOK
3 Pelatihan v
kader
SABARI
NOK
4 Pendataan V v V v v V v v V
bumil
5 Pembahasan V v V v v V v v V
kasus

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Hasil kegiatan pendataan bumil yang di lakukan oleh kader SABARI NOK
dicatat di buku kegiatan yang telah disediakan sebagai bukti kegiatan.
i. Pencatatan , pelaporan dan evaluasi kegiatan
Hasil kegiatan pendataan bumil, di catat di buku sebagai bukti kegiatan, ada
dokumentasi dan harus dilakukan tindak lanjut bila ada yang teridentifikasi.
INOVASI SABARI NOK
SADARI BAHAYA SENDIRI
No Dokumen 665/440/PkmWangunharja
No Revisi 0
SOP
Tanggal
31 maret 2018
Terbit
Halaman ½

UPT Puskesmas dr. Srimulyati


NIP 197812022003012007
Wangunharja

Inovasi SABARI NOK adalah kegiatan pendataan yang


dilaksanakan oleh kader untuk mendeteksi bumil resiko melalui
1. Pengertian
pengisian formulir deteksi resiko . Kegiatan ini didasari dari hasil
PKP tahun 2017 ada 2 kematian ibu dan 8 kematian bayi.
Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan inovasi SABARI NOK ( sadari
2. Tujuan
bahaya sendiri)
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Wangunharja nomor: //PK-
3. Kebijakan
PUSK/2018 tentang Inovasi Program Puskesmas Wangunharja
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 43 tahun 2016 tentang SPM
5. Alat dan
Formulir Deteksi Risiko
Bahan
1. Melakukan sosialisasi inovasi SABARI NOK ke lintas program
2. Melakukan sosialisasi inovasi SABARI NOK ke lintas sektoral
dan kader
3. Membentuk Kader SABARI NOK
4. Melakukan pelatihan kader SABARI NOK
6. Prosedur/
5. Kader melakukan pendataan bumil resti pada semua ibu hamil
Langkah-
dari rumah ke rumah
langkah
6. Kader mengisi formulir bumil resiko
7. Kader menempelkan formulir yang sudah diisi di sampul buku
KIA
8. Kader melaporkan data yang diperoleh ke bidan desanya
9. Bidan desa melaporkan data bumil ke Puskesmas
10. Menindaklanjuti bumil resiko dan di bahas di pertemuan
pembahasan bumil dan bayi resiko.
Kepala Puskesmas
Lintas program
7. Unit terkait Lintas Sektor
Dinas kesehatan
8. Rekam Histori perubahan

NO Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai