Anda di halaman 1dari 14

SITI NUR AZIZAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arsen (As) merupakan bahan kimia beracun yang secara alami ada di
alam. Selain dapat ditemukan di udara, air maupun makanan, arsen juga dapat
ditemukan di industri seperti industri pestisida, proses pengecoran logam
maupun pusat tenaga geotermal. Elemen yang mengandung arsen dalam jumlah
sedikit atau komponen arsen organik (biasanya ditemukan pada produk laut
seperti ikan laut) biasanya tidak beracun (tidak toksik).

Arsen dapat dalam bentuk ion organik bervalensi tiga dan bervalensi
lima. Bentuk ion organik arsen bervalensi tiga adalah Arsenik trioksid, Sodium
arsenik, dan Arsenik triklorida, sedangkan bentuk ion organik arsen bervalensi
lima adalah Arsenik pentosida, Asam arsenik, dan Arsenat (Pb arsenat, Ca
arsenat). Arsen bervalensi tiga (trioksid) merupakan bahan kimia yang cukup
potensial untuk menimbulkan terjadinya keracunan akut.

Arsen (As) adalah salah satu logam toksik yang sering diklasifikasikan
sebagai logam, Tetapi lebih bersifat nonlogam. Tidak seperti logam lain yang
membentuk kation, Arsen (As) dialam berbentuk anion, seperti
H2AsO4 (Ismunandar, 2004). Arsen (As) tidak rusak oleh lingkungan, hanya
berpindah menuju air atau tanah yang dibawa oleh debu, hujan, atau awan.
Beberapa senyawa Arsen (As) tidak bisa larut di perairan dan akhirnya akan
mengendap di sedimen. Senyawa arsen pada awalnya digunakan sebagai
pestisida dan hibrisida, sebelum senyawa organic ditemukan, dan sebagai
pengawet kayu (Copper Chromated Arsenic (CCA)).

Arsen (As) di alam ditemukan berupa mineral, antara lain arsenopirit,


nikolit, orpiment, enargit, dan lain-lain. Demi keperluan industry mineral, Arsen
(As) dipanaskan terlebih dahulu sehingga As berkondensasi menjadi bentuk
padat.

1
SITI NUR AZIZAH

Arsen (As) berasal dari kerak bumi yang bila dilepaskan ke udara
sebagai hasil sampingan dari aktivitas peleburuan bijih baruan, Arsen (As) dalam
tanah berupa bijih, yaitu arsenopirit dan orpiment, yang pada akhirnya bisa
mencemari air tanah. Arsen (As) merupakan unsur kerak bumi yang berjumah
besar, yaitu menempati urutan keduapuluh dari unsure kerak bumi, sehingga
sangat besar kemungkinannya mencemari air tanah dan air minum. Jutaan
manusia bisa terpapar Arsen (As), seperti yang pernah terjadi di Bangladesh,
India, Cina. Semua batuan mengandung Arsen (As) 1-5 ppm. Kosentrasi yang
lebih tinggi ditemukan pada batuan beku dan sedimen. Tanah hasil pelapukan
batuan biasanya mengandung Arsen (As) sebesar 0,1–40 ppm dengan rata-rata
5-6 ppm.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diketahui rumusan masalahnya


sebagai berikut:

1. Apa sejarah, dan pengertian nama rumus kimia arsen?


2. Bagaimana klasifikasi arsen?
3. Apa sifat-sifat unsur arsen?
4. Bagaimana arsen dalam kehidupan sehari-hari?
5. Apa saja manfaat dan penyakit akibat arsen?
6. Bagaimana cara penanganan arsen?

C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah dapat diketahui tujuan penulisannya sebagai


berikut:

1. Dapat mengetahui apa sejarah, dan pengertian nama rumus kimia arsen
2. Dapat mengetahui klasifikasi arsen
3. Dapat mengetahui sifat-sifat unsur arsen
4. Dapat mengetahui arsen dalam kehidupan sehari-hari
5. Dapat mengetahui manfaat dan penyakit akibat arsen?
6. Dapat mengetahui cara penanganan arsen

2
SITI NUR AZIZAH

BAB II suatu unsur kimia metaloid


(semilogam) golongan VA dengan
PEMBAHASAN nomor atom 33. Arsen berwujud
bubuk putih, tanpa warna dan bau.
Nama arsenik sendiri pertama kali

A. Sejarah dan Pengertian Nama berasal dari bahasa Persia zarnig

Kimia Arsen dan bahasa Yunani arsenikon yang


artinya kuning. Arsen merupakan
Menurut bahasa Latin, arsen bahan metaloid yang terkenal
berasal dari kata arsenicum, beracun dan memiliki tiga bentuk
sedangkan menurut bahasa Yunani, alotropik, yaitu kuning, hitam dan
arsenikon identik dengan kata abu-abu.
arenikos, lelaki, kepercayaan bangsa
Yunani bahwa logam memiliki Arsen biasa ditemukan di

kelamin yang berbeda. Sedangkan dalam kerak bumi yaitu pada batuan

menurut bahasa Arab adalah Az- sedimen dan beku yang terdistribusi

zernikh, orpiment dari Persia zerni- sebagai mineral. Kadar arsen

zar, yang artinya emas, atau zarnig tertinggi dalam bentuk arsenida dari

artinya kuning. timah hitam, perak dan bentuk sulfida


dari emas. Mineral lain yang
Unsur ini ditemukan oleh mengandung arsen adalah
Albertus Magnus pada tahun 1250, arsenopirit (FeAsS), realgar (As4S4),
dan pada tahun 1649 Schroeder dan orpiment (As2S3). Kandungan
membuat dua metode yang berbeda arsen di bumi antara 1,5-2 mg/kg
untuk menghasilkan zat yang (NAS, 1977). Tanah yang tidak
dipercaya Albertus Magnus disajikan terkontaminasi arsen ditemukan
sudah di 1250 sebelum kelahiran mengandung kadar As antara 0,240
Kristus. Mispickel, arsenopyrite, mg/kg, sedang yang terkontaminasi
(FeSAs) merupakan mineral yang kadarnya lebih dari 550 mg/kg
paling banyak ditemukan, yang jika (Walsh & Keeney, 1975).
dipanaskan, sublimasi arsen Keberadaan arsen dalam tanah
meninggalkan besi sulfida. Arsenik mampu menular pada tanaman. Ada
dikenal dan digunakan di Persia dan tidaknya arsen dalam tanaman
di banyak tempat lainnya sejak digunakan sebagai indikator
zaman dahulu. Arsen (As) adalah kandungan arsen dalam tanah.

3
SITI NUR AZIZAH

B. Klasifikasi Unsur menyebabkan berbagai 2. Arsen Organik


Arsen gangguan kesehatan
kronis, terutama kanker. Senyawa
Arsen adalah Senyawa Arsen dengan dengan karbon dan
unsur semi logam yang oksigen, klorin atau Hidrogen dikenal
biasanya bersifat semi belerang dikenal sebagai sebagai Arsen Organik.
konduktor. Hal ini berarti arsen inorganik. Arsen Arsen bentuk organik
arsen tidak dapat trioksida (As2O3 atau yang terakumulasi pada
menghantarkan listrik As4O6) dan ikan dan kerang-
dengan baik pada suhu arsenat/arsenit kerangan, yaitu
yang rendah tetapi sifat merupakan bentuk arsen arsenobetaine dan
hantaran listriknya inorganik berbahaya arsenokolin mempunyai
menjadi lebih baik ketika bagi kesehatan manusia. sifat nontoksik.
suhunya tinggi. Pada suhu di atas Sebagaimana diketahui

1.073°C senyawa arsen bahwa arsen inorganik


Arsen di alam lebih beracun dari pada
trioksida dapat
berada dalam bentuk arsen organik. Senyawa
dihasilkan dari hasil
Inorganik dan organik. arsen organik sangat
samping produksi
Penjelasannya sebagai jarang dan mahal. Ikatan
tembaga dan
berikut: karbon-arsen sangat
pembakaran batubara.
Arsen trioksida stabil pada kondisi pH
1. Arsen Inorganik
mempunyai titik didih Iingkungan dan

Sebagian besar 465°C dan akan berpotensi teroksidasi.

arsen di alam menyublim pada suhu Di dalam air senyawa ini

merupakan bentuk lebih rendah. Kelarutan bisa teroksidasi menjadi

senyawa dasar yang arsen trioksida dalam air methylarsenic acid

berupa substansi rendah, kira-kira 2% Senyawa arsen organik

inorganik. Arsen pada suhu 25°C dan lainnya seperti :

inorganik dapat larut 8,2% pada suhu 98°C. arsenobetaime dan

dalam air atau berbentuk Sedikit larut dalam asam arsenocho/ine bisa

gas dan dapat terpapar membentuk asam ditemukan pada

pada manusia. Menurut arsenide (H3As03). kehidupan laut dan

National Institute for Arsen trioksida sangat sangat tahan terhadap

Occupational Safety and cepat larut dalam asam degradasi secara

Health (1975), arsen khlorida dan alkalis. kimiawi.

inorganik dapat

4
SITI NUR AZIZAH

Berbagai macam senyawa arsen adalah sebagai berikut:

1. Asam arsenat (H3AsO4)


2. Asam arsenit (H3AsO3)
3. Arsen trioksida (As2O3)
4. Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
5. Kadmium arsenida (Cd3As2)
6. Galium arsenida (GaAs)
7. Timbal biarsenat (PbHAsO4)

C. Sifat-sifat Unsur Arsen

Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan


Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi
biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi
menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan
beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat
menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan
dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis
1,97 dan 5,73.

 Sifat Fisika Arsenik

1. Massa atom = 74,92160(2) g/mol


2. Konfigurasi elektron = [Ar] 3d10 4s2 4p3
3. Fase = solid
4. Massa jenis (suhu kamar) = 5,727 g/cm³
5. Massa jenis cair pada titik lebur = 5,22 g/cm³
6. Titik lebur = 1090 K (817 °C, 1503 °F)
7. Titik didih = 887 K (614 °C, 1137 °F)
8. Kalor peleburan = (abu-abu) 24,44 kJ/mol
9. Kalor penguapan = 34,76 kJ/mol
10. Kapasitas kalor = (25 °C) 24,64 J/(mol·K)
11. Struktur kristal = Rhombohedral
12. Bilangan oksidasi = ±3, 5 (oksida asam lemah)
5
SITI NUR AZIZAH

13. Elektronegativitas = 2,18 (skala Pauling)


14. Jari-jari atom = 115 pm
15. Jari-jari atom (terhitung) = 114 pm
16. Jari-jari kovalen = 119 pm
17. Jari-jari Van der Waals = 185 pm
18. Tidak bersifat magnetik
19. Resistivitas listrik = (20 °C) 333 nΩ·m
20. Konduktivitas termal = (300 K) 50,2 W/(m·K)

 Sifat Kimia Arsenik

1. Reaksi arsenik dengan air


Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam ketiadaan udara dalam kondisi
normal.
2. Reaksi arsenik dengan udara
Arsenik stabil di udara kering, tetapi permukaan mengoksidasi perlahan
di udara lembab untuk memberikan perunggu menodai dan akhirnya penutup
hitam. Ketika dipanaskan di udara, arsenik menyatu "arsenik trioksida" tetra-
arsenik hexaoxide, As4O6. Hal ini disertai dengan pendar di bawah beberapa
kondisi. Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk
"arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) + 5O2 (g) As4O10 (s)
4As (s) + 3O2 (g) As4O6 (s)
3. Reaksi arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) 2AsF5 (g)
Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin,
klorin bromin, dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides.
2As (s) + 3F2 (g) 2AsF3 (l)
2As (s) + 3Cl2 (g) 2AsCl3 (l)
2As (s) + 3Br2 (g) 2AsBr3 (l)
2As (s) + 3I2 (g) 2AsI3 (l)

6
SITI NUR AZIZAH

D. Arsenik dalam kehidupan sehari-hari

Arsenik adalah suatu unsur kimia semilogam golongan VA, berwujud


bubuk putih, tanpa warna dan bau, karena itulah arsen sangat dikenal dalam
urusan racun-meracun makanan. Selain itu, arsen juga digunakan untuk bahan
pestisida di buah-buahan. Gallium arsenid dapat dipakai sebagai bahan
semikonduktor rangkaian listrik. Dalam pengobatan, dahulu pernah digunakan
sebagai obat sifilis, yaitu Salvarsan dan sampai skarang masih menjadi salah
satu alternative pengobatan tripanosomiasis Afrika, dalam bentuk melarsoprol.
Arsenik juga dipakai dalam industry pewarna dan cat.

1) Arsenik di Air Minum


Dalam kehidupan sehari-hari, makanan kita pun mungkin mengandung
arsenik dalam jumlah kecil.Konsentrasi arsenik yang dianggap tidak berbahaya
dalam air minum oleh WHO adalah kurang dari 10 ppb (part per billion).Selain
karena arsenik menjadi bahan pestisida yang dipakai untuk menyemprot sayur
dan buah, arsenik juga berpotensi mencemari perairan.Hal ini pernah menjadi
masalah serius di Cina dan Bangladesh, dan sekitarnya pada tahun
2005.Arsenik yang ditemukan di air adalah arsenik bentuk arsenat V (HAsO 42-)
dan arsenit III (H3AsO3).Di alam bebas arsenat dan arsenit dapat mengalami
reaksi redoks bolak balik. Konsentrasi yang ditemukan dapat mencapai 200-4400
ppb, atau 0.2-4.4 ppm (part per million).

2) Arsenik sebagai Racun


Bentuk arsenik yang terkenal adalah As2O3, alias arsen trioksida atau
warangan. Warangan ini bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut
dalam air. Bentuk lainnya adalah bubuk kuning As2S3 dan bubuk merah realgar
As4S4. Keduanya sempat populer sebagai bahan cat, namun karena toksik
akhirnya mereka tidak dipakai lagi. Adapun bentuk gasnya, yang juga beracun
adalah arsin (As2H3)
Mengapa arsenik beracun?. Arsenik mampu menghambat produksi
ATP, sumber energi bagi sel-sel hidup, melalui berbagai mekanisme. Di siklus
Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP
menjadi berkurang dan malah meningkatkan produksi hidrogen peroksida(H2O2).
Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel

7
SITI NUR AZIZAH

hidup, maka justru sel hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang arsenik
akan mengalami nekrosis dan kematian dengan segera.

E. Manfaat dan Penyakit Akibat Arsen

1. Manfaat Senyawa Arsen

Logam arsenik biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk


mengeraskan logam lain misalnya mengeraskan Pb di pabrik aki atau melapisi
kabel. Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik kalsium,
tembaga dan pestisida . Komponen arsenik seringkali pula dipakai pula untuk
memberi warna (pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas, sebagai bahan
pengawet dalam penyamakan atau pengawet kapas, ataupun sebagai herbisida.
Bahan kimia copper acetoarsenit terkenal sebagai bahan pengawet kayu. Bahan
arsenilik digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan tambahan
makanan hewan. Gas arsen dan komponen arsenik lainnya seringkali digunakan
dalam industri mikroelektronik dan industri bahan gallium arsenide.

2. Penyakit Akibat Arsen

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan air,


tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam
tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah
dan udara di atasnya. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen dalam air
tanah sebesar 50 ppb. Air tanah biasa digunakan sebagai sumber air minum bagi
kelangsungan hidup manusia. Salah satu akibat yang merugikan dari arsen
adalah apabila dalam air minum mengandung unsur arsen melebihi nilai ambang
batas, yaitu bila kadarnya melebihi 100 ppb dalam air minum.

Gejala keracunan kronis yang ditimbulkannya pada tubuh manusia


berupa iritasi usus, kerusakan syaraf dan sel, kelainan kulit atau melanoma serta
kanker usus. Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama,
yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan
kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah
8
SITI NUR AZIZAH

iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare. Selain itu mengakibatkan
penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung,
kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal. Berikut ini adalah implikasi
klinik akibat tercemar oleh arsen:

1. Mata : Efek Arsenic terhadap mata adalah gangguan


penglihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer
sehingga mengganggu daya pandang (visual fields)
mata.

2. Kulit : Adanya kulit yang berwarna gelap (hiperpigmentasi),


penebalan kulit (hiperkeratosis), timbul seperti bubul
(clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek
pencetus kanker (carcinogenic).

3. Darah : Efeknya menyebabkan kegagalan fungsi sungsum


tulang dan terjadinya pancytopenia (yaitu
menurunnya jumlah sel darah perifer).

4. Liver : Paparan arsen yang cukup lama (paparan kronis)


pada liver akan menyebabkan efek yang signifikan,
berupa meningkatnya aktifitas enzim pada liver
(enzim SGOT, SGPT, gamma GT), ichterus (penyakit
kuning), liver cirrhosis (jaringan hati berubah menjadi
jaringan ikat dan ascites (tertimbunnya cairan dalam
ruang perut).

5. Ginjal : Arsen akan menyebabkan kerusakan ginjal berupa


renal damage (terjadi ichemia dan kerusakan
jaringan).

6. Saluran pernapasan : Paparan arsen pada saluran pernafasan akan


menyebabkan timbulnya laryngitis (infeksi laryng),
bronchitis (infeksi bronchus) dan dapat pula
menyebabkan kanker paru.

9
SITI NUR AZIZAH

7. Pembuluh darah : Logam berat Arsen dapat menganggu fungsi


pembuluh darah, sehingga dapat mengakibatkan
penyakit arteriosclerosis (rusaknya pembuluh darah),
portal hypertention (hipertensi oleh karena faktor
pembuluh darah potal), oedema paru dan penyakit
pembuluh darah perifer (varises, penyakit burger).

8. Sistem Reproduksi : Efek arsen terhadap fungsi reproduksi biasanya fatal


dan dapat pula berupa cacat bayi waktu dilahirkan,
lazim disebut effek malformasi.

9. Sistem Immunologi : Efek pada sistem immunologi, terjadi penurunan


daya tahan tubuh/ penurunan kekebalan, akibatnya
peka terhadap bahan karsinogen (pencetus kanker)
dan infeksi virus.

10. Sistem Sel : Efek terhadap sel mengakibatkan rusaknya


mitokondria dalam inti sel sehingga menyebabkan
turunnya energi sel dan sel dapat mati.

11. Gastrointestinal : Arsen akan menyebabkan perasaan mual dan


muntah, serta nyeri perut, mual (nausea) dan muntah
(vomiting).

Efek yang ditimbulkan dari arsen bervariasi dari pusing hingga kematian
tergantung kadar arsen yang masuk ke dalam tubuh. Keberadaan arsen dalam
jumlah banyak dapat menimbulkan keracunan. Bentuknya yang berupa bubuk
tidak berasa dan tidak berbau membuat arsen tidak mudah dikenali saat
dicampurkan ke dalam makanan. Orang yang keracunan arsen akan menderita
mual dan muntah hebat, rasa nyeri pada organ dalam secara tiba-tiba, dehidrasi
akut dan lemas. Saat masuk pencernaan, arsen terdeteksi sebagai benda asing
berbahaya, sehingga menyebabkan kerja organ dalam semakin berat. Akibatnya
tubuh akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi akut inilah yang dapat menyebabkan
kematian. Orang awam akan mengira orang yang keracunan arsen menderita
muntaber biasa atau kolera. Hal ini dikarenakan gejala yang ditunjukkan sama.

10
SITI NUR AZIZAH

Namun, dalam hitungan jam efek yang ditimbulkan akan semakin parah
berbahaya hingga terjadi kematian.

Selain merugikan kesehatan, arsen juga berperan dalam


pembuatanberbagai obat, seperti: arsphenamine sebagai obat sifilis, arsenat
trioksida untuk terapi kanker, fowlers solution untuk pengobatan penyakit
psoriasis. Arsen juga digunakan sebagai komponen pengobatan penyakit yang
disebabkan oleh parasit dan pembuatan obat doping (doping agent).

F. Penanganan Arsen

Dampak pencemaran terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,


jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena arsen,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk
semua populasi. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme
endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan
terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman


yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Ada beberapa langkah penangan
untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran khususnya
tanah. Diantaranya adalah:

11
SITI NUR AZIZAH

1. Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang


tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah denga


menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air.

12
SITI NUR AZIZAH

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Arsen (As) merupakan bahan kimia beracun yang secara alami ada di
alam. Arsen (As) berasal dari kerak bumi yang bila dilepaskan ke udara sebagai
hasil sampingan dari aktivitas peleburuan bijih baruan, Arsen (As) dalam tanah
berupa bijih, yaitu arsenopirit dan orpiment, yang pada akhirnya bisa mencemari
air tanah. Arsen dapat terbentuk sebagai unsur semi logam (As0) dan sebagai
senyawa arsenat (As5+), arsenit (As3+), atau arsin (As3-). Karakter kimia arsen
didominasi fakta bahwa arsen merupakan senyawa yang labil, bilangan oksidasi
atau bentuk senyawa kimianya mudah berubah, baik melalui reaksi kimia
maupun biologi yang umum terjadi di lingkungan.

B. Saran

Perlu dilakukan penyeuluhan kepada masyarakat agar lebih tahu


mengenai zat-zat toksik. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya keracuna dari zat-
zat tersebut.

13
SITI NUR AZIZAH

DAFTAR PUSTAKA

https://arinadwisaputri.wordpress.com/2017/11/28/makalah-arsen/

http://bloggregantonny.blogspot.com/2013/02/arsen.html

http://alchemistviolet.blogspot.com/2010/12/arsenikum.html

14

Anda mungkin juga menyukai