BAB VI Evaluasi Daerah
BAB VI Evaluasi Daerah
EVALUASI GEOLOGI
69
Gambar 6.1. Peta Evaluasi Geologi
70
6.2.1. Potensi Geologi
Potensi geologi di daerah pemetaan meliputi penambangan
bahan baku batubata dan penambangan batugamping.
71
Foto 6.2.1.1b. Industri batubata warga yang sedang di jemur
72
Foto 6.2.1.2b. Lokasi penambangan batugamping di LP 39, bag. tenggara peta
73
6.2.2. Bencana Geologi
Bencana geologi dalam hal ini terkait kepada sifat fisik
batuan ataupun tanah penyusun daerah tersebut, kelerangan daerah,
ada tidaknya badan air maupun vegetasi penumpu dan faktor non-
alami seperti aktifitas manusia. Bencana geologi yang kemungkinan
terjadi pada daerah pemetaan adalah longsoran sehingga dapat
diklasifikasikan kepada Klasifikasi Gerakan Massa Tanah/Batuan
(Varnes, D.J., 1978).
74
6.2.2.1. Bencana berupa Jatuhan Batu
Pada daerah pemetaan, lokasi yang rawan bencana geologi
di Desa Jatisari dikategorikan kedalam jatuhan baru/rock fall
(Varnes, 1978). Daerah ini tersusun oleh litologi napal dengan
sisipan batugamping. Faktor alam yang menjadi pemicu terjadinya
jatuhan batu ialah kondisi wilayah yang terletak pada lereng di
kelokan sungai dengan relief yang cukup terjal. Tidak ada vegetasi
yang menjadi pencegah longsor. Faktor lainnya yang
mempengaruhi ialah kondisi dari napal tersebut yang kering
sehingga rentan terhadap erosi. Bahaya jatuhan batu ini cukup
mengancam karena warga sekitar memanfaatkan daerah sungai
sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari (Foto 6.2.2.1).
Foto 6.2.2.1. Jatuhan batuan pada lereng di kelokan sungai di Desa Jatisari
75