Gerontik
Gerontik
SISTEM PERSYARAFAN
Disusun Oleh :
TINGKAT 3A
KELOMPOK 1
SAMARINDA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penyususnan Makalah Keperawatan Gerontik yang berjudul
Asuhan Keperawatan Klien dengan Stroke dapat terselesaikan. Makalah ini disusun
untuk menyelesaikan tugas Keperawatan Gerontik.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kelompok dari pihak
dosen pembimbing maupun teman-teman mendapat balasan dari Allah SWT. Dalam
penyusunan makalah keperawatan gerontik ini penulis masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan dan perbaikan dimasa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Jumlah lansia di Indonesia tahun 2014 mencapai 18 juta jiwa dan diperkirakan
akan meningkat menjadi 41 juta jiwa di tahun 2035 serta lebih dari 80 juta jiwa di
tahun 2050. Tahun 2050, satu dari empat penduduk Indonesia adalah penduduk lansia
dan lebih mudah menemukan penduduk lansia dibandingkan bayi atau balita.
Data Susenas tahun 2012 menjelaskan bahwa angka kesakitan pada lansia
tahun 2012 di perkotaan adalah 24,77% artinya dari setiap 100 orang lansia di daerah
perkotaan 24 orang mengalami sakit. Di pedesaan didapatkan 28,62% artinya setiap
100 orang lansia di pedesaan, 28 orang mengalami sakit.
(……) solusi
Sampai saat ini belum ada satu pun obat yang paling efektif untuk
menyembuhkan Stroke , Sehingga jalan satu – satunya adalah menghindarkan diri
dari serangan stroke dengan menjauhi Faktor Resikonya Seperti , Selalu mengontrol
Tekanan Darah Rutin , Mengurangi Konsumsi Gula Berlebihan , Tidak
Mengkonsumsi Rokok dan minuman Beralkohol , Menjaga Pola Hidup sehat DLL.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
(……)
1.2.2 Tujuan Khusus
(…..)
BAB 2
5. Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan klinis melalui anamnesis dan pengkajian fisik (neurologis)
a. Riwayat penyakit sekarang (kapan timbulnya,lamanya
serangan,gejala yang timbul.)
b. Riwayat penyakit dahulu (hipertensi,jantung,dm,ginjal,pernah
mengalami trauma kepala)
c. Riwayat penyakit keluarga (hipertensi,jantung,dm)
d. Aktivitas (sulit beraktivitas,kehilangan sensasi penglihatan,gangguan
tonus otot, gangguan tingkat kesadaran)
e. Sirkulasi (hipertensi,jantung,gagal ginjal kronis)
f. Makanan/cairan ( nafsu makan berkurang, mual,muntah pada fase
akut,hilang sensasi pengecapan pada lidah, obesitas sebagai factor
resiko)
g. Neurosensorik (sinkop/pingsan, fertigo,sakit kepala, penglihatan
berkurang/ ganda, hilang rasa sensorik)
h. Kenyamanan (sakit kepala dengan intensitas yang berbeda, tingkah
laku yang tidak stabil,gelisah, ketergantungan otot)
i. Pernapasan (merokok sebagai factor resiko,tidak mampu menelan
karena batuk)
j. Intraksi social (masalah bicara,tidak mampu berkomunikasi).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Angiografi selebral. Membantu menentukan penyebab stroke secara
spesifik misalnya pertahanan atau sumbatan arteri.
b. Magnetic resonance imaging (MRI). Menunjukkan daerah
infark,perdarahan,malformasi arteriovena.
c. Ultrasonografi Doppler (USG Doppler). Mengidentifikasi penyakit
arteriovena (aliran darah atau timbulnya flak). Dan arteriosklerosis.
d. Elektroemsefalogram. Mengidentifikasi masalah pada gelombang
otak dan memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
e. Sinar tengkorak, menggambarkan perubahan kelenjar lempeng
pienal daerah yang berlawanan dari masa yang meluas, klasifikasi
karotis interna terdapat pada thrombosis selebra, klasifikasi parsial
dinding aneurisma pada perdarahan subarachnoid.
7. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah rutin
b. Gula darah
c. Urine rutin
d. Cairan selebrospinal
e. Analisa gas darah (AGD)
f. Biokimia darah
g. Elektrolit
8. Komplikasi
a. Gangguan otak yang berat
b. Kematian bila tidak dapat mengontrol respon pernapasan atau
kardiovaskular.
BAB 3
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
register, diagnose medis.
2. Keluhan utama
Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan
tidak dapat berkomunikasi.
3. Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saat
klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah
bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala kelumpuhan separoh badan
atau gangguan fungsi otak yang lain.
4. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, anemia, riwayat
trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan,
aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan.
5. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes
militus.
Pengumpulan data
1. Aktivitas/istirahat:
Klien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan, hilangnya rasa,
paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.
2. Sirkulasi
Adanya riwayat penyakit jantung, katup jantung, disritmia, CHF, polisitemia. Dan
hipertensi arterial.
3. Integritas Ego.
Emosi labil, respon yang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk
mengekspresikan diri.
4. Eliminasi
Perubahan kebiasaan Bab. dan Bak. Misalnya inkoontinentia urine, anuria,
distensi kandung kemih, distensi abdomen, suara usus menghilang.
5. Makanan/cairan
Nausea, vomiting, daya sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dysfagia
6. Neuro Sensori
Pusing, sinkope, sakit kepala, perdarahan sub arachnoid, dan intrakranial.
Kelemahan dengan berbagai tingkatan, gangguan penglihatan, kabur, dyspalopia,
lapang pandang menyempit. Hilangnya daya sensori pada bagian yang
berlawanan dibagian ekstremitas dan kadang-kadang pada sisi yang sama di
muka.
7. Nyaman/nyeri
Sakit kepala, perubahan tingkah laku kelemahan, tegang pada otak/muka
8. Respirasi
Ketidakmampuan menelan, batuk, melindungi jalan nafas. Suara nafas, whezing,
ronchi.
9. Keamanan
Sensorik motorik menurun atau hilang mudah terjadi injury. Perubahan persepsi
dan orientasi Tidak mampu menelan sampai ketidakmampuan mengatur
kebutuhan nutrisi. Tidak mampu mengambil keputusan.
10. Interaksi social
Gangguan dalam bicara, Ketidakmampuan berkomunikasi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran darah ke
otak terhambat
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi ke otak
3. Defisit perawatan diri: makan, mandi, berpakaian, toileting berhubungan
kerusakan neurovaskuler
4. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler
5. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Jurnal Penelitian ( Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian stroke
pada pasien di RSU H.Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara )
Pada Konsep Teori ditemukan Faktor Resiko dari penyakit Stroke yaitu :
1. hipertensi
2. hipotensi
3. obesitas
4. kolestrol
5. riwayat penyakit jantung
6. riwayat penyakit diabetes militus
7. merokok
8. setres dll.
1. Genetik
2. Cacat Bawaan
3. Usia
4. Gender
5. Riwayat Penyakit dalam keluarga
Faktor yang dapat Dikendalikan yaitu :
1. Hipertensi
2. Hiperlipidemia
3. Hiperurisemia
4. Penyakit jantung
5. Obesitas
6. Merokok
7. Konsumsi Alkohol
8. Kurang Aktivitas fisik
9. Stress
10. Konsumsi obat-obatan
11. Kontrasepsi berbasis Hormon
Dan Pada hasil penelitian ini Ditemukan Hasil Faktor Terbanyak yang
berhubungan Dengan kejadian Pasien Stroke Di RSU H.Sahudin Kutacane .
Faktor Hipertensi dan Diabetes mellitus Memiliki Urutan Teratas Dengan Nilai
OR Masing-masing 6,18 dan 4,12.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA